Batalnya
kenaikan harga BBM bersubsidi ternyata mulai berimbas pada
terkoreksinya harga sejumlah komoditi di sejumlah pasar tradisional di
Lamongan. Menjelang rencana kenaikan harga BBM 1 April lalu diikuti
kenaikan komoditi di pasaran. Kini seiring terkatung-katungnya rencana
kenaikan BBM, penurunan harga komoditi mulai terjadi.
Misalnya
Harga beras gula pasir lokal di Pasar Sidoharjo/Lamongan yang turun Rp
200, dari harga minggu lalu Rp 11.000 menjadi Rp 10.800 perkilogram
minggu ini. Demikian pula di Pasar Babat juga turun dari harga Rp 10.950
di minggu lalu menjadi Rp 10.800 di minggu ini. Data harga ini
sebagaimana pantauan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan
(Diskopindag) setempat.
Harga minyak goreng curah
juga mengalami penurunan. Di Pasar Blimbing/Paciran, minggu lalu dijual
seharga Rp 11.550, minggu ini menjadi Rp 11.350. Penurunan sebesar Rp
200 perkilogram juga terjadi di Pasar Mantup. Yakni dari Rp 11.600
menjadi Rp 11.400 perkilogramnya.
Sedangkan
harga bawang putih dibeberapa pasar juga mengalami penurunan. Bila
minggu lalu di pasar Sidoharjo dan Babat harganya mencapai Rp 11.000,
maka minggu ini harganya turun menjadi Rp. 9.000 perkilogram. Demikian
juga di pasar Blimbing dan Mantup yang turun dari Rp 11.200 menjadi Rp.
9.100.
Sayangnya
turunnya harga bawang putih tidak di ikuti oleh bawang merah. Harga
bawang ini justru mengalami kenaikan yang cukup besar dipasar Blimbing
dan Mantup. Harga bawang merah naik menjadi Rp. 10.150 dari minggu lalu
yang cuma Rp. 9.150 per kilogramnya.
Penurunan
yang cukup besar justru terjadi pada cabe rawit. Harga bahan penyuka
makanan pedas ini terus saja menurun dari minggu ke minggu. Seminggu
yang lalu di pasar Sidoharjo dan Babat cabe rawit dihargai hingga Rp.
25.000 maka minggu ke empat ini hanya Rp 18.000 saja. Di pasar Blimbing
dan Mantup pun mengalami hal yang sama harganya turun dari Rp
25.600menjadi Rp. 17.600.
Sementara
itu harga lauk-pauk pun tidak mengalami banyak perubahan di minggu ini.
Harga daging sapi rata rata sekitar Rp 60.000 per kilogramnya,
sedangkan ayam kampung berkisar sekitar Rp. 54.000 sampai
Rp 55.600. Harga telur ayam ras maupun kampung juga tetap yaitu
masing-masing Rp 14.000 per kilogram dan Rp 1.500 per butir.
|
Senin, 30 April 2012
BBM Batal Naik, Harga Komoditi Mulai Turun
Sumenep Tertarik Kurikulum Bahasa Mandarin
Kecenderungan makin banyaknya produk dari China yang menguasai pasar lokal membuat Komisi
A DPRD Kabupaten Sumenep mengadakan observasi lapangan (OL) untuk
mengantisipasi dan kesiapan masyarakat Sumenep. Kabupaten Lamongan
dipilih sebagai sasaran OL untuk menambah referensi mereka dalam
pengembangan Bahasa Mandarin di Sumenep.
Rombongan
OL Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep yang diketuai oleh Titik Suryati
yang membawa serta 20 orang anggotanya itu diterima oleh Asisten I Tata
Praja Kabupaten Lamongan Luluk Humam di Ruang Sasana Nayaka, Kamis
(26/4). Mereka mengadakan OL di Lamongan karena Kota Soto tersebut telah
menerapkan kurikulum Bahasa Mandarin di sejumlah sekolahnya sejak lama.
“Abad
21 ini juga ditandai dengan mulai maraknya kebutuhan untuk menggunakan
Bahasa Mandarin. Terutama sebagai bekal kompetensi penduduk kami
digunakan sebagai bahasa komunikasi dengan mitra dari Mandarin terkait
dalam hubungan perdagangan. Karena di era globalisasi ini mereka
terbukti sukses dalam menguasai pasar lokal baik dalam skala kecil
maupun besar,” kata Titik dalam sambutannya.
Sementara
Luluk Humam menjelaskan, program Bahasa Mandarin di Kabupaten Lamongan
sudah dibuat payung hukumnya. Yaitu yang tertuang di Peraturan Bupati
nomor 16 tahun 2007 tentang pengajaran bahasa mandarin pada sekolah
lanjutan tingkat atas.
“Yang
menjadi pilot project pertamakali diterapkan adalah di SMAN 1 dan 2
Lamongan serta SMAN 1 Paciran dengan mendapatkan suntikan dana dari APBD
sebesar Rp 150 juta. Selanjutnya, tahun 2008 Pemda mengurangi jatahnya
dan hanya menggelontorkan dana sebesar Rp 40 juta dengan harapan akan
menjadi project yang mandiri. Tahun 2009 kemudian berkembang menjadi 4
sekolah dan dikucurkan dana Rp 100 juta,” urai Humam.
Program
tersebut ternyata berhasil dan sukses diterapkan. Itu terbukti sudah
menjadi project yang mandiri tanpa suntikan dana dari Pemda lagi. Dan
saat ini sudah berkembang di banyak sekolah mulai dari tingkat SD, SLTP
dan SLTA. “Diantaranya SMAN 1 Sukodadi dan Babat, SMPN 1 Lamongan, serta
ada 6 SDN yang sudah mengaplikasikan bahasa mandarin secara mandiri,”
pungkasnya.
|
Lomba Hantaran Peringatan Hari Kartini ke 133
Ruang di Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Rabu (25/4), menjadi
meriah oleh suara merdu ibu-bu nggota Dharma Wanita Persatuan Setda
Kabupaten Lamongan yang lomba karaoke dan membuat hantaran pernikahan
dari bahan mukena untuk merayakan Hari Kartini. Hari yang merupakan
peringakatan lahirnya RA Kartini, pahlawan wanita yang memperjuangkan
kebebasan bagi wanita-wanita Indonesia termasuk ibu-ibu Dharma Wanita
Setda kabupaten Lamongan.
Seperti
yang diungkapkan oleh penasehat Dharma Wanita Persatuan Setda Kabupaten
Lamongan Anis Kartika Yurohnur Efendi dalam sambutan pembukaannnya,
berkat pejuang wanita tersebut kini wanita-wanita Indonesa memiliki
kemerdekaan dari keterbelakangan dan dapat berekspresi untuk
mengembangkan potensi disetiap diri. Maka tak heran kalau para anggota
Dharma Wanita tersebut merasa wajib memperingati hari kartini ke 133.
Anis mengharapkan agar kecintaan Kartini pada bangsa dan Negara serta
semangatnya untuk menjunjung harkat dan martabat perempuan Indonesia
bisa diteladani. Sebelum mengakhiri sambutannya, istri dari Sekretaris
Kabupaten Lamongan tersebut mengajak kepada ibu-ibu anggota Dharma
Wanita Setda Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan serta mencari peluang yang dapat memberikan kesempatan untuk
menbangun bangsa agar kesetaraan dan keadilan gender dapat terlaksana
dengan baik.
Dalam
acara ini para ibu-bu wakil dari setiap SKPD ditantang untuk menunjukan
kebolehannya dalam berkreasi membuat hantaran dari mukena dan berolah
vocal dalam lomba membuat hantaran dan lomba karaoke. Masing-masing
lomba diikuti oleh tiga belas peserta. Dalam lomba kreasi hantaran,
disajikan berbagai kreasi hanatran yang indah dan penuh kretifitas.
Perlengkapan sholat wanita itu disulap menjadi berbagai bentuk yang unik
seperti masjid, boneka, dan aneka binatang.
Menurut
para juri yang berasal dari tim penggerak PKK Kabupaten Lamongan
penilaian didasarkan pada kreatifitas, ketrampilan dan kerapian. Dan
yang terpenting adalah hendaknya hasil kreasi tidak merusak mukena yang
dibuat. Hal tiu seperti diungkapkan oleh dewan juri saat mengumumkan
pemenang. Pemenang I lomba ini di raih oleh Bagian Humas dan Infokom
yang di wakili oleh Devy Wahyuningsih dan Dwi Noviyanti, juara kedua diraih oleh BUMD dan KPDE berhasil meraih juara ketiga.
