Senin, 30 April 2012

BBM Batal Naik, Harga Komoditi Mulai Turun

Batalnya kenaikan harga BBM bersubsidi ternyata mulai berimbas pada terkoreksinya harga sejumlah komoditi di sejumlah pasar tradisional di Lamongan. Menjelang rencana kenaikan harga BBM 1 April lalu diikuti kenaikan komoditi di pasaran. Kini seiring terkatung-katungnya rencana kenaikan BBM, penurunan harga komoditi mulai terjadi.
Misalnya Harga beras gula pasir lokal di Pasar Sidoharjo/Lamongan yang turun Rp 200, dari harga minggu lalu Rp 11.000 menjadi Rp 10.800 perkilogram minggu ini. Demikian pula di Pasar Babat juga turun dari harga Rp 10.950 di minggu lalu menjadi Rp 10.800 di minggu ini. Data harga ini sebagaimana pantauan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) setempat.
Harga minyak goreng  curah juga mengalami penurunan. Di Pasar Blimbing/Paciran, minggu lalu dijual seharga Rp 11.550, minggu ini menjadi Rp 11.350. Penurunan sebesar Rp 200 perkilogram juga terjadi di Pasar Mantup. Yakni dari Rp 11.600 menjadi Rp 11.400 perkilogramnya.
Sedangkan harga bawang putih dibeberapa pasar juga mengalami penurunan. Bila minggu lalu di pasar Sidoharjo dan Babat harganya mencapai Rp 11.000, maka minggu ini harganya turun menjadi Rp. 9.000 perkilogram. Demikian juga di pasar Blimbing dan Mantup yang turun dari Rp 11.200 menjadi Rp. 9.100.
Sayangnya turunnya harga bawang putih tidak di ikuti oleh bawang merah. Harga bawang ini justru mengalami kenaikan yang cukup besar dipasar Blimbing dan Mantup. Harga bawang merah naik menjadi Rp. 10.150 dari minggu lalu yang cuma Rp. 9.150 per kilogramnya.
Penurunan yang cukup besar justru terjadi pada cabe rawit. Harga bahan penyuka makanan pedas ini terus saja menurun dari minggu ke minggu. Seminggu yang lalu di pasar Sidoharjo dan Babat cabe rawit dihargai hingga Rp. 25.000 maka minggu ke empat ini hanya Rp 18.000 saja. Di pasar Blimbing dan Mantup pun mengalami hal yang sama harganya turun dari Rp 25.600menjadi Rp. 17.600.
Sementara itu harga lauk-pauk pun tidak mengalami banyak perubahan di minggu ini. Harga daging sapi rata rata sekitar Rp 60.000 per kilogramnya, sedangkan ayam kampung berkisar sekitar  Rp. 54.000 sampai Rp 55.600. Harga telur ayam ras maupun kampung juga tetap yaitu masing-masing Rp 14.000 per kilogram dan Rp 1.500 per butir.

 

Sumenep Tertarik Kurikulum Bahasa Mandarin

Kecenderungan makin banyaknya produk dari China yang menguasai pasar lokal membuat  Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep mengadakan observasi lapangan (OL) untuk mengantisipasi dan kesiapan masyarakat Sumenep. Kabupaten Lamongan dipilih sebagai sasaran OL untuk menambah referensi mereka dalam pengembangan Bahasa Mandarin  di Sumenep.
Rombongan OL Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep yang diketuai oleh Titik Suryati yang membawa serta 20 orang anggotanya itu diterima oleh Asisten I Tata Praja Kabupaten Lamongan Luluk Humam di Ruang Sasana Nayaka, Kamis (26/4). Mereka mengadakan OL di Lamongan karena Kota Soto tersebut telah menerapkan kurikulum Bahasa Mandarin di sejumlah sekolahnya sejak lama.
“Abad 21 ini juga ditandai dengan mulai maraknya kebutuhan untuk menggunakan Bahasa Mandarin. Terutama sebagai bekal kompetensi penduduk kami digunakan sebagai bahasa komunikasi dengan mitra dari Mandarin terkait dalam hubungan perdagangan. Karena di era globalisasi ini mereka terbukti sukses dalam menguasai pasar lokal baik dalam skala kecil maupun besar,” kata Titik dalam sambutannya.
Sementara Luluk Humam menjelaskan, program Bahasa Mandarin di Kabupaten Lamongan sudah dibuat payung hukumnya. Yaitu yang tertuang di Peraturan Bupati nomor 16 tahun 2007 tentang pengajaran bahasa mandarin pada sekolah lanjutan tingkat atas.  
“Yang menjadi pilot project pertamakali diterapkan adalah di SMAN 1 dan 2 Lamongan serta SMAN 1 Paciran dengan mendapatkan suntikan dana dari APBD sebesar Rp 150 juta. Selanjutnya, tahun 2008 Pemda mengurangi jatahnya dan hanya menggelontorkan dana sebesar Rp 40 juta dengan harapan akan menjadi project yang mandiri. Tahun 2009 kemudian berkembang menjadi 4 sekolah dan dikucurkan dana Rp 100 juta,” urai Humam.
Program tersebut ternyata berhasil dan sukses diterapkan. Itu terbukti sudah menjadi project yang mandiri tanpa suntikan dana dari Pemda lagi. Dan saat ini sudah berkembang di banyak sekolah mulai dari tingkat SD, SLTP dan SLTA. “Diantaranya SMAN 1 Sukodadi dan Babat, SMPN 1 Lamongan, serta ada 6 SDN yang sudah mengaplikasikan bahasa mandarin secara mandiri,” pungkasnya.

Lomba Hantaran Peringatan Hari Kartini ke 133

Ruang di Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Rabu (25/4),  menjadi meriah oleh suara merdu ibu-bu nggota Dharma Wanita Persatuan Setda Kabupaten Lamongan yang lomba karaoke dan membuat hantaran pernikahan dari bahan mukena untuk merayakan Hari Kartini. Hari yang merupakan peringakatan lahirnya RA Kartini, pahlawan wanita yang memperjuangkan kebebasan bagi wanita-wanita Indonesia termasuk ibu-ibu Dharma Wanita Setda kabupaten Lamongan.
Seperti yang diungkapkan oleh penasehat Dharma Wanita Persatuan Setda Kabupaten Lamongan Anis Kartika Yurohnur Efendi dalam sambutan pembukaannnya, berkat pejuang wanita tersebut kini wanita-wanita Indonesa memiliki kemerdekaan dari keterbelakangan dan dapat berekspresi untuk mengembangkan potensi disetiap diri. Maka tak heran kalau para anggota Dharma Wanita tersebut merasa wajib memperingati hari kartini ke 133.
Anis mengharapkan agar kecintaan Kartini pada bangsa dan Negara  serta semangatnya untuk menjunjung harkat dan martabat perempuan Indonesia bisa diteladani. Sebelum mengakhiri sambutannya, istri dari Sekretaris Kabupaten Lamongan tersebut mengajak kepada ibu-ibu anggota Dharma Wanita Setda Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta mencari peluang yang dapat memberikan kesempatan untuk menbangun bangsa agar kesetaraan dan keadilan gender dapat terlaksana dengan baik.
Dalam acara ini para ibu-bu wakil dari setiap SKPD ditantang untuk menunjukan kebolehannya dalam berkreasi membuat hantaran dari mukena dan berolah vocal dalam lomba membuat hantaran dan lomba karaoke. Masing-masing lomba diikuti oleh tiga belas peserta. Dalam lomba kreasi hantaran, disajikan berbagai kreasi hanatran yang indah dan penuh kretifitas. Perlengkapan sholat wanita itu disulap menjadi berbagai bentuk yang unik seperti masjid, boneka, dan aneka binatang.
Menurut para juri yang berasal dari tim penggerak PKK Kabupaten Lamongan penilaian didasarkan pada kreatifitas, ketrampilan dan kerapian. Dan yang terpenting adalah hendaknya hasil kreasi tidak merusak mukena yang dibuat. Hal tiu seperti diungkapkan oleh dewan juri saat mengumumkan pemenang. Pemenang I lomba ini di raih oleh Bagian Humas dan Infokom yang di wakili oleh Devy Wahyuningsih dan Dwi Noviyanti, juara kedua diraih oleh BUMD dan KPDE berhasil meraih juara ketiga.
Sedangkan dalam lomba karaoke peserta diwajibkan untuk menyanyikan dua lagu, yakni lagu wajib dan bebas. Satu lagu wajib yang bisa dipilih dari berbagai lagu, seperti mutiara yang hilang dan jalan terbaik, juga sebuah lagu bebas. Dalam memilih lagu bebas para ibu-ibu tidah hanya memilih lagu-lagu pop saja beberapa peserta dengan merdu membawakan lagu-lagu dangdut bahkan rock.
Para peserta penuh percaya diri berdendang dan bergaya diatas  panggung karena aksi panggung memang merupakan slah satu dari empat point yang menjadi penilaian juri disamping vocal, teknik vocal dan pembawaan lagu dan expresi. Peserta yang dianggap terbaik dalam lomba ini adalah ibu Tony Tamtama Jati dari bagian Kemasyarakatan,  terbaik kedua dari bagian pembangunan ibu Eko Priyono dan Ibu hurip yang mewakili Kantor Pengolahan Data Elektronik menjadi terbaik ke tiga.
Meskipun sempat berhalangan hadir dari awal acara, tapi ketua tim penggerak PKK Mahdumah Fadeli menyempatkan hadir pada saat peneyerahan hadiah pada pemenang lomba tersebut. “Kita harus meniru teladan RA Kartini, terutama kesabarannya. Kita harus sabar dalam mendampingi suami,” demikian ungkapnya.

