Senin, 29 November 2010

Bupati Berangkatkan Jalan Sehat Korpri

Bupati Lamongan Fadeli memberangkatkan jalan sehat HUT Korpri Ke-39, Hari Kesehatan Nasional Ke-46, Hari Ulang Tahun PGRI Ke-65 dan Hari Guru Nasional, Minggu (28/11).

Jalan sehat yang mengambil rute jaln-jalan protokol kota Lamongan tersebut berangkat dan berakhir di depan Pendopo Lokatantra Lamongan.“Jalan sehat yang dilaksanakan hari ini menunjukkan kebersamaan kita dalam membangun Lamongan” ujar Fadeli yang juga Ketua Dewan Pengurus Kabupaten Korpri Lamongan. Semangat para peserta jalan sehat yang meyakinkan kita bahwa Lamongan kini merupakan daerah yang telah maju dan berkembang, lanjut Fadeli.

Selain jalan sehat HUT Korpri tahun ini juga menyelenggarakan funbike pada tanggal 12 Desember mendatang. Selain itu juga Turnamen Tenis Korpri Cup VIII serta lomba futsal. Dan hari ini dilaksanakan ziarah rombongan ke Taman Makam Pahlawan Kesuma Negara Lamongan dan upacara bendera.

Hadiah Utama jalan sehat kemarin berupa Honda Revo diraih oleh siswa SMPN 2 Lamongan yang bernama Oky Nugrah Adriyansah yang beralamatkan dusun Semelo desa Sumberaji Kecamatan Sukodadi.

“Ini merupakan kebanggaan tersendiri mendapat hadiah sebuah sepeda motor pada jalan sehat Korpri tahun ini” ujar oky yang masih duduk di kelas 2 SMP ini.

Low Trust Melanda Indonesia

Sekarang ini ada dua hal paling berat yang sedang melanda bangsa Indonesia. Yakni aspek kepercayaan dan kemanusiaan. Ada low trust melanda yang ditandai dengan dominasi pendangan-pandangan serba negatif. Hal tersbeut disampaikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan saat wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Lamongan, Minggu (28/11).
Dalam orasi ilmiahnya yang mengangkat topik Muhammadiyah, Pendidikan dan Kesehatan itu, Malik Fadjar mengatakan low trust tersebut akan mengakibatkan bangsa ini susah diajak untuk produktif. “Diperlukan (dalam terminology Islam) sifat Husnudzon atau berpikir positif. Sehingga bisa melahirkan produktifitas dan kreatifitas, “ ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Lebih lanjut dikatakan olehnya, Muhammdiyah dalam gerakan dakwahnya sejak awal berdiri telah memilih pendidikan dan kesehatan sebagai ujung tombak dakwahnya. “Jauh sebelum Indonesia merdeka dan meproklamirkan untuk mencerdeskan kehidupan bangsa, serta jauh sebelum pendidikan dan kesehatan menjadi dua diantara delapan kesepakatan dalam Milenium Development Goal’s (MDGs), KH Ahmad Dahlan telah menetapkan kedua hal itu sebagai sebagai pilar untuk membangun peradaban umat, “ papar dia.

“Pada dasawarsa tahun 70-an, Malaysia meminjam guru dari Indonesia. Kini terbalik, warga Indonesia banyak yang belajar ke Malaysia yang sekarang lebih maju. Hal ini terjadi karena Malaysia memilih pendidikan sebagai pilar pembangunan. Demikian pula Jepang pasca hancur seusai perang dunia kedua, kini bisa bangkit menjadi bangsa maju karena memilih pertama kali menyelamatkan guru dan anak-anak setelah di bom nuklir oleh sekutu, “ katanya mencontohkan.

“Demikian pula KH Ahmad Dahlan, “ sambung dia. “Saat masa awal mendidrikan Muhammadiyah, beliau langsung mendirikan sekolah di suraunya untuk mengembalikan harkat dan martabat manusia, “ ujarnya. Hal itu menurut dia tidak terlepas dari pandangan KH Ahmad Dahlan tentang Islam yang mendefinisikannya sebagai tauhid dan amal sholeh. Yakni Islam adalah tauhid yang memancarkan pengabdian dan melahirkan perbuatan yang mengarah pada kebajikan dan amal sholeh.

Terkait keberadaan Stikes Muhammadiyah, lembaga pendidikan tidak cukup hanya bangunan megah dan fasilitas yang dimiliki. Lembaga pendidikan harus memapu menyentuh aspek mendasar manusi, yakni keimanan dan kemanusiaan. “Kehadiran Stikes ini telah member makna pada kemanusiaan, “ kata dia.

