Kamis, 27 Mei 2010

HJL Terakhir Bupati Terbaik

Puncak Hari Jadi Lamongan atau HJL ke-441 tahun 2010 seakan menjadi ajang perpisahan bagi Bupati Lamongan Masfuk. Karena Masfuk yang dinobatkan sebagai bupati terbaik di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi oleh DPD RI serta kepala daerah terbaik di ajang People of The Year oleh sebuah media nasional tersebut akan mengakhiri pegabdiannya selama 10 tahun pada agustus mendatang. “Saya berusia 37 tahun saat pertama kali menjabat sebagai Bupati Lamongan 10 tahun lalu. Saat itu saya sama sekali belum memiliki pengalaman di pemerintahan. Yang ada di benak saya hanyalah untuk memberikan yang terbaik bagi Lamongan, pada tanah saya dilahirkan. Dalam suka dan duka, bersama Pak Wabup (tsalits Fahami) ditengah segala kritikan dan berbagai kehendak masyarakat yang harus dipenuhi, sejumlah karya ditorehkan, “ ujarnya kala member sambutan saat Pasamuan Agung Oncer Sesanti Lambang Daerah Memayu Raharjaning Praja di Pendopo Lokatantra setempat, Rabu (26/5). Pasamuan Agung itu sendiri bagian dari prosesi puncak HJL di Lamongan. Sebelumnya, di DPRD Lamongan dilaksanakan pembukaan selubung pataka lambang daerah yang kemudian di arak di sepanjang Jalan Lamongrejo menuju alun-alun Kota Lamongan. Selanjutnya di tempat yang sama dilaksanakan upacara peringatan HJL. Selain dihadiri semua pejabat eksekutif dan legislatif serta muspida di Lamongan, seluruh prosesi juga diikuti mantan Bupati Lamongan R M Farid dan mantan Ketua DPRD Abdussalam. Selanjutnya Masfuk menyampaikan bahwa semua yang telah dilakukannya selama ini berada di batasan maksimal sebagai manusia. “Selama perjalanan pengabdian saya di Lamongan, di tengah kesuksesan yang diiringi segala usaha terbaik kami, tentu masih ada kekurangan. Namun ini tidak membuat kami berhenti untuk berjuang memajukan Lamongan, tanah kelahiran saya, “ urai dia. “Anak Lamongan sekarang tidak lagi bisa dihina. Anak Lamongan sekarang boleh berdiri sejajar dan sama tegaknya dengan anak dari daerah lain. Sekarang bisa dilihat bagaimana pesatnya pembangunan di Lamongan. Bukan hanya industr maritim di wilayah utara, namun juga pesatnya perdagangan di tengah dan pengembangan kawasan agropolitan di wilayah selatan, pungkas Masfuk dalam sambutannya. Selama sepuluh tahun kepemimpinan Masfuk, lebih dari 19 penghargaan tingkat provinsi, 30 penghargaan tingkat nasional serta 1 penghargaan tingkat ASEAN yang telah diraih dan persembahkan untuk masyarakat lamongan. Selain itu, dalam hal penyelenggaraan pemerintahan daerah, lamongan dinilai sangat berhasil. Bukti dari keberhasilan tersebut adalah, diraihnya penghargaan Otonomi Award sebanyak 8 kali berturut-turut dari lembaga penilai independen. Di bidang keuangan, dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) terus meningkat. APBD tahun 2000, realisasinya hanya Rp 123 miliar. Kemudian meningkat menjadi Rp 1 triliun lebih pada tahun 2009. Demikian pula dengan pendapatan asli daerah atau PAD. Sementara di bidang investasi, di tahun 2005 nilai investasi di Lamongan hanya Rp 50 miliar kemudian meningkat menjadi Rp 450 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini juga ditandai dengan naiknya pertumbuhan ekonomi dari angka 2,3 persen di tahun 2000 menjadi Rp 6,22 persen saat tahun 2008. Demikian pula dengan turun tajamnya angka kemiskinan di Lamongan yang mencapai 24,25 persen serta naiknay Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tingkat menengah bawah naik ke tingkat menengah atas menjadi penanda peningkatan kesejahteraan.

Pengumuman Juara Lomba Blog

Untuk Memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) yang ke 441 Panitia peringatan HJL menyelenggarakn Blog competition yang dimulai pada tanggal 15 April 2010 dan berakhir pada tanggal 23 Mei 2010. Penilaian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2010 s/d 23 Mei 2010. Untuk Memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) yang ke 441 Panitia peringatan HJL menyelenggarakn Blog competition yang dimulai pada tanggal 15 April 2010 dan berakhir pada tanggal 23 Mei 2010. Penilaian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2010 s/d 23 Mei 2010. Jumlah peserta 35 orang. Peserta merupakan guru se-wilayah Kab. Lamongan. Berikut merupakan pemenang lomba blog, yaitu: Juara I : Nurhadi, S.Pd guru SMP Negeri 2 Babat Hadiah Voucher pulsa Rp. 1 Juta Juara II : Syaiful Wakhid guru MAN Lamongan Hadiah Voucher pulsa Rp. 800 ribu Juara III Kurnia Yahya guru SMK Muhammadiyah I Lamongan Hadiah Voucher pulsa Rp. 600 ribu Melalui Media ini Panitia Lomba Mengucapkan Selamat bagi Para Pemenang dan terimah kasih kepada seluruh peserta dan semua yang telah ikut berpartisipasi dalam penyelenggaran lomba.

Ziarah Leluhur Buka Rangkaian HJL

Rangkaian Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-441 tahun ini dibuka dengan ziarah makam leluhur Lamongan. Yakni Mbah Sabilan, Mbah Punuk dan Mbah Lamong. Ketiga situs tersebut berada di Kelurahan Tumenggungan Kecamatan Lamongan Kota. Kegiatan itu sendiri dipimpin Bupati Masfuk bersama Wabup Tsalits Fahami, muspida setempat dan sejumlah pejabat eselon di Lamongan, Selasa (25/5). “Hari ini saya bersama Wabup (Tsalits Fahami) menyampaikan sambutan terakhir sebagai Bupati dan Wakil Bupati dalam ziarah leluhur HJL, “ ujar Masfuk saat di kompleks makam Mbah Lamong atau Rangga Hadi yang bergelar Tumenggung Surajaya, bupati pertama Lamongan. Dikatakannya, riwayat luhur dan pndasi yang telah diletakkan oleh Mbah Lamong hendaknya dicontoh dan diaplikasikan dalam kehidupan. Aplikasi tersebut, lanjut dia hendaknya diwujudkan dengan bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat. “Saya bersama pak Wabup dengan segala kelbihan dan kekurangan telah bekerja keras bersama seluruh jajaran. Harus diakui bahwa masih ada yang harus dibenahi, namun juga harus diakui pula banyak keberhasilan yang telah bisa diwujudkan sehingga Lamongan kini sejajar dengan daerah-daerah lain, “ kata dia. Kemudian diungkapkannya, 10 tahun lalu, di bidang pendidikan misalnya, belum pernah ada putra Lamongan yang bisa berprestasi di tingkat nasional dengan meraih nilai ujian nasional terbaik. Demikina pula dengan turun tajamnya angka kemiskinan dan tumbuhnya perekonomian di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jatim. “Saat ini warga Lamongan boleh bangga karena memiliki WBL yang menjadi jujugan wisata jutaan manusia dan mempunyai Persela yang berlaga di liga super, “ ungkap dia. Sebelumnya, saat di situs makam Mbah Sabilan dibacakan sejarah singkatnya dalam bahasa jawa krama inggil (jawa halus). Mbah Sabilan adalah seorang patih dari Bupati ketiga Lamongan, Raden Panji Puspa Kusuma sekitar tahun 1640-1665 yang memiliki dua orang putra yakni Raden Panji Laras dan Panji Liris. Cerita Mbah Sabilan juga terkait erat dengan tradisi di Lamongan bahwa calon pengantin perempuanlah yang harus melamar calon pengantin laki-laki. Karena itulah ketika putri Adipati Wirasaba, Dewi Andanwangi dan Andansari jatuh hati pada kedua putra Raden Panji Puspa Kusuma, yang melamar adalah pihak perempuan. Kedua putri ini melamar dengan diwajibkan untuk membawa hadiah dua buah genuk atau tempat air dari batu dan dua tikar. Kedua benda tersebut sebenarnya sebagai isyarat agar keduanya mau memeluk Islam karena genuk melambangkan tempat wudhu dan tikar untuk sholat. Demikian pula ketika di situs makam Mbah Lamong juga dibacakan riwayat singkat adipati pertama Lamongan yang diwisuda pada 10 Dzulhijjah 976 Hijriyah atau 26 Mei 1569 Masehi oleh Sunan Giri. Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai Hari Jadi Lamongan. Sebutan Mbah Lamong sendiri diyakini berasal dari pribadi Rangga Hadi yang pandai ngemong masyarakat. Sementara penamaan Lamongan berasal dari wilayah dimana Mbah Lamong bermukim. “Teladan dan keluhuran budi beliau inilah yang harus kita teladani bersama demi kemajuan Lamongan, “ pungkas Masfuk kala di situs makam Mbah Lamong.