Sampah Kini Bernilai Ekonomi Tinggi

Kegiatan kebersihan sampah program Lamongan Green and Clean (LGC) jilid II yang dimotori oleh Badan Lingkungan Hidup Lamongan tampaknya sudah mulai bergerak menjadi ladang perekonomian bagi warga setempat yang memiliki kreatifitas dan imajinasi tinggi. Orentasi mereka kinipun tidak hanya sekedar lomba tetapi sudah menjadi bagian hidup sehat, sekaligus menjadi masyarakat yang produktif.
           Setidaknya itu yang disampaikan Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat memberikan sambutannya sekaligus membuka acara Workshop tahap II dan penyerahan hadiah kepada 50 RT terbaik kategori wilayah berkembang yang difokuskan di kecamatan kota, di Shaba Dyaksa setempat, Selasa (24/4). “Saya merasa bangga dengan kondisi yang seperti sekarang kita lakukan,” ujarnya.
          Awalnya dulu Pemkab Lamongan tidak menyangka LGC tahap I bisa terlaksana sedemikian bagusnya. Begitu juga dengan saat ini LGC tahap II yang berteakan waste lover dengan titik tekan pengelolaan sampah. “Kita lihat sekarang kebutuhan lingkungan, keindahan lingkungan dan kebutuhan pengelolaan sampah sudah menjadi kebutuhan masyarakat sendiri. Bahkan kegiatan kebersihan sampah pun sudah mulai bergeser menjadi ladang perekonomian bagi warga setempat,” katanya.
            LGC tahap II ini lanjut dia, sudah terjadi pergeseran yang cukup signifikan dengan membawa dampak positif. Pasalnya, kata dia, pengelolaan sampah yang awalnya hanya coba-coba sekarang sudah mulai bergerak kea rah lebih baik. Yang semula hanya tumpukan plastik tidak bernilai, sekarang laku untuk dijual. Atau seonggok sampah yang semula hanya disetorkan, ditimbang, kemudian dicatat, sekarang pun itu juga sudah laku dijual. “Artinya ini sudah bergerak ke persoalan lain (bisnis),” ungkapnya.
            Selain itu Yuhronur mengatakan ternyata kegiatan LGC tahap II ini juga mampu membangkitkan kebersamaan, kerukunan dan keakraban antar warga karena seringnya melakukan kerja bhakti antar rumah. Karena menurut pengamatannya, semangat kebersamaan dan kegotong-royongan yang dulu sangat kental sekarang dirasakannya sudah mulai mengendur. “Minimal mereka sekarang mau keluar dari pagar,” katanya.   
         Sementara itu Kepala BLH Kabupaten Lamongan Aris Wibawa menerangkan, bahwa wilayah perintis yang terdiri dari 46 RT yang tersebar di 27 kecamatan telah selesai dilaksanakan penilaiannya pada tanggal 20 April 2012. Dia melihat bahwa RT-RT perintis tersebut memiliki semangat dan kecintaannya dalam penataan lingkungan yang luar biasa. “Dan itu terbukti bahwa ada peserta yang bisa melampaui wilayah yang ada di Kecamatan Lamongan kota,” pungkasnya.
            Secara simbolis Sekkab didampingi Kepala BLH, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Asisten Ekonomi Pembangunan menyerahkan hadiah berupa bantuan komposter (alat pengolah sampah menjadi pupuk). Diantaranya untuk Sukomulyo RT 3/RW 6, Sidokumpul RT 3/RW 1, Deket Kulon RT 1/RW 6, Sukorejo RT 1/RW 2, Sidoharjo RT 3/RW 6, Banjarmendalan RT 1/RW 3, Jetis RT 3/RW 4, Made RT 3/RW 7, Temenggungan RT 3/RW 5 dan Tlogo Anyar RT 2/RW 1.

 

Selasa, 24 April 2012

Kena Tifus Dan Liver, Kerjakan UN Di Rumah Sakit

Satu orang siswa SMPN 1 Lamongan tepaksa harus mengerjakan soal ujian nasional (UN) SMP sederajat di RSUD dr Soegiri dengan kondisi tangan dipasangai selang infus. M Yudhistira Arif Ramadon (Arif), nama siswa tersebut, harus megerjakan soal UN hari pertama yang mengujikan mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia karena terserang sakit tifus dan liver.
            Fakta tersebut kemarin (23/4) terungkap saat Bupati Lamongan Fadeli melakukan sidak hari pertama UN SMP sederajat. Meski di rumah sakit, Arif tetap dijaga seorang pengawas ujian saat mengerjakan soal UN.
Selain mengunjungi peserta UN yang mengerjakan soal di rumah sakit, Fadeli bersama Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto, Asisten Tata Praja Luluk Humam serta Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni juga melakukan sidak di SMPN 3 Lamongan, SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan. Sidak itu dilakukannya sesaat sebelum siswa mengerjakan soal UN. Sehingga kedatangan rombongan tidak sampai menganggu konsentrasin siswa yang mengerjakan soal UN.
Menurut Ayah siswa yang sakit, Nemu, anaknya jatuh sakit selain karena faktor kelelahan juga dimungkinkan karena shock saat melihat kecelakaan. Dikatakan olehnya, anak pertama dari dua bersaudara itu masuk rumah sakit sejak hari Sabtu lalu (21/4). “Malam hari setelah melihat kecelakaan itu, dia tidak bisa tidur semalaman dan akhirnya saya bawa ke rumah sakit, “ ujar pria yang tinggal di Kecamatan Turi tersebut.
Sebelumnya, saat di SMPN 3 Lamongan Fadeli menyampaikan cukup optimis dengan pelaksanaan UN di Lamongan akan berjalan lancer dan sukses. Bukan hanya tingkat kelulusan yang akan tercapai dengan prosentase tinggi, namun juga secara kualitas sebagaimana tahun lalu. Dia juga cukup optimis, sebagaimana UN tahun lalu, tidak akan terjadi kebocoran soal di Lamongan.
Tahun lalu, seperti diungkapkan Mohammad Zamroni, siswa Lamongan meraih rangking pertama nilai rata-rata UNH SMP sederajat se Jatim dengan nilai rata-rata 33,57. Kemudian SMPN 2 Lamongan dengan nilai rata-rata 36,2 menjadi yang terbaik kedua se Jatim. Untuk MTs sederajat juga menjadi yang terbaik di Jatim dengan nilai rata-rata 33,36. Kemudian MTs Miftahul Ulum menduduki rangking kedua nilai rata-rata UNMTs swasta se Jatim.
Terpisah, Agus Suyanto mengungkapkan UN SMP sederajat tahun ini diikuti 19.579 orang siswa di 308 lembaga negeri dan swasta. Degnan rincian, di 50 lembaga sekolah negeri diikuti 9.607 siswa dan di 258 lembaga sekolah swasta diikuti sebanyak 9.972 peserta. Jumlah tersebut termasuk dua lembaga SMP luar biasa (SMPLB) swasta dengan peserta sebanyak tujuh orang.
UN SMP sederajat kali ini melibatkan sebanyak 2.248 pengawas ujian dengan system silang penuh. Yakni antara guru pengawas SMP dengan MTs dan antar guru pengawas SMP dengan SMP namun antar sub rayon. Sementara ruang ujian yang digunakan mencapai 1.124 unit kelas.