Dia berharap agar lulusan Stikes Muhammadiyah harus kompetitif. Dan itu, kata dia, hanya bisa dilakukan jika memiliki basis ilmu pengetahuan, memiliki kompetensi dan harus punya networking, atau silaturrahim dalam bahasa santri. “Yang mampu memenangkan silturrahim baik vertikal maupun horizontal akan membawa kedamaian dunia dan akherat, “ pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Fadeli dalam sambutannya mengatakan bahwa profesi bidan perawat akan berperan penting dalam menurunkan angka kematian bayi (AKB) serta angka kematian ibu. Disebutkannya, di Lamongan AKB mencapai 36,62 per 1000 kelahiran. “Angka tersebut meski sudah dibawah angka nasional yang mencapai 40 per 1000 kelahiran, kedepan masih perlu didorong lag sehingga mencapai saran MDGs sebesar 11 per 1000 kelahiran pada 2015, “ papar dia.

Hari itu Stikes Muhammadiyah Lamongan mewisuda 350 mahasiswanya. Terdiri dari 196 lulusan D3 Kebidanan dan sisanya S1 Keperawatan. Hadir pula dalam prosesi wisuda itu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Muhadjir Efendi dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Adi Wismoko. Lulusan terbaik S1 Keprawatan diraih Khoirotul Aini dengan IPK 3,49. Sementara terbaik D3 Kebidanan diraih Eni Makrifati dengan IPK 3,66.

Korban Terop Terbang Terima Santunan

Nasiatul Aisyiah (15) siswa MTs Turi Banjaran Kecamatan Maduran menrima santunan dari Ketua Umum KONI Lamongan Agus Suyanto. Nasiatul Aisyiah adalah atlet lari yang Rabu lalu (24/11) terluka karena tertimpa terop panitia Pekan Olahraga Kabupatden (Porkab) II yang roboh di Stadion Surajaya setempat.
Agus Suyanto secara langsung menyerahkan santunan tersebut di kediaman orang tua Nasiatul Aisyiah di Maduran. Agus saat di Maduran juga memberikan penjelasan bahwa Nasiatul tidak mengalami gegar otak, karena itu dia sudah bisa istirahat di rumah setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Perawtan inipun mendapat fasilitas dari Ketua Umum KONI.

“Ini (santunan) sekedar bantuan kecil untuk atlet KONI yang sedang tertimpa musibah. Kejadian robohnya terop di Surajaya Hari Rabu lalu tentunya diluar kemampuan dan perkiraan panitia. Namun kedepan kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi kami semua untuk lebih berhati-hati, “ ujar Agus saat di Maduran.

Nasiatul Aisyiah sendiri saat itu akan berlomba di nomor lari 800 meter putri. Kejadian tersebut terjadi karena ada angin yang bertiup kencang dan menerbangkan terop panitia hinggu ke tribun penonton yang sedang berteduh.

Slot Semifinal Bola Voli Porkab Terisi

Pertandingan Bola Voli Porkab II Lamongan memasuki babak semifinal. Tiga slot di babak ini, baik untuk Bola Voli putra maupun putri sudah terisi. Di bagian putra diisi Tim Bola Voli Kecamatan Laren, Turi dan Modo. Sementara di bagian putri diisi tim dari Kecamatan Lamongan, Sambeng dan Mantup.
Slot terakhir di bagian putra diperebutkan antara Kecamatan Karanggeneng dan Kalitengah. Sampai dengan berita ini diturunkan, skor keduanya 2-1 untuk keunggulan Karanggeneng. Kemudian jatah terakhir semifinalis bagian putri menunggu hasil antara tim tim Kecamatan Pucuk dan Ngimbang.

Di semifinal nanti, tim Putra Kecamatan Laren akan bertemu dengan Kecamatan Turi. Sementara Modo menunggu pemenang antara Karanggeneng dan Kalitengah. Selanjutnya tim Putri Lamongan di babak semifinal akan berhadapan dengan Kecamatan Sambeng. Sementara Mantup menunggu pemenang antara Pucuk dan Ngimbang.

Islam Jangan Hanya Jadi Penonton

Islam bukan hanya soal aqidah dan syariat saja. Dua hal itu sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Ada hal yang juga harus menjadi perhatian umat Islam. Yakni masalah ilmu pengetahuan, peradaban, budaya dan kemanusiaan. Jika hal kontekstual ini tidak menjadi perhatian, Islam hanya akan jadi penonton saja atas berkembangnya dunia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj saat pelantikan PCNU Lamongan di Gedung Bhineka Karya setempat, Kamis (25/11). Dikatakan Said, Islam bukan hanya doktrn yang datangnya dari langit (Allah SWT) saja. Menurut dia, Islam juga menuntut umatnya untuk melakukan kreasi.

“Allah telah memberi kepercayaan pada manusia untuk mengelola dan menggali potensi alam semesta. Jangan berhenti pada apa yang sudah ada, teruslah lakukan upaya uji coba dan kreasi sesuai dengan kemampuan dan proporsi masing-masing. Ada banyak permasalahan kontekstual di zaman sekarang yang harus mendapat perhatian dan solusi dari ulama Islam. Kalau ini tidak dilakukan, kita hanya akan jadi penonton. Hanya jadi orang-orang di pinggiran, “ ujarnya.