Sedangkan
dalam lomba karaoke peserta diwajibkan untuk menyanyikan dua lagu,
yakni lagu wajib dan bebas. Satu lagu wajib yang bisa dipilih dari
berbagai lagu, seperti mutiara yang hilang dan jalan terbaik, juga
sebuah lagu bebas. Dalam memilih lagu bebas para ibu-ibu tidah hanya
memilih lagu-lagu pop saja beberapa peserta dengan merdu membawakan
lagu-lagu dangdut bahkan rock.
Para peserta penuh percaya diri berdendang dan bergaya diatas panggung
karena aksi panggung memang merupakan slah satu dari empat point yang
menjadi penilaian juri disamping vocal, teknik vocal dan pembawaan lagu
dan expresi. Peserta yang dianggap terbaik dalam lomba ini adalah ibu
Tony Tamtama Jati dari bagian Kemasyarakatan, terbaik
kedua dari bagian pembangunan ibu Eko Priyono dan Ibu hurip yang
mewakili Kantor Pengolahan Data Elektronik menjadi terbaik ke tiga.
Meskipun
sempat berhalangan hadir dari awal acara, tapi ketua tim penggerak PKK
Mahdumah Fadeli menyempatkan hadir pada saat peneyerahan hadiah pada
pemenang lomba tersebut. “Kita harus meniru teladan RA Kartini, terutama
kesabarannya. Kita harus sabar dalam mendampingi suami,” demikian
ungkapnya.
|
Sampah Kini Bernilai Ekonomi Tinggi
Kegiatan kebersihan sampah program Lamongan Green and Clean
(LGC) jilid II yang dimotori oleh Badan Lingkungan Hidup Lamongan
tampaknya sudah mulai bergerak menjadi ladang perekonomian bagi warga
setempat yang memiliki kreatifitas dan imajinasi tinggi. Orentasi mereka
kinipun tidak hanya sekedar lomba tetapi sudah menjadi bagian hidup
sehat, sekaligus menjadi masyarakat yang produktif.
Setidaknya itu yang disampaikan Sekkab Lamongan Yuhronur
Efendi saat memberikan sambutannya sekaligus membuka acara Workshop
tahap II dan penyerahan hadiah kepada 50 RT terbaik kategori wilayah
berkembang yang difokuskan di kecamatan kota, di Shaba Dyaksa setempat,
Selasa (24/4). “Saya merasa bangga dengan kondisi yang seperti sekarang
kita lakukan,” ujarnya.
Awalnya
dulu Pemkab Lamongan tidak menyangka LGC tahap I bisa terlaksana
sedemikian bagusnya. Begitu juga dengan saat ini LGC tahap II yang
berteakan waste lover dengan titik tekan pengelolaan sampah.
“Kita lihat sekarang kebutuhan lingkungan, keindahan lingkungan dan
kebutuhan pengelolaan sampah sudah menjadi kebutuhan masyarakat sendiri.
Bahkan kegiatan kebersihan sampah pun sudah mulai bergeser menjadi
ladang perekonomian bagi warga setempat,” katanya.
LGC tahap II ini lanjut dia, sudah terjadi pergeseran yang cukup
signifikan dengan membawa dampak positif. Pasalnya, kata dia,
pengelolaan sampah yang awalnya hanya coba-coba sekarang sudah mulai
bergerak kea rah lebih baik. Yang semula hanya tumpukan plastik tidak
bernilai, sekarang laku untuk dijual. Atau seonggok sampah yang semula
hanya disetorkan, ditimbang, kemudian dicatat, sekarang pun itu juga
sudah laku dijual. “Artinya ini sudah bergerak ke persoalan lain
(bisnis),” ungkapnya.
Selain itu Yuhronur mengatakan ternyata kegiatan LGC tahap II ini juga
mampu membangkitkan kebersamaan, kerukunan dan keakraban antar warga
karena seringnya melakukan kerja bhakti antar rumah. Karena menurut
pengamatannya, semangat kebersamaan dan kegotong-royongan yang dulu
sangat kental sekarang dirasakannya sudah mulai mengendur. “Minimal
mereka sekarang mau keluar dari pagar,” katanya.
Sementara
itu Kepala BLH Kabupaten Lamongan Aris Wibawa menerangkan, bahwa
wilayah perintis yang terdiri dari 46 RT yang tersebar di 27 kecamatan
telah selesai dilaksanakan penilaiannya pada tanggal 20 April 2012. Dia
melihat bahwa RT-RT perintis tersebut memiliki semangat dan kecintaannya
dalam penataan lingkungan yang luar biasa. “Dan itu terbukti bahwa ada
peserta yang bisa melampaui wilayah yang ada di Kecamatan Lamongan
kota,” pungkasnya.
Secara simbolis Sekkab didampingi Kepala BLH, Kepala Dinas PU Cipta
Karya dan Asisten Ekonomi Pembangunan menyerahkan hadiah berupa bantuan
komposter (alat pengolah sampah menjadi pupuk). Diantaranya untuk
Sukomulyo RT 3/RW 6, Sidokumpul RT 3/RW 1, Deket Kulon RT 1/RW 6,
Sukorejo RT 1/RW 2, Sidoharjo RT 3/RW 6, Banjarmendalan RT 1/RW 3, Jetis
RT 3/RW 4, Made RT 3/RW 7, Temenggungan RT 3/RW 5 dan Tlogo Anyar RT
2/RW 1.
|
Selasa, 24 April 2012
Kena Tifus Dan Liver, Kerjakan UN Di Rumah Sakit
Satu orang siswa SMPN 1 Lamongan tepaksa harus
mengerjakan soal ujian nasional (UN) SMP sederajat di RSUD dr Soegiri
dengan kondisi tangan dipasangai selang infus. M Yudhistira Arif Ramadon
(Arif), nama siswa tersebut, harus megerjakan soal UN hari pertama yang
mengujikan mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia karena terserang
sakit tifus dan liver.
Fakta
tersebut kemarin (23/4) terungkap saat Bupati Lamongan Fadeli melakukan
sidak hari pertama UN SMP sederajat. Meski di rumah sakit, Arif tetap
dijaga seorang pengawas ujian saat mengerjakan soal UN.
Selain
mengunjungi peserta UN yang mengerjakan soal di rumah sakit, Fadeli
bersama Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto, Asisten Tata Praja Luluk
Humam serta Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni juga melakukan
sidak di SMPN 3 Lamongan, SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan. Sidak itu
dilakukannya sesaat sebelum siswa mengerjakan soal UN. Sehingga
kedatangan rombongan tidak sampai menganggu konsentrasin siswa yang
mengerjakan soal UN.
Menurut
Ayah siswa yang sakit, Nemu, anaknya jatuh sakit selain karena faktor
kelelahan juga dimungkinkan karena shock saat melihat kecelakaan.
Dikatakan olehnya, anak pertama dari dua bersaudara itu masuk rumah
sakit sejak hari Sabtu lalu (21/4). “Malam hari setelah melihat
kecelakaan itu, dia tidak bisa tidur semalaman dan akhirnya saya bawa ke
rumah sakit, “ ujar pria yang tinggal di Kecamatan Turi tersebut.
Sebelumnya,
saat di SMPN 3 Lamongan Fadeli menyampaikan cukup optimis dengan
pelaksanaan UN di Lamongan akan berjalan lancer dan sukses. Bukan hanya
tingkat kelulusan yang akan tercapai dengan prosentase tinggi, namun
juga secara kualitas sebagaimana tahun lalu. Dia juga cukup optimis,
sebagaimana UN tahun lalu, tidak akan terjadi kebocoran soal di
Lamongan.
Tahun
lalu, seperti diungkapkan Mohammad Zamroni, siswa Lamongan meraih
rangking pertama nilai rata-rata UNH SMP sederajat se Jatim dengan nilai
rata-rata 33,57. Kemudian SMPN 2 Lamongan dengan nilai rata-rata 36,2
menjadi yang terbaik kedua se Jatim. Untuk MTs sederajat juga menjadi
yang terbaik di Jatim dengan nilai rata-rata 33,36. Kemudian MTs
Miftahul Ulum menduduki rangking kedua nilai rata-rata UNMTs swasta se
Jatim.
Terpisah,
Agus Suyanto mengungkapkan UN SMP sederajat tahun ini diikuti 19.579
orang siswa di 308 lembaga negeri dan swasta. Degnan rincian, di 50
lembaga sekolah negeri diikuti 9.607 siswa dan di 258 lembaga sekolah
swasta diikuti sebanyak 9.972 peserta. Jumlah tersebut termasuk dua
lembaga SMP luar biasa (SMPLB) swasta dengan peserta sebanyak tujuh
orang.
UN
SMP sederajat kali ini melibatkan sebanyak 2.248 pengawas ujian dengan
system silang penuh. Yakni antara guru pengawas SMP dengan MTs dan antar
guru pengawas SMP dengan SMP namun antar sub rayon. Sementara ruang
ujian yang digunakan mencapai 1.124 unit kelas.