Pertumbuhan Penduduk Lamongan 0,07

Hasil sensus penduduk nasional tahun 2010, penduduk Indonesia adalah yang terbesar keempat di dunia dengan 237,6 juta jiwa. Melebihi target sensus yang ditetapkan sebesar 237,6 juta jiwa, atau lebih 3,4 juta jiwa. Sementara fenomena sebaliknya di Lamongan. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di Kota Soto ini hasil pendataan tahun 2011 malah hanya 0,07, paling rendah secara nasional.
Data tersebut kemarin diungkapkan Bupati Lamongan Fadeli saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Keluarga Berencana (KB) Lamongan di Pendopo Lokatantra setempat. Kegiatan itu selain dihadiri 182 peserta dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (PPKB), juga dihadiri Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur Agus Putro Proklamasi.
Lebih lanjut disebutkan Fadeli, LPP Lamongan itu juga jauh dibawah angka Jawa Timur yang mencapai 0,78 dan nasional yang sebesar 1,8. Meski capaian peserta KB di Lamongan cukup membanggakan, dia berharap ada peningkatan penggunaan alat kontrasepsi yang lebih efektif disbanding suntik dan pil. Yakni kontrasepsi jenis IUD (spiral), MOW atau metode operasi wanita dan MOP (metode operasi pria).
Di kesemptan itu dia juga kembali menyinggung gagasan untuk membentuk Gugus Kota Layak Anak di Lamongan. implementasinya, kata dia, akan dilakukan melalui pembinaan terhadap unsur pewrempuan di desa sehingga memahami masalah perlindungan perempuan dan anak. Juga dengan membentuk Pusat Pengaduan Kekerasan (PPK) terhadap perempuan dan anak di setiap kecamatan.
Dalam sambutannya Agus Putro Proklamasi mengungkapkan bahwa Program KB sejak diluncurkan tahun 1970 telah mampu mencegah pertmbuhan penduduk sebesar 100 juta jiwa. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Lamongan berhasil mencapai dibawah rata-rata Jawa Timur.
Terpisah, Kepala Badan PP dan KB Lamongan Hamdani Azahari menyebutkan, peserta KB baru di Lamongan melampaui target hingga mencapai 118,69 persen. Yakni dari target 37.215 peserta, tercapai 44.172 orang peserta. Capaian serupa juga terjadi untuk peserta KB aktif. Yakni dari target 188.161 pemenuhan permintaan masyarakat (PPM), tercapai 234.915 PPM, tau mencapai 124,85 persen.
Sementara penurunan juga terjadi pada usia kawin pertama penduduk wanita Lamongan. tahun 2010, tercatat ada 1.878 wanita Lamongan di bawah usia 20 tahun yang menikah. Sementara di tahun 2011 tercatat ada 1.649 orang wanita di bawah usia 20 tahun yang menikah. Terbanyak di Kecamatan Modo sebesar 44 persen. Padahal resiko hamil pada usia di bawah 20 tahun cukup besar. Seperti resiko keguguran, takanan darah tinggi, keracunan kehamilan, timbulnya kesulitan perkawinan, hingga berat bayi lahir rendah dan resiko kanker leher Rahim.
Rapat Kerja tahun ini membahas beberapa materi diantaranya peluang tantangan dan permasalahan KB pria disampaikan oleh Suadi Rachman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Kemudian Evaluasi dan Rencana Operasional Bidang PP yang disampaikan oleh Suchamtin.


 

Bunga 6 Persen Untuk Petani Pengguna SRG

Bagi petani yang memanfaatkan sistem resi gudang (SRG), Badan Pengawas Perdagangan Komoditi Berjangka (Bappebti)  menjamin jika menggunakannya sebagai agunan untuk pinjam di bank, bunganya hanya akan sebesar 6 persen pertahun. Atau sebesar 0,5 persen perbulan. Itupun tanpa dipotong biaya pencairan dari bank yang ditunjuk.
            Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bappebti  Syahrul R. Sempurnajaya dalam siaran persnya saat acara sosialisasi SRG bertempat di Hotel Grand Mahkota Kabupaten Lamongan, kemarin (19/4).
         “Apabila mereka pengguna resi gudang, pihak bank yang ditunjuk hanya menggenakan bunga sebesar 6 persen saja dan sisanya ditanggung oleh pemerintah. Tidak perlu ada agunan seperti surat tanah dan sejenisnya. Resi gudang juga dapat ditawarkan ke pasar lelang seperti di Jatim, yaitu di Pasar Puspa Agro Sidoarjo,” kata Syahrul.
          Sementara itu, lanjut dia, sejak tahun 2008 pelaksanaan SRG telah dilaksanakan di beberapa daerah di Propinsi Jatim antara lain Kabupaten Banyuwangi, Jombang, Tulungagung, Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto, Pasuruan, Madiun, dan Ngawi. Dengan total resi gudang yang diterbitkan sebanyak Rp 23,04 milyar dengan nilai pembiayaan yang dikucurkan kepada petani sebesar Rp 12,45 milyar. “Pembiayaan tersebut dirasakan sangat bermanfaat bagi petani terutama dalam menghadapi panen raya yang harganya cenderung turun,” imbuhnya.
            Jodi Lutfiansyah dari Bank Jatim, salah satu bank yang ditunjuk selain BRI, juga memberikan jaminan serupa. Dia menandaskan pengguna resi gudang tidak akan dipotong berbagai biaya pencairan seperti layaknya kredit lainnya. Sampai dengan Maret tahun ini, pihaknya telah mengucurkan Rp 7,3 miliar untuk kredit SRG pada petani. Itu untuk wilayah Kraksaan, Nganjuk, Jombang, Tulungagung dan  Madiun serta Ngawi.
            Secara nasional, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan hingga saat ini sebanyak 402 resi gudang dengan total nilai resi gudang yang diterbitkan Rp 56,39 milyar. Sedangkan total resi gudang yang dijaminkan ke pihak bank sebanyak 286 resi gudang dan jumlah pembiayaan yang telah disalurkan melalui resi gudang sampai saat ini mencapai Rp 30,45 milyar. “Sekarang telah terbangun sebanyak 41 gudang SRG yang tersebar di 34 kabupaten pada 10 propinsi mencangkup Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,” ujarnya.
             Sementara itu saat ditemui di tempat berbeda, Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, SRG ini merupakan langkah awal dan sangat penting untuk dilaksanakan di daerah karena merupakan program yang bisa mengangkat harkat martabat petani. “Sebagai daerah yang 66 persennya adalah pertanian, tentu bidang ini menjadi prioritas kami. SRG in ibis amenjadi solusi agar petani bisa menikmati harga yang layak untuk panennya,” tandasnya.
Dikatakan olehnya, bagi petani, mereka akan mendapatkan harga jual yang lebih baik karena bisa menunda waktu penjualan. Selain itu, petani juga bisa mendapatkan pembiayaan dengan cara cepat dan mudah. Sistem tersebut menurut dia juga akan mendorong petani agar berusaha dalam kelompok sehingga meningkatkan nilai tawar.
Lamongan adalah satu diantara lima daerah di Jawa Timur yang tahun ini menerima bantuan pembangunan resi gudang. Selain Lamongan, yang menerima bantuan serupa adalah Blitar Probolinggo, Situbondo dan Tuban. Resi Gudang Lamongan dibangun di desa Bakalanpule/Tikung dengan dana DAK sebesar Rp 5.226.822.000. Selain gudang induk, juga dilengkapi fasilitas mesin pengering dan lantai jemur.