Banyak Yang Sukses, Transmigrasi Diminati

Fakta menjadi seorang transmigran saat ini telah berbeda dengan dulu. Sekarang banyak transmigran di Lamongan yang sukses di perantauan sehingga menarik minat rekannya di desa. Tahun ini Pemkab Lamongan kembali akan berangkatkan sebanyak 25 orang transmigran baru ke Kalimantan Timur. Sementara tahun lalu ada 30 orang yang sudah diberangkatkan. “Kalau dulu banyak masyarakat yang menolak ditransmigrasikan tapi sekarang malah kebalikannya, banyak yang ngantri jadi transmigran, “ ungkap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamongan Soni Harsono melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa. Hal tersebut terjadi, ujar dia, karena banyak transmigran yang sukses. “Transmigran yang sukses ini bukan hanya bisa membangun rumah yang layak di perantauan, tapi juga bisa membangunkan rumah untuk keluarga di kampong. Sehingga banyak tetangga yang tertarik dengan sukses tranmigran ini, “ imbuh dia. Dilanjutkannya, sukses transmigran asal Lamongan ini bukan hanya soal materi, namun juga dalam strata sosial. Di lokasi transmigrasi, banyak warga Lamongan yang dipercaya menjabat Kepala Desa. Seperti di Kalimantan Timur, ada 10 transmigran Lamongan yang terpilih menjadi Kades. “Sebenarnya permintaan untuk mengirimkan transmigran asal Lamongan ke sejumlah daerah di luar jawa cukup tinggi. Hal tersebut karena transmigran asal Lamongan dikenal ulet dan pekerja keras. Namun dengan keterbatasan anggaran, tahun ini baru bisa memberangkatkan 25 orang, “ kata dia. Saat ini Pemkab Lamongan memiliki perjanjian kerjasama bidang transmigrasi dengan Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi yang ditandatangani 2008 silam. Dalam perjanjian kerjasama yang berlaku hingga 2010 itu, Pemkab Muarojambi menyiapkan lahan 2 hektar dan memberikan pembinaan lingkungan permukiman untuk transmigran. Sementara Pemkab Lamongan diamanatkan untuk memberikan bantuan pupuk pada trasnmigran.

Petugas Bersenjata Laras Panjang Jaga Pendopo

Sejumlah petugas yang dilengkapi senjata laras panjang Minggu (23/5) terlihat berjaga-jaga di Pendopo Lokatantra Lamongan. Selain itu sat unit mobil rantis dan sejumlah personil dengan kendaraan roda dua juga terlihat mengamankan pendopo di hari H Lamongan melaksanakan Pemilukada pemilihan bupati dan wakil bupati. Sementara Bupati Masfuk melakukan coblosan di TPS 1 Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Kota Lamongan bersama isterinya Endang Rijanti Masfuk. Berdasar data KPUK setempat, Cabup Fadeli yang berpasangan dengan Amar Saifudin akan mencoblos di TPS 1 Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan Kota Lamongan. Kartika Hidayati yang berpasangan dengan cabup Suhandoyo juga terdaftar di TPS ini. Demikian pula Ketua KPUK Khoirul Huda juga mencoblos di TPS yang ditempatkan di halaman MTs Terpadu Roudlatul Qur'an, Jalan Andanwangi tersebut. Cabup dari independen, Ongky Wijaya dan pasangannya cawabup Basir Sutikno akan mencoblos di TPS 3 Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi. Selanjutnya Cabup Suhandoyo akan melakukan pencoblosan di TPS 1 Dusun Juwet Desa Deketagung/Sugio. Di Sugio, tepatnya TPS 1 Desa Sugio/Sugio, cawabup Subagio Rahmat akan mencoblos. Sedangkan di TPS 4 yang ditempatkan di Balai Kelurahan Jetis, Kecamatan Kota Lamongan, cabup Tsalits Fahami akan mencoblos. Di kelurahan ini, namun di TPS 5 Perum Jetis Indah, cawabup Amar Saifudin juga akan mencoblos. Pengamanan Pemilukada kali ini melibatkan sebanyak 1.197 petugas pengamanan, termasuk diantaranya 60 personil dari Brimobda Jatim. Selain itu juga masing-masing ada bantuan 30 personil dari Polres Bojonegoro, Tuban, Jumbang dan Polresta Mojokerto. Selain itu juga dilibatkan unit K-9, 2 unit rantis dan 102 personil TNI on call. Seperti disampaikan Kapolres Lamongan AKBP Gagas Nugraha saat melakukan paparan di hadapan Wagub Jatim Saifullah Yusuf pada Sabtu malam (22/5) di Pendopo Lokatantra Lamongan, ada 1 peleton Brimob yang disiagakan di Polsek Sugio dan 1 peleton lainnya di Polsek ikung. Sementara di Mapolresta juga disiagakan 1 peleton Bromob, I unit K-9, 1 unit rantis, 1 unit tangkal dan 1 unit tim tindak. Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada Lamongan tercatat sebanyak 1.052.133 orang yang terdiri dari 516.305 laki-laki dan 535.828 perempuan. Pencoblosan sendiri akan dilakukan di sejumlah 2.557 TPS yang tersebar di 27 kecamatan.

Peringatan Hari Jadi Lamongan ke-441

Dalam Rangka Memperingati Dan Memeriahkan Hari Jadi Lamongan Ke-441 mengambil Tema : Momenum Hari Jadi Lamongan, Kita Ciptakan Lamongan Yang Aman dan Damai. Adapun Rangkaian Kegiatan Memperingati HJL Lamongan sebagaimana Jadwal berikut :
1. Lampiran Pertama
2. Lampiran Kedua

166 CPNS Diberangkatkan Diklat Prajabatan

Sebanyak 166 Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) Pemkab Lamongan tahun ini diberangkatkan mengikuti Diklat Prajabatan. Diklat ini sendiri adalah syarat mutlak bagi seorang CPNS untuk diangkat menjadi PNS penuh.

Kepala Badan Kepegawaian (BKD) setempat Bambang Kustiono mengungkapkan, dari 166 CPNS tersebut, sebagaina besar berasal dari golongan II yakni sebanyak 100 CPNS. Sementara sisanya, yakni 16 orang dari golongan I dan 50 orang lainnya dari CPNS golongan III. “Untuk sejumlah 50 orang CPNS dari golongan II akan mengikuti Diklat Prajabatan di Wisma Duta Kasih Trawas Kabupaten Mojokerto mulai 31 Mei hingga 16 Juni mendatang. Sedangkan sisanya akan diberangkatkan pada Bulan Juni, “ terang Bambang Kustiono.

Peserta Diklat Prajabatan di Lamongan ini masih beruntung dibanding peserta dari daerah lain yang harus membayar penuh keikutsertaannya. Untuk CPNS Lamongan masih menerima subsidi dari APBD setempat. Seperti diungkapkan Bambang Kustiono, untuk golongan I menerima subsidi sebesar Rp 2 juta, golongan II sebesar Rp 1 juta dan golongan III sebesar Rp 1.050.000.

“Selama 14 hari, CPNS dari golongan I dan II harus mengikuti diklat yang menjadi syarat mutlak sehingga mereka bisa diangkat menjadi PNS ini. Berbeda dengan golongan III yang harus mengikuti diklat hingga 21 hari. Karena kelulusan dari diklat ini menjadi syarat mutlak untuk bisa jadi PNS, saya berharap semua peserta dari Lamongan bisa lulus 100 persen, “ ujar dia. Saat belum berstatus PNS penuh, seorang CPNS hanya menerima 80 persen dari gaji pokok dan belum berhak atas sejumlah tunjangan.

Komitmen Rasa Kebangsaan Semakin Lemah

Bupati Lamongan Masfuk saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menyebut semakin lemahnya komitmen terhadap rasa kebangsaan Indonesia. Hal itu diutarakannya saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-102 di Alun-alun Kota Lamongan, Kamis (20/5).

“Dalam kehidupan sehari-hari kita saksikan betapa semakin melemahnya komitmen terhadap rasa kebangsaan Indonesia dan memudarnya etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini juga dibarengi dengan menguatnya fanatisme sempit yang mengalahkan rasa kebersamaan dan persatuan, “ ujarnya.

