Sejumlah
1.000 anak-anak dari lembaga pendidikan SD/MI se-Kecamatan Lamongan
unjuk kebolehan memainkan tiga lagu dengan membunyikan musik angklung
untuk memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di
alun-alun Kabupaten Lamongan, Rabu (2/5). Lagu Suwe Ora Jamu, Gemerlap
dan Hymne Guru adalah judul tiga lagu yang dimainkan dengan alat musik
yang telah ditetapkan organisasi pendiikan, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dunia milik PBB, UNESCO tersebut sebagai warisan budaya dunia
(The Intangible Heritage).
Dibawah
asuhan Rahardjo selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Lamongan
dan dibawah konduktor Amin Khusnul Khotimah guru dari SDN Jetis 3
Kecamatan Lamongan, tampil cukup apik dan rancak memainkan. “Lagu
Gemerlap dinyanyikan oleh Amanda Farida Abdilah dari SD Muhammadiyah.
Sedangan Hymne guru dilantunkan oleh Fawas Azarah Safah Eranda dari SDN
Jetis 3,” ungkap Rahardjo, pencipta lagu Gemerlap yang merupakan akronim
dari gerakan membangun ekonomi rakyat Lamongan berbasis pedesaan itu.
Sementara itu dalam sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI Muhammad Nuh yang dibacakan oleh Bupati Lamongan Fadeli, dia
mengatakan peringatan Hardiknas tahun ini patut disyukuri karena bidang
kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah
lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, lanjut dia terhitung sejak 20
Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, sejatinya kebudayaan memang tidak bisa
dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak
bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang, yang satu
dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan
karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya yang
menyertainya. “Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai
beban, melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,” katanya.
Dengan
mengusung tema Bangkitnya Generasi Emas Indonesia, dia mengatakan pada
tahun 2010 sampai tahun 2035 harus melakukan investasi besar-besaran
dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya
menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. “Oleh
karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh
anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan mulai dari pendidikan anak
usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu perluasan akses
tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan,”
ujarnya.
Sedangkan saat tasyakuran Hardiknas di Gedung Handayani Dinas
Pendidikan setempat, Kadisdik Agus Suyanto menyampaikan akan menjaga
komitmennya bersama Bupati Lamongan untuk menggratiskan biaya sekolah
siswa tidak mampu yang diterima di sekolah dengan status Rintisan
Sekolah Betaraf Internasional (RSBI). Ditegaskan olehnya, dia telah
menyiapkan kuota 20 persen untuk siswa tidak mampu di sekolah RSBI.
“Jika ada siswa tidak mampu yang mengikuti tes di RSBI, maka biaya
tesnya gratis. Demikian pula jika dia diterim a di RSBI juga akan
digratiskan, “ pungkasnya. Seusai upacara, Fadeli menyematkan Satya
Lencana Pnegabdian kepada 21 PNS di Lamongan yang masa bhaktinya diatas
10 tahun.
|
Jumat, 04 Mei 2012
Hardiknas, 1000 Siswa Memainkan Angklung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar