Senin, 30 Agustus 2010

Kota Bakal Dipercantik

Meski sudah canangkan akan prioritaskan pembangunan infrastruktur di seluruh Lamongan, Bupati Fadeli tidak melupakan untuk mempercantik wajah kota Lamongan. Hal itu disampaikannya saat Safari ramadhan di Masjid Al Ikhlas Desa Plosowahyu/Lamongan, yang dikonsep dalam bentuk Sholat Jum’at bersama.

Dikatakan olehnya, penataan wajah kota juga penting, terlebih di Kota Lamongan adalah pusat pemerintahan di Lamongan. “Pembangunan infrastruktur pedesaan berupa jalan poros desa tetap menjadi prioritas saya bersama Pak Amar (Wakil Bupati). Namun bukan berarti akan melupakan penataan Kota Lamongan. Sehingga Kota Lamongan juga bisa menjadi jujugan wisata yang murah meriah bagi warga sekitar “ ujarnya.

Dikatakan olehnya, sejumlah penataan akan dilakukan. Seperti memperindah taman dan melakukan penataan lampu-lampu hias. Demikian pula kebersihan akan tetap dijaga. “Lamongan adalah Kota Adipura. Terbukti empat kali piala di bidang kebersihan ini diraih Lamongan. Karena itu budaya hidup bersih akan terus dijaga, “ kata dia.

Di kesempatan itu Fadeli juga memberikan motivasi pada masyarakat agar mampu memanfaatkan potensi ekonomi yang dimiliki. Menurutnya, dengan dilalui jalan nasional, masyarakat di sepanjang jalan nasional harus mampu memanfaatkannya untuk meningkat ekonomi. Desa Plosowahyu sendiri memang berada di sepanjang jalan nasional.

Terkait prioritas infrastruktur pedesaan, fadeli mengungkapkan bahwa tahunini di desa Plosowahyu dilaksanakan kegiatan proyek pemeliharaan rutin jalan. Yakni jalan yang menghubungkan Desa Made dengan Plosowahyu senilai Rp 90 juta. Demikian pula tahun ini ada pembangunan jalan poros desa Plosowahyu-Plosolebak. “Di bidang kesehatan, pembangunan poskesdes akan menjadi prioritas untuk Plosowahyu, “ ujarnya.

Di akhir kegiatan, diserahkan sejumlah bantuan pada empat ta’mir masjid. Yakni Masjid Al Ikhlas sendiri, Masjid Baitul Muthaqin Kelurahan Jetis, Masjid Thoriqul Jannah Desa Pangkatrejo dan Masjid Al Ikhlas Desa Rancangkencono, semuanya berlokasi di Kecamatan Lamongan. Juga diserahkan bantuan pemeliharaan rutin bangunan tiga sekolah. Yakni MI Walisongo Kelurahan Tumenggungbaru, MI Nurul Ulum dan MTs Sunan Ampel Desa Kebet di Kecamatan Lamongan.

Mutasi Gelombang Pertama Bergerak

Gerbong mutasi gelombang pertama di periode kepemimpinan Bupati Fadeli dan Wabup Amar Saifudin mulai bergerak. Berlangsung di Pendopo Lokatantra, Jum’at (27/8) dilakukan pengangkatan dan pemindahan 32 jabatan struktural di Pemkab Lamongan. Dipimpin Fadeli, kegiatan itu juga dihadiri Amar Saifudin, Ketua DPRD Makin Abbas dan sejumlah muspida setempat.

Fadeli ditemui seusai kegiatan itu menegaskan bahwa tidak ada pejabat yang diturunkan eseloningnya. “Yang ada hanya pergeseran saja, “ tandas bupati yang dilantik 9 Agustus lalu itu. Di kesempatan itu dia juga menyampaikan bahwa pergeseran pagi itu bukan yang terakhir, masih akan terus berjalan.

“Demikian pula dengan jabatan Plt Sekda yang sementara masih dalam proses penggodokan setelah pejabat sebelumya diangkat menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Tahapannya sampai saat ini terus dijalankan, “ imbuh dia.

Terkait pergeseran itu, Fadeli kemudian mencontohkan Tatag Sugiharto, mantan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip, yang digeser menjadi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. “Staf Ahli kini berbeda dengan yang dulu. Kini sudah diatur dengan perda dan memiliki eseloning IIb. Justru Tatag kini memiliki tugas yang lebih berat. Karena sebenarnya berdasar perda itu Pemda bisa mengangkat staf ahli dari luar. Tapi untuk sementara ini diberdayakan dulu SDM yang ada. Tinggal mau bekerja keras atau tidak, “ ujarnya.

Sebelumya, dalam sambutannya Fadeli meminta pada pejabat yangbaru dilantik agar segera menempati posnya yang baru. “Paling lambat pada 1 September sudah harus menempati posnya yang baru. Agar tidak terlalu lama melakukan adaptasi sehingga bisa langsung bekerja. Penataan aparatur ini telah melalui pertimbangan matang. Selain berdasar aturan yang berlaku, juga mempertimbangkan obyektifitas serta kapabilitas yang bersangkutan, “ kata dia.

Pergeseran itu sendiri berdasar Keputusan Bupati Lamongan Nomor : 821/138/413.203/KEP/2010 tentang Pengagnkatan/Pemindahan Dalam Jabatan Struktural PNS, tertanggal 26 Agustus 2010. Diantara pergeseran itu, Ismunawan yang sebelumnya Kepala Bappeda kini menjabat Inspektur Kabupaten Lamongan, Yuhronur yang sebelumnya Direktur Utama Bank Daerah kini menjadi Kepala Bappeda.

Selanjutnya Lestariyono menjabat Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip, dia sebelumnya adalah Kepala Kantor Penanaman Modal. Sementara mantan Kepala Dinas Perhubungan Agus Suyanto dilantik menjadi Kepala Dinas PU Cipta Karya dan posisinya di Dishub ditempati Bambang Hadjar Purwono, mantan Kepala Kantor Perijinan. Penataan aparatur itu mengangkat/memindah tujuh jabatan eselon IIb, 12 jabatan eselon IIIa, 11 jabatan eselon IIIb dan masing-masing satu eselon Iva dan eselon IVb.

Perusahaan Diminta Berikan THR

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Lamongan telah keluarkan surat himbauan agar perusahaan memenuhi kewajiban untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) pada pegawainya. Surat tersebut telah disebarkan Dinsostnakertrans sejak awal puasa lalu, atau 11 Agustus 2010.

Menurut Kepala Dinsosnakertrans Soni Harsono melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, kewajiban pemberian THR bagi karyawan tersebut sesaui dengan SK Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 tahun 1994 tentang THR Keagamaan. “Perusahaan dihimbau untuk sudah memberikan THR itu pada H-7 sebelum lebaran nanti, “ ujarnya.

Meski demikian, lanjutnya, ada kriteria karyawan yang berhak mendapatkan THR. Yakni mereka yang sudah memiliki masa kerja selama 12 bulan secara berturut-turut. Bagi karyawan yang masuk kriteria ini, perusahaan wajib memberikan THR dengan besaran mencapai satu kali upah. Kemudian karyawan dengan masa kerja dibawah 12 bulan tapi telah bekerja setidaknya selama 3 bulan secara berturut-turut besarnya THR diberikan secara proporsional dengan besaran THR dihitung masa kerja dibagi 12 dikalikan dengan besaran upah yang diterima dalam satu bulan. Sementara mereka yang belum memiliki masa kerja minimal tiga bulan, tidak berhak menerima THR.

“THR adalah hak karyawan. Sementara untuk pergawainya yang belum berhak menerima THR karena belum cukup masa kerjanya atau masih dalam masa percobaa, perusahaan diharapkan memiliki kebijakan tersendiri. Sehingga semua karyawan bisa berlebaran dengan lebih tenang, “ imbuhnya.

Terkait sanksi bagi perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban untuk memberikan THR, dia mengungkapkan akan sebisa mungkin diupayakn lewat jalan mediasi. “Sesuai dengan ketentuan, bagi perusahaan yang tidak memberikan THR ada sanksi berjenjang. Mulai dari teguran, peringatan, pemanggilan untuk melakukan mediasi hingga tuntutan ke pengadilan industrial. Namun untuk tuntutan ke pengadilan hanya bisa dilakukan oleh karyawan bersangkutan, “ pungkas dia.

PKK Santuni 6 Panti Asuhan

Di Bulan Ramadhan 1431 Hijriyah ini, mulai Rabu (25/8) hingga tanggal 1 September mendatang, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Lamongan mengadakan serangkaian kegiatan sosial. Kegiatan pertama dimulai dengan pemberian santunan pada enam panti asuhan di sejumlah lokasi.

Seperti diungkapkan Ketua TPPKK Lamongan Machdumah Fadeli, hari pertama kegiatan sosial itu dimulai dengan memberikan santunan di panti asuhan (PA) Muhammadiyah dan Al Khotijah yang keduanya berlokasi di Kota Lamongan serta di PA Siti Masitoh Kecamatan Mantup. “Total ada sebesar Rp 10 juta uang santunan yang kami berikan di enam panti asuhan. Masing-masing PA juga menerima bantuan sejumlah paket sembako yang terdiri dari 50 kilogram beras, 10 kilogram gula dan 10 kilogram minyak goreng, “ ujar Machdumah Fadeli.

Rangkaian kegiatan sosial itu kemudian akan berlanjut dengan kegiatan serupa di PA YKSUWI/Lamongan, Yasemi/Turi dan Al Hidayatullah/Karanggeneng. Ketiga PA ini juga menerima bantuan serupa. “Saat di Mantup juga diserahkan bantuan kepada satu keluarga kurang mampu berupa uang tunai dan sejumlah paket sembako, “ ujarnya didampingi Wakil Ketua TPPKK Nurul Hidayati Amar Saifudin.

“Kegiatan sosial yang dilakukan TPPKK Lamongan ini hanya sebagai sumbangan kecil dan bentuk kepedulian kami pada sesama di bulan penuh rahmat ini. Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi penerimanya, “ kata dia.

Segera Berdiri Pabrik Gula Di Selatan

Wilayah selatan Kabupaten Lamongan, tepatnya di Desa Dradahblumbang Kecamatan Kedungpring akan segera memiliki Pabrik Gula dan Ethanol. Pembangunan pabrik oloeh PT Gemilang Unggul Luhur Abadi tersebut akan semakin menegaskan pencanangan wilayah selatan Lamongan sebagai kawasan Agropolitan.

Pendirian pabrik itu sendiri kini tengah memasuki proses penyusunan dokumen AMDAL atau analisis mengenai dampak lingkungan. Sosialisasi terkait AMDAL dan konsultasi publik berdirinya pabrik yang berpusat di Mojokerto itu, Kamis (26/8) dilakukan bersama Camat Kedungpring Etik Sulistyani, Muspika Kedungpring dan sejumlah tokoh masyarakat serta LSM setempat di aula pertemuan Kantor Badan Lingkngan Hidup (BLH) Lamongan.

Disampaikan Kepala BLH Aris Wibawa, selain produksi utamanya adalah gula, pabrik tersebut juga menghasilkan produk sampingan berupa ethanol dan pakan ternak yang dibuat dari bahan baku tetes dan ampas tebu. “Kedua bahan ini adalah limbah hasil pembuatan gula pasir. Sehingga termasuk kegiatan yang wajib dilengkapi dengan studi AMDAL, “ ujarnya.

Dijelaskannnya lebih lanjut, kapasitas produksi gula pabrik itu nantinya mencapai kisaran angka 6 ribu hingga 12 ribu TCD (ton cane day) atau ton Kristal gula perhari. Sementara lokasi bahan baku tebu akan dimabilkan dari sejumlahlokasi. Yakni selain dari Lamongan sendiri juga akan diambilkan dari Tuban serta Bojonegoro dengan luas areal lahan mencapai 11.300 hektar dengan produksi tebu sebesar 904 ribu ton.

“Diharapkan agar pemrakasrsa untuk memperhatikan seluruh kegiatan mulai dari prakonstruksi, konstruksi maupun saat sudah operasional nanti sehingga tidak mengangu pengelolaan kualitas lingkungan. Demikian pula saran serta masukan dari masyarakat selama sosialisasi agar dapat diakomodir semua. Karena dampak positif maupun negative pasti dirasakan oleh masyarakat Kedungpring dan sekitarnya, “ kata dia.

Wilayah selatan Lamongan sendiri secara formil telah ditetapkan sebagai daerah Agropolitan. Yakni berdasar Keputusan Bupati Lamongan nomor 188/284/KEP/413.013/2008 tentang Penetapan Kecamatan Ngimbang Sebagai Sentra Kawasan Agropolitan di Kabupaten Lamongan. Serta Surat Gubernur Jatim nomor 520/1181/202.2/2009 tentang Penetapan Kabupaten Lamongan sebabagai Lokasi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Jatim.

Berdasar data Dinas Pertanian dan Kehutanan, pada tahun 2009 lalu sasaran luas areal tebu di Lamongan mencapai 2.262 hektar yang sebagai besar berada di wilayah selatan. Sementara sasaran produksinya mencapai 12.423,4 ton dengan rata-rata produksi 54,92 kuintal perhektar.

Kelurahan Sidokumpul Juara K3L Kemerdekaan

RT 1 RW 3 Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Lamongan ditetapkan sebagai juara pertama lomba Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan Lingkungan (K3L) antar RT dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-65. Pelaksanaan penilaian sendiri dimulai pada 2 hingga 9 Agustus lalu oleh sebuah tim independen.

Sementara juara kedua lomba ini dimenangkan oleh RT 2 RW 3 Kelurahan Sidoharjo/Lamongan dan juara ketiga oleh RT 3 RW 3 Desa Made. “Lomba semacam ini sangat besar perannya untuk menjaga motivasi masyarakat agar tetap mewujudkan kota yang indah, bersih dan teduh. Sehingga Piala Adipura yang kelima kalinya bukan sesuatu yang sulit untuk diwujudkan bersama peran serta masyarakat, “ ujar Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa.

