Kamis, 23 September 2010

Pedagang PASB Terima Santunan

Sebanyak 20 pedagang Pasar Agrobis Semando Babat (PASB) yang kiosnya mengalami kebakaran pada Senin pagi lalu, kemarin (22/9) menerima santuan dari Bupati Lamongan. Masing-masing pedagang tersbeut menerima santuan sebesar Rp 1 juta.

“Apa yang kami berikan hari ini hanya sekedar santunan untuk meringankan beban pedagang yang kiosnya mengalami kebakaran. Semoga sedikit bisa meringankan beban pedagang, “ ujar Fadeli seusai menyerahkan bantuan di PASB.

Terkait kapan kios yang terbakar bisa dioperasionalkan lagi, Fadeli sendiri berharap semua proses investigasi dari Labfor Polda Jatim segera selesai sehingga bisa segera operasional kembali. “Kami menyerahkan semua proses penyelidikan pada pihak yang berwajib. Semoga segera tuntas, “ kata dia.

Kebakaran itu sendiri terjadi pada Senin pagi pukul 8.30. Api kemudian bisa dipadamkan satu jam kemudian oleh regu pemadam kebakaran bersama warga. 20 stan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter itu ludes terbakar. Berdasar laporan Bdan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas setempat, kerugian ditaksir mencapai Rp 1,3 miliar berupa fisik bangunan dan barang dagangan yang terbakar.

Vaksin Meningitis Dilarang Untuk CJH Hamil

Calon Jamaah Haji (CJH) di Lamongan mulai Senin lalu (20/9) mulai menerima suntikan vaksin meningitis. Namun khusus untuk ibu hamil dilarang untuk menggunakan vaksin tersebut. Dari sejumlah 1.547 CJH Lamongan, tiga orang diantaranya diduga sedang hamil.

“Diduga ada tiga orang calon jamaah haji Lamongan yang sedang hamil. Dan jika nanti berdasar pemeriksaan terbukti benar tiga orang ini sedang hamil, maka mereka tidak diberikan vaksin meningitis. Bukan hanya itu, keberangkatan mereka ke tanah suci juga dipastikan harus di tunda terlebih dahulu, “ kata Abdur Rivai, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PLP) pada Dinkes Lamongan saat ditemui di lokasi vaksinasi di RSUD dr Soegiri, Rabu (22/9).

Bagi ibu hamil, lanjutnya, vaksin yang berguna untuk mencegah radang selaput otak itu justru akan mengganggu tumbuh kembang janin. “Karena itu kami berhati-hati dengan kondisi kesehatan calon jamaah haji sebelum memberikan vaksin meningitis, “ ujarnya. Dinas Kesehatan sendiri sudah menyiapkan sebanyak 1.560 vaksin untuk kegiatan vaksinasi yang akan dilaksankan hinga Kamis (23/9) tersebut.

Ditambahkan olehnya, pemberian vaksin meningitis itu sangat penting karena konon radang selaput otak banyak menyebabkan kematian bagi jamaah haji yang sedang beribadah di tanah suci. Isu kehalalan vaksin ini yang sebelumnya diragukan karena menggunakan zat babi dalam prosesnya sudah selesai dengan terbitnya sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk sejumlah produk.

Berdasarkan sertfikat halal yang diterbitkan oleh, vaksin meningitis produksi Novartis Vaccines and Diagnostics Srl (NV and D) dari Italia yang digunakan Dinkes Lamongan masuk diantaranya. Vaksin meningitis produksi NV & D yang mendapat sertifikat halal itu bermerek Menveo Meningococcal Group A, C, W-135, dan Y Cnnyugate Vaccine. Pemberian vaksin ini sendiri menjadi klausul yang harus ada di paspor CJH seperti yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Pemkab Lamongan tahun ini telah menyiapkan draft peraturan bupati (Pebup) tentang pemberdayaan pasar tradisional dan penataan pasar modern. Penyusunan

Pemkab Lamongan tahun ini telah menyiapkan draft peraturan bupati (Pebup) tentang pemberdayaan pasar tradisional dan penataan pasar modern. Penyusunan draft Perbup oleh eksekutif tersebut dilakukan untuk menyikapi semakin banyaknya berdiri ritel modern di Lamongan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Fadeli saat menyampaikan Jawaban eksekutif terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi terkait pembahasan Perubahan APBD 2010. “Mengenai menjamurnya ritel modern, pihak eksekutif telah mempersiapkan draft Peraturan Bupati Lamongan tentang pemberdayaan pasar tradisional dan penataan pasar modern, “ ujarnya di Ruang Rapat Paripurna DPRD setempat, Selasa (21/9).

Dijelaskan olehnya, dalam draft Perda tersebut nantinya dipersyaratkan pembangunan pasar ritel modern minimum berjarak 500 meter dari pasar tradisional. “Selanjutnya sebagai langkah antisipasi menjamurnya ritel modern, keberadaan pasar-pasar tradisional di desa akan diberdayakan dengan pengelolaan fasilitas pelayanan yang baik dan harga yang bersaiang, “ kata dia.

Langkah antisipasi tersebut, lanjut dia telah diwujudkan Pemkab Lamongan dengan melakukan revitalisasi pasar tradisional di setiap kecamatan. Yakni dengan pemberian pinjaman dana revolving guna meningkatkan sarana dan prasarana pasar desa.