Memperhatikan fenomena yang dapat melemahkan karakter bangsa itu, lanjutnya, maka sangat relevan apabila dalam memperingati Harkitnas diambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi hal tersebut. ”Pembangunan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan bersifat multi dimensional dan multi aspek. Pembangunan karakter bangsa tersebut, setidaknya diarahkan pada empat tataran besar. Yakni menjaga jati diri bangsa, menjaga keutuhan NKRI, membentuk masyarakat yang berakhlak mulia serta membentuk bangsa yang maju, mandiri dan bermartabat, ” tutur dia panjang lebar.

Ditambahkan olehnya, yang sering tidak disadari adalah, bahwa pembangunan karakter bangsa dapat menguatkan ketahanan sosial masyarakat. Hal tersebut menurut dia penting diupayakan di tengah arus globalisasi yang telah mempengaruhi solidaritas sosial sehingga memunculkan sikap individualistik dan materialistik yang berimplikasi pada berubahnya tatanan budaya masyarakat. ”Hanya warga bangsa yang memilki karakter kuat akan mampu meneruskan cita-cita para tokoh pencetus kebangkitan nasional yang berkarakter serta memilki identitas dan jati diri, ” tegas dia.

Upacara itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat muspida setempat. Seperti Dandim 0812 Letkol Arh Priyanto, Kajari setempat Mudjiharti, Kapolres AKBP Gagas Nugraha dan Ketua DPRD Makin Abbas serta Plt Sekdakab Supardi. Sejumlah ketua borganisasi wanita di Lamongan seperti Ketua PKK Endang Rijanti Masfuk dan Ketua GOW Cicik Rosyida Tsalits Fahami juga terlihat menghadiri upacara bendera tersebut.

Siswa SMP Ujian Susulan

Mulai senin (17/5) hingga Kamis (20/5) mendatang, Siswa SMP di Kabupaten Lamongan yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) mulai mengikuti ujian susulan. Di hari pertama yang mengujikan mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia, 14 siswa yang pada UN lalu tidak lulus di mapel ini semuanya tercatat mengikuti ujian susulan.



Seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Mustofa Nur melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, sebenarnya di hari pertama ada 16 siswa yang didaftarkan mengikuti ujian susulan. Namun dua orang siswa tidak hadir. Ujian susulan semua mapel tersebut dilaksnakan di SMPN 2 Lamongan.

“Dua orang siswa yang tidak hadir ini adalah mereka yang diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan nilai. Kedua siswa ini meski dinyatakan lulus, namun nilainya hanya sedikit diatas batas minimal nilai kelulusan sehingga diberi kesempatan ikut susulan. Jadi untuk siswa yang tidak lulus mapel Bahasa Indonesia, semuanya tercatat hadir ikut ujian susulan, “ urainya panjang lebar.

Lebih lanjut disampikannya, untuk hari kedua ujian susulan mapel Bahasa Inggris ada 27 siswa yang dijadwalkan ikut ujian. Sedangkan mapel Matematika di hari ketiga ada 19 siswa dan di hari terakhir yang mengujikan mapel IPA terpadu dijadwalkan 29 siswa mengikuti ujian susulan.

Dari data Dinas Pendidikan Lamongan, pada UN tingkat SMP/Mts tahun 2010 yang diikuti 20.979 siswa, ada 91 siswa yang tidak lulus. Atau dengan tingkat kelulusan mencapai 99,49 persen. Khusus UN SMP, dari sejulmlah 12.943 siswa pesertanya, sebanyak 12.919 siswa diantaranay dinyatakan lulus. Sementara 24 siswa dinyatakan tidak lulus, atau tingkat kelulusannya mencapai 99,81 persen.

Pada UN kali ini, siswa SMP Lamongan juga mencatatkan prestasi. Agung Ferdiansyah dengan NUN 39,30 dari SMPN 1 Lamongan Ranking 4 Se Jatim. Kemudian Anindya Adivia dengan NUN 38,65 dari SMP Muhammadiyah 15 Brondong, Rangking 1 Se Jatim untuk kategori sekolah swasta dan Ayunina dengan NUN 38,4 dari SMP Abdinegoro, Blimbing/Paciran Rangking 10 Se Jatim. Sedangkan untuk Mts, dari 8.036 siswa peserta UN, 7.972 siswa dinyatakan lulus UN dan 67 siswa dinyatakan tidak lulus dengan prosentase kelulusan mencapai 99,17 persen

Embrio Komunitas Pendidikan Lewat Lomba Blog

Menyambut Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 441 tahun ini, Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) kembali membuka kompetisi weblog atau yang dikenal dengan Blog. Berbeda dengan kompetisi serupa tahun lalu yang menghususkan pesertanya untuk siswa, kompetisi kali ini dikhususkan pada guru.


“Kompetisi Blog tahun ini sengaja dikhususkan pada profesi guru. Dengan harapan nantinya akan terbentuk komunitas pendidikan di Lamongan melalui media e learning, atau belajar sambil ngeblog, “ ujar Kepala KPDE Hurip Tjahyono melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa kemarin.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pembelajaran dirasa masih kurang. Padahal penggunaan teknologi informasi bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar. Terlebih saat ini sudah banyak siswa yang aktif di dunia maya lewat perangkat mobile seperti handphone dan netbook.

Lebih lanjut dijelaskannya, kompetisi blog kali ini bukan sekedar lomba biasa. Karena blog yang didesain dalam loba ini harus dijadikan sebagai media belajar interaktif antara guru dan siswa. “Isi dari blog tersebut harus menyangkut materi mata pelajaran masing-masing guru yang dapat diakses oleh siswanya. Guru dan siswa selanjutnya secara interaktif berkomunikasi terkait mata pelajaran lewat blog itu. Sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan setiap saat tanpa adanya batasan ruang dan waktu. “Jika ini bisa dikembangkan, nantinya diharapkan akan terbentuk komunitas pendidikan melalui blog sebagai media e learning, “ imbuh dia.

Pendaftaran Kompetisi Blog ini sendiri akan ditutup pada 23 mei mendatang. Pengiriman desain blog dapat dilakukan via email KPDE dengan menyertakan alamat blog guru bersangkutan. Keterangan ini dapat diakses di situs resmi Pemkab Lmaongan di www.lamongankab.go.id “Kami berharap akan ada cukup banyak guru yang tertarik untuk mengembangkan pembelajaran lewat blog ini. Karena manfaatnya akan sangat besar untuk meningkatkan prestasi siswa. Demikain pula guru akan memiliki media lain sebagai alat pembelajaran, “ kata dia.

15 Sekolah Diarahkan Jadi Adiwiyata

Sebanyak 15 perwakilan sekolah di Kabupaten Lamongan kemarin, (12/5) mengikuti sosialisasi dan pembinaan sekolah berbasis lingkungan atau Sekolah Adiwiyata dari Bagian Lingkungan Hidup (BLH) setempat. Sejumlah 15 sekolah tersebut selanjutnya diharapkan dapat menjadi Sekolah Adiwiyata menyusul SMAN 1 Lamongan yang telah menjadi calon Sekolah Adiwiyata.
Sosialisasi itu menghadirkan Sofiya dari SMPN 1 Kedamaian Kabupaten Gresik yang lembaganya telah meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri, yakni sekolah yang telah lolos tiga kali penilaian Sekolah Adiwiyata. “Ibu Sofiya sengaja kami hadirkan sebagai pemateri karena sekolahnya telah sukses meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri. Khusus untuk Adiwiyata Mandiri ini, pialanya langsung diserahkan Presiden RI bersamaan dengan penerimaan Adipura. Sementara Sekolah Adiwiyata biasanya diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, “ ujar Pj Kepala Badan Lingkungan Hidup Lamongan Aris Wibawa.
Ditambahkannya, di Jawa Timur baru ada empat sekolah yang berpredikat Adiwiyata Mandiri. Yakni SDN Kampung Dalem/Tulungagung, SMPN 1 Kedamaian/ Gresik, SMPN 4 Gresik/Gresik dan SMA 1 Gondang/Kabupaten Mojokerto. “Saat ini baru SMAN 1 Lamongan yang menjadi calon Sekolah Adiwiyata. Semoga prestasi itu bisa menginspirasi sekolah di Lamongan untuk menjadi sekolah yang berwawaskan lingkungan, “ tambah dia.
Sofiya dalam paparannya mengungkapkan sejumlah kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan Sekolah Adiwiyata. “Penilaian untuk menuju sekolah Adiwiyata sangat ketat. Penilaian akan sangat selektif untuk kegiatan non fisik, “ terangnya saat sosialisasi di Aula BLH.
Kemudian dicontohkannya terkait visi dan misi sekolah yang diharuskan peduli dan berbudaya lingkungan. “Jika visi dan misi sekolah belum mengadopsi peduli lingkungan, harus direvisi dengan melibatkan guru dan komite sekolah, “ imbuh dia. “Demikian pula kurikulum harus dikembangkan dengan basis pelestarian lingkungan hidup yang harus terintegrasi dalam mata pelajaran, “ urai Sofiya.
Ditambahkannya, untuk hal kecil seperti pengawasan pengelolaan makanan di kantin juga menjadi poin penilaian tersendiri Sekolah Adiwiyata. Termasuk upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor dan bahan lainnya di sekolah juga masuk poin penilaian. “Tim penilai akan menelisik secara detail bagaimana kebiasaan pengehematan energi dan sumberdaya lain sudah diterapkan. Jadi hal-hal non fisik harus menjadi perhatian utama, “ katanya menjelaskan.