Menurut dia, selain Lomba K3L, Badan Lingkungan Hidup selaku penyelenggaranya juga menggelar Lomba Adiwiyata di lembaga pendidikan mulai tingkat SD hingga SMA. Adiwiyata sendiri adalah lomba sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Di tingkat SD, juara pertama Lomba Adiwiyata ini dimenangkan oleh SDN Made 3 Lamongan, juara kedua oleh SDN Jetus 3 Lamongan dan juara ketiga dimenangkan SDN Unggulan Karanggeneng. Kemudian di tingkat SMP pemenangnya adalah SMPN 2 Lamongan, juara kedua SMPN 3 Ngimbang dan juara ketiganya SMPN 2 Paciran. Yang cukup menggembirakan, di tingkat SMA, juaranya pertamanya diraih sekolah pinggiran, yakni SMAN Mantup. Sementara juara kedua oleh SMAN 3 Lamongan dan juara ketiga SMAN 2 Lamongan.

Ramai-Ramai Tukarkan Voucher Lebaran

Hingga 27 Agustus nanti, mulai kemarin, Senin (23/8) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Setia Praja Lamongan sudah mulai membuka penukaran voucher lebaran. Voucher senilai Rp 60 ribu tersebut, sebelumnya telah dibagikan sejak minggu lalu kepada sekitar 1.300 anggota KPRI Lamongan.

Nilai lembaran voucher tersebut naik Rp 10 ribu dibanding voucher serupa yang dibagikan tahun lalu kepada sekitar 1.200 anggota KPRI Lamongan. Voucher itu sendiri harus dicairkan dalam bentuk barang kebutuhan lebaran di toko KPRI yang berada di kompleks perkantoran Pemkab Lamongan tersebut. Diantaranya untuk barang kebutuhan seperti sirup, roti kaleng dan makanan kecil seperti kacang maupun permen.

Anggota KPRI sendiri diperbolehkan untuk membeli barang diatas nilai vouchernya dengan menambahkan uang senilai kelebihannya tersebut. Meski penukaran voucher sudah jadwal untuk maisng-masing pegawai di satuan kerja perangkat daerah (SKPD), antrian masih saja terlihat. Padahal KPRI sudah menyiapkan hingga enam petugas untuk melayani anggotanya hari itu.

Menurut Ketua KPRI Setia Praja Lamongan Agus Suyanto melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, kegiatan yang dilakukan unit usaha koperasi tersebut adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Untuk nilai voucher tahun ini mengalami kenaikan dari tahun lalu yang Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu, “ ujarnya.

Bagi pegawai yang sudah cukup dengan nilai voucher sebesar Rp 60 ribu, barang yang ditukarkan juga tidak melebihi nilai voucher. Seperti Sumarwan, pegawai di sekretariat daerah yang menukarkan vouchernya dengan tiga botol sirup marjan dan satu kaleng permen fox. “Jumlah barang yang saya ambil di koperasi (Setia Praja) memang saya cukupkan dengan nilai vouchernya. Saya rasa itu sudah cukup memenuhi kebutuhan saya, “ tutur dia sambil menenteng stau kresek besar. Namun hari itu banyak juga pegawai yang mengambil melebihi nilai vouchernya.

Ramadhan, Donor Dibuka Usai Tarawih

Selama bulan Ramadhan ini, Unit Transfusi Darah (UTD) Lamongan mengubah jadwal bagi mereka yang ingin mendonorkan darahnya. Kini, UTD yang terletak di jalan Kusuma Bangsa Kecamatan Lamongan itu membuka jadwal donor seusai Sholat Tarawih.

“Kebanyakan stok darah kami berasal dari kegiatan donor darah yang diadakan keluar seperti ke sejumlah sekolah dan lembaga yang mengundang. Karena memasuki bulan puasa, jadwal tersebut sementara kami stop. Namun bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya kami membuka layanan seusai Sholat Tarawih. Bahkan kami juga siap melayani selama 24 jam untuk kegiatan donor darah, “ ujar Kepala UTD Lamongan Dr Ahmad Murod Ma’mun melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa kemarin.

Dia juga menegaskan petugas UTD siap melakukan kegiatan donor darah jika ada undangan. “Meski tidak banyak, Alhamdulillah masih ada masyarakat yang mau melakukan donor seusai Sholat Tarawih di Kantor UTD. Namun demikian ini masih belum bisa menutup kebutuhan kantong darah di Lamongan yang mencapai rata-rata 600 hingga 650 kantong darah setiap bulannya. Untuk mencukupi kebutuhan ini, akan dicukupi dengan mengambil dari UTD tetangga, “ terang dia.

Terkait stok darah tersebut, disebutkannya untuk darah golongan AB sementara kosong. Sementara untuk darah golongan A ada 10 kantong, darah golongan B sebanyak 1 kantong dan golongan O ada 15 kantong darah. Selama ini sekitar 50 persen kebutuhan kantong darah di Lamongan dipenuhi dengan mengambil dari UTD daerah lain. Sementara sisanya dipenuhi dari kegiatan sendiri seperti di sekolah, polres serta lembaga lain yang mengundang.

Harga Komoditi Turun Berjama’ah

Di minggu ketiga Bulan Agustus atau memasuki minnggu kedua Bulan Ramadhan 1431 Hijriyah, harga 15 komoditi di tingkat eceran mengalami penurunan. Berbeda dengan awal Ramadhan lalu ketika sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan harga. Data tersebut berdasar pantauan di empat kecamatan, yakni Pasar Sidoharj/Lamongan, Pasar Babat/Babat, Pasar Blimbing/Paciran dan Pasar Mantup/Mantup


.

Diantara komoditi yang mengalami penurunan cukup besar adalah cabe rawit. Di pasar Sidoharjo, harganya turun Rp 10 ribu perkilogram dibanding harga jual minggu lalu yang sebesar Rp 40 ribu perkilogram. Demikian pula cabe merah besar juga turun Rp 7 ribu perkilogram dibanding harga jual minggu lalu yang sebesar Rp 25 ribu perkilogram di Pasar Mantup. “Nampaknya mulai terjadi penurunan permintaan sejumah komoditi. Ditambah melimpahnya stok sehingga harga mulai terkoreksi turun, “ ujar Kadinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Mursyid melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa.

Harga komoditi beras jenis IR64 kwalitas Dolog juga mengalami penurunan merata di empat pasar pantauan Diskopindag. Seperti di Pasar Babat, harga beras jenis ini turun Rp 200 perkilogram, dari harga minggu lalu Rp 5.400 perkilogram menjadi Rp 5.200 perkilogram di minggu ini. Sedangkan di Pasar Mantup turun Rp 100 perkilogram dari harga jual Rp 5.300 perkilogram di minggu lalu.

Komoditi lain yang banyak dikonsumsi masyarakat dan mengalami penurunan adalah telor ayam ras. Sempat menyentuh harga Rp 15 ribu perkilogram pada penjualan minggu lalu di Pasar Mantup, mingu ini dijual Rp 14 ribu perkilogram atau turun Rp 1000 perkilogram. Telur puyuh juga turun Rp 1000 perkilogram di Pasar Blimbing. Di minggu lalu, telur burung ini masih dijual dengan harga Rp 20 ribu perkilogram.

Meski ada 15 komoditi yang mengalami penurunan harga, masih ada dua komoditi yang harganya naik. Yakni tepung terigu dan telur bebek. Untuk tepung terigu dengan merk dagang Semar, secara merata naik Rp 200 perkilogram di empat pasar lokasi pantauan. Yakni dari Rp 4.800 perkilogram di minggu lalu menjadi Rp 5.000 perkilogram pada minggu ini. Kemudian telur bebek kenaikan harga hanya terjadi di Pasar Sidoharjo. Yakni dari Rp 1.300 perbutir menjadi Rp 1.500 perbutir.

Cegah Daging Berpenyakit, Awasi Ketat RPH

Sinyalir adanya daging dan jeroan daging impor di kabupaten lain yang diduga berpenyakit tidak ditemukan di Lamongan. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan rutin Dinas Peternakan dan Kesehatan (DPK) Lamongan di sejumlah pasar tradisional yang memiliki kios penjual daging.

Selain itu, untuk mencegah beredarnya daging gelonggongan dan ayam mati kemaren (ayam tiren) di pasaran, DPK lebih memperketat pengawasan di dua Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Lamongan, yakni di Kecamatan Babat dan Pucuk. Selain itu sejumlah pasar tradisional juga terus diawasi untuk memberi jaminan konsumsi daging yang sehat pada masyarakat.

“Meski sebelumnya telah ada pengawasan rutin dari petugas kami, namun selama Ramadhan ini pengawasannya lebih diperketat. Karena biasnaya ada peningkatan konsumsi daging oleh masyarakat. Dari laporan tim di lapangan, tidak ditemukan adanya daging yang digelonggong maupun ayam tiren, “ ujar Kadinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Wardoyo melalui Kabid Kesehatan pada DPK Puji Hermawan.

Ditambahkannya, meski tidak ditemukan daging berpenyakit, dia meminta masyarakat untuk tetap selektif ketika membeli daging. Untuk peredaran daging gelonggongan dan ayam tiren, sebenarnya masyarakat bisa langsung mengetahui ciri-cirinya. Diuraikannya, dagingv gelonggongan lebih lembek dan jika ditekan akan mengeluarkan air. Sementara cirri daging ayam tiren, pada bagian kepala dan leher berwarna biru kehitaman serta warna dagingnya pucat karena tidak ada darah yang keluar.

DPK juga memprediksi akan ada peningkatan konsumsi daging sapi hingga 25 persen selama Ramadhan ini. Dalam kondisi normal, setiap hari ada hingga 30 ekor sapi yang dipotong di RPH. Diungkapkannya, tingkat rata-rata konsumsi daging di Lamongan selama ini cukup tinggi, mencapai 11 gram pertahun. Tingkat konsumsi ini di atas rata-rata konsumsi daging nasional yang mencapai 1 gram pertahun.

Terkait RPH di Kecamatan Babat, mulai tahun ini DPK juga sudah mulai membangun RPH baru di lokasi yang jauh dari perumahan penduduk, yakni di utara Pasar Agrobis Semando Babat. Pemindahan RPH tersebut, karena lokasi RPH lama yang berada di Kelurahan Banaran sudah tidak representatif. Lokasinya terlalu dekat dengan pemukiman padat dan limbahnya dimugkinkan menimbulka pencemaran.

Penghargaan Untuk Pelunas PBB Tercepat Di HUT RI

Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan HUT RI Ke-65 di Alun-alun Kota Lamongan berlangsung lancar. Seusai upacara yang dipimpin Bupati Fadeli itu, diserahkan sejumlah penghargaan dan tali asih, diantaranya kepada pelunas pajak bumi bangunan (PBB) tercepat. Yakni untuk Kecamatan Sambeng dan Kalitengah serta untuk Desa Kemantren/Paciran dan Desa Sidorejo/Deket.

Jalannya upacara sendiri berjalan lancar tanpa kendala. Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah AKP Slamet Suryanto, Kapolsek Karangbinangun dan Komandan Paskibra adalah Lettu Chakim dari Polres Lamongan. Kegiatan upacara itu kemudian disambung dengan ziarah ke makam pahlawan Kesuma Bangsa.

Di barisan Paskibra diisi 74 orang siswa SMA terbaik di Lamongan. Mereka sebelumnya disaring dari sejumlah 400 siswa dari 40 lembaga pendidikan yang mengikuti seleksi sejak 19 Juli lalu. Tiga putra terbaik yang bertindak sebagai pengibar bendera masing-masing Angga Safikul Ridwan dari SMAN 2 Lamongan, Ahmad Syarifudin dari SMAN 1 Kedungpring dan Mahfud Diandra Wijaya pelajar SMAN 1 Lamongan.

Sementara pembawa bendera saat pengibaran adalah Iva Milatul Cahnifa dari SMAN 1 Lamongan. Putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan jang Irawan dan Nuril Badriah ini dilahirkan di Lamongan 20 Februari 1995 lalu. Masih duduk di kelas X-9, dengan tinggi badan 171 centimeter, pelajar yang mengaku bercita-cita menjadi psikolog ini memiliki hobi olah raga bola basket.

Kemudian yang bertindak sebagai pembawa bendera saat upacara penurunan bendera di sore harinya adalah Kartika Indaswari Dewi, siswi kelas X-4 SMAN 2 Lamongan. Pelajar dengan tinggi badan 169 centimeter ini adalah putri kedua dari dua bersaudara pasangan Djanadi dan Ristiwati Wiwit S. Dilahirkan di Lamongan 29 Maret 1995 lalu, pelajara yang memiliki hobi berenang ini bercita-cita menjadi seorang dokter.

Selain kepada pelunas PBB tercepat, penghargaan juga diberikan Fadeli kepada SMAN 2 Lamongan sebagai pemenang gerak jalan kemerdekaan di kategori putra dan putri. Juga diserahkan piala juara I tenis Lapangan U-16 atas nama Habiby Eka putra Edison, dari SMAN 2 Lamongan. Di moment yang sama juga diberikan tali asih kepada sejumlah veteran pejuang serta pemberian remisi umum kepada 73 orang narapidana penghuni Lapas Kelas IIB Lamongan. Dari 73 napi tersebut, tujuh orang diantaran memperoleh remisi umum II atau langsung bebas.

Sementara 66 napi yang menerima remisi umum I potongan masa hukumnya bervariasai antara satu hingga empat bulan. Dengan rincian, 14 napi menerima remisi satu bulan, 25 menerima remisi dua bulan, 14 napi remisinya tiga bulan dan 13 orang napi lainnya menerima remisi empat bulan.

73 Napi Terima Remisi, 7 Langsung Bebas

Sebanyak 73 narapidana penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan pada Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-65 tahun ini menerima remisi. Secara simbolis, SK Kementerian Hukum dan HAM RI terkait pemberian remisi umum itu akan diserahkan seusai upacara detik-detik proklamasi di Alun-alun Kota Lamongan, Selasa (17/8).