Pertumbuhan Penduduk Lamongan 0,07
Hasil
sensus penduduk nasional tahun 2010, penduduk Indonesia adalah yang
terbesar keempat di dunia dengan 237,6 juta jiwa. Melebihi target sensus
yang ditetapkan sebesar 237,6 juta jiwa, atau lebih 3,4 juta jiwa.
Sementara fenomena sebaliknya di Lamongan. Laju pertumbuhan penduduk
(LPP) di Kota Soto ini hasil pendataan tahun 2011 malah hanya 0,07,
paling rendah secara nasional.
Data
tersebut kemarin diungkapkan Bupati Lamongan Fadeli saat Rapat Kerja
Daerah (Rakerda) Keluarga Berencana (KB) Lamongan di Pendopo Lokatantra
setempat. Kegiatan itu selain dihadiri 182 peserta dari Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (PPKB), juga dihadiri
Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Jawa Timur Agus Putro Proklamasi.
Lebih
lanjut disebutkan Fadeli, LPP Lamongan itu juga jauh dibawah angka Jawa
Timur yang mencapai 0,78 dan nasional yang sebesar 1,8. Meski capaian
peserta KB di Lamongan cukup membanggakan, dia berharap ada peningkatan
penggunaan alat kontrasepsi yang lebih efektif disbanding suntik dan
pil. Yakni kontrasepsi jenis IUD (spiral), MOW atau metode operasi
wanita dan MOP (metode operasi pria).
Di
kesemptan itu dia juga kembali menyinggung gagasan untuk membentuk
Gugus Kota Layak Anak di Lamongan. implementasinya, kata dia, akan
dilakukan melalui pembinaan terhadap unsur pewrempuan di desa sehingga
memahami masalah perlindungan perempuan dan anak. Juga dengan membentuk
Pusat Pengaduan Kekerasan (PPK) terhadap perempuan dan anak di setiap
kecamatan.
Dalam
sambutannya Agus Putro Proklamasi mengungkapkan bahwa Program KB sejak
diluncurkan tahun 1970 telah mampu mencegah pertmbuhan penduduk sebesar
100 juta jiwa. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Lamongan berhasil
mencapai dibawah rata-rata Jawa Timur.
Terpisah,
Kepala Badan PP dan KB Lamongan Hamdani Azahari menyebutkan, peserta KB
baru di Lamongan melampaui target hingga mencapai 118,69 persen. Yakni
dari target 37.215 peserta, tercapai 44.172 orang peserta. Capaian
serupa juga terjadi untuk peserta KB aktif. Yakni dari target 188.161
pemenuhan permintaan masyarakat (PPM), tercapai 234.915 PPM, tau
mencapai 124,85 persen.
Sementara
penurunan juga terjadi pada usia kawin pertama penduduk wanita
Lamongan. tahun 2010, tercatat ada 1.878 wanita Lamongan di bawah usia
20 tahun yang menikah. Sementara di tahun 2011 tercatat ada 1.649 orang
wanita di bawah usia 20 tahun yang menikah. Terbanyak di Kecamatan Modo
sebesar 44 persen. Padahal resiko hamil pada usia di bawah 20 tahun
cukup besar. Seperti resiko keguguran, takanan darah tinggi, keracunan
kehamilan, timbulnya kesulitan perkawinan, hingga berat bayi lahir
rendah dan resiko kanker leher Rahim.
Rapat Kerja tahun ini membahas beberapa materi diantaranya peluang tantangan dan permasalahan KB pria disampaikan oleh Suadi Rachman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Kemudian Evaluasi dan Rencana Operasional Bidang PP yang disampaikan oleh Suchamtin.
Bunga 6 Persen Untuk Petani Pengguna SRG
Bagi petani yang memanfaatkan sistem resi gudang (SRG), Badan Pengawas Perdagangan Komoditi Berjangka (Bappebti) menjamin
jika menggunakannya sebagai agunan untuk pinjam di bank, bunganya hanya
akan sebesar 6 persen pertahun. Atau sebesar 0,5 persen perbulan.
Itupun tanpa dipotong biaya pencairan dari bank yang ditunjuk.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bappebti Syahrul
R. Sempurnajaya dalam siaran persnya saat acara sosialisasi SRG
bertempat di Hotel Grand Mahkota Kabupaten Lamongan, kemarin (19/4).
“Apabila mereka pengguna resi gudang, pihak bank yang ditunjuk hanya
menggenakan bunga sebesar 6 persen saja dan sisanya ditanggung oleh
pemerintah. Tidak perlu ada agunan seperti surat tanah dan sejenisnya.
Resi gudang juga dapat ditawarkan ke pasar lelang seperti di Jatim,
yaitu di Pasar Puspa Agro Sidoarjo,” kata Syahrul.
Sementara itu, lanjut dia, sejak tahun 2008 pelaksanaan SRG telah
dilaksanakan di beberapa daerah di Propinsi Jatim antara lain Kabupaten
Banyuwangi, Jombang, Tulungagung, Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto,
Pasuruan, Madiun, dan Ngawi. Dengan total resi gudang yang diterbitkan
sebanyak Rp 23,04 milyar dengan nilai pembiayaan yang dikucurkan kepada
petani sebesar Rp 12,45 milyar. “Pembiayaan tersebut dirasakan sangat
bermanfaat bagi petani terutama dalam menghadapi panen raya yang
harganya cenderung turun,” imbuhnya.
Jodi
Lutfiansyah dari Bank Jatim, salah satu bank yang ditunjuk selain BRI,
juga memberikan jaminan serupa. Dia menandaskan pengguna resi gudang
tidak akan dipotong berbagai biaya pencairan seperti layaknya kredit
lainnya. Sampai dengan Maret tahun ini, pihaknya telah mengucurkan Rp
7,3 miliar untuk kredit SRG pada petani. Itu untuk wilayah Kraksaan,
Nganjuk, Jombang, Tulungagung dan Madiun serta Ngawi.
Secara nasional, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan hingga saat
ini sebanyak 402 resi gudang dengan total nilai resi gudang yang
diterbitkan Rp 56,39 milyar. Sedangkan total resi gudang yang dijaminkan
ke pihak bank sebanyak 286 resi gudang dan jumlah pembiayaan yang telah
disalurkan melalui resi gudang sampai saat ini mencapai Rp 30,45
milyar. “Sekarang telah terbangun sebanyak 41 gudang SRG yang tersebar
di 34 kabupaten pada 10 propinsi mencangkup Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi,” ujarnya.
Sementara itu saat ditemui di tempat berbeda, Bupati Lamongan Fadeli
mengatakan, SRG ini merupakan langkah awal dan sangat penting untuk
dilaksanakan di daerah karena merupakan program yang bisa mengangkat
harkat martabat petani. “Sebagai daerah yang 66 persennya adalah
pertanian, tentu bidang ini menjadi prioritas kami. SRG in ibis amenjadi
solusi agar petani bisa menikmati harga yang layak untuk panennya,”
tandasnya.
Dikatakan
olehnya, bagi petani, mereka akan mendapatkan harga jual yang lebih
baik karena bisa menunda waktu penjualan. Selain itu, petani juga bisa
mendapatkan pembiayaan dengan cara cepat dan mudah. Sistem tersebut
menurut dia juga akan mendorong petani agar berusaha dalam kelompok
sehingga meningkatkan nilai tawar.
Lamongan adalah satu diantara lima daerah di Jawa Timur yang tahun ini menerima bantuan pembangunan resi gudang. Selain Lamongan, yang menerima bantuan serupa adalah Blitar Probolinggo, Situbondo dan Tuban. Resi Gudang Lamongan dibangun di desa Bakalanpule/Tikung dengan dana DAK sebesar Rp 5.226.822.000. Selain gudang induk, juga dilengkapi fasilitas mesin pengering dan lantai jemur.
Sistem Yarnen, Bulog Langsung Beli Gabah Petani
Bulog Divre Jatim menggulirkan kerjasama langsung dengan petani terkait pengadaan gabah dan beras. Di antaranya kerja sama on farm. Artinya pihak Bulog bekerja sama langsung dengan petani. Teknisnya yakni memberikan pinjaman berupa pupuk, benih atau yang lain. Untuk pembayarannya dengan sistim yarnen (dibayar setelah panen). Dan Bulog membeli sesuai dengan harga yang disepakati.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Perum Bulog (Kabulog) Divre Jatim Rito Angky Pratomo
saat memberikan materi terkait terobosan Bulog Jatim dalam kemudahan
pembelian gabah dan sosialisasi MoU Bulog bekerja sama dengan Kantor
Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan di Ruang Shaba Dyaksa setempat,
kemarin.