Dana BOS Sudah Dicairkan

Dana bantuan operasional sekolah atau BOS baik untuk tingkat SD/LB/MI maupun SMP/MTs di Kabupaten Lamongan sudah dicairkan hingga triwulan kedua tahun ini, yakni alokasi sampai dengan Bulan Juni. Dana ini langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah penerima BOS. Kepala Dinas Pendidikan Lamongan melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa mengungkapkan, besaran BOS tahun ini sama dengan tahun lalu. Yakni Rp 198.500 persiswa persemester untuk tingkat SD sederajat atau Rp 33.000 perbulan. Serta Rp 285.000 persiswa persemester untuk tingkat SMP sederajat atau sebesar Rp 47.500 setiap bulannya.
“Untuk total anggaran yang disediakan masih sama dengan tahun lalu. Karena mengacu pada jumlah siswa tahun ajaran berjalan. Perubahan jumlah siswa baru akan terjadi pada Juli mendatang saat memasuki tahun ajaran baru, “ ungkap dia. Diuraikannya, untuk BOS SD sederajat, dialokasikan untuk 130.413 siswa, sehingga ada Rp 51.773.960.000 yang disiapkan. Sementara untuk BOS SMP sederajat dialokasikan sebesar Rp 38.398.050.000 untuk sebanyak 67.365 siswa.
Dia kemudian mewanti-wanti agar penggunaan dana BOS tersebut berpedoman pada panduan pelaksanaan programnya. Panduan tersebut, lanjutnya, mencakup kriteria kegiatan yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai dari dana BOS. “Program ini diberikan pada sekolah tingkat SD dan SMP untuk membantu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung orang tua siswa. Karena itu dana ini harus dikelola sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, “ katanya menjelaskan.
Diantara ketentuan penggunaan dana BOS yang diperbolehkan adalah untuk pembelian buku teks pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi diperpustakaan, pembiayaan kegiatan kesiswaan dan termasuk pembiayaan ulangan harian, ulangan umum serta pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah.
Sementara diantara penggunaan dana BOS yang tidak diperbolehkan adalah untuk disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud mencari bunga, dipinjamkan ke pihak lain dan ditanamkan dalam bentuk saham. Dana BOS juga tidak diperbolehkan untuk membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah seperti studi banding, karya wisata dan kegiatan sejenisnya.

Dana BOS Sudah Dicairkan

Dana bantuan operasional sekolah atau BOS baik untuk tingkat SD/LB/MI maupun SMP/MTs di Kabupaten Lamongan sudah dicairkan hingga triwulan kedua tahun ini, yakni alokasi sampai dengan Bulan Juni. Dana ini langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah penerima BOS. Kepala Dinas Pendidikan Lamongan melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa mengungkapkan, besaran BOS tahun ini sama dengan tahun lalu. Yakni Rp 198.500 persiswa persemester untuk tingkat SD sederajat atau Rp 33.000 perbulan. Serta Rp 285.000 persiswa persemester untuk tingkat SMP sederajat atau sebesar Rp 47.500 setiap bulannya.
“Untuk total anggaran yang disediakan masih sama dengan tahun lalu. Karena mengacu pada jumlah siswa tahun ajaran berjalan. Perubahan jumlah siswa baru akan terjadi pada Juli mendatang saat memasuki tahun ajaran baru, “ ungkap dia. Diuraikannya, untuk BOS SD sederajat, dialokasikan untuk 130.413 siswa, sehingga ada Rp 51.773.960.000 yang disiapkan. Sementara untuk BOS SMP sederajat dialokasikan sebesar Rp 38.398.050.000 untuk sebanyak 67.365 siswa.
Dia kemudian mewanti-wanti agar penggunaan dana BOS tersebut berpedoman pada panduan pelaksanaan programnya. Panduan tersebut, lanjutnya, mencakup kriteria kegiatan yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai dari dana BOS. “Program ini diberikan pada sekolah tingkat SD dan SMP untuk membantu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung orang tua siswa. Karena itu dana ini harus dikelola sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, “ katanya menjelaskan.
Diantara ketentuan penggunaan dana BOS yang diperbolehkan adalah untuk pembelian buku teks pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi diperpustakaan, pembiayaan kegiatan kesiswaan dan termasuk pembiayaan ulangan harian, ulangan umum serta pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah.
Sementara diantara penggunaan dana BOS yang tidak diperbolehkan adalah untuk disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud mencari bunga, dipinjamkan ke pihak lain dan ditanamkan dalam bentuk saham. Dana BOS juga tidak diperbolehkan untuk membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah seperti studi banding, karya wisata dan kegiatan sejenisnya.

YakYuk Ditarget 10 Besar Raka Raki Jatim

Supardi, Plt Sekdakab Lamongan mematok target cukup tinggi untuk Yak Yuk Lamongan 2010. Susilo Pramono (Yak) dan Farlinda Nur Beauty (Yuk) diharapkan Supardi bisa setidaknya masuk 10 besar pada Raka Raki Jatim 2011 mendatang. Target ini terbilang tinggi karena selama ini belum ada duta Lamongan yang bisa masuk 10 besar Raka Raki Jatim. Saat menerima Susilo dan Beauty bersama Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Lamongan Bu’u Bruno di ruang kerjanya, Supardi secara pribadi juga memberikan uang pembinaan kepada kedua duta wisata Lamongan tersebut. “Saya berharap Yak Yuk Lamongan kali ini bisa membawa harum nama Lamongan di ajang Raka Raki Jatim dengan setidaknya lolos 10 besar. Karena selama ini belum pernah ada perwakilan Yak Yuk Lamongan yang bisa menembus babak 10 besar, “ tandas Supardi.
Dia juga menekankan pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Lamongan agar tidak melepaskan begitu saja pembinaan Yak Yuk Lamongan. Harus ada pendampingan dan pembinaan, terutama di sejumlah kelemahan yang biasanya menggagalkan wakil Lamongan di Raka Raki Jatim. Yakni masalah kepribadian, kepercayaan diri, wawasan pengetahuan serta talenta yang mampu menampilkan inner beauty peserta.
“Seperti halnya olahraga yang terus dibina secara intensif akhirnya bisa meraih medali emas Porprov. Padahal sebelumnya belum pernah sekalipun Lamongan bisa membawa pulang emas di Porprov. Kalau perlu mereka berdua diikutkan kursus kepribadian, “ ujarnya mencontohkan.
“Selain kemampuan teknis yang masih bisa diasah, kepercayaan diri bisanya menjadi masalah utama duta Lamongan. Kalian berdua saya minta jangan minder dan grogi dengan daerah lain. Dalam diri harus ditanamkan kepercayaan bahwa Lamongan kini bahkan lebih maju dari daerah lain. Lamongan punya Persela dan WBL yang membuat iri daerah lain. Jika masalah psikologis ini bisa diatasi, saya yakin kalian berdua bisa menembus 10 besar Raka Raki Jatim, “ tandasnya.
Bu’u Bruno sendiri juga mengakui bahwa problem utama Yak Yuk Lamongan saat berlaga di Raka Raki adalah masalah psikologis. Terutama saat peserta mengikuti tes tulis dan memasuki karantina. Selain itu, dalam beberapa kali penyelenggaraan, duta Lamongan terlihat lemah di penampilan talenta yang belum bisa menunjukkan inner beauty mereka. Raka Raki Jatim biasanya digelar pada medio Bulan Maret atau April. Prestasi tertinggi Lamongan adalah saat bisa menjadi Juara Favorit pada 2009 lalu melaui Nur Iftitah.

Diklatpim II LAN Belajar Ke Lamongan

Sebanyak 30 orang pejabat eselon II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Bandung, Selasa (11/5) melakukan kunjungan ke Lamongan. Kunjungan rombongan yang dipimpin Mochammad Yasin tersebut sebagai bagian dari pemenuhan tugas dalam Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II Angkatan 26 Kelas D.

Yasin menyatakan ketertarikan kelompoknya untuk melakukan kunjungan ke Lamongan karena menurutnya Lamongan kini menunjukkan perkembangan pembangunan yang pesat. Bahkan, kata dia, pesatnya pembangunan Lamongan tersebut bukan hanya di level daerah, tapi sudah menasional. “Kami kesini untuk mengetahui bagaimana kiat-kiat yang dilakukan sehingga Lamongan bisa demikian pesat pembangunannya, “ ujar Yasin.