Dalam Sk bernomor W10-1838-PK.01.01.02. Tahun 2010 itu, 66 napi menerima remisi umum I atau pengurangan masa tahanan dan 7 napi lainnya menerima remisi umum II atau remisi bebas. Diantara yang menerima remisi umum II tersebut adalah Suparti Bin Asman dengan masa pengurangan hukuman tiga bulan, Mohammad Suhartono Bin Katuwi yang dikurangi masa hukumannya sebanyak dua bulan dan Kartono Raharjo Bin Sarup dengan potongah masa tahanan 1 bulan. “ Ini adalah data remisi sesuai dengan surat yang kami terima dari Lapas Kelas IIB Lamongan untuk persiapan kegiatan seusai Upacara Detik-detik Proklamasi besok pagi di alun-alun, “ ujar Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa.

Sementara 66 napi yang menerima remisi umum I potongan masa hukumnya bervariasai antara satu hingga empat bulan. Dengan rincian, 14 napi menerima remisi satu bulan, 25 menerima remisi dua bulan, 14 napi remisinya tiga bulan dan 13 orang napi lainnya menerima remisi empat bulan.

Ketentuan untuk pemberian remisin ini seperti diatur dalam PP nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan atas PP Nomor 32 tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan pemasyarakatan. Sesuai PP tersebut, setiap napi berhak mendapat remisi dengan sejumlah persyaratan. Diantaranya berkelakuan baik serta telah menjalani masa pidananya lebih dari enam bulan.

Bupati Dengarkan Pidato Presiden Bersama DPRD

Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lamongan dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (16/8) di Gedung DPRD setempat menjadi agenda pertama Bupati Fadeli dan Wabup Amar Saifudin bersama legislator. Selain pimpinan dewan, kegiatan itu juga dihadiri lengkap oleh muspida setempat.

Pidato itu sendiri dibacakan presiden di depan sidang bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI. Mulai Kapolres AKBP Gagas Nugraha, Dandim Letkol (Inf) M Syaeful Aziz, Kajari Mudjiharti danKetua Pengadilan Negeri M Zaini. Demikian pula pimpina dewan hadir lengkap. Mereka mendengarkan siaran langsung pidato kenegaraan tersebut lewat sebuah layar proyektor besar.

Dalam pidatonya, presiden diantaranya mengingatkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah salah satu revolusi yang paling menakjubkan di abad ke-20. Dia menyebut kemerdekaan itu suatu revolusi yang bukan saja menuntut kemerdekaan dan kedaulatan, namun juga menuntut kebebasan, emansipasi dan kerakyatan. “Revolusi Indonesia, yang lahir bersamaan dengan lahirnya dunia baru pasca-Perang Dunia II, segera menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Pernyataan ini kemudian ikut menyalakan api perlawanan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika kepada penjajahan dan menghasilkan dekolonisasi yang mengubah peta politik dunia, “ ucapnya.

Presiden juga menyebut dalam periode sepuluh tahun pertama reformasi, Indonesia telah melaksanakan proses desentralisasi yang sangat ekstensif. Demikian pula penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara langsung telah dilangsungkan di seluruh Indonesia. Sehingga kini, seluruh gubernur, bupati, walikota di Indonesia telah dipilih langsung oleh rakyat. Pelaksanaan demokrasi langsung ini mengubah banyak hal. Kini, rakyatlah yang berdaulat, bukan lagi sekelompok orang yang mengatasnamakan rakyat.

Selain kesuksesan, dia juga menyebut pekerjaan besar belum selesai. “Di samping banyak capaian dan prestasi yang sangat membesarkan hati, Reformasi Gelombang Pertama juga banyak mengalami hambatan dan kekurangan, dan juga masih menyisakan sejumlah persoalan, yang di samping semuanya menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua, juga menjadi misi sejarah berkitnya, “ ujarnya.

Sebelum mengakhiri smabutabnnya, presiden juga megungkapkan kebijakannya terkait politik luar negeri. Dikatakan olehnya, di Abad ke-21, politik bebas aktif saja tidak cukup. Namun harus menjalankan diplomasi bebas, aktif, dan transformatif. Dia juga menyebut inilah saatnya prestasi, produk, budaya, dan ide-ide Indonesia semakin menjadi bagian dari dinamika di tingkat global. “Yang penting, kita harus terus menjalankan politik luar negeri bebas aktif secara konsisten, tidak terombang-ambing oleh kepentingan orang lain, namun tetap berjangkar pada prinsip dan kepentingan nasional kita sendiri, “ kata dia.

Umat Islam Harus Dibangkitkan Lewat Ilmu

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul tandaskan tidak ada pilihan bagi umat Islam selain harus dibekali dengan ilmu gar bisa maju kedepan. Hal itu disampaikannya saat di Masjid Agung Lamongan, di sela-sela kunjungan silaturrahminya pada Bupati Lamongan yang baru, Fadeli, Jum’at (13/8).

“Saya sepakat dengan keinginan Bupati Fadeli untuk memajukan dunia pendidikan di kalangan umat Islam. Tidak ada pilihan lain, jika ingin maju, umat Islam harus dibekali dengan ilmu. Sehingga akan siap menghadapi tantangan apapun kedepan, “ ujarnya.

Dia kemudian menyampaikan, jika ingin meraih dunia caranya harus dengan ilmu, begitu juga jika ingin meraih akherat juga harus dengan ilmu. “Jika ingin meraih kedua-keduanya, juga tiada lain dengan ilmu. Allah SWT juga menjanjikan akan mengangkat derajat umat yang berilmu, “ kata Gus Ipul yang datang ditemani Kepala Bakorwil II Bojonegoro Setiadjit.

Sebelum menutup sambutannya, Gus Ipul menyitir sebuah kisah ketika seorang Sahabat bertanya pada Rasullullah terkait puasa yang baik setelah Ramadhan. Pertanyaan itu dijawab di bulan Sya’ban. Sementara sodaqoh yang baik adalah sodaqoh di Bulan Ramadhan.

Fadeli sendiri menyatakan, dirinya bersama Amar Saifudin (wabup) akan bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama mengurangi kemiskinan. Target tersebut, ungkap dia, akan diwujudkan lewat kemajuan dunia pendidikan, kesehatan dan ekonomi. “Bidang Agama juga akan menjadi prioritas kami. Terlebih Lamongan dihuni oleh mayoritas umat Islam, “ katanya.

Waduk Gondang Terisi 75 Persen

Sampai dengan awal bulan ini, dari total kapasitas normal Waduk Gondang yang mencapai 23 juta m3, masih terisi 75 persen. Jumlah tersebut setara dengan 17.458.400 m3. Kapsitas terisi tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan dengan kapasitas terisi pada periode yang sama di tahun 2009 yang mencapai sekitar 10 jutaan m3.

Tingginya kapasitas waduk yang diresmikan Presiden Suharto pada 1987 itu, seperti disampaikan Kepala Dinas PU Pengairan Heru Sanjoto melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, dipengaruhi masih tingginya curah hujan yang terjadi di Lamongan. “Dengan tingginya kapasitas terisi di (waduk) Gondang, berarti akan ada lebih banyak lagi areal persawahan di sekitarnya yang bisa diairi, “ ungkapnya kemarin.

Ketika terisi penuh, lanjut dia, Waduk Gondang bisa mengairi lahan pertanian hingga 8.412 hekatar. Namun selama ini dengan pengaturan distribusi irigasi yang baik, selama ini waduk di Kecamatan Sugio ini bisa dimanfaatkan untuk sekitar 10 ribu hektar lahan pertanian.

Tingginya curah hujan juga berpengaruh pada melimpahnya kapasitas terisi di waduk besar kedua di Lamongan, yakni Waduk Prijetan. Dari kapasitas maksimalnya yang mampu menampung hingga 9 juta m3, sampai saat ini masih terisi 5.471.475 m3. Di periode yang sama tahun lalu, kapasitas terisi waduk ini hanya sekitar 4 jutaan m3. Selama ini waduk Prijetan digunakan untuk mengairi sejumlah 4 ribu lahan pertanian di sekitarnya.

Selain dua waduk besar tersebut, Lamongan memiliki sejumlah 44 tandon air untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Dengan rincian, 33 unit waduk dan 11 unit rawa-rawa seperti Rawa Semando, Cungkup dan Rawa Bulu. Keseluruhan kapasitas maksimal waduk dan rawa di Lamongan mencapai 107 juta juta m3­.

Sementara data Dinas Pertanian Kehutanan Lamongan menyebutkan, dari sasaran produksi padi pada musim tanam 2009/2010 yang ditetapkan sebesar 834.368 ton dengan perkiraan produktivitas rata-rata 63,59 kwintal perhektar, sampai dengan Juni lalu produksi padi Lamongan sudah mencapai 545.287 ton dengan rata-rata produktivitas mencapai 66,82 kwintal perhektar. Sementara dari sasaran tanam (target) 135.290 hektar, sampai dengan Juni realisasi tanamnya sudah mencapai 129.287 hektar. Dari realisasi tanam tersebut, sampai Juni lalu sudah ada 81.602 hektar lahan padi yang dipanen. Sehingga masih ada lebih dari 40 ribu hektar yang belum dipanen.

Sementara komoditi kedelai malah sudah melampaui sasaran tanam yang ditetapkan. Dari 18.367 hektar yang ditetapkan, realisasi tanamnya mencapai 20.348 hektar. Sedangkan dari sasaran produksi yang ditetapkan 25.548 ton, sampai Juni lalu sudah tercapai produksi kedelai mencapai 21.738. Padahal masih ada kesempatan panen hingga Desember nanti.

Sanggup Disandari Kapal 1000 DWT

Pengembangan kawasan pantura menjadi industri maritim terus berlanjut. Kali ini Pemkab Lamongan berencana membangun Pelabuhan Brondong di Desa Sedayulawas/Brondong. Di pelabuhan yang baru ini, kapal besar hingga berbobot mati 1000 death weight ton (DWT) akan sanggup bersandar.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (KaBLH) Lamongan Aris Wibawa, rencana pembangunan Pelabuhan Brondong adalah bagian dari pengembangan pelabuhan lama yang sebelumnya berstatus pelabuhan rakyat. “Pelabuhan Brondong ini nantinya akan sanggup dijadikan lokasi sandar kapal barang atau cargo ship dengan berat antara 200 hingga 1000 DWT, “ ujarnya saat membuka Sosialisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Pembangunan Pelabuhan Brondong di Ruang Sabha Dyaksa komplek perkantoran Pemkab setempat, Kamis (12/8).

Sosialisasi tersebut, sambung Aris, dilaksanakan sebagai wadah konsultasi dengan masyarakat yang terkena dampak di wilayah lokasi pembangunan Pelabuhan Brondong. “Masukan serta usulan dari masyarakat terkait pembangunan pelabuhan ini akan sangat penting bagi pemrakarsa pembangunan Pelabuhan Brondong. Dari situ bisa disiapkan langkah antisipasi terhadap dampak negatifnya. Seperti sedimentasi, perubahan arus laut, polusi dan dampak ekonomi serta sosialnya. Sementara dampak positifnya akan terus dikembangkan, “ urai dia.

Pelabuhan Brondong itu sendiri memerlukan lahan darat seluas 8,47 hektar dengan panjang 358 meter dan lebar 220 meter. Dengan prasarana fisik utama yang akan dibangun adalah dermaga dengan panjang 300 meter dan lebar 11 meter. Sementara kolam pelabuhan direncanakan berkedalaman hingga 4 meter LWS (low water sea atau surut terendah). Di kolam tersebut, dimater kolam putarnya (turning basin) direncanakan sebesar 192 meter.

Kemudian pada areal fasilitas darat yang berupa lahan reklamasi akan disediakan bangunan Kantor Administrasi Pelabuhan , Gudang Barang dan Lapangan Penumpukan atau stock yard. Data tersebut seperti disampaikan Titin dari PT Aka Adya Prakarsa, Surabaya, konsultan Amdal Pembangunan Pelabuhan Brondong. Sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Bondong diundang dalam sosialisasi itu. Diantaranya Camat Brondong beserta muspika setempat, Kades Sedayulawas dan pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan. Sementara dari Pemprov Jatim diwakili Kurniawan dari Dinas Perhubungan dan LLAJ serta Sunarta, Kabid Pengawasan dan Pengendalian pada BLH Jatim.

Ramadhan, Jam Kerja PNS Dikurangi

Selama bulan suci Ramadhan 1431 Hijriyah tahun ini jam kerja PNS di lingkungan Pemkab Lamongan dikurangi. Hal tersebut seperti tercantum dalam surat edaran perihal Jam Kerja Bulan Ramadhan tahun 2010 yang ditandatangani Plt Sekkab Supardi.


Sebagaimana keterangan yang disampaikan Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, Untuk hari Senin s/d Kamis, jam kerja mulai pukul 7.30 WIB s/d 14.30 WIB dan jam istirahat mulai pukul 12.00 s/d 13.00 WIB. Sedangkan di hari Jum’at, mulai masuk jam 8.00 hingga 11.00 WIB dan jadwal senam kesegaran jasmani (SKJ) masih seperti biasanya, jam 06.00 WIB.

”Surat edaran tersebut untuk menindaklanjuti surat serupa dari Gubernur Jatim. Jadwal tersebut disesuaikan untuk memberikan kesempatan bagi pegawai menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Jadwal ini berlaku untuk semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Lamongan, ” urai dia.

”Sementara jam kerja bagi unit kerja/satuan organisasi yang berfungsi memberikan pelayanan langsung pada masyarakat atau yang mencakup kepentingan masyarakat luas seperti rumah sakit, Puskesmas, PDAM, pemadam kebakaran, Perhubungan dan unit pelayanan sejenis, pengaturan penugasan karyawannya diserahkan kepada unit kerja masing-masing, ” imbuhnya. ”Untuk jam kerja lembaga pendidikan diatur oleh Dinas Pendidikan, ” katanya menambahkan.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubdin Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenumjur) pada Dinas Pendidikan, Muad mengungkapkan jadwal sekolah selama Ramadhan tetap mengacu pada Kalender pendidikan tahun ajar 2010/2011. Yakni libur permulaan puasa selama tiga hari mulai tanggal 10 hingga 13 Agustus. Kemudian libur sekitar hari raya Idul Fitri mulai tanggal 6 hingga 18 September.