Dicontohkan kan olehnya, dulu dengan kitab kuning sudah cukup untuk memberikan pengetahuan pada murid. Namun sekarang kitab kuning saja tidak cukup, karena ada begitu banyak media yang telah muncul dan berkembang. Selain itu, anak zaman sekarang tentunya menghadapi permasalahan yang tidak sama dengan yang dihadapi pendahulunya.

“Kreatifitas harus terus dikembangkan jika kita tidak ingin semakain ketinggalan. Namun kreatifitas yang dilakukan tentunya haruslah yang bertanggung jawab dan memakai dasar serta sistem yang benar dalam Islam, “ kata dia.

Pengurus Cabang NU Lamongan masa khidmat 2010-2015 tersebut dilantik Ketua PWNU Jatim Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah. Sebagai Rais Syuriah PCNU Lamongan adalah KH Ali Imron Muhammad dan sebagai ketua adalah Habib Husein AL Hadad. Hadir dalam pelantikan itu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang juga Wakil Ketua PBNU, Bupati Lamongan Fadeli dan Wabup Amar Saifudin serta sejumlah muspida setempat.

Fadeli dalam sambutannya berharap agar warga nahdliyin tetap tampil di depan sebagai pendahulu. Sebagaimana halnya yang telah dilakukan di masa-masa yang lalu. “Saya berharap semua kader NU menerapkan prinsip-prinsip dasar NU untuk membangun umat dan juga membantu Kabupaten Lamongan, “ ucap dia.

Peserta Diklat Harus Mempunyai Nilai Lebih

Sebanyak 40 peserta eselon 4 dari lingkungan Instansi maupun Kecamatan, Kemarin (25/11), mengikuti acara penutupan diklatpim tingkat IV angkatan 316 tahun 2010, di Ruang Shaba Dyaksa Pemkab Lamongan. Plt Sekkab Nurroso yang menutup kegiatan tersebut berharap peserta diklat harus mempunyai nilai lebih.
“Dengan diklat ini diharapkan peserta diklat bisa lebih bertanggung jawab dalam mengemban tugas sebagai pejabat eselon 4, untuk itu peserta diklat harus mempunyai nilai lebih,” katanya.

Nurroso menambahkan, dari diklat ini semoga kelak juga dapat mendukung perkembangan karir peserta diklat selaku aparatur pemerintahan dimasa mendatang yang mampu dan lebih baik dalam tugas mengemban kebijakan pemerintah daerah pada unit dimana mereka bertugas.

Diklatpim yang berlangsung dari tanggal 21 Oktober sampai 25 November 2010 peserta diklat dalam proses pembelajarannya memperoleh meteri, yakni, kajian sikap dan prilaku, kajian manajemen publik, kajian pembangunan, dan terakhir aktualisasi.

Sementara itu, peserta diklat juga dituntut untuk mampu melakukan observasi lapangan. Observasi lapangan dilaksanakan tanggal 18 sampai 20 November 2010 yang bertempat di Kabupaten Pasuruan dengan mengambil 3 tema, yakni, optimalisasi pelayanan KB pada BPKB (badan pemberdayaan keluarga berencana) Kabupaten Pasuruan, peningkatan kinerja pengawasan pendistribusian pupuk pada dinas pertanian tanaman pangan Kabupaten Pasuruan, dan optimalisasi kinerja petugas pelayanan kartu tanda penduduk (KTP) di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan.

Dalam acara tersebut tampak hadir Kepala Badan Diklat Pemprov, Agus Pujiono, dan Plt Kepala BKD Kabupaten Lamongan, Mugito. Dalam acara tersebut juga ditandai dengan pembecaan pernyataan diklat dan pelepasan tanda peserta secara simbolis peserta diklatpim oleh Nurroso. Peserta diklat dinyatakan lulus semua.

Ekonomi Ditarget Tumbuh 6,5 Persen

Pemkab Lamongan cukup optimis dengan kondisi perekonomian di tahun 2011. Pada Nota Keuangan RAPBD 2011, pertumbuhan ekonomi ditarget sebesar 6, 5 persen dengan laju inflasi 4,5 persen. Di tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Lamongan mencapai 6,31 persen dan laju inflasinya 4,24 persen

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 tersebut juga mengacu pada positifnya pertumbuhan ekonomi di tahun 2010. selama tribulan ketiga tahun 2010, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 persen. Data itu diungkapkan Bupati Fadeli saat menyampaikan pengantar nota keuangan atas RAPBD 2011, Senin (22/11) di Ruang Paripurna DPRD setempat.

Pencapaian sasaran strategis tersebut seperti dikatakan Fadeli akan didukung dengan struktur susunan RAPBD 2011. Yakni komponen pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp 1.112.967.247.950 dan komponen belanja daerah direncanakan sebesar Rp 1.152.145.605.963. Sehingga RAPBD 2011 akan mengalami defisit Rp 39.178.358.000. Defisit itu akan ditutup dari pos penerimaan pembiayaan.