Rombongan Diklatpim itu diterima Bupati Masfuk di Ruang Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat. sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga terlihat lengkap menyambut pejabat LAN tersebut. Diantaranya Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bambang Kustiono, Kepala Kantor Perijinan Bambang Hadjar Purwono, Kepala Badan Lingkungan Hidup Aris Wibawa dan sejumlah Kepala SKPD terkait.

Kepada rombongan Diklatpim, Masfuk menyampaikan beberapa kiatnya. Diungkapkannya, hal pertama yang dilakukannya saat menjadi kepala daerah di Lamongan adalah merubah mindset pegawai dan masyarakat. Mindset tersebut kata dia adalah bahwa Lamongan juga bisa maju. “Ini karena Lamongan dulu dikenal sebagai daerah minus dan terbelakang. Kini pertumbuhan ekonomi Lamongan diatas rata-rata Jawa Timur, demikian pula dengn Indeks Pembangunan Manusia yang sudah masuk kategori menengah atas, “ ujarnya.

Namun merubah mindset itu, lanjutnya, tidak bisa dilakukan hanya dengan pidato, melainkan harus dengan kerja nyata. Sehingga masyarakat mau bersama-sama untuk maju dan membangun daerahnya. “Ketika Persela ternyata mampu berprestasi, sejak saat itulah baik pegawai maupun masyarakat mulai yakin bahwa Lamongan ternyata juga bisa maju. Roh dari mindset inilah yang kemudian menjalar ke semua satuan kerja Pemkab Lamongan sehingga berbagai prestasi diraih, “ ungkap dia.

Tuntas, Pengangkatan Sekdes Jadi PNS

Bupati Lamongan Masfuk, Selasa (11/5) melantik dan memimpin pengambilan sumpah sejumlah 47 Sekretaris Desa atau Sekdes menjadi PNS di Pendopo Lokatantra setempat. Mereka adalah gelombang terakhir dari pengangkatan Sekdes menjadi PNS di Lamongan. Sehingga tahun ini tuntas semua Sekdes yang memenuhi syarat diangkat jadi PNS. Terdapat 290 Sekdes di Lamongan yang memenuhi syarat untuk diangkat.

Sebanyak 47 Sekdes tersebut diangkat dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan bernomor 821.12/59/413.203/Kep/2010. Mereka selanjutnya diangkat menjadi PNS dengan pangkat golongan ruang pengatur muda II/a dengan gaji pokok menyesuaikan masa kerjanya. Seperti Sekdes Babatkumpul/Pucuk Mohammad Khoirul Huda dengan masa kerja dihitung 7 tahun 2 bulan, gaji pokoknya Rp 1.437.400 perbulan. Sedangkan Sekdes Rancangkencono/Lamongan Subiyanto dengan masa kerja tercatat 11 tahun 10 bulan menerima gaji pokok sebesar Rp 1.508.800.

Masfuk kepada Sekdes PNS yang baru saja dilantik itu berpesan agar mereka segera bekerja dan berkantor di Kantor Desa sesuai dengan ketetapan waktu kerja PNS lainnya. Ditandaskan oleh Masfuk, tujuan pemerintah mengangkat Sekdes menjadi PNS adalah agar pemerintahan di desa bisa lebih hidup. “Setelah desa memiliki Sekdes yang PNS, pelayanan administrasi di desa harus lebih maju. Supaya pelayanan l\kepada masyarakat desa tidak sulit lagi, “ tandas dia.

Dia juga berharap agar kinerja Sekdes tidak lagi seperti dulu belum bersatus PNS. “Harus ada loyalitas dan pengambidan pada atasan, “ tegas Masfuk. “Juga harus ada kerjasama yang erat antara Kades, Sekdes dan Badan Permusyawaratan Desa untuk memajukan desanya. Demikian pula kepada isteri Sekdes agar memberi dukungan penuh kepada suaminya. Karena dukungan seorang isteri akan sangat penting ketika suaminya menemui kendala dalam bekerja, “ tutur Masfuk.

Tari Parengan Raih Penyaji Terbaik Jatim

Tarian dari Lamongan kembali mendapat pengakuan prestasi. Kali ini adalah Tari Parengan yang berhasil menjadi Penyaji Terbaik Karya Tari Tingkat Propinsi Jawa Timur di ajang Festival Karya Tari dan Lagu Pop Daerah Tahun 2010.

Seperti diungkapkan Plt Kabag Humas dan Infokom Lamongan Aris Wibawa, ada sepuluh tim yang ditetapkan sebagai penyaji terbaik di ajang yang digelar 20 April lalu tersebut. Selain Lamongan, diantara yang masuk penyaji terbaik adalah adalah Tari Molong Padi dari Kabupaten Pasuruan, Tari Meja Putri dari Tuban , Tari Sabruk dari Bojonegoro dan Tari Lakuning Yuk dari Gresik.

“Berbeda saat Tari Boran yang mewakili Jatim di tingkat nasional, tim dari kabupaten mana yang akan ditunjuk kali ini menunggu seleksi selanjutnya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim. Pada tahun 2007, di tingkat Jatim, Tari Boran menjadi yang terbaik pada tujuh dari 9 kategori penilaian. Sementara kali ini yang diumumkan adalah 10 penyaji terbaik, sehingga belum bisa dipastikan apakah Tari Parengan akan kembali mewakili Jatim di tingkat nasional, “ urai Aris.

Lebih lanjut dikatakan Aris, prestasi Tari Parengan kali ini semakin menunjukkan jati diri Lamongan yang kaya dan peduli akan khasanah budaya. Sesuai dengan nama tarinya, imbuh Aris, tarian ini dibawakan oleh sembilan orang penari yang mengenakan kain tenun ikat khas Lamongan, Parengan.

Sembilan penari tersebut berasal dari tim tari Langen Kridha Manggala SMPN 1 Kembangbahu. Selain Tri Kristiani sebagai penata tari dan Ninin Desinta sebagai penata rias busana, tim ini juga dibantu Purnomo sebagai penata musik. Ada delapan pemusik di bawah arahan Purnomo yang mengiringi Tari Parengan ini saat tampil.

“Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan telah mempersiapkan tim ini sejak akhir Maret lalu. Tim ini telah berlatih keras. Tidak kurang sebanyak 20 kali latihan telah dilakukan selama di SMPN 1 Kembangbahu. Semoga prestasi ini akan semakin memacu kreatifitas dan produktifitas seniman di Lamongan, “ kata dia.

Sebelumnya, pada tahun 2007 penata tari dan penata busana yang sama berhasil mengantarkan Tari Boran menjadi Juara Umum dalam Parade Tari Nusantara tahun 2007 lalu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Karya mereka yang lain, yakni Tari Caping Ngancak juga berhasil meraih tiga tropi nominasi terbaik di ajang Festival Seni dan Budaya Adiwara Jatim pada tahun 2008. Selain itu Tari Jala Sutra juga pernah ditetapkan sebagai lima penyaji terbaik dalam pekan seni pelajar tingkat provinsi dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional 2009.

Debat Publik melalui JTV dan Arek TV

Debat pasangan Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah dimaksudkan sebagai media komunikasi pasangan calon dengan para pemilih menyangkut visi, misi dan program pasangan calon, hal ini ditujukan agar masyarakat sebagai calon pemilih mengetahui gambaran dan pelaksanaan visi, misi dan program calon pemimpin mereka secara utuh.

Berdasarkan keputusan KPU Kabupaten Lamongan Nomor 4 tahun 2009, bahwa tanggal 7 sampai dengan 19 Mei 2010 merupakan tahapan pelaksanaan kampanye sehingga disampaikan informasi kepada masyarakat untuk menyaksikan liputan debat publik Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah melalui media televise dengan jadwal sebagai berikut :

Melalui JTV

- Senin, 10 Mei 2010, pukul 19.30 s/d 21.00

- Rabu, 19 Mei 2010, pukul 19.30 s/d 21.00

Melalui Arek TV

- Jum’at, 14 Mei 2010, pukul 20.00 s/d 21.00

- Senin, 17 Mei 2010, pukul 20.00 s/d 21.00

Debat publik bukan hanya sebagai arena penyebaran informasi bagi sang Calon Kepala Derah dan Calon Wakil Kepala Daerah yang akan maju sebagai calon pemimpin, tetapi yang lebih mendasar adalah bagaimana pendidikan politik pemilih agar lebih rasional dalam menentukan pilihannya agar pemimpin yang terpilih kelak adalah orang-orang yang dapat bekerja untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan publik yang akan dipimpinnya.

Jadwal Kampanye Pemilukada Kab. Lamongan 2010

Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lamongan Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2010, tanggal 7 Mei s/d 19 Mei 2010 adalah Tahap Pelaksanaan Kampanye.