Ditambahkannya, pengaturan jam masuk dan pulang maupun jam pelajaran bersifat fakultatif, yakni diatur oleh lembaga pendidikan masing-masing. Kepala Sekolah dapat menetapkan hari-hari libur dalam Ramadhan selain yang sudah sebagai hari libur atau hari belajar dengan persetujuan Komite Sekolah dan harus dilaporkan ke dinas Pendidikan.

Selain itu, lanjut dia, sekolah dianjurkan untuk mengisi liburan selain yang sudah diatur tadi dengan berbagai kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman, pendalaman dan amaliah agama. ”Hal ini juga berlaku bagi berbagai kegiatan ekstrakulikuler lainnya yang bernuansa moral keagamaan, ” kata dia.

Bupati Fadeli Boyongan

Bupati Lamongan terpilih, Fadeli bersama ibu Mahdumah Fadeli melaksanakan tasyakuran boyongan dari rumah pribadi di RT 2 Rw 1 Kelurahan Tlogoanyar ke rumah dinas bupati di jalan Kh A Dahlan nomor 1 RT 1 RW 3/Megarsari, satu kompleks dengan rumah dinas wakil bupati. Boyongan itu sendiri berlangsung sederhana layaknya kondangan rakyat biasa. Makanan disajikan secara sederhana di atas piring tanpa meja prasmanan. Sejumlah tetangga bersama ketua RT turut mengantar boyongan Fadeli. Termasuk diantara yang mengantarkan adalah keluarga, LA Mania, Wabup Amar Saifudin, Ketua DPRD Makin Abbas, Plt Sekkab Supardi, beberapa legislator, Ketua MUI Lamongan Abdul Aziz Choiri dan muspida setempat. “Boyongan ke rumah dinas ini segera dilakukan setelah pelantikan selain karena bagian dari kewajiban tugas negara, juga karena seperti disebutkan Bapak Sekda agar bisa lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas. Selain itu karena sudah mepet dengan Bulan Ramadhan, agar tidak terlalu merepotkan ibu-ibu saat boyongan, “ ujarnya setengah berkelakar. Wabup sendiri dijadwalkan akan melaksankan boyongan ke rumah dinas pada Jum’at mendatang. “Saya bersama Pak Wabup mohon doa restu dari masyarakat Lamongan agar bisa menjalankan amanah kepercayaan yang diberikan sehingga bisa mewujudkan visi misi yang telah dicanangkan. Juga perlu saya sampaikan, Pilkada sudah selesai, kepala daerah sudah terpilih. Kini saatnya menyatukan lagi kebersamaan demi kesejahteraan masyarakat Lamongan, “ kata dia. Seperti yang disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo saat pelantikan Senin lalu, Fadeli juga mencanangkan segera menyelesaikan target jangka pendeknya. Yakni mrampungkan Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) dalam waktu tiga bulan. “Semua program kerja akan dirumuskan bersma semua stake holder di Lamongan. Mulai dari DPRD, LSM, Ormas dan kalangan lainnya agar sesuai dengan harapan bersama terwujudnya kesejahteraan masyarakat Lamongan, “ pungkasnya. Boyongan itu diakhiri dengan pembacaan doa dari Ketua MUI Lamongan.

Kepala Daerah Lamongan Dilantik

Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Lamongan periode 2010-2015, Fadeli dan Amar Saifudin, Senin (9/8) dilantik Gubernur Jatim Soekarwo dalam sebuah Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lamongan. Pelantikan dalam sidnag yang dipimpin Ketua DPRD LAmongan Makin Abbas tersebut berlangsung aman dibawah pengamanan sekitar 500 petugas.

Masih dalam rangkaian agenda yang sama, seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK (TPPKK) Lamongan di Pendopo Lokatantra. Yakni Mahdumah Fadeli selaku Ketua TPPKK dan Nurul Hidayati Amar Saifudin sebagai Wakil Ketua.

Seperti dibacakan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Umum Setdraprov Jatim Jarianto, pelantikan bupati tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Gamawan Fauzi nomor 131.35-423 tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Lamongan Periode 2005-2010 dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Lamongan Propinsi Jatim Periode 2010-2015. Sementara pengangkatan Wakil Bupati didasarkan SK Mendagri nomor 132.35-424 tahun 2010 perihal Pengesahan Pemberhentian Wakil Bupati Lamongan Periode 2005-2010 dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Lamongan Propinsi Jatim Periode 2010-2015.

Petugas keamanan dari kepolisian sendiri tampak tidak mau kecolongan sehingga pengamanan begitu ketat. Setiap tamu yang tidak membawa undangan maupun tanda pengenal dari panitia dilarang memasuki areal Gedung DPRD. Sejumlah pejabat, mantan pejabat dan wartawan peliput tidak luput dari pemeriksaan metal detector.

Soekarwo sendiri dalam sambutannya mengingatkan bupati dan wakil bupati terpilih akan janji semasa kampanye. Yakni terwujudnya Lmaongan yang sejahtera, berkeadilan, beretika dan berdaya saing. “Saya juga mendapat titipan pesan dari Mendagri tentang harga mati NKRI dengan pemegang kekuasaan tertinggi berada di tangan presiden, “ ujarnya.

Sementara kepada Masfuk dan Tsalits Fahami, Soekarwo menyebut keduanya sebagai contoh kepala daerah di Jatim karena begitu rukun. Keduanya, kata Soekarwo telah berperan sesuai porsinya. “Bupati bertindak sebatas kewenangan sebagai bupati dan wabupnya juga bertindak sebatas sebagai wabup. Jika ada wakil bupatinya yang rasa bupati, ini biasanya menjadi sumber konflik, “ celetuknya.

Dia juga menyebut kepala daerah Lamongan terdahulu (Masfuk/Tsalits) telah memajukan pembangunan di Lamongan. Hal itu menurut dia diantaranya terlihat dari naiknyab porsi sector perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 34,04 persen, di atas angka Jatim yang 29,44 persen. Hal itu ditandai dengan pesatnya industri wisata melalui WBL yang satu paket dengan Mazoola dan Tanjung Kodok Beach Resort.

“Ada peluang yang bisa dilakukan oleh bupati dan wakil bupati baru untuk memajukan di sektor jasa dan industri pengolahan. Terutama penguatan di sektor industri pengolahan dengan memperluas akses kredit murah. Karena Lamongan yang sudah dikenal bagus dalam pra produksi sehingga menjadi produsen padi dan ikan tertinggi di Jatim perlu ditunjang dengan industri pengolahan pasca produksi, “ urai dia.

Soekarwo juga menyitir tujuh pesan yang dituturkan oleh Sunan Drajat. Dua diantara pesan tersebut adalah wewangun relep tyasing sasosno (membuat senang hati orang lain), laksitaning subroto nyipto marang pringgo bayaning lampah (perjuangkan cita-cita luhur, tidak perduli dengan segala bentuk rintangan). Terakhir, dia berpesan agar selalu rukun. “Tidak ada sesuatu yang tidak bisa dirundingkan, “ katanya.

Sejumlah tokoh terlihat menghadiri pelantikan itu. Imam Nahrowi FKB DPR RI, Gondo Radityo Gambiro FDemokrat DPR RI, Erlangga Hertanto FPGolkar, Eddy Kuntadi FPGolkar, Viva Yoga Mauladi FPAN. Kemudian staf ahli Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Andi Ramli, Imam Sunardi Ketua DPRD Jatim, Danrem CPYJ Kolonel Inf Sumardi, Kepala Bakorwil Bojonegoro Setiadjit, Bupati Bojonegoro Suyoto dan mantan Bupati Lamongan R M Farid. Sementara muspida Lamongan juga terlihat hadir lengkap.

Kepala Daerah Lamongan Dilantik

Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Lamongan periode 2010-2015, Fadeli dan Amar Saifudin, Senin (9/8) dilantik Gubernur Jatim Soekarwo dalam sebuah Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lamongan. Pelantikan dalam sidnag yang dipimpin Ketua DPRD LAmongan Makin Abbas tersebut berlangsung aman dibawah pengamanan sekitar 500 petugas.

Masih dalam rangkaian agenda yang sama, seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK (TPPKK) Lamongan di Pendopo Lokatantra. Yakni Mahdumah Fadeli selaku Ketua TPPKK dan Nurul Hidayati Amar Saifudin sebagai Wakil Ketua.

Seperti dibacakan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Umum Setdraprov Jatim Jarianto, pelantikan bupati tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Gamawan Fauzi nomor 131.35-423 tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Lamongan Periode 2005-2010 dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Lamongan Propinsi Jatim Periode 2010-2015. Sementara pengangkatan Wakil Bupati didasarkan SK Mendagri nomor 132.35-424 tahun 2010 perihal Pengesahan Pemberhentian Wakil Bupati Lamongan Periode 2005-2010 dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Lamongan Propinsi Jatim Periode 2010-2015.

Petugas keamanan dari kepolisian sendiri tampak tidak mau kecolongan sehingga pengamanan begitu ketat. Setiap tamu yang tidak membawa undangan maupun tanda pengenal dari panitia dilarang memasuki areal Gedung DPRD. Sejumlah pejabat, mantan pejabat dan wartawan peliput tidak luput dari pemeriksaan metal detector.

Soekarwo sendiri dalam sambutannya mengingatkan bupati dan wakil bupati terpilih akan janji semasa kampanye. Yakni terwujudnya Lmaongan yang sejahtera, berkeadilan, beretika dan berdaya saing. “Saya juga mendapat titipan pesan dari Mendagri tentang harga mati NKRI dengan pemegang kekuasaan tertinggi berada di tangan presiden, “ ujarnya.

Sementara kepada Masfuk dan Tsalits Fahami, Soekarwo menyebut keduanya sebagai contoh kepala daerah di Jatim karena begitu rukun. Keduanya, kata Soekarwo telah berperan sesuai porsinya. “Bupati bertindak sebatas kewenangan sebagai bupati dan wabupnya juga bertindak sebatas sebagai wabup. Jika ada wakil bupatinya yang rasa bupati, ini biasanya menjadi sumber konflik, “ celetuknya.

Dia juga menyebut kepala daerah Lamongan terdahulu (Masfuk/Tsalits) telah memajukan pembangunan di Lamongan. Hal itu menurut dia diantaranya terlihat dari naiknyab porsi sector perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 34,04 persen, di atas angka Jatim yang 29,44 persen. Hal itu ditandai dengan pesatnya industri wisata melalui WBL yang satu paket dengan Mazoola dan Tanjung Kodok Beach Resort.

“Ada peluang yang bisa dilakukan oleh bupati dan wakil bupati baru untuk memajukan di sektor jasa dan industri pengolahan. Terutama penguatan di sektor industri pengolahan dengan memperluas akses kredit murah. Karena Lamongan yang sudah dikenal bagus dalam pra produksi sehingga menjadi produsen padi dan ikan tertinggi di Jatim perlu ditunjang dengan industri pengolahan pasca produksi, “ urai dia.

Soekarwo juga menyitir tujuh pesan yang dituturkan oleh Sunan Drajat. Dua diantara pesan tersebut adalah wewangun relep tyasing sasosno (membuat senang hati orang lain), laksitaning subroto nyipto marang pringgo bayaning lampah (perjuangkan cita-cita luhur, tidak perduli dengan segala bentuk rintangan). Terakhir, dia berpesan agar selalu rukun. “Tidak ada sesuatu yang tidak bisa dirundingkan, “ katanya.

Sejumlah tokoh terlihat menghadiri pelantikan itu. Imam Nahrowi FKB DPR RI, Gondo Radityo Gambiro FDemokrat DPR RI, Erlangga Hertanto FPGolkar, Eddy Kuntadi FPGolkar, Viva Yoga Mauladi FPAN. Kemudian staf ahli Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Andi Ramli, Imam Sunardi Ketua DPRD Jatim, Danrem CPYJ Kolonel Inf Sumardi, Kepala Bakorwil Bojonegoro Setiadjit, Bupati Bojonegoro Suyoto dan mantan Bupati Lamongan R M Farid. Sementara muspida Lamongan juga terlihat hadir lengkap.

Hari Terakhir Masfuk-Tsalits Fahami Sebagai Kepala Daerah

Ribuan pegawai di Pemkab Lamongan pada Jum’at pagi (6/8) memadati Pendopo Lokatantra setempat. Mereka yang berjubel itu bahkan tidak mampu ditampung oleh kapasitas pendopo sehingga banyak yang duduk di bawah terop di halaman pendopo. Pagi itu Masfuk bersama Tsalits Fahami berpamitan pada pegawai Pemkab Lamongan, mulai dari PNS, pegawai kontrak, pejabat hingga yang pegawai biasa. Sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati baru Lamongan dipastikan pada 9 agustus mendatang, praktis memang hari kerja bagi Masfuk dan Tsalit Fahami tinggal pada Jum’at pagi tersebut. Acara pagi itu benar-benar dimanfaatkan keduanya untuk berpamitan pada bawahannya. Mereka berdua ditemani isteri masing-masing sebelum memasuki pendopo untuk memulai ceremonial acara, mendahulukan berkeliling di halaman pendopo dan menyalami semua pegawai yang kebanyakan staf tersebut. Acara pamitan itu dikemas sederhana. Diawali lantunan lagu karya penyanyi lokal yang mengisahkan kiprah Masfuk selama jadi bupati memandu kedatangannya dan Tsalits Fahami memasuki pendopo. Dilanjutkan dengan selingan penayangan video rekam jejak perjalanan 10 tahun Masfuk memimpin Lamongan sejak tahun 2000 lalu. Lima tahun pertama bersama Wabup Soetarto (alm) dan lima tahun selanjutnya bersama Tsalits Fahami. Plt Sekkab Supardi dalam sambutannya menyebut Bupati Masfuk telah mewariskan kepercayaan diri baik pada pegawai Pemkab maupun masyarakat Lamongan. Kepercayaan diri yang berawal dari etos kewirausahaan Masfuk itulah, ujar Supardi, yang ditularkan sehingga membawa kemajuan Lamongan. Bahkan ketika Lamongan dalam masa-masa sulit saat warganya, Amrozi tersangkut kasus terorisme. Sedangkan Tsalits mengaku mendapat begitu banyak pengalaman dan pelajaran berharga selama dalam lingkungan birokrasi. Diantaranya kebiasaan pegawai yang sering tepat waktu untuk melaksankan Sholat Dhuhur. “Teladan ini menular pada saya sehingga yang sebelumnya sering telat (sholat) dhuhur dan ashar, jadi lebih tepat waktu saat menjadi Wakil Bupati. Terakhir, saya menyampaikan pamit pada semua pegawai. Jika ada hal baik yang telah dilakukan, itu karena rahmat Allah semata. Sementara jika ada kesalahan itu adalah kebodohan dan kelemahan pribadi saya sebagai manusia, “ urai Tsalits. Masfuk sendiri menyebut sejumlah keberhasilan dan prestasi yang diraih Lamonga selama ini adalah milik staf dan para pejabat di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “ Saya hanya mengantarkan keberhasilan itu, “ ujar dia. “Selama lima tahun bersama almarhum Pakde Tarto (wabup Soetarto) dan lima tahun selanjutnya bersama Pak Tsalits telah melakukan yang terbaik. Tapi tentu masih ada kekurangan dan kelemahan. Saya berharap Lamonga kedepan akan semakin jaya dan berkembang lagi, “ imbuh sumai Endang Rijanti Masfuk itu. Dia kemudian menutup pamitannya dengan menyanyikan penggalan syair lagu yang dipopulerkan Rhoma Irama berjudul Menunggu. Lagu ini paling sering dilantunkannya dalam sejumlah kesempatan. Penggalan syair itu adalah “selain dirimu kasih, tiada yang lain lagi”.