 

Sistem Yarnen, Bulog Langsung Beli Gabah Petani

Bulog Divre Jatim menggulirkan kerjasama langsung dengan petani terkait pengadaan gabah dan beras. Di antaranya kerja sama on farm. Artinya pihak Bulog bekerja sama langsung dengan petani. Teknisnya yakni memberikan pinjaman berupa pupuk, benih atau yang lain. Untuk pembayarannya dengan sistim yarnen (dibayar setelah panen). Dan Bulog membeli sesuai dengan harga yang disepakati.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Perum Bulog (Kabulog) Divre Jatim Rito Angky Pratomo saat memberikan materi terkait terobosan Bulog Jatim dalam kemudahan pembelian gabah dan sosialisasi MoU Bulog bekerja sama dengan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan di Ruang Shaba Dyaksa setempat, kemarin.
Menurut Angky, sistem kerja sama itu sama seperti yang dilakukan dalam skala nasional. Sedangkan yang berbeda adalah Bulog Divre Jatim menggulirkan kerja sama alternatif. Dalam kerja sama ini, pihaknya melakukan MoU dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan), bahwa Bulog siap menerima gabah/beras.
“Dalam kerja sama ini tidak ada batasan minimal dan maksimal beras yang harus masuk ke Bulog. Berapa pun jumlahnya akan kami terima. Kerja sama ini adalah untuk meng-cover kerja sama yang tidak ada di Bulog Pusat," jelasnya.
            Sementara untuk mengantisipasi antrian panjang di hari kerja dan kiriman di hari sabtu dan minggu yang justru menurun drastis, Bulog Divre Jatim telah memberikan kemudahan dalam pelayanan yaitu siap untuk membeli gabah petani di hari libur. Namun dengan syarat membuat janji dengan kepala gudang terlebih dahulu. Dan Bulog siap untuk menerima baik kiriman dalam skala besar (dengan memakai truk) maupun kecil (colt L300 atau sejenisnya).
          Opsi ini dilakukan Bulog karena kebanyakan mereka menjual gabahnya di hari kerja (Senin-Jum’at). Situasi tersebut membuat antrian panjang dan membuat grafik pengiriman pada Sabtu dan Minggu (hari libur) turun. “Ini merupakan salah satu inovasi membuka pengembangan jaringan-jaringan kecil dengan gapoktan dan memperluas akses seluas-luasnya dengan petani,” kata Angky.
            Sementara itu dalam data perbandingan prognosa dan realisasi pengadaan gabah/beras Sub Divre Bojonegoro, untuk Unit Penggilingan Gabah Beras (UPGB) Lamongan, dari prognosa setara beras sebesar 5.200 ton, sampai dengan April ini telah terealisasi sebesar 2.473 ton atau sebesar 48,60 persen. Kemudian di Gudang Beras Bulog (GBB) Karangkembang yang prognosanya 7.874 ton gabah atau setara beras 7.200 ton, sudah terealisasi 5.869 ton gabah dan 5.420 ton beras. Kemudian di GBB Sukorejo dari prognosa 16.850 ton gabh atau setara 11.500 ton beras, saat ini penyerapannya sudah mencapai 4.744 ton gabah dan 4.672 ton beras.
Sementara untuk prognosa di seluruh wilayah Divre Bojonegoro diperkirakan akan bisa menyerap hingga 91.338 ton gabah atau 74 ribu ton setara beras. Sementara sampai dengan April, sudah terealisasi 48.344 ton gabah dan 30.983 ton beras. Penyerapan itu sekitar 47 persen dari prognosa yang ditetapkan.
Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi yang membuka kegiatan itu mengungkapkan, Pemkab Lamongan telah menggelontorkan dana dari APBD tahun 2012 berupa pinjaman dana revolving sebesar Rp 3,5 milyar kepada sebanyak 39 kelompok lumbung pangan yang tersebar di 16 kecamatan dana ketahanan pangan. Diantaranya sebagai dana pembelian gabah petani. Selain itu juga ada dana serupa dari APBD
            Dia menambahkan, sejumlah anggota kelompok tani sebanyak 1.687 orang yang tergabung dalam 469 gapoktan telah berperan aktif memfasilitasi petani dalam melakukan usaha taninya. Selain itu juga ada dana sebesar Rp 1,9 milyar telah dikucurkan dari alokasi dana APBD tingkat I Jatim untuk 8 Gapoktan.

 

Angklung dan Fashion Show Di Pertemuan PKK Sebakorwil Bojonegoro

Rabu pagi (18/4) di Pendopo Lokatantra Lamongan dilangsungkan pertemuan pengurus tim penggerak PKK , Dharma Wanita Persatuan dan Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) se Bakorwil II Bojonegoro. Dalam acara ini juga ditampilkan pertunjukan kesenian diantaranya Tari Bolokuswo yang di tampilkan oleh siswi-siswi SMPN I Kembangbahu. Juga ditampilkan kesenian musik angklung dari Kelompok Kerja Guru Seni Budaya dan Keterampilan (KKGSBK). Serta ada juga fasion show batik dan tenun khas Lamongan yang di tampilkan oleh siswa-siswi SDN Unggulan Jetis III.
Di kesempatan itu, Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Lamongan Mahdumah Fadeli mengungkapkan sejumlah prestasinya PKK Lamongan. Diantaranya berhasil meraih Juara II lomba penyuluhan dan Lomba kegiatan photo serta juara III pengisian KMS di Jambore PKK tingkat Jawa Timur dan ditingkat nasional meraih juara ke II.
Selain melaporkan prestasi-prestasi PKK yang dipimpinya dia juga melaporkan 19 kegiatan yang sudah dilakukan selama tahun 2011-2012. Diantaranya pleno yang setiap tiga bulan diadakan di tiap desa kelurahan atau kecamatan yang salah satu agendanya adalah memberikan bantuan kepada lansia dan ibu hamil serta pemberian bantuan modal usaha kecil.  Ibu-ibu berprestasi ini juga memperhatikan kesehatan para wanita dan remaja dengan mengadakan penyuluhan dan pelayanan untuk menanggulangi kanker leher rahim dan seminar kesehatan reproduksi remaja dan narkoba HIV/AIDS yang diikuti para remaja se kabupaten Lamongan.
Pertemuan yang sudah dua kali diadakan di Lamongan ini dihadiri oleh ketua Tim penggerak PKK dari berbagai kabupaten se Bakorwil II Bojonegoro dan dari beberapa kabupaten kota yang lain diantaranya dari Mojokerto dan Kediri. Dalam sambutannya ketua Tim penggerak PKK se Bakorwil Bojonegoro Eny Widati Ciptowiyono mengharapkan pertemuan seperti ini dapat mengeratkan tali silaturohmi.
Berbagai bazaar dari kecamatan-kecamatan sekabupaten Lamongan juga turut mewarnai acara ini. Tiap-tiap kecamatan memamerkan produk unggulan daerahnya masing-masing seperti krupuk ares darikecamatan Bluluk. Sedangkan kecamatan Paciran dan Brondong masing-masing menampilkan produk unggulan mereka berupa batik Sendang dan Ikan asin.


 

Peserta PKH Lamongan Terbesar Di Jatim

Ketua Tim Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Pusat M Aswad mengungkapkan penerima Program Keluarga Harapan di Lamongan merupakan yang terbesar di Jawa timur. Meskipun jumlah penerimanya kini juga sudah jauh menurun dibanding program pertama di tahun 2007 lalu. Yakni dari 3.2925 rumah tangga sangat miskin (RTSM), sekarang sudah turun menjadi 26.596 RTSM.
            Menurut dia, selain menerima PKH award kategori verifikasi terbaik wilayah Indonesia tengah, Lamongan juga masuk dalam empat kategori dari enam kategori yang diadakan. Diantanya  kategori perhatian pemerintah daerah terhadap pendamping dan operator PKH dan kerjasama pendamping dan operator. Hal itu diungkapkannya kemarin saat Bimbingan Teknik operator PKH di Ruang Sabha Nirbawa.
Dalam kesempatan ini Bupati Lamongan mengharapkan agar fakta bahwa besarnya jumlah RTSM penerima PKH di Lamongan hendaknya menjadi pemicu dan motifasi dalam mensinergikan program-program PKH ini. Kepada para pendamping, Fadeli mengharapkan agar bisa mengarahkan keluarga-keluarga yang di dampingi untuk bisa meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-ananya.
Program PKH memang di fokuskan kepada anak-anak dan ibu hamil. Penerima program ini adalah keluarga sangat miskin yang memliki anak yang bersekolah dari SD ampai SMP. Menurut Afifah, salah satu pendamping di Lamongan, banyak keluarga sangat miskin yang protes karena anak yang bersekolah di SMA juga memerlukan biaya sekolah yang tidak sedikit.
Alokasi peserta PKH berkurang setiap tahunnya di tiap tahapan pencairan karena adanya verifikasi. Tahun 2007, pada tahap pertama ada 31.520 RTSM dengan nilai pencairan Rp 11.564.894.000. Sementara tahap 2 menjadi 31.529 RTSM dengan anggaran Rp 12.524.923.000 dan tahap ketiga menjadi 31.530 RTSM dan cair Rp 12.544.858.000.
Selanjutnya di tahun 2008 turun menjadi 30.735 RTSM dan cair Rp 12.280.357.000 pada tahap pertama. Kemudian di tahap kedua RTSM penerima turun menjadi 29.497 RTSM dengan anggarn sebesar Rp 11.075.352.000 dan di tahap ketiga menjadi 29.421 RTSM dengan anggaran sebesar Rp 11.045.315.000.
Sedangkan di tahun 2009, tahap pertama terdapat 27.530 RTSM dengan pencairan dana Rp 10.373.392.000, tahap kedua untuk 27.281 RTSM dengan dana Rp 10.215.697.000, serta di tahap ketiga terdapat 26.322 RTSM dengan jumlah dana yang dicairkan Rp 9.826.157.000.
Tahun 2010, tahap pertama terdapat 28.475 RTSM dengan dana Rp 7.947.750.000, tahap kedua terdata 28.720 RTSM dengan dana Rp 7.769.150.000, dan tahap ketiga ada 27.424 RTSM dengan pencairan dana mencapai Rp 7.403.800.000.
Kemudian tahun 2011 tahap pertama menjadi 27.988 RTSM dengan dana Rp 7.702.050.000, tahap kedua sebanyak 27.932 RTSM dengan pencairan Rp 7.690.300.000, tahap ketiga sebanyak 26.580 RTSM dan Rp 7.184.700.000. Sedangkan tahun ini baru dicairkan untuk tahapan pertama kepada 26.596 RTSM sebesar Rp 7.314.350.000.