Peluang Ke Jepang

Telah di buka kesempatan bagi pemuda jawa timur, khususnya pemuda Lamongan yang ingin bekerja di Jepang. Kegiatan magang di Jepang dibuka untuk umum.

Informasi lebih lengkap dapat menghubungi LPK Daikichi Nusantara Gakkou Kab. Lamongan yang beralamatkan di Jl. Madrasah 27, Kauman, Babat, Lamongan. Atau menghubungi nomor (0322) 452028.

Untuk pendaftaran dapat melalui:

1. Kantor Disnakertransduk Prov. Jawa Timur

Jl. Dukuh Menanggal No. 124-126 Tlp. 0318282612, Surabaya

2. Kantor Dinas Tenagakerja Kab. Lamongan

3. Kantor Asosiasi LPK Pemagang Jawa Timur

Jl. Dewi Sartika Utara I No. 12-14 Tlpn. 031-8530093. Waru, Sidoarjo

Doa Restu untuk Adik Rio dan Zamzam

kedua wakil dari Kabupaten Lamongan tersebut berasal dari SDN Unggulan Jetis III Lamongan. Sebelumnya mereka mengikuti seleksi menempati peringak 8 dan 34, mereka sekarang sedang berada di Jakarta untuk tahap seleksi lanjutan.Mereka mengharapkan do’a dari seluruh warga Lamongan dimanapun agar dapat memenangkan kejuaraan nternational Mathematic Sains Olympiade tersebut.

kedua wakil dari Kabupaten Lamongan tersebut berasal dari SDN Unggulan Jetis III Lamongan. Sebelumnya mereka mengikuti seleksi menempati peringak 8 dan 34, mereka sekarang sedang berada di Jakarta untuk tahap seleksi lanjutan.Mereka mengharapkan do’a dari seluruh warga Lamongan dimanapun agar dapat memenangkan kejuaraan nternational Mathematic Sains Olympiade tersebut.

Laporan Dana Kampanye

Untuk Memenuhi ketentuan Pasal 83 Ayat (7) Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 jo Ketentuan pasal 65 ayat 97) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPemerintah No 49 Tahun 2008 jo ketentuan pasal 76 ayat (3) Keputusan KPU Kabupaten Lamongan Nomer 07 Tahun 2010, pada hari Kamis ini tanggal 06 Mei 2010 diumumkan Laporan Dana Kampanye Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2010 per-tanggaal 11 April s/d 05 mei 2010 sebagai berikut. Selebkapnya

500 Ribu Hektar Hutan Untuk Rakyat

Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan kepada ratusan masyarakat desa hutan di Lamongan kemarin menungkapkan kementriannya menargetkan tahun ini bisa membuka 500 ribu hektar hutan tanaman rakyat atau HTR. Menhut menyebut program tersebut bagian dari upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan serta memberikan keadilan pada masyarakat.

Dalam lawatannya tersebut Menhut didampingi Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Jatim Choiruddin Syakir bersama sejumlah pejabat dari Kementrian Kehutanan RI. Sementara Bupati Lamongan Masfuk terlihat menyambut kehadiran Menhut di Pendopo Kecamatan Sambeng tersebut.

“Kementrian Kehutanan tahun ini menargetkan akan mebuka 500 ribu HTR. Terutama untuk kawasan hutan di luar jawa seperti Kalimantan dan Sumatra. Sekarang harus adil, rakyat di sekitar hutan juga harus bisa menikmati manfaat dari hutan. Rakyat adalah pemilik negeri ini. Jika masing-masing kepala keluarga menerima 5hingga 15 hektar dan ditanami pohon sengon misalnya, ini tentu bisa menciptakan kesejahteraan yang luar biasa bagi rakyat di sekitar hutan, “ ujar Zulkifli sembari menyebutkan kalkulasinya 1 hektar lahan yang ditanamani sengon bisa menghasilkan Rp 200 juta.

“Kini paradigmanya harus dibalik. Untuk kawasan hutan, rakyat dulu yang harus diurusi, baru kemudian pengusaha, “ katanya. “Sudah menjadi tugas pemerintah untuk melayani rakyat. Mereka memiliki akses terbatas kepada pengfambil kebijakan. Berbeda dengan pengusaha. Karena itu pejabat yang harus mendekat ke rakyat. Hal ini selayaknya dilakukan semu pejabat termasuk ke tingkatanbupati dan camat, “ imbuh dia dalam kegiatan yang juga dihadiri anggota DPR RI dari PAN Viva Yoga Mauladi itu.

Menhut kemudian memaparkan dua hal penting yang akan dikerjakan Kemenhut terkait isu pemanasan global dan perubahan iklim. Yakni melakukan penegakan hukum terhadap kawasna hutan yang berubah fungsidian melakukan rahabilitasi penanaman secara besar-besarn untuk mencegah bencana banjir dan longsor.

“Penanaman besar-besaran ini tidak mungkin tanpa melibatkan masyarakat sekitar hutan seperti Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Lamongan ini, “ kata dia. Dia kemudian mengungkapkan Kemenhut pada PAPBN 2010 mendapatkan tambahan anggaran Rp 675 miliar yang akan digunakan untuk Program Kebun Bibit Rakyat. Diuraikannya, lewat program tersebut, setiap kelompok akan menerima Rp 50 juta untuk membuat Kebun Bibit Rakyat. “Selain itu, tahun depan juga ada program bantuan Rp 1,3 juta perhektar untuk digunakan melakukan penanaman pohon di lingkungan masing-masing sambil menunggu bibit siap tumbuh, “ imbuh Menhut yag menjanjikan setiap desa di Lamongan akan mendapat bangtuan Program Kebun Bibit Rakyat.

Di Lamongan sendiri, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan telah dilakukan Pemkab Lamongan lewat program LMDH dengan anggaran yang bersumber dari APBD. Seperti disebutkan Masfuk, sampai saat ini Pemkab Lamongan telah mengucurkan tidak kurang Rp 7,5 miliar untuk LMDH. Jumlah anggaran ini termasuk program pengembangan budidaya kambing/domba senilai Rp 1,2 miliar yang diwujudkan dalam bentuk 1200 ekor kambing betina dan 300 pejantan.

Program LMDH tersebut diwujudkan dalam paket bantuan penguatan modal. Yakni untuk agribis jagung hibrida. Setiap hektarnya menerima Rp 1,250 juta yang diwujudkan dalam bentuk sarana produksi, yakni untuk benih jagung hibrida dan pupuk. Sementara sisanya digunakan sebagai dana antisipasi jika terjadi serangan hama. Total ada sejumlah 92 LMDH di Lamongan, 86 diantaranya sudah berakta notaris sementara sisanya dalam proses. LMDH ini tersebar di 12 kecamatan di Lamongan yang memiliki kawasan hutan. Paling banyak berada di Kecamatan Sambeng dengan 22 LMDH.

Rabu, 05 Mei 2010

Siswa SMA Juga Dapat Beasiswa

Beasiswa untuk masyarakat tidak mampu di Lamongan bukan hanya untuk mahasiswa saja. Namun juga ada beasiswa untuk siswa miskin tingkat SMA sederajat, yakni diwujudkan dalam program Bantuan Khusus Siswa Miskin atau BKSM. Program ini merupakan sharing antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Baik dana bantuan yang bersumber dari APBD II, APBD I maupun APBN, alokasinya sama. Yakni masing-masing siswa mendapat Rp 65 ribu perbulan selama 12 bulan. Sementara siswa penerima bantuan dari masing-masing sumber anggaran harus berbeda. “Aturannya memang mengharuskan demikian. Siswa penerima bantuan keuangan dari masing-masing sumber anggaran tidak boleh sama. Justru dengan demikian akan ada banyak siswa yang terbantu pembiayaan sekolahnya, “ ujar Kadinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur.

Tahun ini, Pemkab Lamongan menganggarkan BKSM untuk 4.112 siswa dengan nilai total anggarannya sebesar Rp 3.207.360.000. Dana tersebut diperuntukkan bagi 762 siswa SMA, 2.467 siswa SMK dan 883 siswa MA sederajat. Jumlah ini sama dengan anggaran yang diberikan tahun lalu. “BKSM ini memang alokasinya lebih besar untuk siswa SMK. Sehingga meski tidak ada biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, setelah lulus SMK, siswa bisa langsung terserap dalam dunia kerja karena telah dibekali kemampuan, “ terang dia.

Sementara bantuan dari APBD Pemprov Jatim tahun ini terjadi penurunan. Dari untuk 4.386 siswa di tahun 2009, kemudian turun menjadi 4.110 siswa di tahun 2010. Tahun lalu ada 762 siswa SMA, 2.741 siswa SMK dan 883 siswa MA yang mendapat bantuan yang ini. Namun tahun ini jumlah penerima dari siswa SMA sebanyak 807 orang, siswa SMK sebanyak 2.506 orang dan 697 siswa SMK.