Ibu-ibu PKK Disosialisasikan Penggunaan E

Sosialisasi penggunaan tabung elpiji (LPG) terus gencar dilakukan Pemkab Lamongan bersama Pertamina. Kali ini giliran sejumlah ibu-ibu PKK yang menerima sosialisasi penggunaan elpiji dan kompor gas yang baik dan benar di Pendopo Lokatantra setempat, Kamis (5/8).

Dua orang staf dari Gas Domestik Pertamina Regional III, Probo Prasiddha Hayu dan Andyk Wijaya Ernanta menyampaikan sosialisasi yang juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK (TPPKK) Lamongan Endang Rijanti Masfuk tersebut. Sosialiasi tersebut diserati dengan peragaan menggunakan elpiji kiemasan 3 kilogram lengkap dengan selang, regulator dan kompor gas.

Andyk kepada ibu-ibu PKK tersebut berharap agar mereka betul-betul mengecek rubber seal (seal karet hitam dalam katub tabung baja) dalam elpiji sebelum menggunakan menyalakan kompor. “Jangan sekali-kali menggunakan tabung elpiji yang tidak ada rubber seal atau seal dalam kondisi rusak. Jika hal ini ditemui, segera tukarkan tabung elpijinya, “ ujarnya.

Dia juga memberikan sejumlah tips penggunaan elpiji yang aman. Diantaranya untuk mengetahui kebocoran tabung dapat dilakukan dengan air sabun. Jika ada desis atau air sabun bergelembung berarti menandakan tabung dalam kondisi bocor. Dia juga menyarakan agar posisi tabung lebih rendah dari posisi kompor. Demikian pula tabung harus dalam posisi rata.

Festival Gebyar PAUD Meriah

Ratusan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Lamongan, Kamis (5/8) mengikuti Festival Gebyar PAUD yang digelar dalam rangka Hari Anak Nasional di lapangan parkir Dinas Pendidikan setempat. Festival berupa lomba tari itu berlangsung meriah karena tingkah polah siswa PAUD yang masih belia.

Tidak kurang dari 135 siswa PAUD tampil bergiliran. Masing-masing lima siswa mewakili 27 kecamatan di Lamongan. Sejumlah tarian ditampilkam, mulai dari Tari Semut yang ditampilkan perwakilan Kecamatan Lamonga hingga Tari Gundul-gundul Pacul oleh Kecamatan Babat.

Kadinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur dalam sambutannya berharap agar stake holder PAUD meningkatkan kualitas pendidikan PAUD. Karena kuantitas PAUD di Lamongan kata dia sudah demikian berkembang. Sampai saat ini sudah ada 953 lembaga PAUD yang terbentuk. Jumlah tersebut, bahkan hampir sama dengan jumlah PAUD di Provinsi Sumatera Utara yang mencapai 1.185 lembaga.

“Kualitas pendidikan PAud harus ditingkatkan. Karena kita tidak akan pernah tahu, anak-anak cengeng yang saat ini mengikuti lomba tari ini di masa mendatang mungkin akan menjadi bupati atau gubernur, “ ujar dia.

Mustofa Nur juga menyebut PAUD sebagai pendidikan perjuangan. “Berbeda dengan lembaga SD, SMP maupun SMA yang masih ada berbagai bantuan operasional, mengelola PAUD seringkali harus dengan perjuangan untuk sekedar berjalan. Namun semangat Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan semua stake holder PAUD demikian luar biasa sehingga lembaga PAUD subur berkembang di Lamongan, “ kata dia.

Sementara Kabid Pendidikan Nonformal, Informal (PNFI) dan Nilai Budaya Dinas Pendidikan Pemprov Jatim Sunarto menyebut Lamongan beruntung memiliki bupati yang memiliki perhatian baik moril maupun materiil pada dunia pendidikan. Dia juga berharap masyarakat untuk tidak memandang sebelah mata PLS seperti kejar paket C (setara SMA). Karena saat ini kejar paket C sudah setara dengan SMA yang ijazahnya bisa digunakan untuk mengakses pendidikan selanjutnya seperti di IPDN, TNI dan perguruan tinggi.

Harus Tegas, Relokasi Pedagang Pasar Babat

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lamongan meminta pemerintah daerah untuk lebih tegas dengan segera melakukan relokasi atau pemindahan pedagang dari Pasar Babat lama ke Pasar Agrobis. Hal itu disampaikan juru bicara Banggar Nurul Kholik saat menyampaikan hasil pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2009, di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD setempat, Kamis (5/8).


“Dengan telah diresmikannya Pasar Agrobis Babat, Banggar meminta pemerintah daerah melakukan pembinaan dan sosialisai kepada pedagang lama dan baru. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi permasalahan dikemudian hari, “ ujar Nurul Kholik.

Selain itu, lanjut dia, perlu adanya ketegasan dari pemerintah daerah untuk segera melakukan relokasi pedagang dari pasar (Babat) lama ke Pasar Agrobis. “Guna mewujudkan Kota Babat sebagai pusat kota perdagangan, diminta pemerintah daerah merealisasikan pembangunan Pasar Modern Babat. Sedangkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Babat, agar program pembangunan ring road (jalan lingkar) Babat selatan segera direalisasikan, “ tegas dia.

Terkait perkembangan industri di wilayah pantura, Nurul Kholik meminta pemerintah daerah untuk mencegah dampak negatif dari industrialisasi tersebut. “Agar dibuat regulasi taat ruang laut yang mengatur pendirian industri guna menghindari relokasi kepentingan para nelayan karena alasan industri. Selain itu investor perlu memasang rambu-rambu nelayan, menjaga keseimbangan alam serta melakukan penghijauan di sekitar lokasi industri, “ kata dia.

Banggar sendiri dalam kesimpulannya menyampaiakn Raperda tentang pertanggungjawaban APBD 2009 yang disampaikan telah mengakomodir berbagai masukan, sehingga telah direvisi dan disempurnakan. Penyusunanya menurut Banggar juga telah mengacu peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula pengelolaan anggaran serta penggunaannya sudah sesuai dengan kebutuhan riil yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara Bupati Masfuk dalam sambutannya menyampaikan bersyukur dan terima kasih bahwa terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2009 sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan penilaian wajar dengan pengecualian. ”Saya yakin di tahun-tahun yang akan datang, dengan kerjasama yang semakin baik antara eksekutif dan legislatif, insya allah penilaian bpk yang dilakukan secara profesional tersebut akan meningkat menjadi wajar tanpa pengecualian, ” ujarnya.

”Hampir selama satu dasa warsa saya mengabdi dan bekerja untuk tanah kelahiran tercinta, banyak romantika hidup, suka duka dalam memajukan pemerintahan ini. Tanpa mengenal pamrih saya terus bekerja dan bekerja keras dan dengan dukungan seluruh pimpinan dan anggota DPRD, bermunculan gagasan dan inovasi yang cemerlang, ” ungkap dia.

Inovasi tersebut menurut dia berupa mata-mata ekonomi baru yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat lamongan. Disebutkannya pula kini investor memiliki minat yang sangat tinggi untuk menanamkan investasinya di lamongan.

”Saya bersama Bapak Tsalits Fahami selama lima tahun terakhir dan bersama bapak Soetarto lima tahun sebelumnya telah berusaha sekuat tenaga membangun Lamongan. Kami menyampaikan permohonan maaf, apabila selama melaksanakan tugas-tugas negara yakni memimpin Kabupaten Lamongan sekaligus mitra kerja seluruh jajaran dewan perwakilan terdapat kesalahan dan kekurangan. Semua manusia tidak lah sempurna, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT dan apabila ada kesalahan hanya lah milik Masfuk, ” pungkasnya mengakhiri sambutan.

Ngleset Nonton Bareng Di Alun-alun

Bupati Masfuk bersama Plt Sekkab Supardi, keduanya bersama isteri, klesetan di alun-alun Kota Lamongan tanpa alas apapun. Mereka ditemani sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan masyarakat bersama LA Mania (suporter Persela) nonton bareng pemutaran film dokumenter perjalanan Masfuk selama dua periode memimpin Lamongan.

Seusai nonton bareng sambil klesetan, di tempat yang sama, Masfuk makan bersama masyarakat makanan khas Lamongan, Nasi Boran. Kepada LA Mania dan masyarakat yang hadir, Masfuk menyampaikan meski nantinya dia sudah bukan Bupati Lamongan, dia tetap suporter setia Persela yang dikenal dengan julukan Laskar Joko Tingkir tersebut.

Menurut keterangan Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, pemutaran film sepanjang sekitar 45 menit tersebut akan berlangsung hingga 5 Agustus nanti di Alun-alun Kota Lamongan. Di mulai seusai Maghrib hingga jam 9 malam setiap harinya. “Praktis hingga 9 Agustus saat pelantikan Kepala Daerah nanti, hari kerja Bapak Masfuk sebagai Bupati Lamongan tinggal hingga hari Jum’at. Pemutaran film di alun-alun ini selain untuk semakin mengakrabkan dengan masyarakat, juga sebagai perpisahan beliau, “ ujar dia.

Komisi VIII DPR RI Kunjungi Ponpes

mengunjungi tiga pondok pesantren (ponpes) dan yayasan panti asuhan di Lamongan. Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII dari Fraksi Demokrat Gondo Radityo Gambiro tersebut diterima Plt Sekkab Supardi bersama Asisten Tata Praja Djoko Purwanto, Camat Deket Dianto Hari Wibowo dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Saat di Ponpes dan Yayasan Darul Fiqhi Desa Rejosari Kecamatan Deket, rombongan Komisi VIII melakukan kegiatan menyerap aspirasi dari sejumlah pengurus Ponpes asuhan KH Abdullah Mujib Hasan tersebut. “Kami dalam kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi panti yatim piatu dan ponpes untuk kemudian dijadikan masukan untuk program kedepan, “ ujar perwakilan Komisi VIII Mahrus Munir (FDemokrat).

Mahrus Munir juga menyampaikan dalam kunjungan komisinya tersebut juga mengajak sejumlah staf dari mitra kerja Komisi VIII. Yakni Kementerian Agama dan Kementerian Sosial. Bidang garap Komisi VIII sendiri diantaranya seperti disampaikan Mahrus adalah mengurusi anak-anak terlantar dan yatim piatu.

“Anak yatim piatu juga bagian dari anak bangsa yang harus dipelihara. Karena mereka juga nantinya akan menjadi bagian generasi penerus. Keberadaan pejabat dan penguasa tidak aka nada tanpa keberadaan kaum dhuafa dan yatim piatu. Jangan karena sudah berkuasa kemudian melupakan an tidak peduli pada golongan dhuafa dan yatim piatu, “ ujar dia berpesan pada pemangku jabatan di daerah untuk memberi perhatian pada yatim piatu.

Sementara salah satu pengurus Ponpes Darul Fiqhi, Saiful Amin, menyambut baik kunjungan legislator pusat di ponpesnya tersebut. “Kami berharap kegiatan kali ini bukan sekedar kunjungan belaka namun juga ada tindak lanjutnya dalam bentuk program dan kegiatan. Kami juga berharap agar perhatian pada yatim piatu tidak hanya diberikan saat Ramadhan dan Idul Fitri saja. Seolah-olah yatim piatu hanya ada di dua kegiatan tersebut, “ kata dia.

Selain di Ponpes dan Panti Asuhan Darul Fiqhi, rombongan Komisi VIII melakukan kegiatan serupa di Ponpes Miftakhul Jinan Desa Dlanggu/Deket dan yayasan YKSUWI/Lamongan. Selain Mahrus dan Gondo Radityo, anggota Komisi VIII yang turut dalam kunjungan tersebut adalah Anita (FDemokrat), M Sinatoi (FPGolkar), Herlini Amron (FPKS) dan M Arwani Tomami (FPPP).