“Hampir secara keseluruhan, komponen pendapatan daerah mengalami kenaikan. Baik dari unsur pendapatan asli daerah atau PAD dan dana perimbangan. PAD secara keseluruhan ditarget sebesar Rp101,7 miliar atau naik 1,24 persen. Sedangkan komponen dana perimbangan di 2011 naik 13 persen atau menjadi sebesar Rp 844.151.227.300, “ urai Fadeli.

Untuk komponen belanja daerah, seperti disampaikan Fadeli akan bertumpu pada empat pilar strategis. Yakni meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat kebijakan yang pro masyarakat miskin (maskin) dan meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup.

“Diantara kebijakan untuk belanja langsung yang dilaksanakan SKPD, bidang ekonomi kerakyatan akan menjadi salah satu perhatian Pemkab Lmaongan. Bidang ini akan didukung melalui berbagai program yang mampu mempercepat pengentasan kemiskinan. Maskin akan diberdayakan melalui berbagai usaha seperti bantuan modal kerja dan bantuan pengembangan usaha, “ ujarnya.

Sementara bidang pertanian akan diarahkan pada peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian. Pemerintah daerah di tahun 2011, akan memberikan bantuan sarana dan prasarana produksi. Diantaranya berupa bantuan handtraktor, perluasan jalan usaha tani dan peningkatan kualitas irigasi.

Juara Semarak Bonsai 2010 Milik Sidoarjo

Bonsai milik Husny Bahasuan dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Sidoarjo ditetapkan sebagai The Best In Show atau juara pada Semarak Bonsai LA 2010 dalam rangka HUT KORPRI ke-39 di Lamongan. Bonsai dari pohon jenis serut ini mengalahkan 180 peserta Semarak Bonsai yang dibuka Bupati Fadeli, Senin
Pameran bonsai yang berlangsung di Alun-alun Kota Lamongan tahun ini ternyata menarik minat banyak peserta dari sejumlah kabupaten. Tahun ini sebanyak 180 peserta dari 11 kabupaten/kota di Jatim turut dalam lomba tersebut. Sebanyak 62 peserta berlomba di kelas regional dan 118 di kelas prospektif. Kelas regioal sendiri diikuti tanaman bonsai yang sudah berkualitas.

“Pameran bonsai tidak hanya sekedar sebagai ajang pamer semata tetapi juga sebagai ajang untuk saling mempererat tali persahabatan dan kebersamaan antar pebonsai di Jawa Timur,” kata Bupati Lamongan, Fadeli.

Fadeli menambahkan, hobi pembuatan bonsai memakan waktu lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan yang menuntut kesabaran serta keuletan tinggi. falsafah kesabaran dan keuletan tinggi inilah jika diterapkan di bidang pekerjaan lain, tentunya akan menghasilkan karya seindah dan sekokoh bonsai.

“Saya berharap kegiatan positif ini bisa terus dijadikan agenda rutin tahunan. kedepan, semoga lewat kegiatan ini bisa memacu pebonsai lokal untuk meningkatkan kualitas tanaman bonsai dan tanaman hiasnya sehingga lebih dikenal di kawasan regional maupun nasional,” ungkap Fadeli.

Pameran ini diharapkan dapat menunjang program Pemerintah di bidang pariwisata, seni, budaya, lingkungan hidup dan ekonomi. di sisi lain, pertanian budidaya tanaman hias juga akan terangkat. Karena saat ini, budidaya tanaman hias bukan sekedar hobi, namun sudah tumbuh menjadi kegiatan ekonomi kreatif.

Ditemui terpisah, Ketua Panitia Semarak Bonsai 2010 Bagus Sugeng H. S mengatakan, tanaman bonsai milik Husny Bahasuan ditetapkan sebagai bonsai The Best in Show karena dinilai paling sempurna. “Ada empat kriteria yang harus dipenuhi bonsai pemenang. Yakni penampilan, gerak dasar, keserasian dan kematangan bonsai.

Di bawah The Best in Show, ada 10 bonsai yang ditetapkan sebagai The Best 10. Tim juri lomba yang berjumlah lima orang dikoordinatori oleh juri dari PPBI Jakarta. Sementara sisanya adalah juri dari PPBI Bandung, Pamekasan, Tuban dan seorang juri magang dari Lamongan.

LSM Jepang Tertarik Potensi Lamongan

Pemkab Lamongan kemarin menerima kunjungan dari Anni Iwasaki, presiden dari sebuah lembaga swadaya masyarakat Pusat Studi Jepang Untuk Kemajuan Indonesia (Pusjuki). Anni dalam kunjungannya itu diterima Bupati Fadeli di ruang kerjanya bersama Plt Sekkab Nurroso dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Anni di kesempatan itu berharap dapat menemukan program unggulan di Lamongan untuk selanjutnya bisa diajukan sebagai acuan program pada pemerintah Jepang. Menurut Anni, saat ini pemerintah Jepang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditunjuk sebagai negara yang bertanggungjawab pada pendanaan dan alih pengetahuan teknologi green technology. Itu, lanjut dia, sebagai bagian dari program untuk mengatasi climate change atau perubahan iklim.