Menurut
Angky, sistem kerja sama itu sama seperti yang dilakukan dalam skala
nasional. Sedangkan yang berbeda adalah Bulog Divre Jatim menggulirkan
kerja sama alternatif. Dalam kerja sama ini, pihaknya melakukan MoU
dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan), bahwa Bulog siap menerima
gabah/beras.
“Dalam kerja sama ini tidak ada batasan minimal dan maksimal beras yang harus masuk ke Bulog. Berapa
pun jumlahnya akan kami terima. Kerja sama ini adalah untuk meng-cover
kerja sama yang tidak ada di Bulog Pusat," jelasnya.
Sementara
untuk mengantisipasi antrian panjang di hari kerja dan kiriman di hari
sabtu dan minggu yang justru menurun drastis, Bulog Divre Jatim telah
memberikan kemudahan dalam pelayanan yaitu siap untuk membeli gabah
petani di hari libur. Namun dengan syarat membuat janji dengan kepala
gudang terlebih dahulu. Dan Bulog siap untuk menerima baik kiriman dalam
skala besar (dengan memakai truk) maupun kecil (colt L300 atau
sejenisnya).
Opsi
ini dilakukan Bulog karena kebanyakan mereka menjual gabahnya di hari
kerja (Senin-Jum’at). Situasi tersebut membuat antrian panjang dan
membuat grafik pengiriman pada Sabtu dan Minggu (hari libur) turun. “Ini
merupakan salah satu inovasi membuka pengembangan jaringan-jaringan
kecil dengan gapoktan dan memperluas akses seluas-luasnya dengan
petani,” kata Angky.
Sementara itu dalam data perbandingan prognosa dan realisasi pengadaan
gabah/beras Sub Divre Bojonegoro, untuk Unit Penggilingan Gabah Beras
(UPGB) Lamongan, dari prognosa setara beras sebesar 5.200 ton, sampai
dengan April ini telah terealisasi sebesar 2.473 ton atau sebesar 48,60
persen. Kemudian di Gudang Beras Bulog (GBB) Karangkembang yang
prognosanya 7.874 ton gabah atau setara beras 7.200 ton, sudah
terealisasi 5.869 ton gabah dan 5.420 ton beras. Kemudian di GBB
Sukorejo dari prognosa 16.850 ton gabh atau setara 11.500 ton beras,
saat ini penyerapannya sudah mencapai 4.744 ton gabah dan 4.672 ton
beras.
Sementara
untuk prognosa di seluruh wilayah Divre Bojonegoro diperkirakan akan
bisa menyerap hingga 91.338 ton gabah atau 74 ribu ton setara beras.
Sementara sampai dengan April, sudah terealisasi 48.344 ton gabah dan
30.983 ton beras. Penyerapan itu sekitar 47 persen dari prognosa yang
ditetapkan.
Sekkab
Lamongan Yuhronur Efendi yang membuka kegiatan itu mengungkapkan,
Pemkab Lamongan telah menggelontorkan dana dari APBD tahun 2012 berupa
pinjaman dana revolving sebesar Rp 3,5 milyar kepada sebanyak 39
kelompok lumbung pangan yang tersebar di 16 kecamatan dana ketahanan
pangan. Diantaranya sebagai dana pembelian gabah petani. Selain itu juga
ada dana serupa dari APBD
Dia menambahkan, sejumlah anggota kelompok tani sebanyak 1.687 orang
yang tergabung dalam 469 gapoktan telah berperan aktif memfasilitasi
petani dalam melakukan usaha taninya. Selain itu juga ada dana sebesar
Rp 1,9 milyar telah dikucurkan dari alokasi dana APBD tingkat I Jatim
untuk 8 Gapoktan.
Angklung dan Fashion Show Di Pertemuan PKK Sebakorwil Bojonegoro
Rabu
pagi (18/4) di Pendopo Lokatantra Lamongan dilangsungkan pertemuan
pengurus tim penggerak PKK , Dharma Wanita Persatuan dan Persatuan
Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) se Bakorwil II Bojonegoro. Dalam
acara ini juga ditampilkan pertunjukan kesenian diantaranya Tari
Bolokuswo yang di tampilkan oleh siswi-siswi SMPN I Kembangbahu. Juga
ditampilkan kesenian musik angklung dari Kelompok Kerja Guru Seni Budaya
dan Keterampilan (KKGSBK). Serta ada juga fasion show batik dan tenun
khas Lamongan yang di tampilkan oleh siswa-siswi SDN Unggulan Jetis III.
Di
kesempatan itu, Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Lamongan Mahdumah
Fadeli mengungkapkan sejumlah prestasinya PKK Lamongan. Diantaranya
berhasil meraih Juara II lomba penyuluhan dan Lomba kegiatan photo serta
juara III pengisian KMS di Jambore PKK tingkat Jawa Timur dan ditingkat
nasional meraih juara ke II.
Selain
melaporkan prestasi-prestasi PKK yang dipimpinya dia juga melaporkan 19
kegiatan yang sudah dilakukan selama tahun 2011-2012. Diantaranya pleno
yang setiap tiga bulan diadakan di tiap desa kelurahan atau kecamatan
yang salah satu agendanya adalah memberikan bantuan kepada lansia dan
ibu hamil serta pemberian bantuan modal usaha kecil. Ibu-ibu
berprestasi ini juga memperhatikan kesehatan para wanita dan remaja
dengan mengadakan penyuluhan dan pelayanan untuk menanggulangi kanker
leher rahim dan seminar kesehatan reproduksi remaja dan narkoba HIV/AIDS
yang diikuti para remaja se kabupaten Lamongan.
Pertemuan
yang sudah dua kali diadakan di Lamongan ini dihadiri oleh ketua Tim
penggerak PKK dari berbagai kabupaten se Bakorwil II Bojonegoro dan dari
beberapa kabupaten kota yang lain diantaranya dari Mojokerto dan
Kediri. Dalam sambutannya ketua Tim penggerak PKK se Bakorwil Bojonegoro
Eny Widati Ciptowiyono mengharapkan pertemuan seperti ini dapat
mengeratkan tali silaturohmi.
Berbagai
bazaar dari kecamatan-kecamatan sekabupaten Lamongan juga turut
mewarnai acara ini. Tiap-tiap kecamatan memamerkan produk unggulan
daerahnya masing-masing seperti krupuk ares darikecamatan Bluluk.
Sedangkan kecamatan Paciran dan Brondong masing-masing menampilkan
produk unggulan mereka berupa batik Sendang dan Ikan asin.
Peserta PKH Lamongan Terbesar Di Jatim
Ketua
Tim Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Pusat M Aswad
mengungkapkan penerima Program Keluarga Harapan di Lamongan merupakan
yang terbesar di Jawa timur. Meskipun jumlah penerimanya kini juga sudah
jauh menurun dibanding program pertama di tahun 2007 lalu. Yakni dari
3.2925 rumah tangga sangat miskin (RTSM), sekarang sudah turun menjadi
26.596 RTSM.
Menurut
dia, selain menerima PKH award kategori verifikasi terbaik wilayah
Indonesia tengah, Lamongan juga masuk dalam empat kategori dari enam
kategori yang diadakan. Diantanya kategori perhatian
pemerintah daerah terhadap pendamping dan operator PKH dan kerjasama
pendamping dan operator. Hal itu diungkapkannya kemarin saat Bimbingan
Teknik operator PKH di Ruang Sabha Nirbawa.
Dalam
kesempatan ini Bupati Lamongan mengharapkan agar fakta bahwa besarnya
jumlah RTSM penerima PKH di Lamongan hendaknya menjadi pemicu dan
motifasi dalam mensinergikan program-program PKH ini. Kepada para
pendamping, Fadeli mengharapkan agar bisa mengarahkan keluarga-keluarga
yang di dampingi untuk bisa meningkatkan kesehatan dan pendidikan
anak-ananya.
Program
PKH memang di fokuskan kepada anak-anak dan ibu hamil. Penerima program
ini adalah keluarga sangat miskin yang memliki anak yang bersekolah
dari SD ampai SMP. Menurut Afifah, salah satu pendamping di Lamongan,
banyak keluarga sangat miskin yang protes karena anak yang bersekolah di
SMA juga memerlukan biaya sekolah yang tidak sedikit.
Alokasi
peserta PKH berkurang setiap tahunnya di tiap tahapan pencairan karena
adanya verifikasi. Tahun 2007, pada tahap pertama ada 31.520 RTSM dengan
nilai pencairan Rp 11.564.894.000. Sementara tahap 2 menjadi 31.529
RTSM dengan anggaran Rp 12.524.923.000 dan tahap ketiga menjadi 31.530 RTSM dan cair Rp 12.544.858.000.