 

TNI AD Siap Bantu Pengentasan Kemiskinan

Melalui kemampuan serta kekuatan yang dimiliki, TNI-AD siap membantu dan mendukung program-program tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Murdjito saat kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Lamongan serta dalam rangka lawatannya di beberapa wilayah di Jatim bersama rombongan, bertempat di Tanjung Kodok Beach Resort, Paciran, Selasa (17/4) malam. Keesokan harinya, Pangdam mengadakan pertemuan tertutup bersama jajarannya di Makodim 0812 Lamongan.
“Melalui kemampuan serta kekuatannya, TNI-AD siap membantu dan mendukung program-program Pemerintah Daerah,” kata Murdjito Jendral bintang dua orang asli Solo itu saat memberikan sambutannya. Dia pun menegaskan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan kewajiban TNI terhadap masyarakat dan tidak terkait kepentingan tertentu.
Lebih lanjut dia mengatakan, prajurit TNI-AD wilayah Jatim juga sedang melaksanakan program renovasi rumah tidak layak huni bekerja sama dengan Kodam. Kegiatan itu sesuai dengan tupoksinya yaitu diantaranya tugas perang dan operasi militer selain perang. “TNI bekerja dari, oleh dan untuk masyarakat. Kita akan menjalankan kepercayaan ini sebaik-baiknya, ini merupakan kewajiban kami,” tegas Murdjito.
Kegiatan Bhakti TNI renovasi rumah tidak layak huni akan menyelesaikan renovasi 10 ribu rumah warga kurang mampu. Jumlah itu tersebar di beberapa kabupaten dengan jumlah masing-masing kabupaten sebanyak seribu rumah. Terkait daerah yang sudah menjadi sasaran diantaranya Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, dan Sumenep. “Lamongan belum, dan nanti kita akan ajukan itu,” katanya.
Sementara itu dalam sambutannya Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan terkait dengan potensi yang ada di wilayahnya tersebut. Baik dari sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan perikanan, sektor industri pengolahan, serta sektor jasa. “Selamat datang kepada Bapak Mayjen TNI Murdjito beserta rombongan dan ditengah-tengah kesibukannya telah menyempatkan hadir disini,” tandasnya.
Mayjen TNI Murdjito yang sebelumnya bertugas sebagai Staf Ahli Tingkat III Bidang Komsos Panglima TNI itu menggantikan Pangdam sebelumnya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo dan dilantik pada 28 November 2011 lalu. Gatot sendiri sekarang dipromosikan menjadi Komandan Pendidikan dan Pelatihan TNI Angkatan Darat. 

Fadeli Raih Penghargaan Pembina K3 Zero Accident SMK3

Bertempat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (17/4) Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai Pembina terbaik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), nihil kecelakaan kerja atau Zero Accident dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Selain itu, sepuluh perusahaan di Lamongan juga menerima penghargaan serupa.
            Menurut Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, penghargaan itu diberikan kepada Bupati Fadeli karena dinilai telah berhasil membina K3, Zero Accident dan SMK3 di Lamongan. Khusus penghargaan Pembina SMK3 baru diberikan mulai tahun ini. Yakni karena telah berhasil membina perusahaan sehingga sukses menerapkan K3 secara terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan dan dibuktikan dengan audit oleh penyelenggara audit independen.
“Perusahaan di Lamongan yang sukses menerapkan SMK3 ini adalah MPS Minatani Kecamatan Brondong dengan jenis usaha produksi sigaret kretek tangan, “ ungkap dia. Sementara untuk penghargaan K3, lanjut Zamroni, diberikan karena berhasil membina perusahaan sehingga  tingkat kecelakaannya nol, atau tidak pernah terjadi kecelakaan.
Fadeli seusai menerima penghargaan tersebut berharap penghargaan yang diraihnya bisa meningkatkan motivasi Pemkab Lamongan bersama semua jajaran, masyarakat dan perusahaan untuk meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan K3. “Di sisi lain, semoga penghargaan ini bisa memotivasi semua jajaran di Pemkab Lamongan untuk terusa melakukan inovasi dan terobosan demi kesejahteraan masyarakat Lamongan, “ kata dia.
Data dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lamongan menyebutkan ada sepuluh perusahaan yang meraih penghargaan Zero Accident Award dan SMK3 tahun ini. Diantaranya unit instalasi air milik PT Petrokimia Gresik di Kecamatan Babat dengan 83 pekerja dan 1.931.039 jam kerja orang (JKO). Sementara MPS Minatani yang meraih penghargaan SMK3 memiliki 1.904 pekerja dengan jumlah JKO mencapai 53.741.426 jam.
Perusahaan selanjutnya yang menerima penghargaan Zero Accident adalah MPS-KUD Tani Mulyo-Puskud Jatim yang bergerak di bidang usaha produksi sigaret kretek tangan, memiliki 1.395 pekerja degan jumlah JKO mencapai 44.464.564 jam. Di bidang pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang memiliki 463 pekerja dengan 3.861.303 JKO juga menerima penghargaan serupa. Kemudian juga ada Wisata Bahari Lamongan, Tanjung Kodok Beach Resort bersama Maharani Zoo & Goa untuk bidang usaha jasa dan wisata, serta perbankan yang menerima adalah PD BPR Bank Daerah Lamongan.

KONI Tambah 3 Induk Cabor

KONI Lamongan kini memiliki tiga induk cabang olahraga (cabor) baru, yakni Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI), Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI), dan Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI). Sehingga kini ada 23 induk cabor yang dinaungi KONI Lamongan.

            Terkait penambahan tiga induk cabor baru tersebut, Bupati Fadeli saat membuka rapat anggota KONI setempat, Selasa (17/4) di Pendopo Lokatantra, berharap bisa didayagunakan secara optimal untuk pembinaan atlet. Terlebih, kata dia, beberapa cabor tahun ini menunjukkan kestabilan prestasi.
“Semoga ada beberapa, paling tidak dua cabang olah raga lagi yang bisa dimaksimalkan pembinaannyasehingga bisa diangkat menjadi unggulan” tambahnya. Selanjutnya kepada para atlet dan olahragawan dia berpesan agar memmentingkan peningkatan prestasi dan jangan terlalu menuntut. Karena bila prestasi meningkat maka hal-hal lain seperti bonus akan mengikuti.
            Seperti Rahmat Panjiaji Bukhori dari cabor panahan yang mengikuti Pelatnas dan masuk Program Indonesia Prima. Kemudian Imalia Mawarti dari cabor Panjat Tebing dan Siti Noor Azizah dari tenis meja juga masuk Pelatnas. Sementara dari cabor atletik, Febrian Dwi Cahyo masuk Puslatda Jatim untuk proyeksi PON XVIII di Riau pada September 2012 mendatang. Sedangkan cabor sepak bola melalui Persela senior dan U21 juga terus berprestasi. Tahun lalu, Persela U 21 sukses menjadi juara nasional.
            Moncernya prestasi sejumlah cabor tersebut, Fadeli meminta agar induk olahraga memberikan perhatian dan penghargaan. Jangan sampai mereka yang membawa harum nama Lamongan tidak mendapat perhatian.
Dia juga berpesan agar KONI mensukseskan agenda olahraga Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) yang rencananya akan dihelat pada September tahun ini. Karena menurutnya, Porkab bisa menjadi ajang ideal bagi pembibitan atlet Lamongan.
Dalam rapat anggota kali ini juga diserahkan tali asih kepada beberapa atlet berprestasi diantarnya Ima dan Hadi dari cabang olahraga panjat tebing juga Nurhayati dari cabang olah raga gulat dan pemain sepakbola yang ikut membawa Lamongan menjuarai kompetisi U-21 Mario Rohmanto. Sedangkan Rahmad Setiawan pelatih panjat tebing dianggap sebagai pelatih atau menejer berprestasi juga menndapatkan tali asih yang diserahkan langsung oleh bupati Lamongan.
Wakil ketua KONI Jawa Timur Ali Sahbana  yang turut hadir dalam rapat ini menghimbau kepada para peserta rapat agar memperhatikan dan memanfaatkan rapat sebaik-baiknya memberikan usulan-usulan yang digidok menjadi program bersama. Sehingga tidak terjadi komlpain atau protes nantinya.
Berbagai program dibahas dalam rapat ini. Diantaranya menyelenggarakan PORKAB KONI dan mengupayakan penerapan IPTEK olahraga dan aplikasinya dilapangan yang merupakan program di bidang pembinaan prestasi. Sedangkan secretariat dan Bedahara memprogramkan untuk membantu mengusahakan kemudahan melanjutkan pendidikan atau memperoleh pekerjaan atlet dan pelatih yang berprestasi dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan atlit yang berprestasi.
 