Sementara terkait himbauan sejumlah fraksi untuk meningkatkan kinerja perusahaan daerah, telah dilakukan upaya pembatasan jumlah karyawan, memeberikan pendidikan dan pelatihan pada karyawan, serta meningkatkan manajemen pengelolaan yang professional. Sejumlah langkah tersebut menurutnya dilakukan untuk meningkatkan produktifitas agar lebih efisien sehingga bisa meningkatkan kontribusinya terhadap penerimaan daerah.

Senin, 20 September 2010

Fadeli Siapkan Program Untuk Bengawan jero

Komitmen Bupati Lamongan Fadeli untuk tuntaskan penanganan banjir di kawasan bengawan Jero nampaknya segera menjadi kenyataan. Saat ini telah ada program dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk menuju penuntasan banjir tahunan di Bengawan Jero.
“Program dari balai besar (sungai bengawan solo) untuk Bengawan Jero ini sebagai bagian dari matriks kesepakatan antara pemkab Lamongan dengan Dirjen Sumber Daya Air pada Kementerian Pekerjaan Umum. Yakni diantaranya untuk melaksanakan pembangunan dan penyelesaian intake jero dan jaringannya, “ ujar Fadeli melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa. Menurut dia, adanya program untuk Bengawan Jero dari BBWS tersebut terungkap saat rapat lintas sektor beberapa waktu lalu di ruang kerja Bupati Lamongan. Namun proyek dengan dana sekityar Rp 31 miliar yang akan dikerjakan pada 2011 ini memerlukan waktu untuk pengerjaannya. Dikarenakan terkait pembebasan lahan untuk kebutuhan buangan galian pembuatan saluran buang baru pengalihan debit banjir dari Kali Dinoyo Baru langsung menuju laut. “Terkait penanganan banjir Bengawan Jero, Bapak Bupati memerintahkan agar ada solusi yang segera berdampak untuk pengurangan banjir tanpa menunggu proses pembebasan lahan. Karena itu tahun ini akan dilakukan sejumlah kegiatan normalisasi untuk memperlancar saluran buang air dari Bengawan Jero menuju laut, “ ungkap dia. Keprihatinan bupati tersebut, lanjut Aris, itu juga mendapat perhatian dari Pemprov Jatim. Menurut dia, Pemprov Jatim akan membantu koordinasi kegiatan antara BBWS dengan Kabupaten Gresik terkait normalisasi saluran buang Bengawan Jero tersebut. Demikian pula Pemprov mendesak BBWSBS agar segera melakukan program penanganan terhadap Bengawan Jero. Kawasan Bengawan Jero sendiri cukup luas. Yakni mencapai kurang lebih 10 ribu hektar yang berada di lima kecamatan, yaitu Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Deket dan Glagah. Kawasan ini dulunya adalah terminal air buangan debit banjir dari 16 kecamatan yang ada di sebelah barat dan selatan wilayah Bengawan Jero. Selama ini sistem pengaturan air Bengawan Jero melalui lintas wilayah Lamongan dan Gresik. Untk pintu Kuro yang langsung dibuang ke laut berada di wilayah Lamongan. Sementara untuk sistem pembuangan yang melalui pintu Wangen, Boden serta Tambakombo (semua jaringan buang menuju lautnya melewati Kabupaten Gresik) kondisi saat ini terjadi pendangkalan dan penyempitan. Karena itu diperlukan koordinasi dengan lintas wilayah untuk menuntaskan banjir Bengawan Jero. Mulai dari BBWS, Lamongan sendiri dan Gresik.

Kupatan Kenang Sejarah Sunan Drajat

Tradisi kupatan masyarakat pantura Lamongan tahun ini kembali digelar di kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Kamis (16/9). Tradisi yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan riyoyo kupatan atau hari raya ketupat tersebut di maksudkan untuk mengenang Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lamongan Suyari mengatakan, tradisi kupatan tersebut telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu oleh masyarakat pantura Lamongan. Upacara kupatan dilaksanakan dengan prosesi acara kirap oleh dua kelompok yang memerankan Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur. Dua ulama yang melakukan da’wah Islam di Lamongan. Di sisi lain, lanjut Suyari, pagelaran ini juga bertujuan untuk lebih menyemarakkan serta sebagai sarana promosi pariwisata Lamongan. Dalam upacara tersebut juga di meriahkan dengan adegan treatikal yang menggambarkan perjalanan Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur. Tradisi ini terus dipertahankan untuk melestarikan budaya lokal. Karena itu, meski kawasan Tanjung Kodok kini telah menjadi WBL, tradisi ini tetap dilestarikan. Kupatan ini hanya sempat berhenti dilaksankan ketika proses pembangunan WBL. Acara itu sendiri dibuka dengan pementasan drama teatrikal pertemuan Sunan Sendang Dhuwur dengan Sunan Drajat. Setelah pementasan teatrikal selesai, acara itu ditutup dengan makan ketupat bersama di lokasi yang sama. Sementara drama itu berkisah tentang pembuatan Masjid Agung Sendang Dhuwur yang menjadi tonggak awal berlangsungnya tradisi kupatan itu di pantura Lamongan. Drama itu diawali dengan kirab kedatangan rombongan Sunan Sendang Dhuwur dan Sunan Drajat dari dua arah yang berbeda. Masing-masing rombongan itu terdiri dari kelompok musik kendang jidor dan sejumlah perempuan yang membawa ketupat, lepet serta buah-guahan. Kedua rombongan tersebut kemudian bertemu di Pantai Tanjung Kodok yang saat ini berada di dalam kawasan WBL. Selanjutnya adegan berlanjut dengan menunggu kedatangan kapal yang membawa utusan Mbok rondo Mantingan dari Jawa Tengah. Rombongan Mbok Rondo Mantingan ini membawa bahan bangunan berupa kayu yang akan digunakan sebagai bahan untuk membangun Masjid Agung Sendang Shuwur. Dalam adegan ini juga digambarkan bagaimana rombongan ini diserang perompak yang kemudian bisa dikalahkan dan bahkan mau masuk Islam.