Job Market Fair 2010 Sediakan 6.800 Lowongan

Job Market Fair (JMF) atau bursa kerja 2010, kemarin (3/8), diselenggarakan di gedung pemuda dan olah raga (GOR) Kabupaten Lamongan. Kegiatan JMF itu diikuti kurang lebih 40 Perusahaan dan sebanyak 6.800 lowongan kerja menanti para pencari kerja. Acara itu sendiri di buka oleh Supardi, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan. “Dalam event ini saya berharap lebih dari 2.000 formasi lowongan yang disediakan bisa terisi. Sehingga pengangguran yang ada di Lamongan, khususnya dari lulusan S1 bisa berkurang lewat JMF kali ini, “ ujar dia. “Kami dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) sudah berupaya sedemikian rupa untuk meminta kepada perusahaan maupun kepada lembaga-lembaga penyedia tenaga kerja untuk menyiapkan formasi kerja,” katanya. Supardi juga berharap agar event JMF bisa dilakukan tidak hanya setahun sekali. Melainkan dua tahun sekali sehingga semakin menambah peluang kerja. “Kepada pencari kerja, saya berharap agar menyesuaikan kemampuan anda dalam memilih dan memilah jenis pakerjaan. Sehingga anda tidak kecewa dan pihak perusahaan bisa lebih fair dalam memberikan penilaian,” pintanya. Pada acara tersebut hadir jajaran Muspida, Kepala Dinas Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan Drs. Soni Harsono, dan para pimpinan perusahaan peserta JMF 2010.

Pasis Seskoad Studi Pertahanan Di Lamongan

Sebanyak 10 orang Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan regional (Dikreg) XLVIII Sekolah Staf dan Komandao Angkatan Darat (Seskoad), senin (2/8) beraudiensi denga Bupati Masfuk di GUuest House Pemkab Lamongan. Para perwira menengah yang didampingi Letkol Armed Umar Sanusi tersebut berada di Kota Soto untuk melakukan studi wilayah pemberdayaan wilayah pertahanan di Provinsi Jatim, terutama Lamongan. “Kami disini dalam rangka pemenuhan tugas studi kwilayahan. Terutama terkait pemberdayaan wilayah pertahanan di wilayah Kodam V Brawijaya, dalam hal ini di wilayah Kodim 0812 Lamongan, “ ujar perwira pendamping Pasis Seskoad tersebut Letkol Armed Umar Sanusi. “Perwira yang mengikuti studi di Lamongan ini berasal dari berbagai kesatuan. Diantaranya dari kesatuan di Aceh, Zeni, Rider, Udayana hingga kesatuan di Kalimantan, “ katanya menambahkan. “Saya melihat Bupati Masfuk cukup cerdik untuk melihat kendala sehingga bisa dijadikan peluang. Kepemimpinan seperti ini yang saat ini dibutuhkan. Saya juga sepakat bahwa rasa aman sangat menentukan proses pembangunan di wilayah. Demikian pula kerjasam dengan semua pihak, termasuk unsur muspida berperan dalam mensukseskan pembangunan, “ ujar Letkol Armed Umar Sanusi. Masfuk sendiri menyebut kerjasama dan koordinasi dengan muspida juga berperan dalam pembangunan yang saat ini terjadi di Lamongan. Diantaranay lewat berbagai usulan dan saran yang disampaikan dalam forum rapat muspida. Lamongan sebagai daerah yang rawan bencana dengan penduduk yang besar memerlukan semua tangan yang ada untuk memberikan solusi. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Ditambahkan olehnya, demokratisasi di Indonesia yang sudah dibuka lebar-lebar harus dikawal untuk menuju satu titik pada kesejahteraan masyarakat. “Jika tujuan demokrasi ini di back up penuh oleh perwira-perwira TNI AD yang unggul, demokrasi di Indonesia tentu akan menjadi luar biasa. Terlebih rakyat saat ini memerlukan sentuhan-sentuhan pemimpin yang mau mendekat dan mengerti mereka, “ tutur Masfuk. Sejumlah pertanyaan diajukan oleh Pasis Seskoad pada Masfuk dalam audiensi itu. Diantaranya terkait peran Kodim dalam membantu Pemda mewujudkan masyarakat jadi kekuatan pertahanan dan kebijakan bupati terkait isu terorisme. Isu terorisme inilah (kasus Amrozi) yang disebut Masfuk sebagai tantangan yang dijadikan peluang saat mulai membangun Lamongan. Kasus Amrozi oleh Masfuk dikatkan bukan hanya memberi kesibukan luar biasa pada pemerintah lokal dan muspida namun juga membuat nama Lamongan dikenal. “Investor hanya mau menanamkan modalnya di daerah yang wilayahnya aman. Rasa aman ini tidak bisa hanya dikatakan tapi harus dibuktikan. Karena itulah yang pertama di banguan adalah kawasan wisata(WBL). Karena pariwisata yang berkembang menunjukkann kawasan tersebut aman dan kondusif, “ urai Masfuk menjelaskan.

Senin, 02 Agustus 2010

6.110 RTSM Tak Masuk Kriteria PKH

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) yang digunakan untuk alokasi Program keluarga Harapan (PKH), jumlah rumah tangga sangat miskin (RTSM) Lamongan sebesar 35.705 keluarga. Namun berdasar verifikasi terakhir, dari jumlah tersebut, 6.110 RTSM diantaranya dinyatakan non eligible atau tidak ada beban tanggungan anak yang masuk kriteria PKH pencairan tahap II. Sehingga hanya 28.720 RTSM yang memenuhi kriteria penerima PKH atau dinyatakan eligible.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamongan Soni Harsono melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa mengungkapkan, selain karena faktor masuk daftar non eligible, penurunan RTSM penerima PKH disebabkan sejumlah factor lain. Yakni 408 RTSM diketahui telah pindah, 18 alamat tidak ditemukan, terdapat jumlah dobel 18 RTSM dan sejumlah 436 lainnya tidak masuk kriteria RTSM karena kesejahteraannya meningkat. “Data RTS penerima PKH sangat dinamis, bisa naik atau turun. Hal ini disebabkan pendamping PKH terus melakukan pemutahiran data, “ katanya menjelaskan.

Ditambahkan olehnya, verifikasi menjadi unsur penting yang membedakan PKH dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dari verifikasilah, ujar dia, dapat dipantau kepatuhan komitmen RTSM penerima dana PKH. Jika ketahuan menyalahi komitmen seperti tidak memeriksakan kehamilan di puskesmas, dananya bisa dipotong. “Lewat PKH, penerimanya “dipaksa” untuk hidup sehat dan memberikan jaminan pendidikan pada anak dari keluarga miskin hingga tingkat SMP, “ imbuh dia.

Terpisah, anggota Tim Koordinasi Unit Pelaksana PKH (UPPKH) pusat Leni Brida mengatakan jumlah RTSM yang masuk daftar non eligible tersebut bisa diisi dengan RTSM lain. Dengan syarat RTSM pengganti itu sudah masuk dalam Pendataan Program Perlindungan Konsumen (PPLS) 2008 dan memiliki bar code di BPS. “Ada syarat lain. Jumlah RTSM pengganti tidak boleh melebihi jumlah sebelumnya dalam satu wilayah kecamatan, “ ujar dia saat mengikuti Rapat Tim Koordinasi PKH di aula Dinsosnakertrans Lamongan kemarin bersama anggota UPPKH pusat lainnya Mohammad Thamrin.

Di kesempatan tersebut, Leni juga berharap agar Dinas Pendidikan sebagai salah satu service provider (penyedia layanan) PKH bersama Dinas Kesehatan agar memprioritaskan anak dari keluarga PKH untuk menerima beasiswa bagi masyarakat miskin (maskin). “Lamongan sudah bagus karena sudah 20 persen beasiswa maskin diberikan pada anak PKH. Ini sudah diatas rata-rata nasional. Jangan sampai Indonesia memiliki lost gemerations karena kemiskinan, “ pungkasnya.

Kodim 0812 Punya Komandan Baru

Setelah menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan selama dua tahun, Letkol Arh. Priyanto digantikan penerusnya bapak Letkol Infanteri M Syaeful Aziz. Selanjutnya, Letkol Arh. Priyanto akan bertugas sebagai Wakil Inspektur di Kodam V Brawijaya.

Perkenalan Dandim baru dan perpisahan Dandim lama tersebut dikemas dalam sebuah acara Pamit Kenal Dandim 0812 di Pendopo Lokatantra Lamongan. Sejumlah tokoh muspida dan pejabat setempat hadir pada Rabu (28/7) malam tersebut. Diantaranya Bupati Masfuk, Wabup Tsalits Fahami, Plt Sekkab Supardi, Ketua DPRD Makin Abbas, Kapolres AKBP Gagas Nugraha, Kajari Mudjiharti dan Ketua Pengadilan Negeri Lamongan M Zaini.

”Pergantian dalam suatu jabatan adalah hal yang sudah biasa dan merupakan sebuah kebutuhan organisasi. Termasuk pergantian Dandim 0812 Lamongan yang serah terima jabatan (sertijab) telah dilakukan kemarin. Tak terasa, sudah dua tahun dua bulan Letkol Arh. Priyanto beserta keluarga berada ditengah-tengah kita. menurut saya tugas dan pengabdian beliau ini terasa sangat pendek. Meskipun terasa singkat beliau di Lamongan telah berhasil menorehkan beberapa prestasi yang mengagumkan diantaranya berhasil menciptakan kondisi dan situasi kabupaten lamongan semakin aman dan kondusif, ” ujar Masfuk saat menyampaikan sambutan.

Dilanjutkan Masfuk, salah satu indikator keberhasilan seorang pimpinan yang bertanggungjawab di bidang keamanan adalah ketika ada pemilihan umum, baik presiden, pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan kepala daerah, telah berlangsung dengan aman dan tertib. ”Dalam koordinasi kemuspidaan, ide-ide kreatif, pemikiran-pemikiran yang inovatif sudah banyak terlontar dari beliau, sehingga Kabupaten Lamongan yang kita cintai ini semakin baik dan maju, ” puji Masfuk.

Sementara kepada Dandim yang baru, Masfuk berharap kerjasama yang selama ini telah terjalin baik dengan pemerintah daerah maupun masyarakat, agar tetap terpelihara dan terus terbina dengan baik. ”Dengan kerendahan hati, saya sampaikan selamat bertugas di kabupaten lamongan. semoga Allah SWT senantiasa meridloi usaha-usaha yang mulia ini,” kata dia.

Belum Temukan Aksesoris Tabung Non SNI

Setelah menemukan 12 ribu tabung elpiji (LPG/Liquified Petroleum Gas) 3 kilogram dalam kondisi rusak saat sidak di dua Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Lamongan beberapa waktu lalu, kemarin giliran toko penjual aksesoris elpiji yang disidak. Namun dalam sidak tersebut masih belum ditemukan produk aksesoris elpiji yang tidak berstandar nasional Indonesia (SNI).

Menurut Kabag Perekonomian Mochammad Faiz Juanidi, sidak tersebut dilakukan bersama tim gabungan dari Bagian Perekonomian, Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan, PD Pasar, Kantor Perijinan dan Satpol PP. “Ada lima lokasi berbeda yang kemarin menjadi sasaran sidak tim gabungan terkait penjualan produk aksesoris elpiji. Dari sejumlah toko tersebut, tidak ditemukan penjualan produk aksesoris elipiji yang tidak berSNI, “ ungkap dia.

Meski menemukan semua produk aksesoris elpiji yang dijual sudah berlogo SNI, lanjut dia, tim gabungan tetap menekankan pada pemilik toko agar tidak tergiur menjual produk tanpa SNI. Meski produk tersebut biasanya lebih murah dibanding yang berSNI. “Konsumen juga diharapkan selektif ketika membeli produk aksesoris elpiji, jangan sampai tergiur harga yang lebih murah namun mengorbankan keselamatan, “

“Kami tekankan pada pemilik toko bahwa ada sanksi berat jika ditemukan toko yang ketahuan menjual produk aksesoris elpiji tidak berSNI. Pelanggarnya, sesuai dengan UU nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen bisa dikenai sanksi administratif hingga pidana. Secara administratif, pelanggarnya bisa dikenai penarikan barang dari peredaran hingga pencabutan izin usaha. Sanksi pidana juga sudah menanti pelanggarnya dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar, “ tegas dia.

Tim gabungan dalam sidaknya juga melakukan pengecekan terhadap tabung elpiji di agen dan pangkalan. Di salah satu pangkalan, ditemukan gudang penyimpanan elpiji yang tidak lanyak. Karena tidak berlantai semen dengan ventilasi yang buruk. “Kami sarankan kepada pemilik pangkalan untuk memperbaikai gudang penyimpanannya, terutama untuk memperbanyak ventilasi. Karena jika tidak, akan rawan menimbulkan akumulai gas jika terjadi kebocoran tabung.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 85/M-IND/PER/11/2008 tentang Pemberlakuakn SNI, ada lima produk industry terkait elpiji yang wajib mencantumkan label SNI. Yakni tabung baja LPG dengan kode SNI 145:2007 dan kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik mekanik kode SNI 7368:2007. Kemudian katup tabaung baja dengan kode SNI 1591:2008, regulator tekanan rendah kode SNI 7369:2008 dan selang karet untuk kompor dengan kode SNI 06-7213-2006.

Masfuk Resmikan Dua Gedung Sekaligus

Masfuk resmikan dua gedung sekaligus yaitu berupa bangunan Masjid An’Nur dan gedung Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Handayani, Kamis (29/7). Kedua bangunan baru tersebut bertempat di halaman Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Lamongan.

“Peletakan batu pertama kedua bangunan masjid dan koperasi pada tanggal 16 Juni 2009 yang lalu, sampai berdiri megah pada tanggal 29 Juli 2010 merupakan anugerah dan rasa syukur kita kepada Allah maha kuasa. Sekarang kita mempunyai fasilitas mata bathin berupa masjid bernuansa timur tengah di lingkup pendidikan. Semoga amal bapak ibu dan semua pihak yang terlibat di dalamnya Insya Allah tidak akan sia-sia. Kita telah menyiapkan fasilitas untuk generasi muda untuk jangka panjang.“ kata Mafuk saat memberikan sambutannya.

Pembangunan masjid tersebut, diungkapkan Kadispendik Mustofa Nur, menempati areal seluas 400m2 dan menghabiskan dana Rp 2 milyar. Termasuk pembuatan pagar sepanjang 70 meter, penyediaan lahan parkir, tempat wudhu, pos jaga, dan taman. “Ke depan juga akan di lengkapi dengan perpustakaan. Bangunan masjid 3 lantai ini, mampu menampung sampai dengan 600 jamaah,” kata Mustofa Nur.