Selanjutnya
di tahun 2008 turun menjadi 30.735 RTSM dan cair Rp 12.280.357.000 pada
tahap pertama. Kemudian di tahap kedua RTSM penerima turun menjadi
29.497 RTSM dengan anggarn sebesar Rp 11.075.352.000 dan di tahap ketiga
menjadi 29.421 RTSM dengan anggaran sebesar Rp 11.045.315.000.
Sedangkan
di tahun 2009, tahap pertama terdapat 27.530 RTSM dengan pencairan dana
Rp 10.373.392.000, tahap kedua untuk 27.281 RTSM dengan dana Rp
10.215.697.000, serta di tahap ketiga terdapat 26.322 RTSM dengan jumlah
dana yang dicairkan Rp 9.826.157.000.
Tahun
2010, tahap pertama terdapat 28.475 RTSM dengan dana Rp 7.947.750.000,
tahap kedua terdata 28.720 RTSM dengan dana Rp 7.769.150.000, dan tahap
ketiga ada 27.424 RTSM dengan pencairan dana mencapai Rp 7.403.800.000.
Kemudian tahun 2011 tahap pertama menjadi 27.988 RTSM dengan dana Rp 7.702.050.000, tahap kedua sebanyak 27.932 RTSM dengan pencairan Rp 7.690.300.000, tahap ketiga sebanyak 26.580 RTSM dan Rp 7.184.700.000. Sedangkan tahun ini baru dicairkan untuk tahapan pertama kepada 26.596 RTSM sebesar Rp 7.314.350.000.
TNI AD Siap Bantu Pengentasan Kemiskinan
Melalui kemampuan serta kekuatan yang dimiliki, TNI-AD siap membantu dan mendukung program-program tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen
TNI Murdjito saat kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Lamongan serta
dalam rangka lawatannya di beberapa wilayah di Jatim bersama rombongan,
bertempat di Tanjung Kodok Beach Resort, Paciran, Selasa (17/4) malam.
Keesokan harinya, Pangdam mengadakan pertemuan tertutup bersama
jajarannya di Makodim 0812 Lamongan.
“Melalui kemampuan serta kekuatannya, TNI-AD siap membantu dan mendukung program-program Pemerintah Daerah,” kata Murdjito
Jendral bintang dua orang asli Solo itu saat memberikan sambutannya.
Dia pun menegaskan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan kewajiban TNI
terhadap masyarakat dan tidak terkait kepentingan tertentu.
Lebih
lanjut dia mengatakan, prajurit TNI-AD wilayah Jatim juga sedang
melaksanakan program renovasi rumah tidak layak huni bekerja sama dengan
Kodam. Kegiatan itu sesuai dengan tupoksinya yaitu diantaranya tugas
perang dan operasi militer selain perang. “TNI bekerja dari, oleh dan
untuk masyarakat. Kita akan menjalankan kepercayaan ini sebaik-baiknya,
ini merupakan kewajiban kami,” tegas Murdjito.
Kegiatan
Bhakti TNI renovasi rumah tidak layak huni akan menyelesaikan renovasi
10 ribu rumah warga kurang mampu. Jumlah itu tersebar di beberapa
kabupaten dengan jumlah masing-masing kabupaten sebanyak seribu rumah.
Terkait daerah yang sudah menjadi sasaran diantaranya Kabupaten Pacitan,
Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Mojokerto,
Pasuruan, dan Sumenep. “Lamongan belum, dan nanti kita akan ajukan itu,”
katanya.
Sementara itu dalam sambutannya Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan terkait dengan potensi yang ada di wilayahnya tersebut. Baik
dari sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan
perikanan, sektor industri pengolahan, serta sektor jasa. “Selamat
datang kepada Bapak Mayjen TNI Murdjito beserta rombongan dan
ditengah-tengah kesibukannya telah menyempatkan hadir disini,”
tandasnya.
Mayjen
TNI Murdjito yang sebelumnya bertugas sebagai Staf Ahli Tingkat III
Bidang Komsos Panglima TNI itu menggantikan Pangdam sebelumnya Mayjen
TNI Gatot Nurmantyo dan dilantik pada 28 November 2011 lalu. Gatot
sendiri sekarang dipromosikan menjadi Komandan Pendidikan dan Pelatihan
TNI Angkatan Darat.
Fadeli Raih Penghargaan Pembina K3 Zero Accident SMK3
Bertempat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa
(17/4) Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan dari Gubernur Jawa
Timur Soekarwo sebagai Pembina terbaik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), nihil kecelakaan kerja atau Zero Accident dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Selain itu, sepuluh perusahaan
di Lamongan juga menerima penghargaan serupa.
Menurut
Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, penghargaan itu diberikan
kepada Bupati Fadeli karena dinilai telah berhasil membina K3, Zero
Accident dan SMK3 di Lamongan. Khusus penghargaan Pembina SMK3 baru
diberikan mulai tahun ini. Yakni karena telah berhasil membina
perusahaan sehingga sukses menerapkan K3 secara terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan dan dibuktikan dengan audit oleh
penyelenggara audit independen.
“Perusahaan
di Lamongan yang sukses menerapkan SMK3 ini adalah MPS Minatani
Kecamatan Brondong dengan jenis usaha produksi sigaret kretek tangan, “
ungkap dia. Sementara untuk penghargaan K3, lanjut Zamroni, diberikan
karena berhasil membina perusahaan sehingga tingkat kecelakaannya nol, atau tidak pernah terjadi kecelakaan.
Fadeli
seusai menerima penghargaan tersebut berharap penghargaan yang
diraihnya bisa meningkatkan motivasi Pemkab Lamongan bersama semua
jajaran, masyarakat dan perusahaan untuk meningkatkan pembinaan dan
pelaksanaan K3. “Di sisi lain, semoga penghargaan ini bisa memotivasi
semua jajaran di Pemkab Lamongan untuk terusa melakukan inovasi dan
terobosan demi kesejahteraan masyarakat Lamongan, “ kata dia.
Data
dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lamongan menyebutkan
ada sepuluh perusahaan yang meraih penghargaan Zero Accident Award dan
SMK3 tahun ini. Diantaranya unit instalasi air milik PT Petrokimia
Gresik di Kecamatan Babat dengan 83 pekerja dan 1.931.039 jam kerja
orang (JKO). Sementara MPS Minatani yang meraih penghargaan SMK3
memiliki 1.904 pekerja dengan jumlah JKO mencapai 53.741.426 jam.
Perusahaan
selanjutnya yang menerima penghargaan Zero Accident adalah MPS-KUD Tani
Mulyo-Puskud Jatim yang bergerak di bidang usaha produksi sigaret
kretek tangan, memiliki 1.395 pekerja degan jumlah JKO mencapai
44.464.564 jam. Di bidang pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan yang memiliki 463 pekerja dengan 3.861.303 JKO juga menerima
penghargaan serupa. Kemudian juga ada Wisata Bahari Lamongan, Tanjung
Kodok Beach Resort bersama Maharani Zoo & Goa untuk bidang usaha
jasa dan wisata, serta perbankan yang menerima adalah PD BPR Bank Daerah
Lamongan.
KONI Tambah 3 Induk Cabor
KONI
Lamongan kini memiliki tiga induk cabang olahraga (cabor) baru, yakni
Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI),
Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI), dan Federasi Aerosport
Seluruh Indonesia (FASI). Sehingga kini ada 23 induk cabor yang dinaungi
KONI Lamongan.
Terkait
penambahan tiga induk cabor baru tersebut, Bupati Fadeli saat membuka
rapat anggota KONI setempat, Selasa (17/4) di Pendopo Lokatantra,
berharap bisa didayagunakan secara optimal untuk pembinaan atlet.
Terlebih, kata dia, beberapa cabor tahun ini menunjukkan kestabilan
prestasi.
“Semoga
ada beberapa, paling tidak dua cabang olah raga lagi yang bisa
dimaksimalkan pembinaannyasehingga bisa diangkat menjadi unggulan”
tambahnya. Selanjutnya kepada para atlet dan olahragawan dia berpesan
agar memmentingkan peningkatan prestasi dan jangan terlalu menuntut.
Karena bila prestasi meningkat maka hal-hal lain seperti bonus akan
mengikuti.
Seperti
Rahmat Panjiaji Bukhori dari cabor panahan yang mengikuti Pelatnas dan
masuk Program Indonesia Prima. Kemudian Imalia Mawarti dari cabor Panjat
Tebing dan Siti Noor Azizah dari tenis meja juga masuk Pelatnas.
Sementara dari cabor atletik, Febrian Dwi Cahyo masuk Puslatda Jatim
untuk proyeksi PON XVIII di Riau pada September 2012 mendatang.
Sedangkan cabor sepak bola melalui Persela senior dan U21 juga terus
berprestasi. Tahun lalu, Persela U 21 sukses menjadi juara nasional.