Penurunan alokasi bantuan tersebut, lanjutnya, juga terjadi untuk bantuan sejenis dari pemerintah pusat. Dana bantuan yang masuk dalam program Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) ini menurun alokasinya dari 3.429 siswa di tahun lalu menjadi 2.905 siswa di tahun 2010. “Untuk BKMM dari pemerintah pusat hanya mengalokasikan bagi siswa SMA dan SMK. Tahun ini dialokasikan untuk 1.208 siswa SMA dan 1.697 siswa SMK. Sedangkan tahun lalu ada 1.569 siswa SMA dan 1.850 siswa SMK yang mendapat bantuan ini, “ tambah dia.

“Bantuan ini khusus untuk siswa SMA sederajat karena siswa SD dan SMP sudah ada bantuan dari program BOS atau bantuan operasional sekolah. BKSM dan BKMM ini bisa digunakan siswa untuk membiayai ujian sekolah dan ujian praktek. Selain itu juga boleh dipergunakan untuk pembelian buku, seragam, transportasi serta jika diperlukan untuk uang kos, “ urai dia.

Sempat Terganggu Hujan

Upacara Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas, Selasa (3/5) di Kabupaten Lamongan yang dilagsungkan di alun-alun setempat sempat dihentikan selama 10 menit karena turun hujan. Hujan yang cukup deras membuat semua peserta sempat semburat. Sejumlah peserta berlindung di baweah kanopi besar di alun-alun. Meski demikian, setelah hujan reda, upacara tetap dilangsungkan dengan lancar.

Di akhir upacara, juga tetap digelar peragaan senam kreasi masal oleh sejumlah 300 siswi SMA dari sejumlah lembaga pendidikan di Kota Lamongan. Bupati Lamongan Masfuk dalam upacara itu bertindak sebagtai Inspektur Upacara, Irup.

Saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Bupati Masfuk berharap agar peringatan Hardiknas jangan jadi acara seremonial semata. Dia berharap agar momentum peringatan Hardiknas dijadikan sebagai perenungan dan refleksi atas perjalanan yang telah dilalui.

Lebih jauh dikatakannya, peringatan semacam Hardiknas harus dijadikan sebagai upaya perenungan dan intropeksi diri untuk menatap masa depan yang lebih baik. Terutama untuk menjamin pelayanan pendidikan secara non-discriminative kepada semua anak sekolah Indonesia di manapun mereka tinggal, sehingga sebuah cita-cita luhur saat digagasnya peringatan hardiknas, bisa terus terjaga.

“Pada titik ini, maka Hardiknas bukan hanya akan diperingati untuk kegiatan seremonial belaka. Tapi justru untuk lebih memompa semangat, sehingga tidak hanya sebatas pada memperingatinya secara seremonial, “ ujarnya.

Dalam sambutannya tersebut, dia juga sempat menyinggung mengenai dipertahankannya kepbijakan Ujian Nasional (UN). “Kesempurnan hidup anak-anak kita menjadi kata kuncinya. Dengan harapan menjadikan anak-anak kita untuk jujur, itu sebabnya dalam pelaksanaan UN kita kampanyekan UN jujur dan berprestasi, “ urai dia.

Menurut dia, tidak akan pernah diketahui kekurangan-kekurangan dunia pendidikan Indonesia jika tidak dilakukan evaluasi atau ujian dengan standar nasional sebagai alat untuk memetakan kondisi riil atau sebenarnya. “Dari hasil pemetaan inilah selanjutnya akan diambil dan diputuskan jenis intervensi kebijakan didalam memperbaiki kualitas anak-anak kita, kualitas dunia pendidikan kita, “ tandas dia.

Ketua TPPKK dan DWP Dilantik Bersamaan

Secara bersamaan, tiga orang ketua baru Tim Penggerak PKK (TPPKK) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) 3 kecamatan dilantik di Pendopo Lokatantra, Senin (3/5). Ketiga kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Sukodadi, Babat dan Modo. Ketua TPPKK Kecamatan dilantik Ketua TPPKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk dan Ketua DWP Kecamatan dilantik Ketua DWP Lamongan Mahdumah Fadeli.

Pergantian ketiga Ketua TPPKK dan DWP kecamatan tersebut seiring pergantian Camat Sukodadi, Babat dan Modo beberapa waktu lalu. Sedangkan Ketua TPPKK dan DWP kecamatan adalah isteri masing-masing Camat. Yakni Ny Ach Edwyn Anedi menggantikan Ny Hari Agus sebagai Ketua TPPKK dan DWP Kecamatan Sukodadi, Ny Mugito menggantikan Ny Nurroso di Kecamatan Babat dan Ny Ermawan Ristanto menggantikan Ny Tri Bagus Sasmito di Kecamatan Modo.

Selain serah terima jabatan, pelantikan itu juga diwarnai penyerahan memori pertanggungjawaban dari masing-masing Ketua TPPKK dan DWP kecamatan yang lama kepada yang baru serta kepada Ketua TPPKK dan DWP Lamongan. Pelantikan tersebut juga dihadiri Wakil Ketua TPPKK Lamongan Cicik Rosyida Tsalits Fahami bersama sejumlah pengurus kedua organisasi kewanitaan itu.

Menurut Endang Rijanti Masfuk, tugas seorang Ibu Camat tidak kalah penting dengan suaminya. Ibu Camat, kata dia, mempunyai tugas dan tangung jawab untuk mengerakkan kaum perempuan yang ada di lingkungan kecamatan. “Buatlah kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Baik berupa ketrampilan pengetahuan maupun olahraga serta kegiatan lainnya, “ ujar dia.

Dia juga berharap jangan sampai ada jarak antara Ibu Camat dengan masyarakatnya. “Lakukan pendekatan pada masyarakat, terutama kaum ibu. Seorang isteri camat harus mampu mengayomi masyarakatnya sehingga tugas-tugas ibupun akan menjadi semakin mudah. Jika ada pengurus yang tidak aktif harus didekati secara persuasif, jika ada yang sakit atau sednag hamil harus dilihat apakah sudah melakukan kontrol ke petugas kesehatan, “ tegas dia.
Meski saat ini masih awal bulan September, namun penyaluran beras miskin atau raskin alokasi September di Lamongan sudah hampir tersalur 100 persen. Bahkan untuk alokasi bulan Oktober sudah keluar Surat Perintah Alokasi (SPA), sehingga tinggal direalisasikan pengambilannya.Percepatan penyaluran raskin tersebut seperti disampaikan Kabag Perekonomian Nurroso melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Selama bulan suci umat Islam ini biasanya terjadi peningkatan kebutuhan bahan pokok.“Biasanya terjadi peningkatan kebutuhan pokok seperti beras selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Karena itu penyaluran raskin untuk bulan September dipercepat. Bahkan alokasi bulan Oktober sudah bisa diambil di bulan ini juga. Ini sesuai dengan permintaan masyarakat untuk mempercepat penyaluran raskin, “ terangnya. Dijelaskannya, hampir semua plafon alokasi raskin bulan September sudah diambil. Tinggal beberapa kecamatan yang belum menuntaskan pengambilan raskinnya. Seperti Kecamatan Solokuro, dari plafon alokasi bulan september sebesar 40.275 kilogram untuk sejumlah 2.685 kepala keluarga (kk), tinggal 2.265 kilogram yang belum diambil. Atau plafon alokasi bulan september Kecamatan Kembangbahu yang menyisakan 20.730 kilogram saja. Untuk Kembangbahu, plafon raskin September untuk 4.129 kk sebanyak 61.935 kilogram.Alokasi RTS-PM atau rumah tangga miskin sasaran penerima manfaat untuk Lamongan tahun 2009 mencapai 104.954 RTSPM. Meski demikian alokasi ini masih dibawah alokasi raskin tahun 2008 yang diperuntukkan 111.804 RTSPM. Sesuai dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Lamongan. Alokasi raskin tersebut untuk jatah 12 bulan. Sementara untuk besarannya masih sama dengan tahun lalu yakni setiap RTSPM menerima jatah raskin sebanyak 15 kilogram perbulan dengan harga Rp 1.600 setiap kilogramnya. Sehingga plafon raskin Lamongan hingga Desember mendatang mencapai 18.891.720 kilogram.

Dikunjungi Kota Tual Kepulauan

Kisah keberhasilan pengelolaan wisata di Lamongan masih menjadi daya tarik bagi banyak daerah untuk belajar menapaki trik suksesnya. Daerah terbaru adalah Kota Tual Kepulauan Provinsi Maluku yang melakukan kunjungan kerja terkait pengelolaan wisata. Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Kota Tual Kepulauan Abas A Hanubun itu diterima Wakil Bupati Tsalits Fahami di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Jum’at pagi (30/4).