Sedangkan gedung Koperasi Hadayani, masih menurut Mustofa, di bangun dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 milyar di lahan seluas 800m2. KPRI Handayani milik Dinas Pendidikan tersebut melayani simpan pinjam, pertokoan, sewa gedung, dan foto copy. “Insya Allah bagi para pegawai di lingkup Dinas Pendidikan semua kebutuhan akan terpenuhi dan tidak perlu keluar kantor sehingga pelayanan terhadap publik bisa maksimal. Sekali lagi saya ingatkan, semuanya bisa menggunakannya, seperti halnya masjid An’Nur ini. Karena fasilitas yang kita buat untuk umum,” imbuh dia.

Mustofa menambahkan, bangunan masjid dibuat dengan berarsitektur campuran Yunani, timur tengah, dan sedikit sentuhan jawa timuran sehingga bisa memberikan nuansa tersendiri. “Kedua bangunan ini, Insya Allah merupakan yang terbesar dan terbaik di seluruh Jawa Timur, ujarnya bangga.

Dalam acara tersebut hadir di antaranya Bupati Masfuk, Wakil Bupati Tsalists Fahami, Kapolres Lamongan AKBP Gagas Nugraha, Dandim Lamongan Letkol Moh. Saiful Azis, dan MUI Lamongan Aziz Khoiri. Secara simbolis Masfuk memotong rangkaian bunga melati sebagai tanda d resmikannya kedua bangunan tersebut, kemudian dilakukan peninjauan bangunan bersama rombongan.

Mata Ekonomi Baru Di Pasar Semando Babat

Pasar Agrobis Semando Babat di Kecamatan Babat/Lamongan, Selasa (27/7) resmi dibuka Bupati Masfuk bersamaan dengan ditekannya tombol sirine. Pasar yang disebut Masfuk akan menjadi mata ekonomi baru tersebut, ternyata juga layak menjadi rest area dengan sederet fasilitas umum yang ada di pasar yang terletak di tepi jalan nasional Babat-Surabaya itu.
”Pasar Agrobis Semando Babat ini juga layak menjadi rest area dan wisata belanja keluarga. Karena pasar ini dilengkapi sejumlah fasilitas umum seperti pujasera, rumah makan, pujasera, arena hiburan dan masjid yang representatif, ” ujar Kadinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Mursyid saat menyampaikan laporan.
Ditambahkan olehnya, Pasar Agrobis Semando juga dilengkapi area bongkar muat yang memadai untuk kendaraan pengangkut, fasilitas air bersih serta sarana pemadam kebakaran. Diungkapkan Mursyid, total anggaran untuk pembangunan Pasar Agrobis Semando Babat mencapai Rp 59.891.436.000. Dengan sejumlah Rp.51.952.296.000 berasal dari investor pemenang tender pembangunannya, yakni PT. Karsa Bayu Bangun Perkasa. Sedangkan sisanya berasal dari APBD kabupaten, Propinsi Jatim dan pusat sejak tahun 2007 lalu.
Selain Bupati Masfuk, peresmian itu juga dihadiri Roni Venir, pemimpin BNI Graha Pena, Surabaya, Pemimpin Cabang BNI Gresik yang membawahi Lamongan Gede Sucahyo, dan Pemimpin Cabang BNI Bojonegoro yang membawahi Babat Mulyono. Sementara dari Lamongan terlihat Wabup Tsalits Fahami, Ketua DPRD Makin Abbas, jajaran Muspida setempat serta Dirut PT. Karsa Bayu Bangun Perkasa Trisno Susilo Handoko.
Masfuk dalam sambutannya yang juga sempat menyampaikan pamitan pada masyarakat Lamongan karena masa jabatannya akan segera berakhir 9 Agustus nanti, diluar kebiasaan mengajak serta Tsalits Fahami di sampingnya saat berpidato. “Mata ekonomi yang kita coba letakkan di Lamongan yaitu berupa Pasar Agrobis Semando Babat ini untuk melayani semua kebutuhan masyarakat Babat dan Lamongan pada umumnya,” ujarnya dalam kegiatan yang juga sekaligus Peringatan Hari Koperasi Ke-63 itu.
Sebagai mata ekonomi baru, lanjut dia, Pasar Agrobis Semandi tidak hanya sebagai pusat bisnis agro biasa. Namun juga kedepan akan berkembang karena bisa digunakan untuk membangun jaringan ekonomi baru. ” Pasar dengan fasilitas modern namun tetap dengan transaksi tradisional ini akan menjadi penunjang eksistensi pedagang tradisional di tengah serbuan pasar yang modern dari luar, ” kata dia.
Sebagai fasilitas publik, Pasar Semando Babat telah di lengkapi fasilitas umum. Seperti arena bermain anak-anak, mushola, toilet, dan sarana pendukung lain. Hal itu dilakukan untuk menjaga eksistensinya di tengah-tengah kondisi global. Semando tidak hanya tempat untuk belanja dan melakukan transaksi kebutuhan hidup tapi juga sebagai tempat wisata belanja keluarga.
Dari sebanyak 999 unit stand berbagai jenis, 635 unit diantaranya yang termasuk 41 stand sewa untuk pedagang kaki lima sudah laku terjual. Atau prosentase penjualannya sudah mencapai 67,6 persen. Unit stand terbanyak adalah jenis kios pasrtisi sebanyak 272 unit dan los basah sejumlah 208 unit. Lainnya berupa unit kios, toko elektronik, rumah makan, pujasera, karaoke dan sejumlah bangunan lainnya.

Yak yuk cilik Lamongan 2010

Dalam Rangka Memperingati HUT RI Ke-65 Panitia mengadakan Lomba Yak Yuk cilik Lamongan 2010 yang ikuti oleh peserta SD dan SMP. Untuk pendaftaran dimulai tanggal 22 Juli – 3 Agustus 2010

bertempat di Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan beralamat Jl. KH.Ahmad Dahlan no 75 telp 0322- 321176, pendaftaran juga dibuka di O2 Production Jl. Ikan Lele III/I no hp. 0856 5546 2098, serta di Lucky Salon Jl. Merpati no.08 telp 324108. sedangkan pengumuman grand finalnya tanggal 5,6 dan 7 bertempat di GOR Lamongan

Job Market fair 2010

Datanglah beramai-ramai di gedung olah raga Kabupaten Lamongan, daftarkan diri anda untuk memperoleh peluang Kerja. Banyak perusahaan yang memberikan kesempatan kepada anda untuk bekerja.

. Jadwal Pelaksanaan Job Market Fair 2010 (JFM) tanggal 29 Juli 2010 jam 07.00 s/d selesai, tempat pengambilan formulir di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari tanggal 01 s/d 29 Juli 2010. adapun persyaratan JMF :

1. Berpakaian Rapid an Bersepatu
2. Menyerahkan Formulir yang telah diisi
3. Membawa Pas Foto Ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar

Targetkan Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian

Pemkab Lamongan pasang target untuk opini hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) menjadi wajar tanpa pengecualian (WTP) di tahun mendatang. Sementara untuk opini hasil pemeriksaan BPK tahun anggaran 2009 lalu disimpulkan wajar dengan pengecualian (WDP). Target tersebut disampaikan Wakil Bupati Tsalits Fahami saat membacakan Jawaban eksekutif terhadap Pemandangan Umum (PU) fraksi-fraksi DPRD setempat terkait Laporan Pertanggungjawaban APBD 2009, Senin (27/7) di Ruang Paripurna DPRD setempat.

“Eksekutif bertekad untuk meningkatkan opini hasil pemeriksaan BPK yang sebelumnya WDP menjadi opini WTP untuk tahun yang akan datang, “ ujarnya menanggapi saran dan himbauan dari FPAN dan Fraksi Patriot Pembangunan Nurani (FPPN) atas laporan hasil pemeriksaan BPK.

Terkait kemudahan memperoleh modal bagi usaha kecil dan koperasi, disampaikan Tsalits, Pemkab Lamongan telah menetapkan berbagai program kegiatan untuk kemudahan akses permodalan. “Sejumlah program dan kegiatan telah dilakukan untuk membuka akses modal bagi usaha kecil dan koperasi di pedesaan. Diantaranya melalui program dana revolving bagi industry kecil dan koperasi serta pemberian fasilitas akses modal antara perbankan dengan industry kecil dan koperasi melalui pola kemitraan, “ ungkap dia.

Di kesempatan itu, eksekutif juga akan memberikan perhatian untuk mempercepat proses sertifikasi hak kepemilikan atas stan/kios Lamongan Plaza serta memperpanjang jangka waktu angsuran bagi pemakai kios. Hal itu disampaikannya terkait himbauan FPGolkar agar penerimaan dari penjualan kios Pasar Modern dan Lamongan Plaza semakin maksimal.

Tsalits juga menyampaikan, Pasar Agrobis Semando Babat direncanakan akan diresmikan pada 27 juli 2010. “Selanjutnya pembangunan Pasar Babat yang lama akan melibatkan pihak ketiga sehingga konsep menjadikan Kota Babat sebagai Kota Perdagangan akan segera terwujud. Selain itu pembangunan Ring Road Babat Selatan tembus Bojoneggoro akan dilanjutkan demi kelancaran akses ekonomi dan pengembangan Kota Babat. Meski saat ini prosesnya terkendala tingginya harga yang dipatok pemilik lahan yang akan dibebaskan, “ imbuh dia.

Bupati Besok Resmikan Pasar Agrobis Semando

Bupati Lamongan Masfuk, Selasa (27/7) dijadwalkan akan meresmikan Pasar Agrobis Semando Babat yang berlokasi di Kecamatan Babat. Sejumlah pejabat diundang hadir dalam peresmian yang juga berbarengan dengan peringatan HUT Koperasi ke-63 tersebut.

Diantaranya Direktur Utama BNI Jakarta Gatot Mudiantoro Suwondo, Inspektur Jenderal Kementerian Perdangangan RI Edy Suseno, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Demak Koeshartiyah. Kemudian Kepala Dinas Koperasi UKM Pemprov Jatim Braman Setyo dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim Zainal Abidin juga diundang untuk menghadiri peresmian tersebut.

“Pasar Agrobis Semando Babat yang berdiri di atas lahan hampir 40 ribu meter persegi ini berlokasi tepat di tepi jalan nasional Babat-Surabaya. Kota Babat sendiri berada di persimpangan jalan lalu lintas ekonomi Surabaya-Semarang-Jakarta kemudian Kabupaten Tuban, Jombang dan Bojonegoro,” ungkap Plt Kabag Humas dan Infokom aris Wibawa.

Ditambahkan olehnya, dari luasan lahan tersebut, sekitar 22 ribu meter persegi diantaranya diperuntukkan fasilitas umum seperti masjid, MCK, jalan, lahan parkir dan terminal darurat. Sementara sisanya untuk pembangunan 989 unit stand. Pasar in juga dilengkapi dengan pujasera yang direncanakan akan dilengkapi fasilitas pemancingan.

“Pasar ini sendiri dibangun melalui kerjasama dengan pihak investor, yakni PT Karsa Bayu Bangun Perkasa. Pada awalnya, investor hanya merencanakan menanamkan investasinya sebesar Rp 21.884.577.000. Namun dengan berlipatnya peminat yang akan menempati Pasar Agrobis Semando Babat, investasinya berkembang hingga menjadi sekitar Rp 52 miliar, “ katanya menjelaskan.

Pembangunan pasar dengan sistem perdagangan tradisional namun dengan fasilitas yang modern ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas sarana prasarana perdaganagn yang lebih modern, bersih, aman dan nyaman. Fasilitas yang modern ini juga diharapkan dapat mengembangkan eksistensi pedagang tradisional di tengah serbuan sarana perdagangan modern dan ritel modern.

924 Peserta Lulus UNPK Paket C

Dari sejumlah 1.040 peserta ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) Paket C (setara SMA) yang hadir dalam ujian pada 22 hingga 25 Juni lalu, 924 peserta diantaranya dinyatakan lulus ujian. Sementara sisanya, yakni 116 orang yang tidak lulus masih akan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian tahap kedua pada sekitar Nopember mendatang
.

“Untuk UNPK Paket C, sebenarnya ada 1.157 orang peserta yang mendaftar. Namun dari jumlah tersebut, hanya 1.040 peserta hadir pada saat ujian yang diadakan di 23 lokasi tersebut. Bagi yang tidak lulus ujian tidak perlu berkecil hati. Karena masih ada kesempatan untuk mengikuti ujian susulan yang akan diselenggarakan pada Nopember mendatang, “ ujar Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur melalui Kasi Pendidikan Masyarakat pada Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Utomo.

Selain Paket C, ujian UNPK tahun ini juga sudah dilaksanakan untuk Paket A (setara SD) dan Paket B (setara SMP). Keduanya waktu ujiannya bersamaan, yakni 29 Juni hingga 1 Juli 2010. Disampaikan olehnya, untuk Paket A, dari 121 peserta yang terdaftar, Sembilan diantaranya tidak hadir saat ujian yang dilaksanakan di empat lokasi. Sedangkan untuk Paket B, tercatat 59 orang tidak hadir dari sejumlah 466 peserta yang terdaftar mengikuti ujian di 16 lokasi berbeda itu. “Sampai saat ini hasil ujian untuk Paket A dan B belum keluar. Mudah-mudahan sebentar lagi sudah bis adiketahui hasilnya, “ katanya menambahkan.

Seperti halnya SMA regular, ujian Paket juga dibagi dalam Paket C Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Paket C Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk paket C IPS mata pelajaran (maple) yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Pendidikan Kewarganegaraan. Selanjutnya paket C IPA mengujikan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Sementara dalam UNPK paket A, mapel yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Pendidikan Kewarganegaraan. Selanjutnya paket B mengujikan mapel Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS dan Pendidikan Kewarganegaraan

Olahraga Efektif Cegah Osteoporosis

Osteoporosis di Indonesia saat ini telah menjadi salh satu pola penyakit degenerative yang harus diwaspadai. Menurut data Puslitbang Gizi departemen Kesehatan di 14 propinsi, penyakit ini telah mencapai tingkat yang perlu diwaspadai, yakni 19,7 persen. Bahkan kecenderungan osteoporosis di Indonesia enam kali lebih tinggi dari Belanda.