Kamis, 16 September 2010

Hadi Subroto Ditunjuk Jadi Direktur PD Pasar

Mantan Kepala Dinas PU Cipta Karya yang baru saja pension, Hadi Subroto, resmi ditunjuk Bupati Lamongan Fadeli sebagai Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar yang baru. Penunjukan tersebut disampaikan Fadeli saat berada di ruang kerjanya kemarin. Turut mendampinginya, Wabip Amar Saifudin, Plt Sekkab Nurroso serta sejumlah pejabat terkait.

Hadi Subroto sendiri menggantikan Kepala Kantor Pengelolaan Pasar (nama sebelum PD Pasar) sebelumnya yang telah pension, Ec Djapar. Salah satu tugas utama yang harus dijalankan Hadi Subroto seperti ditegaskan oleh Fadeli adalah agar mampu meningkatkan kinerja Lamongan Plaza. Terutama terkait penjualan stan di Lamongan Plaza.

“Saya berharap Pak Hadi setelah dutunjuk menjadi direktur, mampu meningkatkan kinerja PD Pasar. Tidak hanya meningkatkan kinerja penjualan stan Lamongan Plaza, namun juga Pasar Agrobis Semando Babat dan pasar-pasar lainnya yang berada dibawah pengelolaan PD Pasar, “ ujarnya kemarin di ruang kerjanya.

Terkait target penjualan stan di Lamongan Plaza, Fadeli berharap agar direktur PD Paswar mampu meningkatkan realisasinya. Namun menurut Fadeli, jika tidak bisa terjual direktur PD Pasar diperkenankan untuk menyewakan stannya. “Direktur PD Pasar juga harus melakukan penataan SDM yang ada untuk meningkatkan kinerja. Selain itu juga harus banyak berkomunikasi dengan perbankan terkait perkreditan untuk memberikan pelayanan kebijakan Kredit Usaha Rakyat, “ imbuhnya.

Ada Panen Melon Di Lamongan

Buah melon ternyata bisa dikembangkan di Lamongan yang terkenal berhawa panas. Padahal buah yang selalau menjadi favorit saat puasa Ramadhan ini jamak ditemui di daerah berhawa dingin seperti Malang. Bahkan, petani di Desa Sendangharjo Kecamatan Brondong sudah mulai panen perdana.

Menurut Ketua Kelompk Tani Melati Putih desa setempat, Mat Iskan, saat ini sudah sukses di uji coba penanaman buah melon di lahan seluas setengah hektar. Panen perdana buah melon tersebut kemarin dihadiri Wakil Bupati Amar Saifudin bersama Camat Brondong Suharto dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Diuraikan oleh Mat Iskan, di lahan seluas setengah hektar itu ditanamai sekitar empat ribu bibit buah melon. Dengan masa tanam hingga panen sekitar 60 hari, kata Mat Iskan, bahkan sebelum dipanen sudah ada pembeli dari Jakarta yang siap menampung berapapun panennya.

“Memang dibutuhkan sedikit kerja keras untuk merawat melon ini. Terutama terkait suplai air yang terbatas. Untuk mengakali kurangnya air, kami menggunakan selang untuk mengangkut air dari sumbernya kemudian ditampung di tempat pemyimpanan di dekat kebun melon. Namun Alhamdulillah kerja keras itu membawa hasil. Kami tidak kesulitan dengan pemasaran karena sudah langsung ada yang membeli dari Jakarta, “ ujarnya.

Ditambahkannya, ada dua jenis buah melon yang ditanamnya. Yakni jenis red aroma yang buahnya yang berwarna merah dan jenis excellent yang buahnya berwarna putih. Untuk yang berwarna merah dihargai Rp 5 ribu perkilogram dan yang putih dihargai Rp 4 ribu perkilogram.

Panen kali ini diperkirakan akan menghasilkan 8 ton buah melon. Dengan biaya tanam hingga panen yang sebesar Rp 13 juta, panen nanti Mat Iskan memeperkirakan bisa menghasilkan sekitar Rp 40 juta. “Di sekitar lahan yang kami Tanami ini masih banyak lahan kosong yang tidak termanfaatkan. Semoga dengan panen perdana ini bisa menginspirasi pemilik lahan yang lain, “ katanya.

Amar sendiri merasa gembira ternyata di Lamongan bisa panen buah melon. Itu, kata dia, menunjukkan bahwa petani-petani Lamongan ulet dalam berusaha. Karena diperlukan berbagai usaha agar tanaman melon bisa berkembang dengan baik di Lamongan yang panas.