“Saya tertarik untuk mengangkat potensi di Lamongan, terutama di bidang pertanian dan infrastruktur. Terutama terkait dengan program untuk mengatasi perubahan iklim yang kini telah menjadi isu global. Karena itu PBB mendorong agar mulai diterapkan penggunaan teknologi hijau dalam setiap program pemerintah, “ ujarnya.

Namun menurut Anni, untuk bisa mengakses program dari PBB tersebut harus ada sejumlah mekanisme universal yang dipenuhi. “Sejumlah besar program pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini tidak ada nilai tambahnya. Seperti tidak adanya perencanaan pembangunan infrastruktur tahan gempa atau yang menggunakan teknologi hijau, “ katanya mencontohkan.

Fadeli kepada Anni menyebutkan, Lamongan sendiri memiliki beberapa potensi yang bisa dikembangkan, diantaranya pertanian dan perikananan. “Untuk menuju pertanian maupun perikanan yang berkualitas, tentunya mmebutuhkan teknologi, “ ujarnya. Karena itu, lanjut dia, Pemkab Lamongan akan berusaha keras agar dua sektor ini bisa menggunakan teknologi mulai dari sektor hilir hingga hulunya.

Jatim Target Juara Umum PON 2012

Ketua Umum KONI Jatim yang juga Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menargetkan kontingen Jatim kembali menjadi juara umum dalam event empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-28 tahun2012 nanti di Riau. Dia menyebutkan ada enam cabang olahraga (cabor) andalan yang diharapkan menjadi lumbung medali Jatim.

“Tentu kami menargetkan Jatim bisa menjadi juara umum pada PON 2012 nanti. Ada sejumlah cabor andalan Jatim. Diantaranya adalah panahan, panjat tebing, renang, selam, gulat dan pencak silat. Tentunya salah satu kabupaten andalan penyumbang atlet di PON nanti termasuk Lamongan, “ ungkap Saifullah Yusuf seusai melantik pengurus KONI Lamongan periode 2010-2014 di Pendopo Lokatantra Lamongan, Selasa (23/11).

Sebelumnya, Wagub yang akrab disapa Gus Ipul tersebut menyampaikan ada dua pekerjaan rumah (PR) penting yang harus dipikirkan semua stake holder keolahragaan di Jatim. Yang pertama menurut dia adalah sampai saat ini Jatim belum memiliki skenario keolahragaan yang menyeluruh, komprhensif, terukur dan sistematis.

“Skenario besar ini diperlukan agar atlet-atlet berbakat Jatim bisa terjaga prestasinya mulai awal hingga akhir, “ kata dia. Gus Ipul kemudian mencontohkan tim sepak bola U-12 yang berlaga di Piala Danone di Perancis beberapa tahun silam. “Kini keberadaan maupun prestasi mereka tidak jelas. Padahal menurut komentar sejumlah talent scout sepak bola dari Italia, mereka ini sangat berbakat. Karena itu sekarang sedang dirancang semacam rencana strategis pembangunan olahraga di Jatim, “ katanya menambahkan.

Sedangkan PR kedua dunia keolahragaan di Jatim adalah masalah pembibitan. Dia juga sepakat dengan keterangan yang disampaikan Bupati Fadeli sebelumnya untuk melibatkan sekolah-sekolah dalam penjaringan bibit unggul di Jatim. “Saya setuju sekolah-sekolah digerakkan sebagaimana yang tadi disampaikan Pak Fadeli. Dalam rangka pembibitan ini, Jatim sanggup menjadi tuan rumah PON remaja di 2013, “ tandas dia.

Jika Gus Ipul pasang target juara umum di PON 2012, Bupati Fadeli di kesempatan yang sama pasang target Lamongan bisa masuk 10 besar saat berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III 2011 di Kediri nanti. “Pada Porprov kedua lalu, kontingen Lamongan sukses berada di rangking 13. padahal di Porprov pertama, Lamongan berada di posisi ke 32. ini tentunya tidak terlepas dari kinerja pengurus KONI sebelumnya yang patut saya sampaikan terima kasih. Selanjutnya saya berharap di Porprov ketiga nanti, Lamongan bisa masuk 10 besar, “ ujarnya.

Pengurus KONI Lamongan yang dilantik diantaranya, Ketua Umum adalah Agus Sutanto, Wakil Ketua Umum I Mustofa Nur, Sekretaris Suwadji dan Bendahara Herry Pranoto. Sementara Pengurus Pengcab PSSI Lamongan yang dilantik Wakil Ketua Umum Pengprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh, diantaranya adalah Ketua Pengcab Yuhronur Efendi.

Proyeksi 2011, Pendapatan Naik, Belanja Turun

Nota kesepakatan bersama Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Lamongan 2011, Kamis (18/11) ditandatangani eksekutif dan legislatif di Ruang Paripurna DPRD setempat. Eksekutif diwakili Bupati Fadeli, sementara legislatif diwakili Pimpinan DPRD.