Siswa Curang Dihadang Lima Paket Soal

Dalam ujian nasional (Unas) tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  telah menyiapkan sejumlah jurus agar pelaksanaannya bisa bersih dan jujur. Diantaranya dengan menyiapkan lima paket soal berbeda untuk setiap kelasnya. Kelima soal itupun dibuat dengan bobot kesulitan yang sama sehingga menyulitkan siswa yang akan mencontek temannya.
Sementara hari pertama ujian nasional (Unas) yang digelar serentak di tingkat SMA/MA/SMK senin kemarin (16/4), tercatat dua peserta izin sakit dan sebanyak 45 peserta dinyatakan drop out (DO). Sehingga sebanyak 47 peserta tidak mengikuti Unas dari sebanyak 15.547 peserta Unas sesuai dengan daftar nominasi tetap (DNT) terakhir yang tercatat di Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan.
               Lebih lanjut Kadispendik Kabupaten Lamongan Agus Suyanto melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni itu mengungkapkan, dua peserta yang dinyatakan izin sakit itu yakni pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dari MAN 1 Lamongan dan SMK Muhammadiyah 5 Babat. Karena ada izinnya, keduanya akan selanjutnya bisa mengikuti ujian susulan mata pelajaran bersangkutan pada Senin, 23 April 2012.
“Selanjutnya peserta terbanyak yang dinyatakan DO diantaranya SMK PGRI 1 Lamongan sebanyak 8 orang, SMK Muhammadiyah 5 Babat sebanyak 5 orang, dan SMAN 1 Kedungpring sebanyak 4 orang,” ujarnya.
Peserta Unas dengan terbanyak terdapat di SMKN 1 Lamongan yaitu sejumlah 1.910 orang. Sementara peserta paling sedikit terdapat di SMAN 1 Kembangbahu sebanyak 111 orang. “Total kehadiran peserta Unas tahun ini dari tingkat SMA sebanyak 5.725 orang, tingkat MA sebanyak 4.003 orang, dan tingkat SMK sebanyak 5.772 orang,” imbuhnya.
Terkait dengan siswa yang terhalang hadir dalam mengikuti Unas itu Zamroni menambahkan, mereka bisa mengikuti ujian susulan mulai Senin depan tanggal 23 sampai dengan 26 April, dengan mata pelajaran yang sama. Mereka yang mengikuti susulan itu akan berbarengan dengan Unas tingkat SMP yang dilaksanakan mulai 23 April. Unas tingkat SMA itu mengujikan sebanyak enam mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Fisika, Matematika, Kimia dan Biologi  

Rapelan Kekurangan Kenaikan Gaji Cair

Kabar gembira bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) khususnya di lingkup Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pasalnya, rapelan kekurangan kenaikan gaji PNS sebesar 10 persen selama 3 bulan akhirnya bisa direalisasikan cair hari ini. Pada awal Februari lalu, Presiden SBY telah menandatangani PP No 15, 16 dan 17 terkait daftar gaji baru PNS, anggota TNI dan Kepolisian yang berlaku sejak 1 Januari 2012.

            Kepala DPPKA Kabupaten Lamongan Heri Pranoto melalui Kabag Humas dan Infokom Kabupaten Lamongan Mohamad Zamroni menjelaskan, pencairan rapelan kekurangan tersebut mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2012 (3 bulan gaji). “Misalkan PNS golongan I/C dengan status menikah dan mempunyai satu orang anak, mereka akan memperoleh rapelan gaji sebesar Rp 381.600,” katanya.
            Selanjutnya, PNS golongan II/C dengan status menikah namun belum mempunyai anak sebesar Rp 442.500. Sedangkan PNS golongan III/A dengan status lajang menerima sebesar Rp 461.100. “Mereka akan mendapatkan rapelan sesuai dengan tingkat pangkat/golongannya, masa kerja, dan status dari masing-masing PNS tersebut sehingga perolehannya tidak sama,” ujar dia.
Sementara itu kenaikan gaji PNS 2012, tidak termasuk renumerasi, untuk golongan I/A masa kerja 0 tahun gaji pokoknya sekarang menjadi sebesar Rp 1.260.000. Kemudian PNS golongan III/A dengan masa kerja 0 tahun  Rp 2.046.100 (sebelumnya Rp 1.902.300) dan tertinggi III/D (masa kerja 32 tahun) Rp 3.742.300 (sebelumnya Rp 3.332.000). selanjutnya PNS golongan IV/A (masa kerja 0 tahun) sekarang gaji pokoknya Rp 2.436.100 (sebelumnya Rp 2.245.000), dan IV/E (masa kerja 32 tahun) Rp 4.608.700 (sebelumnya Rp 4.100.000).
Gaji tersebut diluar tunjangan keluarga (istri/suami 10% dari gaji pokok) dan anak (2%), tunjangan pangan ( 10 kg/orang), tunjangan jabatan untuk pejabat struktural maupun fungsional, tunjangan umum untuk yang tidak memegang jabatan struktural maupun fungsional.
 

Motif Gendang Ceplik Bandeng Lele Jadi Ikon Batik Lamongan

Meskipun Lamongan memiliki banyak motif batik namun sampai saat ini belum memiliki ikon batik yang bisa menjadi trade mark Lamongan. Dalam rangka menentukan dan menetapkan ikon batik Lamongan, maka diadakan Lomba Desain Batik yang diadakan tanggal 2 February sampai 9 April. Lomba itu akhirnya dimenangkan Gendang Ceplik Bandeng Lele karya ibu Solikhah dari Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran.
Penobatan juara dan penentuan ikon batik Lamongan itu dilangsungkan seusai Seminar Batik, Kamis, (12/4) di Grand Mahkota Hotel. Acara itu sendiri dibuka oleh ketua Dewan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lamongan Mahdumah Fadeli.
Dalam sambutannya, dia mengharapkan agar batik Lamongan  bisa eksis dan diakui seperti batik daerah lain yang sudah ada. Selanjutnya, sebagai ketua juri, dia menyebut desain yang diharapkan dari batik yang akan jadi ikon Lamongan hendaknya memiliki ke khasan Lamongan. Yaitu ikan bandeng dan Lele serta di tambahkan bunga melati yang merupakan lambang kesucian.
Dalam seminar yang menghadirkan dua tokoh batik dari Balai Besar Kerajinan Dan Batik Jogjakarta itu para peserta diberikan materi tentang Teknis pembuatan batik yang di sampaikan oleh Gamal Bya “Dalam mendisain batik sebaiknya dimulai, dari menentukan tema terlebih dahulu” demikian ungkapnya.
Sedangkan Umar Setiaji yang memberikan materi tentang Batik dan Perkembangannya mengungkapkan bahwa batik sarat akan filosofi. “Bila sekarang orang hanya melihat batik dari segi bisnis maka jaman dahulu batik merupakan ungkapan isi hati pembuatnya” tambahnya.
Acara di akhiri oleh pengumuman juara lomba desain batik. Dari 88 desain hasil karya 48 pengerajin batik di pilih tiga karya terbaik yang di anggap mewakili ikon Lamongan yaitu Gendang Ceplik Bandeng Lele karya ibu Solikhah sebagai juara pertama dan hasil desain ibu Tutik Handayani yang berjudul Kepiting Rowo Sisik Naga sebagai juara ke dua, sedangkan juara ke tiga diraih oleh ibu Muslimah dengan karyanya Ikan Laut. Ketiganya adalah pengrajin batik dari Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran.