Nurroso Rangkap Asisten Administrasi

Nurroso resmi bertugas sebagai Plt Sekkab Lamongan yang baru. Surat Perintah Gubernur Jatim terkait pengangkatannya tersebut kemarin diserahkan Bupati Fadeli kepada Nurroso di ruang kerja bupati. Dalam melaksanakan tugas barunya tersebut, dia masih merangkap jabatan definitif sebelumnya sebagai Asisten Administrasi Sekda Lamongan.

Kepastian pengangkatan Nurroso tersbeut berdasar Surat Perintah Gubernur Jatim nomor 821.2/1746/212/2010 tanggal 8 September 2010. Penyampaian Surat Perintah itu baru dilakukan kemarin karena terhalang libur lebaran selama lima hari.

Turut hadir di ruang kerja bupati kala itu Wakil Bupati Amar Saifudin. Juga sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bambang Kustiono, Kepala Inspektorat Ismunawan dan Kepalam Bappeda Yuhronur Effendi.

Bupati sendiri berharap Plt Sekkab yang baru untuk langsung melaksanakan tugasnya. Sehingga roda pemerintahan akan berjalan optimal. “Saya sampaikan selamat bekerja pada Pak Nurroso. Saya harap segera aktif melaksanakan tugasnya, karena di depan sudah banyak pekerjaan yang menanti, “ ujarnya.

Plt Sekkab Lamongan Dijabat Nurroso

Kursi kosong Plt Sekkab Lamongan akhirnya diisi Asisten Administrasi Nurroso. Kepastian pengisian jabatan itu setelah SK gubernur Jawa Timur tentang persetujuan penunjukan Plt Sekkab Lamongan diterima pemkab setempat.

''SK gubernur soal Plt Sekkab tersebut telah keluar dan tertanggal 8 September lalu,'' kata Plt Kabag Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Aris Wibawa kepada Radar Bojonegoro.

Menurut Aris, masa jabatan Nurroso sebagai Plt Sekkab Lamongan berlangsung sampai adanya Sekkab definitif. ''Dengan terisinya jabatan Sekkab diharapkan jalannya administrasi pemerintahan di lingkungan Pemkab Lamongan akan semakin berjalan lancar,'' tutur Aris.

Seperti diberitakan, calon Plt Sekkab Lamongan telah diajukan kepada gubernur Jawa Timur sejak 27 Agustus lalu. Jabatan Plt sekkab harus diisi pejabat eselon II. Di lingkungan Setkab Lamongan, ada tiga asisten bereselon II-B. Mereka adalah Asisten I (Tata Praja) Agus Sugiharto, Asisten II (Ekonomi dan Pembangunan) Djoko Purwanto, dan Nuroso.

Bupati Fadeli memang menginginkan kursi kosong Sekkab tidak diisi pejabat definitif dulu, melainkan Plt. Kursi Sekkab kosong sejak April lalu karena ditinggalkan Fadeli yang mengundurkan diri karena akan maju dalam pilkada 23 Mei lalu. Dalam pilkada tersebut Fadeli kemudian terpilih menjadi bupati Lamongan.

Kursi Sekkab sempat diisi Supardi yang menjadi Plt merangkap sebagai kepala Inspektorat. Pada 27 Agustus lalu, kursi Sekkab kembali kosong karena Supardi dimutasi menjadi kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Gelar Operasi Pasar Mitan Pantura

Pemkab Lamongan bersama PT Pertamina kemarin menggelar operasi pasar minyak tanah bersubsidi (MTB) di wilayah pantura Lamongan. Yakni di Desa Sedayulawas/Brondong dan Desa weru Paciran. Kedua wilayah ini menjadi sasaran operasi pasar karena minyak tanah (mitan) masih dibutuhkan nelayan untuk kebutuhan mencari ikan.

Di masing-masing desa tersebut oleh tim Pemkab dari Bagian Perekonomian bersama PT Pertamina bidang BBM Retail didrop satu tangki MTB dengan kapasitas lima ribu liter. Sehingga kemarin ada 10 ribu liter MTB yang diidstribusikan pada masyarakat dengan harga Rp 3.700 perliternya. Sesuai dengan kesepakatan bersama agen mitan, harga MTB saat operasi pasar ini disepakati tidak jauh dari HET MTB di Lamongan, yakni Rp 3.250 perliter.

“Berdasarkan pantauan kami, minyak tanah bersubsidi masih diperlukan masyarakat di pantura. Karena masih digunakan untuk aktivitas nelayan selama melaut. Termasuk untuk memasak dan bahan bakar lampu penerangan saat di laut. Sementara selama ini meski MTB belum ditarik peredarannya dari pantura, namun harganya sudah jauh di atas harga eceran tertinggi, “ ujar Kabag Perekonomian Mochammad Faiz Junaidi.

Naiknya, harga MTB di pantura tersebut terutama disebabkan terjadinya disparitas (perbedaan) harga yang besar dengan wilayah tetangga. Sementara di pantura Lamongan, yakni Kecamatan Paciran dan Brondong MTB belum ditarik sehingga masih menggunakan HET Rp 3.250 perliter, di wilayah tetangga MTBnya sudah ditarik dan sudah menggunakan harga pasar di kisaran Rp 6.500 hingga Rp 7.200 perliter. “Disparitas harga inilah yang menyebabkan harga MTB di pantura ikut-ikut naik, “ tambah dia.