Dalam laporan Badan Anggaran (Banggar) DPRD yang dibacakan juru bicaranya Ali Prasetyo, proyeksi pendapatan daerah di 2011 diperkirakan sebesar Rp 1.080.133.215.657. proyeksi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 19.067.749.550, atau naik 1,80 persen dibandingkan target pendapatan daerah pada 2010, yakni yang sebesar Rp 1.061.065.466.107.

Masih dalam laporan Banggar, disebutkan untuk komponen belanja daerah tahun 2011 diperkirakan mengalami penurunan sebesar 4,80 persen atau Rp 54.164.260.647. Yakni dari target pada 2010 sebesar Rp 1.128.043.604.704, turun menjadi Rp 1.073.879.344.057 pada proyeksi tahun 2011.

“Dengan demikian diperkirakan terjadi surplus anggaran sebesar Rp 6.253.871.600. Namun dalam pembiayaan netto diperkirakan minus Rp 6.253.871.600. sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan atau SILPA diperkirakan nol, “ urai dia.

Banggar di kesempatan tersebut juga menyampaikan sejumlah hal yang harus diperhatikan eksekutif. Diantaranya agar target pendapatan asli daerah (PAD) harus ditingkatkan dengan optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah. Kemudian penyusunan program diharapkan lebih berorientasi kerakyatan dan harus ada efisiensi dan efektifitas belanja daerah dengan mengutamakan skala prioritas program.

Fadeli dalam sambutannya menyebutkan pemerintah di tahun 2011 tetap akan memprioritaskan pembangunan yang pro job, pro poor dan pro growth. “esensinya adalah, kebijakan pembangunan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Yakni dengan menciptakan lapangan kerja melalui berbagai proyek infrastruktur dan perluasan akses perdagangan dan pasar hingga ke desa-desa, “ kata dia.

Serta yabng tak kalah pentingnya, lanjuut dia, dengan melakukan revitaslisasi sektor pertanian dan perikanan. “Revitalisasi ini akan diupayakan melalui pembangunan sarana irigasi, jalan pertanian serta penyediaan sejumlah peralatan pertanian modern seperti hand tractor dan alat tangkap ikan dasar, “ ucap Fadeli.

Tranmigrasi Masih Diminati

Fakta menjadi seorang transmigran saat ini telah berbeda dengan yang dulu. Sekarang banyak transmigran di Lamongan, khususnya, yang sukses di perantauan sehinggga menarik minat rekan maupun keluarga di desa tempat tinggalnya

“Kalau dulu banyak masyarakat yang menolak ditransmigrasikan, tapi sekarang malah kebalikannya, banyak yang ngantri jadi Transmigran,” ungkap Bupati Lamongan, Fadeli. Hal tersebut terjadi, kata dia, karena banyak Transmigran yang sukses. Transmigran yang sukses ini bukan hanya bisa membangun rumah yang layak di perantauan, tapi juga bisa mambangun rumah untuk keluarganya di kampung, sehingga banyak orang yang tertarik dengan suksesnya transmigran ini, imbuh dia.

Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan kembali memberangkatkan sebanyak 41 orang transmigran baru tahap I ke Pangea Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo dan dilepas langsung pemberangkatannya oleh Fedeli, di dampingi oleh Wakil Bupati, Amar Saifudin, Plt Sekretaris Daerah, Nurroso, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Soni Harsono, dan anggota dari Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan, bertempat di Shaba Dyaksa Pemkab Lamongan, Kamis (18/11).

Para transmigran tersebut diantaranya dari Kecamatan Turi 4 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 15 orang, Kecamatan Babat 1 KK sebanyak 5 orang, Kecamatan Sukodadi 2 KK sebanyak 8 orang, Kecamatan Maduran 1 KK sebanyak 4 orang, Kecamatan Sukorame 1 KK sebanyak 5 orang, dan dari Kecamatan Karang Binangun 1 KK sebanyak 4 orang.

Mereka diberangkatkan melalui swakarsa mandiri, yaitu transmigrasi atas dasar pembiayaan sendiri, namun, kemarin, Pemkab tampak memberikan bantuan saat melepas pemberangkatan Transmigran. Pemkab Lamongan, selanjutnya, juga akan memberangkatkan transmigran pada tahap II yang rencananya sebanyak 10 KK dengan lokasi yang sama.

Menurut, Soni Harsono, pengiriman transmigran telah dibekali berbagai ketrampilan. “Mereka sebelumnya telah dibekali berbagai ketrampilan oleh para instruktur berpengalaman dan bersertifikat, diantaranya pertukangan kayu, totok syaraf kesehatan, bertani, dan pemlituran,” kata dia.

Selain itu, Pemkab Lamongan melalui Dinsosnakertrans akan memberikan tempat tinggal yang layak untuk para transmigran, sejumlah uang saku selama 2 tahun sebagai “modal awal”, dan tanah untuk bercocok tanam seluas 2 hektar. Hal tersebut dilakukan supaya mereka disana bisa mandiri dan diharapkan bisa lebih berperan aktif bekerja sesuai dengan bidang dan lokasi tempat tinggalnya.