Data tersebut diungkapkan Manager PT Paskes (persero) Cabang Bojonegoro Hary Soebijakto seusai mengikuti Senam Sehat Askes dalam rangka HUT-nya ke-42 di alun-alun Kota Lamongan, Sabtu (24/7). Karena itu, menurut dia, masyarakat harus dibiasakan untuk rajin berolahraga. “Olahraga adalah gaya hidup yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan tulang. Karena itu senam pagi ini juga diikuti peserta Askes dari kalangan wredatama dan veteran, “ ujarnya.

Dalam Senam Sehat Askes terlihat sejumlah veteran yang tetap bersemangat mengikuti gerakan dari instruktur meski usia terlihat renta dan kaki yang sudah ditopang dengan alat bantu. Selain senam, kegiatan pagi itu juga diwarnai pemeriksaan kesehata berupa tekanan dan gula darah gratis. Selain itu juga sempat dilakukan peragaan emergency care, penanganan kesehatan kegawatdaruratan dengan menggunakan kendaraan ambulance.

Sebelumnya, Asisten Tata Praja Agus Sugiharto saat membuka kegitan tersebut dalam sambutannya berharap agar PT Askes sebagai perusahaan yang berorientasi pada pelayana kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas layanannya. Baik pada peserta askes maupun pada masyarakat. “Oleh Karena itu PT Askes dituntut semaksimal mungkin untuk melayanani masyarakat, khususnya dibidang kesehatan. Sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat, “ kata dia.

Terpilih, 74 Orang Anggota Paskibra Kabupaten

Setelah melalui seleksi ketat, akhirnya terseleksi 74 orang siswa siswi terbaik di Lamongan sebagi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (paskibraka) tingkat kabupaten. Mereka menyisihkan sebanyak 400 siswa se Lamongan yang sebelumya mengikuti seleksi sejak 19 Juli lalu.

Selanjutnya, sejumlah 74 siswa terpilih tersebut menjalani latihan rutin seiap hari di alun-alun Kota Lamongan. Mereka kemudian akan ditempatkan dalam tiga pasukan, yakni pasukan 17, pasukan 8 dan pasukan 45 serta 2 orang komandan regu bersama 2 orang anggota cadangan. “Sebanyak 400 siswa yang mengikuti seleksi awal tersebut berasal dari 40 lembaga pendidikan setingkat SLTA dari seluruh penjuru Lamongan, “ ujar Suharto, Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lamongan.

Ditambahkannya, setiap hari ke-74 calon anggota Paskibraka tingkat kabupaten itu berlatih mulai jam 7 pagi hingga jam 11. Mereka terdiri dari 35 orang siswa laki-laki dan 39 orang siswa perempuan. Pada seleksi awal, pembina sudah harus mengeliminasi 260 peserta karena tidak memenuhi persyaratan awal seperti tinggi badan minimal 155 cm bagi siswa perempuan dan minimal 170 cm bagi lak-laki.

Selama latihan rutin, calon anggota paskibraka tingkat kabupaten ini mendapat materi baris berbaris dari tiga instansi. Yakni 3 orang personil dari Kodim 0812, 2 0rang dari Polres Lamongan dan 1 orang dari Sub Garnisun Lamongan. Untuk mengantisipasi siswa yang mengalami kelelahan, Pembina juga terlihat menyiagakan satu unit ambulance bersam sejumlah petugas. Dalam latihan awal tersebut memang terlihat beberapa siswa mengalami kelelahan sehingga harus mendapat perawatan. Masalah kaki kram juga sering menimpa siswa.

Kader Posyandu Mojokerto Belajar Ke Lamongan

Posyandu yang berada di Kelurahan Sidokumpul Kabupaten Lamongan yang mendapat julukan “Posyandu Mandiri” ternyata menarik perhatian Kader Posyandu dari Kabupaten Mojokerto untuk belajar dan sharing ilmu, kemarin (20/7), bertempat di halaman Kelurahan Sidokumpul Kabupaten Lamongan.
Rombongan berjumlah sekitar 75 orang yang di Pimpin Dra. Indah S. Andayani selaku Ketua Tim Kader Posyandu Kota Mojokerto di terima langsung oleh Lurah Sidokumpul Bakti Aprianto, Camat Lamongan Mochammad Wahyudi, dan sejumlah Tokoh dan Kader Posyandu Anggrek Sidokumpul Lamongan. “Kami ke Lamongan untuk mengetahui bagaimana Posyandu Anggrek yang barada di Sidokumpul ini bisa menjadi Posyandu Mandiri dan lepas pendanaannya dari Pemerintah Daerah”, ujar Indah. Hj. Nuk Suaibah selaku Ketua dari Pengurus Posyandu Anggrek menjelaskan, “Dukungan dana berasal dari APBD Desa yang diperoleh dari jimpitan per RT sebesar Rp.20.000, setiap kegiatan Posyandu. Selain itu swadaya yang di peroleh dari sumbangan sukarela Kader dan warga sebesar Rp.15.000, setiap kegiatan posyandu”. Di tempat kami, lanjut Nuk, ada yang di sebut dengan Dana Sehat. Gunanya untuk persiapan saat peserta Posyandu sakit dan memerlukan penanganan kesehatan. Sumber dananya berasal dari iuran sukarela atau swadaya masyarakat dari RT atau Dasawisma sebesar Rp.1.275.000. Dan iuran sukarela secara spontan ketika ada warga kami yang sakit. Maka atas prestasinya tersebut, Posyandu Angrek mendapatkan apresiasi dari PT. Askes dengan memberikan penghargaan sebagai Posyandu terbaik pada tahun 2009 sebagai juara 1 se-Kababupaten Lamongan dan memberikan kucuran dana sebesar Rp.275.000, setiap kegiatan Posyandu. Pemkab Lamongan juga memberikan penghargaan sebagai Posyandu terbaik pada tahun 2009 dan memberikan hadiah sebesar Rp.1.000.000. Selain kegiatan yang di agendakan, Posyandu Anggrek ternyata juga mempunyai program tambahan di antaranya, posyandu lansia, BKB (Bina Keluarga Balita), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), pemberian pelayanan kesehatan dasar yang di ikuti sekitar 40 orang, DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang), pemanfaatan toga, pembuatan kue wingko, dan pembuatan telur asin. Sedangkan tempat pelaksanaan Posyandu selalu tetap di rumah warga bernama Mukhayin yang tidak jauh lokasinya dari Kantor Kelurahan.

Dokumen Pertanahan Rawan Sengketa

Sebanyak 100 Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan perangkat desa di Kabupaten Lamongan kemarin (20/7) mengikuti bimbingan teknis kePPAT-an di aula sebuah hotel di Kota Lamongan. Kegitan tersebut dibuka Asisten Tata Praja Agus Sugiharto.
Dalam sambutannya, Agus mengungkapkan selama ini dokumen pertanahan rawan terjadi sengketa. “Dokumen pertanahan sangat penting artinya, karena seringkali menimbulkan kerawanan sengeketa di kemdian hari, “ ucapnya kala itu. Karena itu, lanjutnya bintek yang diadakan tersebut diharapkanm akan meningkatkan pelayanan administrasi dalam pembuatan akte tanah dengan prima, teliti dan cermat berdasar peraturan perundangan. Dalam bintek sehari yang juga dihadiri Kabag Hukum Chairil Anwar tersebut, menghadirkan sejumlah nara sumber. Diantarantya Titis Eko Saputro dari Kantor Pelayanan Pajak Lamongan dan Agus Eko Setyono dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lamongan. PPAT dan perangkat desa dalam Bintek tersebut akan menerima sejumlah materi. Antara lain terkait peran administratif yang meliputi penyiapan sumber data tanah, pemeliharaan data tanah dan updating data perubahan tanah. Juga disampaikan materi terkait peran koordinatifnya yang meliputi peran Kades dalam kegiatan program pertanahan.

KJK Berkembang Tanpa Aturan Main

Lembaga keuangan seharusnya memiliki karakteristik kehati-hatian dan kesehatan. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memeberikan manfaat pada anggota dan masyarakat sekitar. Namun permasalahan yang timbul saat ini, Koperasi Jasa Keuangan (KJK) berkembang tanpa adanya aturan main.
“KJK selama ini hanya mengandalkan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga saja. Selain itu, KJK saat ini masih banyak yang cenderung berorientasi bisnis semata sehingga anggota maupun calon anggota hanya diposisikan sebagai mesin penghasil bunga saja, “ ungkap Asisten Deputi Urusan Advokasi Deputi Bidang pengembangan SDM pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Setyo Heriyanto saat menjadi pembicara dalam Workshop Regional Penerapan Peraturan Khusus Perkoperasian di Pendopo Lokatantra Lamongan, Selasa (20/7). Karena sejumlah perkembangan KJK tersebut, diperlukan pengawasan terhadap penyelenggaraan organisasi dan usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Usaha Simpan Pinjam (USP) koperasi agar sesuai dengan prinsip koperasi seperti kehati-hatian dan kesehatan. “Dengan adanya peraturan khusus bagai KJK seperti yang hari ini di workshopkan, aka nada aturan yang dapat dipergunakan untuk pengendalian dan pengawasan secara internal oleh badan pengawas maupun secara eksternal oleh pemerintah. Peraturan khusus tersebut juga bisa meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan KJP dan USP koperasi, “ ujar dia. Ditambahkan olehnya, peraturan khusus bagi KJK itu dapat meningkatkan efektivitas tugas dan fungsi pengurus sebagai eksekutif yang menjalankan roda organisasi. Peraturan yang sama menurut dia juga bisa mendorong terjadinya efisiensi biaya organisasi koperasi agar tercapai promosi (baca peningkatan) ekonomi anggota serta mengurangi penyelewengan dan penyalahgunaan. Materi serupa juga disampaikan oleh Taufik Hidayat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Koperasi Jasa Keuangan (LSPKJK) Jakarta. “KJK yang terdiri dari KSP dan USP koperasi ataupun koperasi kredit dan KJK Syariah berfungsi sebagai lembaga intermediasi. Lembaga ini memeiliki karakteristik menghimpun, mengelola dan menyalurkan dari dari anggota, mengelola dana penuh resiko dan mengelola dana likwid atau mudah hilang dan diselwengkan. Dengan sejumlah tingkat kesulitan ini, maka KJK tidak dapat dikelola secara sembarangan, “ paparnya. Kemudian disebutkannya saat ini sudah disusun dan diterbitkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Koperasi Jasa Keuangan (SKKNI-KJK) berdasar Keputusan Menakertrans tahun 2007. Dengan adanya SKKNI-KJK tersebut, lanjut dia maka pengelola KJK harus meningkatkan kompetensi SDMnya. Workshop yang dibuka Bupati Masfuk itu sendiri diikuti 300 pengelola koperasi dari delapan kabupaten kota di Jatim. Yakni selain Lamongan, ada dari Kabupaten Nganjuk, Bojonegoro, Situbondo, Malang, Pasuruan, Madiun dan Kota Surabaya. Dalam sambutannya, Masfuk berharap agar para manajer koperasi bisa bekerja profesional layaknya manajer di perusahaan besar. “Kalau mau berkembang, koperasi harus dikelola dengan profesional dan sungguh-sungguh. Di tengah kemajuan informasi saat ini, koperasi tidak bisa dikelola secara biasa-biasa saja. Kalau sampai anggota koperasi tidak sejahtera, berarti ada yang salah dengan pengurus koperasi tersebut, “ kata dia.

Putusan MK Tentang Pemilukada Kab. Lamongan

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), PUTUSAN Nomor 27/PHPU.D-VIII/2010 mengenai Pemilihan umum kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2010. Untuk download putusan MK Nomor 27/PHPU.D-VIII/2010 <klick di sini>

Penyaluran Raskin Agustus Dan September Dipercepat

Pemkab Lamongan mempercepat penyaluran beras bagi masyarakat miskin (Raskin) untuk Bulan Agustus dan September sehingga bisa dicairkan di bulan ini (Juli). Selain untuk mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini, kebijakan tersebut diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang naik selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Hal tersebut seperti disampaikan Pj Kabag Perekonomian Mochammad Faiz Junaidi melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa di ruang kerjanya kemarin. Diungkapkannya, total plafon raskin untuk 27 kecamatan di Lamongan selama dua bulan tersebut mencapai 2.202.044 kilogram. “Persyaratan administrasi untuk percepatan raskin Bulan Agustus dan Sepetember sudah rampung. Jadi sudah siap diambil kapan saja di Juli ini, “ ujarnya.

“Ini (percepatan raskin) mungkin tidak seberapa disbanding naiknya sejumlah kebutuhan di pasar akhir-akhir ini. Namun setidaknya, dengan harga raskin yang sebesar Rp 1.600 perkilogram di titik distribusi, akan bisa sedikit meringankan beban masrakat miskin. Terlebih harga beras di pasaran saat ini berkisar Rp 5000-an perkilogram. Selain itu, masyarajat juga akan terbantu dengan dipercepatnya pencairan raskin untuk alokasi menjelang Ramadhan dan Idu Fitri tahun ini, “ kata dia.

Raskin di Lamongan sendiri disalurkan melalui dua Gudang Beras Bulog (GBB). Yakni GBB di Kecamatan Lamongan dan Babat. Sementara penjualan raskin ini dilakukan dengan sistem cash and cary. “Sistem ini terbukti efektif untuk mencegah resiko gagal bayar, “ imbuh dia.

GBB Lamongan meliputi 15 kecamatan dengan rumah tangga sasaran mencapai 41.365 dan GBB Babat meliputi 12 kecamatan dengan 43.329 rumah tangga sasaran menjadi tanggung jawabnya. Total plafon raskin Lamongan di tahun 2010 mencapai 13.212.264 kilogram untuk 84.694 rumah tangga sasaran. Alokasi raskin mulai tahun ini juga turun dari sebelumnya 15 kilogram per rumah tangga sasaran menjadi 13 kilogram.