Operasi pasar MTB di pantura ini sendiri bukan kali ini saja dilakukan. Sejak Januari 2010, sudah berlangsung selama 141 kali. Yakni sebanyak 101 kali di Kecamatan Paciran dan 31 kali operasi di Brondong. “Paciran paling sering menerima operasi pasar MTB karena wilayahnya yang lebih luas dan meiliki nelayan yang lebih banyak. Selain utnuk meringankan beban nelayan, operasi ini diharapkan dapat menstabilkan harga MTB, “ tambah dia.

MTB di wilayah pantura selama ini masih menerima pasokan dari PT Pertamina sebanyak 1.320 kilo liter setiap bulannya. Pengirimannya dilakukan lima hari perminggu dengan rata-rata pengiriman antara 60 sampai dengan 75 kilo liter setiap harinya.

Program konversi MTB ke paket elpiji 3 kilogram telah dilakukan sejak 2007 lalu. Sampai saat ini sudah 25 kecamatan yang sudag dinyatakan dry dari MTB, kecuali Paciran dan Brondong. Khusus untuk Kecamatan Brondong sudah terdistribusi elpiji 3 kilogram di enam desa. Yakni Desa Lohgung, Labuhan, Lembor, Sumber Agung, Brengkok sedangkan yang belum adalah Desa Tlogoretno, Sidomukti, Sendangharjo dan Sedayulawas

Bantuan untuk 12 Ribu Guru Ngaji dan Modin

Bupati Fadeli menyampaikan bahwa di tahun depan, Pemkab Lamongan akan emningkatkan bantuan untuk ta’mir masjid dan pondok pesantren (ponpes) di Lamongan. Hal itu ditandaskannya saat menyampaikan sambutan pada silaturrahmi dan buka bersama ulama umaro, kemarin di Pendopo Lokatantra setempat.
“Sesuai dengan visi dan misi saya bersama Pak Amar Saifudin (wakil bupati), tahun depan akan ditingkatkan bantuan bagi ta’mir masjid dan ponpes yang ada di Lamongan, “ ujarnya. Buka bersama itu sendiri selain diikuti sejumlah ulama di Lamongan seperti Ketua MUI setempat KH Abdul Aziz Choiri juga diikuti ratusan anak-anak penghuni panti asuhan di Lamongan. Muspida Lamongan juga terlihat lengkap hadir berbuka bersama dengan duduk lesehan di atas karpet. Di kesempatan itu, Fadeli juga menyerahkan bantuan transportasi dan akomodasi bagai 12 ribu guru ngaji dan modin. Masing-masing mereka menerima Rp 100 ribu, sehingga total ada Rp 1,2 miliar uang bantuan yang diserahkan sore itu. Rincian bantuan tersebut diberikan pada 10 ribu guru ngaji dan dua ribu modin di Lamongan. “Bantuan yang disampaikan ini adalah sebagai bentuk perhatian kecil kami pada para guru ngaji dan modin, “ kata dia. Fadeli juga menguraikan pembangunan di Lamongan kedepan tidak hanya kan terus ditingkatkan tapi juga akan dilakukan pemerataan. Dikatakannya, wilayah pantura memang yang yang awalnya paling memiliki potensi untuk dijual sehingga kini banyak investor yang masuk. Namun saat ini pembangunan sudah bergerak ke wilayah tengah untuk perdagangan dan wilayah selatan untuk agropolitan. “Bahkan di selatan sudah sap berdiri pabrik pengolah sorbitol dan pabrik gula dengan kapasitas cukup besar, “ urai dia. Di tempat yang sama, Ibu Machdumah Fadeli bersama Nurul Hidayati Amar Saifudin juga turut berbagi dengan anak-anak dari panti asuhan. Mereka membagikan 200 bingkisan yang berisi 1 box wafer dan permen serta 200 uang santunan. Tentu saja keceriaan paling terlihat saat anak-nak kecil berbaju koko dan berjilbab itu menerima bingkisan dan amplop kecil berwarna putih. Sementara keesokan paginya, di tempat yang sama, Bupati bersama wabup secara simbolis menyampaikan pembagian uang zakat dari Badan Amil dan Zakat (Lamongan) kepada 823 orang tukang becak, kaum dhuafa, pasukan kuning dan pasukan hijau. Masing-masing zakat yang dibagikan tersebut berisi uang Rp 50 ribu.

Realisasi Pendapatan Daerah Capai 60 Persen

Hasil pemantauan tingkat realisasi pelaksanaan komponen Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 50 persen. Selama semester pertama tahun anggaran 2010, secara keseluruhan realisasinya telah mencapai 60,18 persen.

Data tersebut diungkapkan Bupati Fadeli saat menyampaikan Pengantar Nota Keuangan atas Rancangan Perubahan (RPAPBD) 2010 pada sidang paripurna DPRD hari pertama, Senin (6/9) di Ruang rapat Paripurna DPRD setempat. Diuraikannya, dari komponen Pendapatan Daerah tersebut, komponen PAD terealisasi 45,12 persen, Dana Perimbangan mencapai 53,3 persen dan untuk komponen Lain-lain pendapatan Daerah Yang Sah terealisasi sebesar 200,57 persen.

“Setelah dievaluasi dan penelaahan, maka Pendapatan daerah dalam PAPBD tahun 2010 ini ditargetkan naik menjadi Rp 1,055 trilun. Yakni mengalami kenaikan Rp 173 miliar, atau 19,63 persen dibanding target yang ditetapkan dalam APBD 2010, “ ujarnya.