Moncernya
prestasi sejumlah cabor tersebut, Fadeli meminta agar induk olahraga
memberikan perhatian dan penghargaan. Jangan sampai mereka yang membawa
harum nama Lamongan tidak mendapat perhatian.
Dia
juga berpesan agar KONI mensukseskan agenda olahraga Pekan Olahraga
Kabupaten (Porkab) yang rencananya akan dihelat pada September tahun
ini. Karena menurutnya, Porkab bisa menjadi ajang ideal bagi pembibitan
atlet Lamongan.
Dalam
rapat anggota kali ini juga diserahkan tali asih kepada beberapa atlet
berprestasi diantarnya Ima dan Hadi dari cabang olahraga panjat tebing
juga Nurhayati dari cabang olah raga gulat dan pemain sepakbola yang
ikut membawa Lamongan menjuarai kompetisi U-21 Mario Rohmanto. Sedangkan
Rahmad Setiawan pelatih panjat tebing dianggap sebagai pelatih atau
menejer berprestasi juga menndapatkan tali asih yang diserahkan langsung
oleh bupati Lamongan.
Wakil ketua KONI Jawa Timur Ali Sahbana yang
turut hadir dalam rapat ini menghimbau kepada para peserta rapat agar
memperhatikan dan memanfaatkan rapat sebaik-baiknya memberikan
usulan-usulan yang digidok menjadi program bersama. Sehingga tidak
terjadi komlpain atau protes nantinya.
Berbagai
program dibahas dalam rapat ini. Diantaranya menyelenggarakan PORKAB
KONI dan mengupayakan penerapan IPTEK olahraga dan aplikasinya
dilapangan yang merupakan program di bidang pembinaan prestasi.
Sedangkan secretariat dan Bedahara memprogramkan untuk membantu
mengusahakan kemudahan melanjutkan pendidikan atau memperoleh pekerjaan
atlet dan pelatih yang berprestasi dan mengupayakan peningkatan
kesejahteraan atlit yang berprestasi.
Siswa Curang Dihadang Lima Paket Soal
Dalam ujian nasional (Unas) tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
telah menyiapkan sejumlah jurus agar pelaksanaannya bisa bersih dan
jujur. Diantaranya dengan menyiapkan lima paket soal berbeda untuk
setiap kelasnya. Kelima soal itupun dibuat dengan bobot kesulitan yang
sama sehingga menyulitkan siswa yang akan mencontek temannya.
Sementara hari pertama ujian nasional (Unas) yang digelar serentak di tingkat SMA/MA/SMK senin kemarin (16/4), tercatat dua peserta izin sakit dan sebanyak 45 peserta dinyatakan drop out (DO).
Sehingga sebanyak 47 peserta tidak mengikuti Unas dari sebanyak 15.547
peserta Unas sesuai dengan daftar nominasi tetap (DNT) terakhir yang
tercatat di Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan.
Lebih lanjut Kadispendik Kabupaten Lamongan Agus Suyanto melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni itu mengungkapkan, dua peserta yang dinyatakan izin sakit itu yakni pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dari MAN 1 Lamongan dan SMK Muhammadiyah 5 Babat. Karena
ada izinnya, keduanya akan selanjutnya bisa mengikuti ujian susulan
mata pelajaran bersangkutan pada Senin, 23 April 2012.
“Selanjutnya
peserta terbanyak yang dinyatakan DO diantaranya SMK PGRI 1 Lamongan
sebanyak 8 orang, SMK Muhammadiyah 5 Babat sebanyak 5 orang, dan SMAN 1
Kedungpring sebanyak 4 orang,” ujarnya.
Peserta Unas dengan terbanyak terdapat di SMKN 1 Lamongan yaitu sejumlah 1.910 orang. Sementara peserta paling sedikit terdapat di SMAN 1 Kembangbahu sebanyak 111
orang. “Total kehadiran peserta Unas tahun ini dari tingkat SMA
sebanyak 5.725 orang, tingkat MA sebanyak 4.003 orang, dan tingkat SMK
sebanyak 5.772 orang,” imbuhnya.
Terkait
dengan siswa yang terhalang hadir dalam mengikuti Unas itu Zamroni
menambahkan, mereka bisa mengikuti ujian susulan mulai Senin depan
tanggal 23 sampai dengan 26 April, dengan mata pelajaran yang sama. Mereka yang mengikuti susulan itu akan berbarengan dengan Unas tingkat SMP yang dilaksanakan mulai 23 April. Unas tingkat SMA itu mengujikan sebanyak enam mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Fisika, Matematika, Kimia dan Biologi
Rapelan Kekurangan Kenaikan Gaji Cair
Kabar
gembira bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) khususnya di lingkup
Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pasalnya, rapelan kekurangan kenaikan
gaji PNS sebesar 10 persen selama 3 bulan akhirnya bisa direalisasikan
cair hari ini. Pada awal Februari lalu, Presiden SBY telah
menandatangani PP No 15, 16 dan 17 terkait daftar gaji baru PNS, anggota
TNI dan Kepolisian yang berlaku sejak 1 Januari 2012.
Kepala
DPPKA Kabupaten Lamongan Heri Pranoto melalui Kabag Humas dan Infokom
Kabupaten Lamongan Mohamad Zamroni menjelaskan, pencairan rapelan
kekurangan tersebut mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2012 (3
bulan gaji). “Misalkan PNS golongan I/C dengan status menikah dan
mempunyai satu orang anak, mereka akan memperoleh rapelan gaji sebesar
Rp 381.600,” katanya.
Selanjutnya,
PNS golongan II/C dengan status menikah namun belum mempunyai anak
sebesar Rp 442.500. Sedangkan PNS golongan III/A dengan status lajang
menerima sebesar Rp 461.100. “Mereka akan mendapatkan rapelan sesuai
dengan tingkat pangkat/golongannya, masa kerja, dan status dari
masing-masing PNS tersebut sehingga perolehannya tidak sama,” ujar dia.
Sementara
itu kenaikan gaji PNS 2012, tidak termasuk renumerasi, untuk golongan
I/A masa kerja 0 tahun gaji pokoknya sekarang menjadi sebesar Rp
1.260.000. Kemudian PNS golongan III/A dengan masa kerja 0 tahun Rp
2.046.100 (sebelumnya Rp 1.902.300) dan tertinggi III/D (masa kerja 32
tahun) Rp 3.742.300 (sebelumnya Rp 3.332.000). selanjutnya PNS golongan
IV/A (masa kerja 0 tahun) sekarang gaji pokoknya Rp 2.436.100
(sebelumnya Rp 2.245.000), dan IV/E (masa kerja 32 tahun) Rp 4.608.700
(sebelumnya Rp 4.100.000).
Gaji
tersebut diluar tunjangan keluarga (istri/suami 10% dari gaji pokok)
dan anak (2%), tunjangan pangan ( 10 kg/orang), tunjangan jabatan untuk
pejabat struktural maupun fungsional, tunjangan umum untuk yang tidak
memegang jabatan struktural maupun fungsional.
Motif Gendang Ceplik Bandeng Lele Jadi Ikon Batik Lamongan
Meskipun Lamongan memiliki banyak motif batik namun sampai saat ini belum memiliki ikon batik yang bisa menjadi trade mark
Lamongan. Dalam rangka menentukan dan menetapkan ikon batik Lamongan,
maka diadakan Lomba Desain Batik yang diadakan tanggal 2 February sampai
9 April. Lomba itu akhirnya dimenangkan Gendang Ceplik Bandeng Lele karya ibu Solikhah dari Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran.
Penobatan
juara dan penentuan ikon batik Lamongan itu dilangsungkan seusai
Seminar Batik, Kamis, (12/4) di Grand Mahkota Hotel. Acara itu sendiri
dibuka oleh ketua Dewan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Kabupaten Lamongan Mahdumah Fadeli.
Dalam sambutannya, dia mengharapkan agar batik Lamongan bisa
eksis dan diakui seperti batik daerah lain yang sudah ada. Selanjutnya,
sebagai ketua juri, dia menyebut desain yang diharapkan dari batik yang
akan jadi ikon Lamongan hendaknya memiliki ke khasan Lamongan. Yaitu
ikan bandeng dan Lele serta di tambahkan bunga melati yang merupakan
lambang kesucian.
Dalam seminar yang menghadirkan dua tokoh batik dari Balai
Besar Kerajinan Dan Batik Jogjakarta itu para peserta diberikan materi
tentang Teknis pembuatan batik yang di sampaikan oleh Gamal Bya “Dalam
mendisain batik sebaiknya dimulai, dari menentukan tema terlebih dahulu”
demikian ungkapnya.
Sedangkan Umar Setiaji yang memberikan materi tentang Batik dan Perkembangannya
mengungkapkan bahwa batik sarat akan filosofi. “Bila sekarang orang
hanya melihat batik dari segi bisnis maka jaman dahulu batik merupakan
ungkapan isi hati pembuatnya” tambahnya.