Menurut Abas, Kota Tual Kepulauan adalah daerah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Maluku pada 2007 silam. Sementara baru pada Oktober 2008 Kota Tual Kepulauan memiliki pemerintahan definitif hasil dari Pemilukada 2008. “Sebagai daerah yang masih baru, ada banyak hal yang harus kami kerjakan. Terutama untuk menggenjot APBD demi segera meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tual, “ ujarnya.

Dilanjutkan olehnya, Kota Tual Kepulauan memiliki wilayah yang unik. Dari sekitar 19 kilometer persegi wilayah yang dimiliki, 98 persennya atau seluas 18.738 kilometer adalah lautan. Sedangkan wilayah daratannya tidak sampai 2 persen.

“Kami memiliki 66 pulau dengan begitu banyak potensi yang belum bisa dimanfaatkan. Selain akan diarahkan untuk tujuan investasi, sejumlah pulau akan diarahkan sebagai tujuan wisata bahari. Semoga dengan kunjungan ini kami bisa belajar dari Lamongan yang telah sukses wujudkan WBL hingaa begitu sukses. Demikian pula kami ingin sharing pengetahuan mengenai penataan industri di wilayah pantai, “ urai dia.

Tsalits di kesempatan itu yang didampingi Ketua Komisi B DPRD Lamongan A Fatchur bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat memaparkan konsep pengembangan wilayah utara Lamongan yang didominasi wilayah pantai. “Pengembangan wilayah utara Lamongan memang dititikberatkan pada industri maritim. Termasuk didalamnya industri wisata dengan konsep bahari, yakni WBL. Selain WBL, di wilayah utara Lamongan terlah berdiri pelabuhan terpadu LIS dan akan segera beroperasi pelabuhan ASDP, pelabuhan perikanan samudera dan sejumlah industri maritim lainnya seperti cold storage, “ terang dia.

“Dulu, sebelum era reformasi, orang bahkan tidak tahu kalau Tanjung Kodok yang sekarang menjadi lokasi WBL berada di Lamongan. Namun Alhamdulillah setelah reformasi bergulir dan Lamongan di pimpin Pak Masfuk pada 2000, pembangunan mulai digenjot. Hanya karena Pak Masfuk memiliki jiwa entrepreneurshiplah, investor mau menanamkan modal di Tanjung Kodok yang hanya berupa batu cadas. Selain itu, berbagai kemudahan untuk investor seperti perijinan satu atap menjadikan Lamongan kini sangat menarik bagi sejumlah investor, “ imbuhnya.

10 Mahasiswa Ikut Tes Yak Yuk 2010

Tahun ini pemilihan duta wisata Yak Yuk Lamongan kembali dimulai. Pada sesi tes tulis dan wawancara yang diadakan di Aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan, Rabu (28/4) tercatat ada sejumlah 101 orang yang mendaftar. 10 Peserta diantaranya adalah mahasiswa.

Menurut keterangan Khusnul Khotim, Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten setempat, dari 101 pendaftar Yak Yuk 2010 tersebut, 10 orang diantaranya berstatus mahasiswa, sementara sisanya pelajar. Tes yang diberikan adalah seputar pengetahuan umum dan kebudayaan serta pariwisata di Lamongan.

“Minat pelajar untuk mengikuti Yak Yuk tahun ini masih cukup besar. Mahasiswa juga ada yang turut serta dalam tes tulis hari ini. Mereka diantaranya berasal dari Unair dan Unesa Surabaya serta Akper, Stikes dan Unisla Lamongan, “ ujarnya kemarin di ruang kerjanya.

Setelah menyelesaikan sesi tes tulis dan wawancara, semua peserta selanjutnya akan mengikuti sesi tes talenta pada 29 April nanti. Nilai kedua tes ini akan menentukan penentuan peserta di posisi 30 besar. “Posisi peserta 30 besar akan diumumkan pada 1 Mei mendatang. Mereka yang masuk 30 besar ini kemudian akan mendapatkan pembekalan dan diwajibkan mengikuti karantina selama dua hari di Tanjung Kodok Beach and Resort pada 4-5 Mei mendatang, “ kata dia.

Seperti halnya edisi sebelumnya, babak grand final akan digelar di GOR Lamongan pada 8 Mei. Pada Yak Yuk 2009, selempang Yak Lamongan disandang Achbabta Shohi dan Monica Septiana Mandagi dinobatkan sebagai Yuk Lamongan 2010.

Ratusan PKL Terima SIUP Gratis

Sebanyak 319 pedagang kaki lima atau PKL di Kota Lamongan menerima fasilitas Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) gratis dari Pemkab Lamongan. Penyerahan SIUP tersebut kemarin (27/4) diserahkan secara simbolis oleh Bupati Masfuk pada perwakilan 10 orang PKL saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Desa Plosowahyu/Lamongan.

Selain SIUP gratis, di kesempatan yang sama juga diserahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) bagi PKL tersebut. Masfuk mengatakan, pemberian SIUP gratis pada PKL tersebut selain untuk pendataan dunia usaha di Lamongan juga dengan memiliki SIUP, PKL akan memiliki identitas sebagai pelaku usaha.

“Ini bagian dari kebijakan Pemkab Lamongan untuk mendorong PKL di Lamongan agar lebih tertata dan berdaya. Karena saya dulu juga berawal dari sebagai PKL. Sehingga saya mengetahui bagaimana kondisi PKL, “ ujarnya

SIUP gratis itu sendiri diberikan pada PKL yang berada di 10 lokasi di Kota Lamongan. Yakni 90 orang PKL alun-alun, 20 orang yang berdagang di Pasar Sidoharjo, 25 orang PKL di Pasar Burung dan 23 orang PKL di sekotar Pasar Baru. Selain itu juga diberikan pada 25 PKL yang berjualan di belakang Masjid Agung, 38 orang pedagang kaset, 28 pedagang nasi boran, 14 orang pedagang bunga dan tanaman hias serta kepada 62 orang PKL di Perumnas Made.

Masfuk juga sempat menyinggung raihan prestasi siswa Lamongan dalam dunia pendidikan. Yakni terlampauinya target kelulusan ujian nasional (UN) SMA sederajat. Tingkat kelulusan siswa SMA sederajat Lamongan tahun ini kembali diatas 99 persen, sementara target kelulusan yang ditetapkan sebesar 95 persen. “Sangat membanggakan, bahkan SMAN 2 dan SMAN 3 Lamongan menduduki rangking dua peraih nilai UN terbaik di Jawa Timur di untuk bidang studi IPA dan IPS. Semoga prestasi ini masih bisa dipertahankan di masa mendatang, “ kata dia.

Jadi Bahan Skripsi Mandarin

Kebijakan pembelajaran Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah Lamongan ternyata juga menarik minat akademisi negeri Tiongkok itu. Kemarin (26/4) dua orang mahasiswa dari Universitas Guang Zhou/China yang akan menulis skripsi terkait pembelajaran Bahasa Mandarin di Lamongan diterima Kadinas Pendidikan Mustofa Nur di ruang kerjanya.


Mereka adalah Chenly Bih Ling dan Phan Mu Sin yang sedang menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan. Keduanya didampingi putera Phan yang lebih lancar berbahasa Indonesia sebagai penterjemah. Menurut Phan, jurusan yang diambilnya bersama 70 mahasiswa lainnya adalah terkait pengajaran Bahasa Mandarin terutama untuk negara-negara yang bahasa ibunya bukan Bahasa Mandarin, seperti Indonesia.

”Kami mendengar tentang kebijakan pembelajaran Bahasa Mandarin di Lamongan ini dari berbagai media massa. Sehingga akan tepat sekali jika skripsi kami mengambil bahan di Lamongan. Semoga skripsi kami cepat selesai dan bisa segera mempraktekkan ilmu kami, ” ujar Phan dengan Bahasa Indonesia yang tidak lancar.

Kepada Mustofa Nur, ditanyakan mengenai awal mula pelaksanaan kebijakan pembelajaran Bahasa Mandarin itu di Lamongan. Terutama terkait pelibatan orang tua siswa. ”Orang tua selalu kami libatkan dalam setiap perumusan suatu kebijakan baru. Sehingga ketika dilaksanakan program tersebut berjalan lancar. Bahkan ada antusiasme luar biasa yang diluar perkiraan kami, ” tutur dia.

Phan dan Chenly masih akan melanjutkan kegiatanyya di Lamongan pada 4 Mei mendatang. Yakni dengan mengunjungi sejumlah sekolah di Lamongan yang sudah mengajarkan Bahasa Mandarin, baik dalam ekstrakulikuler maupun yang sudah jadi mata pelajaran tersendiri seperti di SMAN 2 Lamongan. Dinas Pendidikan sendiri pada 29 April nanti juga akan kembali menggelar Lomba Pidato Bahasa Mandarin untuk siswa setingkat SD hingga SMA sederajat.