 

Rembang Belajat eKTP Dari Lamongan

Rombongan Komisi A bidang pemerintahan DPRD Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang diketuai oleh Ridwan, melakukan studi banding (stuba) di Kabupaten Lamongan, kemarin (12/4). Bertempat di ruang pertemuan Sasana Nayaka, stuba oleh 14 legislator dalam rangka Program KTP elektronik (eKTP) itu diterima Asisten I Tata Praja Kabupaten Lamongan Luluk Humam.
 “Kedatangan kami kemari dalam rangka sharing kiat-kiat terkait E-KTP. Karena diketahui Lamongan wilayahnya terdapat 27 kecamatan dan 462 desa. Sementara di Rembang sendiri separonya yaitu terdapat 14 kecamatan, 7 kelurahan, dan 294 desa. Lamongan dengan cakupan yang lebih luas itu ternyata mampu mengakomodir terkait program nasional E-KTP,” kata Ridwan dalam sambutannya.
 Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat dilakukan launching E-KTP diketemukan animo masyarakat Rembang yang belum sesuai harapan. “Kami sudah berusaha memasang papan pengumuman baik dari cetak maupun elektronik dan menempatkannya pada posisi yang strategis seperti di jalan-jalan protokol, namun sampai pada hari ke-3 belum bisa berjalan dengan maksimal. Masyarakat sepertinya enggan untuk datang,” katanya.
Selain permasalahan kependudukan, mereka juga membahas terkait lingkungan hidup dan penataan pasar modern serta perlindungan pasar tradisional. Dari salah satu program kebersihan Kabupaten Lamongan Green and Clean, lanjut dia, mampu membawa Lamongan meraih sebanyak lima piala Adipura berturut-turut.
“Terlebih dengan tempat pembuangan sampah (TPS) yang sekaligus berfungsi sebagai pemrosesan akhir sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat merupakan inovasi yang sangat cerdas,” ungkapnya.
Terkait pasar modern, Rembang ternyata juga mempunyai permasalahnnya sendiri. Banyak investor yang masuk seperti pabrik semen atau PLTU yang otomatis semua butuh sarana ekonomi yang memadai, termasuk pertokoan. Sementara disisi lain investor “nakal” juga marak masuk. “Toko modern terlalu menjamur dan bebas berdiri sampai masuk ke desa-desa yang menyebabkan toko kelontong menjadi resah,” katanya.
        Sementara itu Luluk Humam menanggapi, bahwa program E-KTP di Kabupaten Lamongan dilakukan dengan mengedepankan sikap pro aktif oleh semua pihak. Kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk kelompok kerja (pokja) di tiap-tiap kecamatan yang disertai surat perjanjian  yang mengikat camat agar mensukseskan Program e KTP. Pelayanannyapun di buat dua shift kerja hingga malam hari.
“Sebenarnya masyarakat itu tidak malas. Hanya saja tinggal bagaimana kita melayani mereka. Sesuaikan jam kerja supaya mereka bisa datang sewaktu-waktu. Datang jam 10 malam-pun kita juga siap untuk melayaninya,” tandas Humam.  

Perpusda Tambah Koleksi 6 Ribu Buku

Perpustakaan Daerah (Perpusda) Lamongan tahun ini menambah lagi koleksi bukunya dengan 6 eksemplar buku dari berbagai jenis bidang ilmu. Penambahan melalui dana APBD tahun 2012 senilai Rp 288.000.000 tersebut akan menambah lagi koleksi buku Perpusda yang terletak di jalan raya Jaksa Agung Suprapto, sebelah timur terminal Lamongan itu

“Kepuasan minat baca masyarakat Lamongan untuk memenuhi kebutuhan infomasi akan tetap dijadikan prioritas utama kami, “ jelas Plt. Kepala Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan Erfan melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni. “Di tahun 2012, kami juga terus berupaya menambah koleksi sebanyak 6.000 eks pengadaan buku baru atau senilai Rp 288.000.000 yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan pengadaan,” imbuh dia.
Dia menyampaikan, bahwa buku yang ada di Perpusda Lamongan saat ini sebanyak 7.780 judul dengan total 36.870 eksemplar. Sementara yang ada di perpustakaan UPT Ngimbang sebanyak 1.678 judul dengan 2.758 eksemplar. Sedangkan yang disediakan di perpustakaan mobil keliling sebanyak 4.524 judul dengan total 19.079 eksemplar.
“Buku yang lama tidak serta dihilangkan. Mengingat buku itu adalah aset dan dianggap masih diperlukan dan layak sebagai referensi perpustakaan,” ujarnya. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat lanjut dia, maka jumlah koleksi atau bahan pustaka yang ada di Perpusda Lamongan ini dibagi lagi untuk disajikan ke 3 mobil perpustakaan keliling yang ada di kecamatan kota, Ngimbang, dan Karangbinangun.
Sementara itu menanggapi penurunan jumlah pengunjung pihaknya mengaku itu semua tergantung situasi dan keadaan. Misalnya, pada hari-hari yang bertepatan dengan anak sekolah ujian tengah semester (UTS), otomatis jumlah pengunjung tidak seperti biasanya. “Merujuk dari daftar hadir yang ada sebelum atau setelah UTS rata-rata 65 orang per harinya,” kata dia.
“Allhamdulilah selama ini juga tidak ada keluhan dari pengunjung perpustakaan. Ini terbukti, di kotak saran yang kami sediakan sebagai wahana request pengunjung tidak diketemukan usulan atau masukan serta keluhan,” pungkas Erfan.  
            Sebelum pengadaan penambahan buku tahun 2012 itu, Perpusda sendiri telah telah menambah koleksi pada tahun 2010 sebanyak 327 judul dan 1.815 eksemplar atau senilai Rp 74.855.000. Kemudian tahun 2011 sebanyak 404 judul dan 2.308 eksemplar atau senilai Rp 146.112.000. Juga ada bantuan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dan Badan Perpustakaan & Kearsipan Pemprop Jatim sebanyak 500 judul sebanyak 1.364 eks. Koleksi itu juga masih ditambah sumbangan dari pengunjung sejumlah 25 judul 41 eksemplar di tahun 2010 dan 350 judul 700 eksemplar di tahun 2011.
 

Muncul Inovasi Bank Sampah Dari LGC

Lamongan Green and Clean (LGC) II sukses melampaui target hingga 22 persen dari target yang ditetapkan sebesar 16 persen untuk program 3R (reduce, reuse dan recycle). Bahkan program ini juga melahirkan inovasi bank-bank sampah dengan administrasi dan manajemen ala perbankan serta tumbuhnya kebun-kebun bibit dengan beraneka tanaman yang bermanfaat bagi keluarga dan pemanfaatan air limbah untuk penyiraman tanaman. Terima kasih masyarakat Lamongan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Aris Wibawa mengatakan, untuk kategori RT berkembang, ada 172 RT. Karena banyaknya peserta LGC sehingga tim juri juga menerjunkan tim khusus dari Surabaya. Ada 5 tim, masing-masing tim ada 4 orang, mereka berasal dari Faskel Kota Surabaya dan Yayasan Unilever. Setelah itu menyusul untuk RT-RT Maju dan Perintis. Diperkirakan penilaian selesai bukan Mei mendatang. Awarding bagi para pemenang LGC bulan pertengahan bulan Juni.
Menurut dia, partisipasi masyarakat melalui LGC II luar biasa. Bila diestimasikan, peserta LGC tahun ini sebanyak 234 RT, partisipasi masyarakat di bidang lingkungan  mencapai Rp 2,3 miliar.  Besaran partisipasi masyarakat ini terukur dari nilai partisipasi masyarakat tiap RT peserta program LGC jilid 1 dan 2 yang  mencapai nilai 9-10 juta rupiah.
”Terjadi peningkatan di banding tahun lalu  yang hanya mencapai Rp 1,92 miliar.   Yang lebih membahagiakan lagi, LGC selain mampu mencetak  ribuan kader lingkungan, juga mampu membangkitkan spirit masyarakat untuk menata lingkungannya agar bersih, sehat dan teduh. Kampung-kampung sekarang tidak kumuh lagi dan gotong royong masyarakat juga meningkat, ” tukas mantan Kabag Humas tersebut.
Lebih lanjut dia menuturkan,  perputaran uang dari pengelolaan sampah utamanya sampah kering mencapai Rp 21 juta per bulan per RT, sedangkan hasil ekonomis dari sampah basah dibuat pupuk kompos untuk penghijauan masyarakat, bahkan ada yang sudah dikirim ke luar daerah seperti Mojokerto. ”Ternyata LGC mampu melahirkan saudagar-saudagar baru di Lamongan, ” imbuh dia.
Di kesempatan terpisah, Bupati Lamongan Fadeli mengapresiasi partisipasi dan inovasi  masyarakat Lamongan dalam LGC II yang bertema Waste Lover Menuju Lamongan Merdeka dari  Sampah.  Selain target upaya penataan lingkungan, beberapa goal yang ingin dicapai Pemkab Lamongan dalam program ini adalah pengelolaan sampah melalui 3R (reduce, reuse dan recycle) serta pengelolaan bank sampah, Pengelolaan lingkungan melalui reduksi penggunaan air bersih dan meminimalkan limbah domestik yang dihasilkan masyarakat di pemukiman.
 