Acara
di akhiri oleh pengumuman juara lomba desain batik. Dari 88 desain
hasil karya 48 pengerajin batik di pilih tiga karya terbaik yang di
anggap mewakili ikon Lamongan yaitu Gendang Ceplik Bandeng Lele karya
ibu Solikhah sebagai juara pertama dan hasil desain ibu Tutik Handayani
yang berjudul Kepiting Rowo Sisik Naga sebagai juara ke dua, sedangkan
juara ke tiga diraih oleh ibu Muslimah dengan karyanya Ikan Laut.
Ketiganya adalah pengrajin batik dari Desa Sendangduwur Kecamatan
Paciran.
Rembang Belajat eKTP Dari Lamongan
Rombongan
Komisi A bidang pemerintahan DPRD Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang
diketuai oleh Ridwan, melakukan studi banding (stuba) di Kabupaten
Lamongan, kemarin (12/4). Bertempat di ruang pertemuan Sasana Nayaka,
stuba oleh 14 legislator dalam rangka Program KTP elektronik (eKTP) itu
diterima Asisten I Tata Praja Kabupaten Lamongan Luluk Humam.
“Kedatangan
kami kemari dalam rangka sharing kiat-kiat terkait E-KTP. Karena
diketahui Lamongan wilayahnya terdapat 27 kecamatan dan 462 desa.
Sementara di Rembang sendiri separonya yaitu terdapat 14 kecamatan, 7
kelurahan, dan 294 desa. Lamongan dengan cakupan yang lebih luas itu
ternyata mampu mengakomodir terkait program nasional E-KTP,” kata Ridwan
dalam sambutannya.
Lebih
lanjut dia mengungkapkan, saat dilakukan launching E-KTP diketemukan
animo masyarakat Rembang yang belum sesuai harapan. “Kami sudah berusaha
memasang papan pengumuman baik dari cetak maupun elektronik dan
menempatkannya pada posisi yang strategis seperti di jalan-jalan
protokol, namun sampai pada hari ke-3 belum bisa berjalan dengan
maksimal. Masyarakat sepertinya enggan untuk datang,” katanya.
Selain
permasalahan kependudukan, mereka juga membahas terkait lingkungan
hidup dan penataan pasar modern serta perlindungan pasar tradisional.
Dari salah satu program kebersihan Kabupaten Lamongan Green and Clean, lanjut dia, mampu membawa Lamongan meraih sebanyak lima piala Adipura berturut-turut.
“Terlebih
dengan tempat pembuangan sampah (TPS) yang sekaligus berfungsi sebagai
pemrosesan akhir sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat merupakan
inovasi yang sangat cerdas,” ungkapnya.
Terkait
pasar modern, Rembang ternyata juga mempunyai permasalahnnya sendiri.
Banyak investor yang masuk seperti pabrik semen atau PLTU yang otomatis
semua butuh sarana ekonomi yang memadai, termasuk pertokoan. Sementara
disisi lain investor “nakal” juga marak masuk. “Toko modern terlalu
menjamur dan bebas berdiri sampai masuk ke desa-desa yang menyebabkan
toko kelontong menjadi resah,” katanya.
Sementara
itu Luluk Humam menanggapi, bahwa program E-KTP di Kabupaten Lamongan
dilakukan dengan mengedepankan sikap pro aktif oleh semua pihak.
Kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk kelompok kerja (pokja) di
tiap-tiap kecamatan yang disertai surat perjanjian yang mengikat camat agar mensukseskan Program e KTP. Pelayanannyapun di buat dua shift kerja hingga malam hari.
“Sebenarnya
masyarakat itu tidak malas. Hanya saja tinggal bagaimana kita melayani
mereka. Sesuaikan jam kerja supaya mereka bisa datang sewaktu-waktu.
Datang jam 10 malam-pun kita juga siap untuk melayaninya,” tandas
Humam.
Perpusda Tambah Koleksi 6 Ribu Buku
Perpustakaan
Daerah (Perpusda) Lamongan tahun ini menambah lagi koleksi bukunya
dengan 6 eksemplar buku dari berbagai jenis bidang ilmu. Penambahan
melalui dana APBD tahun 2012 senilai Rp 288.000.000 tersebut akan
menambah lagi koleksi buku Perpusda yang terletak di jalan raya Jaksa
Agung Suprapto, sebelah timur terminal Lamongan itu
“Kepuasan
minat baca masyarakat Lamongan untuk memenuhi kebutuhan infomasi akan
tetap dijadikan prioritas utama kami, “ jelas Plt. Kepala Badan
Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan Erfan melalui Kabag
Humas dan Infokom Mohammad Zamroni. “Di tahun 2012, kami juga terus
berupaya menambah koleksi sebanyak 6.000 eks pengadaan buku baru atau
senilai Rp 288.000.000 yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan
pengadaan,” imbuh dia.
Dia
menyampaikan, bahwa buku yang ada di Perpusda Lamongan saat ini
sebanyak 7.780 judul dengan total 36.870 eksemplar. Sementara yang ada
di perpustakaan UPT Ngimbang sebanyak 1.678 judul dengan 2.758
eksemplar. Sedangkan yang disediakan di perpustakaan mobil keliling
sebanyak 4.524 judul dengan total 19.079 eksemplar.
“Buku
yang lama tidak serta dihilangkan. Mengingat buku itu adalah aset dan
dianggap masih diperlukan dan layak sebagai referensi perpustakaan,”
ujarnya. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat lanjut dia,
maka jumlah koleksi atau bahan pustaka yang ada di Perpusda Lamongan
ini dibagi lagi untuk disajikan ke 3 mobil perpustakaan keliling yang
ada di kecamatan kota, Ngimbang, dan Karangbinangun.
Sementara
itu menanggapi penurunan jumlah pengunjung pihaknya mengaku itu semua
tergantung situasi dan keadaan. Misalnya, pada hari-hari yang bertepatan
dengan anak sekolah ujian tengah semester (UTS), otomatis jumlah
pengunjung tidak seperti biasanya. “Merujuk dari daftar hadir yang ada
sebelum atau setelah UTS rata-rata 65 orang per harinya,” kata dia.
“Allhamdulilah
selama ini juga tidak ada keluhan dari pengunjung perpustakaan. Ini
terbukti, di kotak saran yang kami sediakan sebagai wahana request pengunjung tidak diketemukan usulan atau masukan serta keluhan,” pungkas Erfan.
Sebelum pengadaan penambahan buku tahun 2012 itu, Perpusda sendiri
telah telah menambah koleksi pada tahun 2010 sebanyak 327 judul dan
1.815 eksemplar atau senilai Rp 74.855.000. Kemudian tahun 2011 sebanyak
404 judul dan 2.308 eksemplar atau senilai Rp 146.112.000. Juga ada
bantuan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dan Badan Perpustakaan
& Kearsipan Pemprop Jatim sebanyak 500 judul sebanyak 1.364 eks.
Koleksi itu juga masih ditambah sumbangan dari pengunjung sejumlah 25
judul 41 eksemplar di tahun 2010 dan 350 judul 700 eksemplar di tahun
2011.
Muncul Inovasi Bank Sampah Dari LGC
Lamongan
Green and Clean (LGC) II sukses melampaui target hingga 22 persen dari
target yang ditetapkan sebesar 16 persen untuk program 3R (reduce, reuse dan recycle).
Bahkan program ini juga melahirkan inovasi bank-bank sampah dengan
administrasi dan manajemen ala perbankan serta tumbuhnya kebun-kebun
bibit dengan beraneka tanaman yang bermanfaat bagi keluarga dan
pemanfaatan air limbah untuk penyiraman tanaman. Terima kasih masyarakat
Lamongan.
Kepala
Badan Lingkungan Hidup Aris Wibawa mengatakan, untuk kategori RT
berkembang, ada 172 RT. Karena banyaknya peserta LGC sehingga tim juri
juga menerjunkan tim khusus dari Surabaya. Ada 5 tim, masing-masing tim
ada 4 orang, mereka berasal dari Faskel Kota Surabaya dan Yayasan
Unilever. Setelah itu menyusul untuk RT-RT Maju dan Perintis. Diperkirakan penilaian selesai bukan Mei mendatang. Awarding bagi para pemenang LGC bulan pertengahan bulan Juni.
Menurut
dia, partisipasi masyarakat melalui LGC II luar biasa. Bila
diestimasikan, peserta LGC tahun ini sebanyak 234 RT, partisipasi
masyarakat di bidang lingkungan mencapai Rp 2,3 miliar. Besaran partisipasi masyarakat ini terukur dari nilai partisipasi masyarakat tiap RT peserta program LGC jilid 1 dan 2 yang mencapai nilai 9-10 juta rupiah.