Raih Investment Award

Bupati Fadeli, Jum'at (12/11), menerima Investment Award kategori kinerja infrastruktur fisik dari Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Grahadi Surabaya. Penghargaan tersebut diberikan karena Pemkab Lamongan dinilai memiliki perencanaan pengembangan kawasan yang sangat baik.

“Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian dari sebuah panel juri yang independen. Juri ini terdiri dari sejumlah lembaga ekonomi terkemuka di Jawa Timur. Diantaranya dari Ikatan Dokter Ekonomi, Ikatan Sarjana Ekonomi dan dari sejumlah perguruan tinggi negeri di Surabaya, “ ungkap Kabag Humas Anang Taufik saat mendampingi Bupati Fadeli di Surabaya.

Pemberian award tersebut, lanjut Anang berdasarkan peringkat penilaian. Ditempat kedua untuk kategori yang sama diraih Kabupaten Blitar. Sementara ditempat ketiga menjadi milik Kabupaten Bojonegoro.

Bupati Fadeli sendiri menyampaikan bahwa penghargaan yang diraih tersebut didedikasikan pada seluruh komponen masyarakat di Lamongan. Karena menurut dia, tanpa adanya dukungan dari semua komponen masyarakat kepada pemerintah, mustahil program-program pembangunan bisa dijalankan.

“Pertumbuhan ekonomi dan naiknya investasi tidak lepas dari dukungan semua komponen masyarakat di Lamongan. Sehingga pantas jika penghargaan ini selayaknya menjadi penghargaan bagi seluruh masyarakat di Lamongan, “ ujar Fadeli.

CTV Lamongan Gabung Dengan JTV

Citra Televisi (CTV) Lamongan secara resmi bergabung dalam jaringan group JTV dibawah PT Jawa Pos Multimedia Corporation (JPMC). Bergabungnya televisi lokal Lamongan ini diharapkan akan semakin menambah mutu kualitas siarannya serta agar bisa menjadi ikon pertelevisian masyarakat Lamongan khususnya.

Bergabungnya CTV itu di wujudkan dengan penandatanganan MoU antara PT CTV yang diwakili oleh Direktur Utama, Deby Kurniawan, dengan JTV diwakili langsung oleh Presiden Komisaris PT JPMC, Imawan Mashuri, malam lalu di kantor CTV Lamongan. Dengan demikian, CTV Lamongan menjadi satu-satunya televisi lokal di Kota Soto yang akan tampil dengan manajemen serta wajah baru. Dalam acara tersebut digelar tumpengan menandai terjalinnya kerjasama antara CTV dengan JTV.

Bupati Lamongan, Fadeli, yang hadir atas nama pribadi dalam acara tersebut, menambahkan, pegawai CTV yang saat ini sekitar 10 orang akan bergabung dengan pegawai JTV dan nanti akan berkantor di CTV Lamongan. “Bagi masyarakat Lamongan tunggu saja dari pihak JTV mungkin akan membuka lowongan pekerjaan, karena diperkirakan, JTV akan membutuhkan tenaga manajemen sekitar 30 sampai 40 karyawan,” ungkapnya.

Dalam kerjasama tersebut pihak JTV akan mengakuisisi seluruh manajemen CTV. Sedangkan kepemilikan sahamnya akan dibagi setengah-setengah. Setelah penandatanganan MoU, seluruh manajemen CTV akan berada dibawah JTV seterusnya. Dengan masuknya CTV, jaringan JTV telah memiliki 39 televisi lokal, termasuk Jak-TV di Jakarta. Sementara itu, manajemen JTV sendiri akan menargetkan memiliki 67 televisi lokal se-Indonesia dalam group JTV. Hadir dalam kesempatan itu, Direktur JTV, Ali Murtadlo dan bendahara JTV, Sidiq.

Berangkatkan 7 Tenaga Medis Ke Merapi

Palang Merah Indonesia (PMI) Lamongan kemarin memberangkatkan tujuh orang tenaga medis sukarelawan ke Jawa Tengah. Selama sekitar satu minggu, mereka akan menjadi tenaga medis sukarela untuk para pengungsi akibat letusan Gunung Merapi.
“Ketujuh tenaga medis yang hari ini diberangkatkan akan menempati posko PMI pengungsi Gunung Merapi yang ada di GOR Gelar Sena Klaten, “ ujar Ketua PMI Lamongan Sudjiman di Kantor PMI setempat. Tenaga medis itu sendiri diberangkat Plt Sekkab Lamongan Nurroso dari Kantor PMI. Bersamanya turut hadir Asisten Ekonomi Pembangunan Agus Sugiarto, Kabag Kesmasy Luluk Humam, Kepala Dinas Kesehatan setempat M Sohib serta Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lamongan Alifin.
Dijelaskan Sudjiman, tujuh orang tenaga medis itu terdiri dari lima orang perawat dan dua orang dokter umum. Lima orang perawat itu berasal dari Puskesmas Tlogosadang dan RSUD dr Soegiri. Sementara dua orang dokter umum berasal dari swasta. Mereka akan mulai aktif bertugas sejak 16 November hingga satu minggu kedepan.
“Mudah-mudahan dalam menjalankan tugas mulia in Anda sekalian diberikan kemudahan, “ ujar Nurroso saat melepas tenaga medis itu. “Tugas Anda di Klaten nanti dalam rengka membantu saudara yang sedang ditimpa musibah. Insya Allah budi baik ini akan mendapat balasan yang setimpal nantinya, “ katanya.