Terkait target PAD dalam PAPBD, Fadeli mengungkapkan, meski dalam penyusunannya dilakukan dengan ketat, proyeksinya masih mengalami kenaikan 5,82 persen. Yakni naik dari Rp 94, 066 miliar menjadi Rp 99, 543 miliar. Diantara PAD yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan adalah pajak penerangan jalan ditarget naik Rp 1,028 miliar, bagi hasil dari Bank Daerah Lamongan dinaikkan menjadi Rp 1,268 miliar serta penerimaan dari WBL diaterget naik menjadi Rp 10 miliar dari sebelumnya yang Rp 9,5 miliar.

Sementara untuk komponen Belanja Langsung yang menampung program dan kegiatan setiap Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), diproyeksikan naik sebesar 23,31 persen. Prosentase kenaikan terbesar adalah untuk Belanja Modal yang naik 46,78 persen. Kenaikan itu, ujar dia, dipergunakan untuk bantuan sarana Pondok Kesehatan desa (Ponkesdes) serta beberapa kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan yang bersifat sangat mendesak.

Di akhir pemaparannya, Fadeli mengatakan akan mempertajam focus dan prioritas alokasi belanja daerah dalam PAPBD untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. “Saya mengajak dewan yang terhormat, para pimpinan SKPD, camat dan segenap komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pengelolaan APBD kita, “ pungkasnya.

Selanjutnya, rapat paripurna hari kedua akan dijadwalkan pada 16 september mendatang dengan agenda mendengarkan pemandangan umum (PU) fraksi-fraksi. Rapat paripurna hari ketiga dilanjutkan kemudian pada 21 september dengan jadwal Jawaban Bupati terhadap PU fraksi-fraksi. Selanjutnya ditutup pada 5 Oktober mendatang dengan rapat paripurna yang diantara agendanya adalah penyampaian Laporan Badan Anggaran (Banggar) yang berisi pendapat fraksi-fraksi dan agenda pengambilan keputusan terkait pembahasan PAPBD 2010 tersebut.

Gelar Pasar Murah Di PASB

Pasar murah menjelang Idul Fitri 1431 Hijriyah yang biasanya digelar Pemkab Lamongan di Kecamatan Kota Lamongan, tahun ini diadakan di Pasar Agrobis Semando Babat (PASB) Kecamatan Babat. Pasar yang akan dibuka hingg adua hari tersebut, kemarin dibuka Bupati Fadeli bersama Wabup Amar Saifudin. Keduanya didampingi masing-masing istri. Dalam sambutannya, Fadeli berharap adanya selisih harga barang yang dijual di pasar murah tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. “Barang-barang yang dijual di pasar murah ini telah disubsidi oleh pemerintah, sehingga lebih murah dari harga di pasaran. Pasar murah kali ini dilaksanakan di PASB agar pasar ini semakin dikenal masyarakat sekitarnya. Karena pasar ini kedepan akan menjadi pusaran ekonomi baru di Lamongan, “ ujarnya kemarin. Sementara menurut Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Mursyid, pasar murah itu digelar untuk meringankan beban masyarakat menjelang Idul Fitri 1431 Hijriyah. Diungkapkannya, ada enam komoditi yang dijual di pasar murah tahun ini. Yakni beras Dolog kualitas premium, gula pasir, minyak goreng merk dagang Bimoli, tepung terigu merk dagang Cakra, mentega merk dagang Simas dan mi instan. Diuraikan Mursyid, untuk beras disediakan stok hingga 25 ton yang dibungkus dalam empat ribu paket. Masing paket yang berisi lima kilogram tersebut dijual Rp 5 ribu perkilogram, sementara di pasaran harganya Rp 6 ribu perkilogram. Kemudiann gula pasir, panitia menyediakan stok hingga 10 ton. Gula yang dijual dengan harga Rp 8 ribu perkilogram itu, saat ini di pasaran harganya Rp 9.900 perkilogram. Sementara untuk minyak goreng, disediakan stok hingga 600 liter dengan harga jual Rp 9 ribu perliter. Di pasaran minyak goreng jenis ini harganya Rp 11.500 perkilogram. Selanjutnya tepung terigu dijual dengan harga Rp 9 ribu perkilogram, lebih rendah Rp 1.000 dibanding harga pasaran. Panitia menyediakan stok tepung terigu hingga 500 kilogram. Kemudian mentega yang disediakn 500 pak, dijual seharga Rp 2.500 perpak dengan subsidi Rp 1.000 setiap paknya dan mi instan yan g disediakan hingga tiga ribu paket, dijual Rp 1.000 per biji. Di pasarn, saat ini harganya berkisar Rp 1.500 perbijinya.