”Terjadi peningkatan di banding tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,92 miliar. Yang lebih membahagiakan lagi, LGC selain mampu mencetak ribuan
kader lingkungan, juga mampu membangkitkan spirit masyarakat untuk
menata lingkungannya agar bersih, sehat dan teduh. Kampung-kampung
sekarang tidak kumuh lagi dan gotong royong masyarakat juga meningkat, ”
tukas mantan Kabag Humas tersebut.
Lebih lanjut dia menuturkan, perputaran
uang dari pengelolaan sampah utamanya sampah kering mencapai Rp 21 juta
per bulan per RT, sedangkan hasil ekonomis dari sampah basah dibuat
pupuk kompos untuk penghijauan masyarakat, bahkan ada yang sudah dikirim
ke luar daerah seperti Mojokerto. ”Ternyata LGC mampu melahirkan
saudagar-saudagar baru di Lamongan, ” imbuh dia.
Di kesempatan terpisah, Bupati Lamongan Fadeli mengapresiasi partisipasi dan inovasi masyarakat Lamongan dalam LGC II yang bertema Waste Lover Menuju Lamongan Merdeka dari Sampah. Selain target upaya penataan lingkungan, beberapa goal yang ingin dicapai Pemkab Lamongan dalam program ini adalah pengelolaan sampah melalui 3R (reduce, reuse dan recycle)
serta pengelolaan bank sampah, Pengelolaan lingkungan melalui reduksi
penggunaan air bersih dan meminimalkan limbah domestik yang dihasilkan
masyarakat di pemukiman.
BNK Sosialisai Bahaya Narkoba Di Ngimbang
Masjid
Al-Fattah yang terletak di halaman SMA Negeri 1 Ngimbang tampak penuh
sesak oleh murid-murid dari kelas X, XI, dan XII. Pasalnya, sejumlah 617
orang tersebut tampak antusias mengikuti sosialisasi bahaya narkoba
yang digelar Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lamongan, selasa siang
(10/4). Era saat ini, semua mempunyai peranan, kepentingan, dan tanggung
jawab besar untuk menyelamatkan anak cucu dari bahaya narkoba.
Setidaknya itu yang diungkapkan oleh Wakil Bupati Lamongan sekaligus
Ketua BNK Lamongan Amar Saifudin saat menyampaikan sambutannya. “Pada
era saat ini, semua mempunyai peranan, kepentingan, dan tanggung jawab
besar untuk menyelamatkan generasi bangsa anak cucu kita dari bahaya
narkoba,” kata dia.
Dihadapan murid-murid sekolah yang mempunyai jumlah kelas X sebanyak
214 orang, kelas XI sebanyak 201 orang, dan kelas XII sebanyak 202 orang
itu, lebih lanjut Amar mengatakan, siapa saja bisa terkena bahaya
narkoba karena tidak memandang jenis kelamin. Dan saat ini justru
perempuan-lah yang menjadi korban dan rawan terkena bujuk rayu narkoba
terlebih karena jiwanya yang rapuh.
“Indonesia
saat ini mengalami dua ancaman serius. Yaitu masalah korupsi dan
narkoba. Misalnya narkoba yang dikonsumsi oleh seorang pilot penerbangan
komersil. Jelas itu sudah sangat memprihatinkan sekali. Tidak bisa
dibayangkan seorang pilot membawa ratusan jiwa/nyawa ketika terbang
kemudian terjadi kecelakaan,” ujar dia di sekolah yang di kepalai oleh
Ganef Supriyanto dan mempunyai tenaga pengajar/guru sebanyak 46 orang
dan tata usaha/tenaga administrasi sebanyak 16 orang itu.
Sementara itu data yang diperoleh dari BNK Lamongan menyebutkan, pada
tahun 2010 penyalahgunaan narkotika terdapat 7 kasus 11 tersangka, obat
keras 18 kasus 19 tersangka, dan bahan adiktif 120 kasus 120 tersangka.
Sementara itu barang bukti yang disita meliputi 1,9 gram ganja, 0,79
gram shabu, 3.198 butir pil carnopen, 1.142 liter arak, dan 95 liter
miras.
Selanjutnya tahun 2011 penyalahgunaan narkotika tercatat 6 kasus 12
tersangka, obat keras 24 kasus 31 tersangka, dan bahan adiktif 465 kasus
465 tersangka. Dan barang bukti yang disita meliputi 1 poket plus 4
pipet berisi serbuk shabu, 0,1 gram shabu, 1 butir ectacy/inex, 2 poket
plus 6 linting ganja, 3.091 butir pil carnopen, 125 butir pil double L,
1.729,5 liter arak, 3.623 liter toak, 133 botol bir, dan 48 botol
anggur. Sebagai narasumber dilakukan langsung oleh Kasatresnarkoba
Polres Lamongan AKP Hasran.
Bupati Lantik 2 Kades Baturono Dan Jabung
Tarmuji
secara resmi terpilih sebagai Kepala Desa (Kades) Baturono Kecamatan
Sukodadi setelah memenangkan sebanyak 1.660 suara dan Sutomo menjadi
Kades Jabung Kecamatan Laren setelah memenangkan sebanyak 675 suara.
Kedua Kades tersebut akhirnya dilantik secara resmi oleh Bupati Lamongan
Fadeli, bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan dengan
suasana khidmat dan lancar, kemarin (11/4).
Kades Baturono Kecamatan Sukodadi Tarmuji pria yang baru dilantik Bupati kelahiran 18
Maret 1966 serta lulusan sarjana itu, menang telak dan secara sah telah
mendapatkan sebanyak 1.660 suara jika dibandingkan dengan rivalnya
yaitu Anis Suryani yang hanya mendapatkan 237 suara pada pemilihan Kades
4 Maret lalu. Tarmuji sendiri menggantikan Abdul Wafa yang telah masuk
purna tugas.
Semantara itu, Sutomo Kades Jabung Kecamatan Laren pria kelahiran 21
Juli 1965 yang hanya lulusan SLTP itu kini telah dipercaya
masyarakatnya. Terbukti secara sah dia telah mendapatkan sebanyak 675
suara jika dibandingkan dengan rivalnya yaitu Achmad Zaini yang
mendapatkan 552 suara pada pemilihan Kades 29 Maret lalu. Sutomo sendiri
akan menggantikan Moh. Sucipto yang telah masuk purna tugas.
“Saya
ucapkan selamat dan sukses semoga dalam kepemimpinannya ini kedua desa
yaitu Baturono dan Jabung yang mayoritas penduduknya adalah sebagai
petani dan peternak bisa berjalan bersinergi melalui Kades barunya
masing-masing,” ujar Fadeli dalam sambutannya.
Bupati mengingatkan, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, kedua Kades tersebut dimintanya
paling lambat 3 bulan setelah pelantikan agar segera menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah desa (RPJMdes) untuk jangka waktu 5 tahun ke
depan. “Ini merupakan penjabaran dan pelaksanaan visi misi pada saat
yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai Kades,” katanya.
Selanjutnya
terkait E-KTP Bupati menghimbau, dalam tahun 2012 program E-KTP harus
kita sukseskan karena sangat besar manfaatnya baik bagi masyarakat
maupun Pemerintah. Program E-KTP diharapkan akan memberikan kepastian
status kependudukan dan meminimalisir penduduk yang ber-KTP ganda.
Disamping itu, juga dapat digunakan untuk kepentingan pemilu yang akan
datang.
“Dukungan
dan peran serta kepala desa, perangkat desa dan seluruh lapisan
masyarakat yang sangat kita harapkan, sehingga program E-KTP ini dapat
selesai dengan tepat waktu,” tuturnya.
Sementara
itu Bupati juga menyebutkan ada enam jabatan Kades yang kosong. Yaitu
Desa Pasi Kecamatan Glagah dijabat PLT, Desa Dagan Kecamatan Solokuro
karena meninggal dunia (MD), Desa Rejotengah Kecamatan Deket MD, Desa
Pelang Kecamatan Kembangbahu MD, Desa Plumpang Kecamatan Sukodadi MD,
dan Desa Kakatpenjalin Kecamatan Ngimbang MD.
“Saat
ini jabatan Kades yang kosong diisi pelaksana tugas (PLT) Kades
sebanyak satu orang dan dijabat penjabat (PJ) Kades ada lima posisi.
Dengan demikian Kades definitif sebanyak 456 orang dari Kades
se-Lamongan yang sebanyak 462 orang. Sementara tahun 2012 ini Badan
Perwakilan Desa (BPD) akan habis masa jabatannya. Saya harap mengawali
tahun 2013 nanti sudah tersusun semua. Terlebih nanti akan ada pemilihan
Kades secara massal sebanyak 300-an orang,” tandasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)