KNPI Gelar Futsal Hari Sumpah Pemuda

Sebanyak 16 tim futsala organisasi kepemudaan (OKP) di Lamongan Kamis (21/10) berlaga dalam Turnamen Futsal antar OKP yang dilaksanakan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lamongan. Turnamen tersebut diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda serta menyambut Musyawarah Daerah DPD KNPI pada 30 Oktober mendatang.
Diantara tim fitsal OKP yang berlaga tersebut adalah PC GP Ansor, Laskar Muda DPD KNPI, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, PC Ibnu, PC PMII dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Turnamen yang dibuka Wakil Bupati Amar Saifudin itu juga diikuti tim dari PC GMNI, wartawan Lamongan, PD Muhammadiyah serta Pemuda Kiara.

Dalam pertandingan hari pertama itu dilangsungkan tiga partai pertandingan. Di Grup A, PC GP Ansor mengalahkan Laskar Muda DPD KNPI dengan skor 7-2. Sementara di PC PMII dikalahkan Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan skor 4-5. Selanjutnya di Grup B yang mempertemukan tim Ikatan Pelajar Muhammadiyah B dengan PC IPNU B, berakhir dengan skor 7-2 untuk kemenangan tim Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Babak final selanjutnya akan dilangsungkan pada 24 Oktober mendatang dengan mempertemukan juara masing-masing grup.

Sebelumnya, Amar Saifudin dalam sambutannya mengatakan kegiatan turnamen futsal itersebut tidak semata-mata untuk mengejar hadiah tapi juga untuk menjaga hubungan silahturohmi antar OKP. “Pemerintah Daerah menyambut baik kegiatan ini untuk memberikan peran pemuda dalam membangun dan menguatkan peran aktif masyarakat, khususnya pemuda, dalam pembangunan yang ada di Lamongan. Kegiatan ini akan di laksanakan setiap tahun, “ ujarnya.

40 Pejabat eselon IV Ikuti Diklatpim

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat IV angkatan 316, Kamis (21/10) dibuka Plt Sekkab Lamongan Nurroso di Ruang Sabha Dyaksa setempat. Hadir dalam pembukaan tersebut, Kepala Badan Diklat (Badiklat) Pemprov Jatim Saiful Rohman dan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lamongan Mugito.

“Perilaku sebagian kecil birokrat telah mengurangi kredibilitas lembaga pemerintah. Padahal kepercayaan adalah modal dasar untuk pemerintahan yang amanah, “ ujar Saiful Rohman dalam sambutannya. “Pelayanan publik di Jatim dan Lamongan telah mengalami sejumlah perkembangan yang bagus meski masih perlu untuk dibenahi, “ imbuh dia.

Saiful Rohman juga berpesan agar para peserta Diklatpim IV agar menerapkan prinsip kehati-hatian dalam bekerja , paham akan aturan dan tertib dalam administrasi. Hal itu disampaikannya agar pejabat terhindar dari masalah hukum hanya karena kekurangcermatan. “Pejabat eselon IV adalah ujung tombak. Jangan sampai pelaksanaan dari pembuat kebijakan tidak sesuai dengan aturan, “ kata dia.

Dia juga berharap agar seusai mengikuti pelatihan, pejabat baru tersbeut bisa mencapai kinerja yang efisien dan produktif yang disertai kecermatan sehingga tidak menyulitkan pimpinan. “ Selain kemampuan manajerial, kemampuan untuk memotivasi dan memobilisasi staf juga harus dimiliki seorang pejabat. Jangan sampai hanya mendelegasikan tugas pada satu orang staf kesayangan saja, “ ungkap dia.

Hal senada disampaikan Nurroso. Dia mengharapkan aparaturnya agar lebih produktif dan kompetitif. Namun dalam proses pemberian layanan pada masyarakat, dia meminta agar tetap memegang teguh etika birokrasi. “Jangan sampai melupakan prinsip untuk menjadi insan yang bukan hanya agamis tapi juga pancasilais. Dua prinsip ini adalah satu kesatuan yang saling melengkapi, “ tegas dia.

Diklatpim yang diikuti 40 pejabat eselon IV itu akan berlangsung hingga 25 Nopember mendatang di Sanggar Pramuka Karanglangit Lamongan. Pesertanya terdiri dari 27 pejabat eselon Iv di lingkungan badan, dinas, kantor dan bagian. Sementara sisanya pejabat dari kecamatan. Pengajarnya akan diambilkan dari widya iswara Badiklat Jatim, pejabat struktural Lamongan sendiri, dosen sospol dari Unair dan dosen psikologi dari universitas Tujuh Belas Agustus.