BNK Sosialisai Bahaya Narkoba Di Ngimbang

Masjid Al-Fattah yang terletak di halaman SMA Negeri 1 Ngimbang tampak penuh sesak oleh murid-murid dari kelas X, XI, dan XII. Pasalnya, sejumlah 617 orang tersebut tampak antusias mengikuti sosialisasi bahaya narkoba yang digelar Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lamongan, selasa siang (10/4). Era saat ini, semua mempunyai peranan, kepentingan, dan tanggung jawab besar untuk menyelamatkan anak cucu dari bahaya narkoba.

            Setidaknya itu yang diungkapkan oleh Wakil Bupati Lamongan sekaligus Ketua BNK Lamongan Amar Saifudin saat menyampaikan sambutannya. “Pada era saat ini, semua mempunyai peranan, kepentingan, dan tanggung jawab besar untuk menyelamatkan generasi bangsa anak cucu kita dari bahaya narkoba,” kata dia.
            Dihadapan murid-murid sekolah yang mempunyai jumlah kelas X sebanyak 214 orang, kelas XI sebanyak 201 orang, dan kelas XII sebanyak 202 orang itu, lebih lanjut Amar mengatakan, siapa saja bisa terkena bahaya narkoba karena tidak memandang jenis kelamin. Dan saat ini justru perempuan-lah yang menjadi korban dan rawan terkena bujuk rayu narkoba terlebih karena jiwanya yang rapuh.
           “Indonesia saat ini mengalami dua ancaman serius. Yaitu masalah korupsi dan narkoba. Misalnya narkoba yang dikonsumsi oleh seorang pilot penerbangan komersil. Jelas itu sudah sangat memprihatinkan sekali. Tidak bisa dibayangkan seorang pilot membawa ratusan jiwa/nyawa ketika terbang kemudian terjadi kecelakaan,” ujar dia di sekolah yang di kepalai oleh Ganef Supriyanto dan mempunyai tenaga pengajar/guru sebanyak 46 orang dan tata usaha/tenaga administrasi sebanyak 16 orang itu.
            Sementara itu data yang diperoleh dari BNK Lamongan menyebutkan, pada tahun 2010 penyalahgunaan narkotika terdapat 7 kasus 11 tersangka, obat keras 18 kasus 19 tersangka, dan bahan adiktif 120 kasus 120 tersangka. Sementara itu barang bukti yang disita meliputi 1,9 gram ganja, 0,79 gram shabu, 3.198 butir pil carnopen, 1.142 liter arak, dan 95 liter miras.
            Selanjutnya tahun 2011 penyalahgunaan narkotika tercatat 6 kasus 12 tersangka, obat keras 24 kasus 31 tersangka, dan bahan adiktif 465 kasus 465 tersangka. Dan barang bukti yang disita meliputi 1 poket plus 4 pipet berisi serbuk shabu, 0,1 gram shabu, 1 butir ectacy/inex, 2 poket plus 6 linting ganja, 3.091 butir pil carnopen, 125 butir pil double L, 1.729,5 liter arak, 3.623 liter toak, 133 botol bir, dan 48 botol anggur. Sebagai narasumber dilakukan langsung oleh Kasatresnarkoba Polres Lamongan AKP Hasran.  
 

Bupati Lantik 2 Kades Baturono Dan Jabung

Tarmuji secara resmi terpilih sebagai Kepala Desa (Kades) Baturono Kecamatan Sukodadi setelah memenangkan sebanyak 1.660 suara dan Sutomo menjadi Kades Jabung Kecamatan Laren setelah memenangkan sebanyak 675 suara. Kedua Kades tersebut akhirnya dilantik secara resmi oleh Bupati Lamongan Fadeli, bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan dengan suasana khidmat dan lancar, kemarin (11/4).

            Kades Baturono Kecamatan Sukodadi Tarmuji pria yang baru dilantik Bupati kelahiran 18 Maret 1966 serta lulusan sarjana itu, menang telak dan secara sah telah mendapatkan sebanyak 1.660 suara jika dibandingkan dengan rivalnya yaitu Anis Suryani yang hanya mendapatkan 237 suara pada pemilihan Kades 4 Maret lalu. Tarmuji sendiri menggantikan Abdul Wafa yang telah masuk purna tugas.
            Semantara itu, Sutomo Kades Jabung Kecamatan Laren pria kelahiran 21 Juli 1965 yang hanya lulusan SLTP itu kini telah dipercaya masyarakatnya. Terbukti secara sah dia telah mendapatkan sebanyak 675 suara jika dibandingkan dengan rivalnya yaitu Achmad Zaini yang mendapatkan 552 suara pada pemilihan Kades 29 Maret lalu. Sutomo sendiri akan menggantikan Moh. Sucipto yang telah masuk purna tugas.
“Saya ucapkan selamat dan sukses semoga dalam kepemimpinannya ini kedua desa yaitu Baturono dan Jabung yang mayoritas penduduknya adalah sebagai petani dan peternak bisa berjalan bersinergi melalui Kades barunya masing-masing,” ujar Fadeli dalam sambutannya.
Bupati mengingatkan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kedua Kades tersebut dimintanya paling lambat 3 bulan setelah pelantikan agar segera menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah desa (RPJMdes) untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. “Ini merupakan penjabaran dan pelaksanaan visi misi pada saat yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai Kades,” katanya.
Selanjutnya terkait E-KTP Bupati menghimbau, dalam tahun 2012 program E-KTP harus kita sukseskan karena sangat besar manfaatnya baik bagi masyarakat maupun Pemerintah. Program E-KTP diharapkan akan memberikan kepastian status kependudukan dan meminimalisir penduduk yang ber-KTP ganda. Disamping itu, juga dapat digunakan untuk kepentingan pemilu yang akan datang.
“Dukungan dan peran serta kepala desa, perangkat desa dan seluruh lapisan masyarakat yang sangat kita harapkan, sehingga program E-KTP ini dapat selesai dengan tepat waktu,” tuturnya.
Sementara itu Bupati juga menyebutkan ada enam jabatan Kades yang kosong. Yaitu Desa Pasi Kecamatan Glagah dijabat PLT, Desa Dagan Kecamatan Solokuro karena meninggal dunia (MD), Desa Rejotengah Kecamatan Deket MD, Desa Pelang Kecamatan Kembangbahu MD, Desa Plumpang Kecamatan Sukodadi MD, dan Desa Kakatpenjalin Kecamatan Ngimbang MD.
“Saat ini jabatan Kades yang kosong diisi pelaksana tugas (PLT) Kades sebanyak satu orang dan dijabat penjabat (PJ) Kades ada lima posisi. Dengan demikian Kades definitif  sebanyak 456 orang dari Kades se-Lamongan yang sebanyak 462 orang. Sementara tahun 2012 ini Badan Perwakilan Desa (BPD) akan habis masa jabatannya. Saya harap mengawali tahun 2013 nanti sudah tersusun semua. Terlebih nanti akan ada pemilihan Kades secara massal sebanyak 300-an orang,” tandasnya.