Jumat, 03 September 2010

Jelang Lebaran, Fadeli Sidak

Menjelang lebaran, Bupati Lamongan Lamongan H. Fadeli, SH, MM melakukan sidak ke beberapa tempat vital, seperti rumah sakit, terminal, gudang dolog maupun unit Pemadam Kebakaran di Dinas PU Cipta Karya, Rabu (1/9). Bupati Fadeli usai melakukan inspeksi mendadak mengatakan kesiapan seluruh instansi yang dikunjungi dinilia telah siap untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Pihak Rumah Sakit sudah menyatakan kesiapannya menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriyah. Bahkan mulai H-7 sampai H+7 tidak memperbolehkan karyawannya untuk mengambil cuti, dan siap memberikan pelayanan yang cepat dan akurat yang terhadap korban kecalakaan maupun kejadian luar biasa” ujar Fadeli. Meskipun dinilai telah siap menghadapi lebaran, tetapi Bupati Fadeli secara umum pelayanan di rumah sakit Dr. Sugiri Lamongan harus ditingkatkan. “Saya minta kepada direktur dan seluruh jajaran RS Dr. Sugiri untuk terus membenahi seluruh aspek, khususnya aspek manajemen dan pelayanan. Ke depan saya tidak ingin ada keluhan masyarakat karena pelayanan yang kurang baik” tegas Bupati Lamongan Fadeli. Usai inspeksi mendadak di Rumah Sakit bersama rombongan antara lain Wakil Bupati, Kepala Dinas instansi terkait melanjutkan ke Gudang Dolog Lamongan. Kunjungannya ke Gudang Dolog selain mengecek ketersediaan bahan pokok khususnya beras, juga mengecek penyaluran beras untuk masyarakat miskin. Hingga minggu terakhir ketersediaan beras di Lamongan mencapai 15.450.375,5 kilogram, stok sebesar itu dinilai aman. Sedangkan beras kebutuhan untuk masyarakat miskin dalam satu tahun sebesar 15.24.800 kg atau 1.270.400 kg perbulan untuk 84.694 kepala keluarga. Sementara itu, ketika di PU Cipta Karya, Bupati Fadeli langsung memerintahkan menyalakan mesin mobil pemadam kebakaran milik pemerintah. Disamping mesin mobil, alat-alat tidak luput dari pengecekan dan ternyata seluruhnya telah siap.

Petani Diarahkan Gunakan Benih Hibrida

Menurut bupati yang dilantik bersama Wabup Amar Saifudin 9 Agustus lalu tersebut, hanya dengan merubah pola tanam melalui penggunaan bibit unggullah kesejahteraan petani dapat semakin meningkat. “Saya berharap pada Dinas Pertanian dan Kehutanan untuk perintahkan pada petugas penuyuluh lapangan agar menggencarkan sosialisasi penggunaan benih hibrida, “ ujarnya saat menyampaikan sambutan di Masjid Jami’ Sabilul Muhtadin.

Menurut bupati yang dilantik bersama Wabup Amar Saifudin 9 Agustus lalu tersebut, hanya dengan merubah pola tanam melalui penggunaan bibit unggullah kesejahteraan petani dapat semakin meningkat. “Saya berharap pada Dinas Pertanian dan Kehutanan untuk perintahkan pada petugas penuyuluh lapangan agar menggencarkan sosialisasi penggunaan benih hibrida, “ ujarnya saat menyampaikan sambutan di Masjid Jami’ Sabilul Muhtadin.

Ditambahkannya, bagi yang sudah pernah mencoba (benih hibrida) tentu sudah mengetahui keuntungannya. Selain hasilnya yang lebih banyak dibanding dengan penggunaan benih jenis biasa, yakni bisa panen hingga 12 ton setiap hektarnya, tingkat konsumsi pupuknya juga lebih sedikit.

“Dengan menggunakan benih hibrida, produktivitas pertanian di Lamongan, terutama padi akan bisa meningkat pesat. Pesatnya produksi ini tentunya akan berbanding lurus nantinya dengan kesejahteraan petani Lamongan, “ kata dia. Dinas Pertanian kehutanan Lamongan sendiri khusus di Pucuk sudah siapkan sekitar 25 ton bantuan benih padi dan jagung dari berbagai jenis.

Safari Ramadhan di Desa Bohoharjo itu sendiri adalah kegiatan safari terakhir di tahun ini. Sebelumnya, kegiatan Safari Ramadhan dibuka dengan kegiatan Sholat Jum’at bersama di Masjid Jami’ Dusun Getung Desa Twangrejo Kecamatan Turi pada 20 Agustus. Sementara di Bogoharjo diisi dengan Sholat Maghrib berjama’ah dan ditutup buka bersama.

Sejumlah bantuan juga diberikan pada empat ta’mir masjid di Kecamatan Pucuk. Selain itu juga diberikan bantuan pemeliharaan bangunan sekolah pada tujuh madrasah di kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Babat tersebut.

1000 Sembako Untuk Tukang Becak

Membludaknya tukang becak yang akan menerima sembako saat pembagian yang diadakan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Lamongan ternyata sudah diantisipasi. Paket sembako yang awalnya hanya disiapkan sebanyak 500 paket, ditambah menjadi 1000 paket oleh Ketua TPPKK Machdumah Fadeli.

Panitia juga sudah mengantisipasi terjadinya penerima paket sembako dobel. Sehari sebelumnya, dilakukan pembagian kupon pada tukang becak dengan ditukar KTP penerima kupon. KTP tersebut baru dikembalikan keesokan harinya saat pembagian ketika tukang becak menukarkan kuponnya dengan paket sembako.

Untuk menjaga tertibnya pembagian, sejumlah petugas kepolisian dan Satpol PP terlihat mengamankan antrian yang memadati Kantor TPPKK di Jalan Laras Liris tersebut. Machdumah Fadeli membagi paket sembako tersebut bersama wakil ketuanya Nurul Hidayati Amar Saifudin dan sejumlah pengurus PKK lainnya.

“Kami menyediakan 1000 paket sembako untuk dibagikan pada tukang becak. Kegiatan kali ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan TPPKK Lamongan yang telah diadakan sejak Agustus lalu. Di bulan lalu, kami mengunjungi enam panti asuhan di Kota Lamongan dan sejumlah kecamatan. Dalam kegiatan itu diserahkan uang tunai dan paket sembako di masing-masing panti asuhan, “ urai dia di sela-sela kegiatan pembagian sembako. 1000 paket sembako itu sendiri berisi 2 kilogram beras, 1 liter minyak goring kemasan dan 2 kilogram gula pasir.

Saat kegiatan di enam panti asuhan bulan lalu, total ada Rp 10 juta uang santunan yang diberikan. Selain uang tunai, TPPKK juga memberikan pada masing-masing pati asuhan bantuan berupa paket sembako yang terdiri dari 50 kilogram beras, 10 kilogram gula dan 10 kilogram minyak goring.

Pendapatan Ditarget Naik Rp 163 Miliar

Pemkab Lamongan menargetkan komponen Pendapatan Daerah akan diproyeksikan naik sebesar 18,54 persen. Yakni diproyeksikan naik dari Rp 881,981 miliar pada APBD 2010 sebelum perubahan menjadi RP 1,045 triliun pada Perubahan APBD (PAPBD) 2010, atau naik Rp 163 miliar.
Data tersebut diungkapkan juru bicara Badan Anggaran (Banggar), Sugiarsih saat menyampaikan laporan Banggar terkait Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggran Sementara atau PPAS PAPBD 2010. Laporan itu disampaikan dalam agenda penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Pemkab Lamongan dengan DPRD di Ruang Rapat Paripurna DPRD setempat, Selasa (31/8).
Dikatakannya pula, proyeksi Belanja Daerah diperkirakan juga ada kenaikan sebesar 18,02 persen. Yakni naik menjadi Rp 1,111 triliun dari proyeksi sebelumnya di APBD 2010 sebelum perubahan yang sebesar Rp 942,039 miliar atau naik Rp 169 miliar. “Dengan tingkat proyeksi Pendapatan Daerah dan Belanja Daearah tersebut, maka defisit pagu anggaran diperkirakan sebesar Rp 66,280 miliar, “ ungkap dia.
Dilanjutkannya, dengan adanya komponen Pembiayaan Netto yang naik menjadi Rp 66,280 miliar pada PAPBD dari sebelumnya yang sebesar Rp 60,061 miliar, mala Sisa Lebih Pebiayaan Anggaran tahun berkenaan (Silpa) diperkirakan nol atau tidak ada. “Defisit tersebut akan ditutup dari pos pembiayaan yang surplus dan nilainya sama persis dengan proyeksi defisit belanja daerah yang ada di dokumen RKUA dan PPAS, “ urai dia.
Terkait beberapa hal yang harus dimuat dalam kebijakan belanja dalam KUA dan PPA PAPBD 2010, Bupati Fadeli dalam sambutannya menyampaikan sejumlah rinciannya. Yakni diantaranya digunakan untuk mencukupi kekurangan belanja pegawai sebagai dampak kenaikan gaji pegawai yang merupakan kebijakan pusat.
Juga, lanjutnya, untuk mencukupi kewajiban sharing kegiatan yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. “Selain itu perubahan dalam KUA dan PPA ini digunakan untuk mencukupi kekurangan dana penghitungan ulang pemilukada dan mencukupi kebutuhan rekening listrik, air dan telepon sebagai dampak kebijakan pemerintah yang menaikkan tariff daftar listrik, “ ujar dia.
“Saya menyadari penyusunan PAPBD 2010 dilaksanakan dengan sangat ketat. Namun dengan ketatnya anggaran itu, Pemkab Lamongan masih bisa meningkatkan perekonomian, khususnya unfrastruktur di pedesaan. Berbagai program pendampingan juga akan kami luncurkan dalam PAPBD 2010 ini, “ pungkasnya.

Rawan Kejahatan, Bupati Minta Masyarakat Waspada

Maraknya berbagai jenis tindak kejahatan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini di sejumlah daerah ternyata mendapat perhatian khusus dari Bupati Lamongan Fadeli. Dia juga memberi apresiasi khusus pada pihak keamanan setempat yang melaksanakan tugasnya sehingga sampai saat ini Lamongan masih aman dan kondusif.

“Saya cukup prihatin dengan meningkatnya trend kejahatan yang terjadi di sejumlah wilayah lain di bulan suci Ramadhan ini. Namun Alhamdulillah berkat kesigapan dan kerja keras baik oleh aparat kepolisian maupun TNI, sampai saat ini kondisi Lamongan masih aman dan kondusif. Semoga kondisi ini akan terus bisa terjaga,“ ujar Bupati Lamongan Fadeli melalui Plt Kepala Bagian Humas dan Infokom Aris Wibawa, Senin (30/8).

Demikian pula dia juga mengapresiasi kesuksesan aparat kepolisian yang bisa mengungkap sejumlah kasus kejahatan. Diantaranya baru-baru ini berhasil membongkar sindikat kejahatan dengan modus penipuan dan pencurian mobil serta menangkap tujuh orang tersangkanya.

Meski kondisi keamanan relatif lebih terkendali dibanding daerah lain, Fadeli meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan keamanan di lingkungan masing-masing. Dia menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada.