Selasa, 23 Juni 2009

Bupati Tutup TMMD Ke-82

Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 82 di Lamongan, resmi ditutup oleh Bupati Lamongan Masfuk Senin (22/8) di Markas Kodim 0812 Lamongan. Upacara penutupan itu dihadiri Asisten Perencanaan Kodam V Brawijaya Kolonel Arh I Dewa Ketut Siangan. Sementara dari Lamongan terlihat hadir Wakil Bupati Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli serta sejumlah muspida setempat.

Lewat upacara itu dilakukan penandatanganan serah terima hasil proyek TMMD dari Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Arh Priyanto kepada Kepala Bappeda Lamongan Ismunawan. Selanjutnya dilakukan pelepasan tanda peserta TMMD secara simbolis oleh Bupati Lamongan.

Kegiatan fisik TMMD tahun ini membangun jalan rabat beton sepanjang 1.577 meter dengan lebar 3 meter. Juga lakukan pembangunan satu buah jembatan ukuran panjang 13,8 meter dan lebar 3,5 meter. Pengerjaan keduanya telah diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Selama Program TMMD berlangsung, melibatkan 1 SSK Yonif 521 sebanyak 91 orang, teknisi Yon Zipur-5 sebanyak tujuh orang, 1 SST Kodim 0812 sejumlah 25 orang dan masyarakat sebanyak 100 orang. Serta dengan anggaran sebesar Rp 94,575 juta. Selain itu ada alokasi dana APBD Lamongan sebesar Rp 400 juta dan APBD Propinsi Jatim sejumlah Rp 100 juta.

Selain kegiatan pembangunan fisik, selama TMMD yang dibuka pada 2 Juni lalu oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Soewarno tersebut juga dilakukan berbagai kegiatan penyuluhan. Seperti pembinaan tentang bela Negara, penyuluhan manajemen koperasi, penyuluhan huku, penyuluhan tentang tanah dan hak tanah dan penyuluhan pemberdayaan PKK serta Posyandu. TMMD tahun ini berlangsung di Desa Sukosongo/Kembangbahu

Sementara Masfuk saat membacakan sambutan Gubernur Jatim sampaikan TMMD adalah satu-satunya program pembangunan bangsa yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral oleh beberapa komponen penting bangsa. Yakni rakyat, TNI dan pemerintah serta lembaga kemasyarakatan. “Karena itu kegiatan TMMD menjadi kegiatan yang sangat strategis dan efektif. Baik untuk pembangunan ekonomi maupun pertahanan keamanan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, “ kata dia.

Dia juga mengatakan selama pelaksanaan TMMD tersebut sangat dirasakan partisipasi warga desa, Ormas maupun tokoh masyarakat setempat. Diungkapkannya, masyarakat benar-benar terlibat secara langsung dalam melaksanakan pembangunan. Mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunannya. Di Jawa Timur, Program TMMD sendiri berlangsung di enam kabupaten. Yakni Kabupaten Madiun, Lamongan, Bojonegoro, Banyuwangi, Sumenep dan Sampang.

Jumat, 19 Juni 2009

Panen, Harga Beras Masih Stabil

Hasil pantauan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan pada minggu kedua bulan Juni ini di empat pasar di Lamongan harga berbagai komoditi cenderung stabil. Yakni Pasar Sidoharjo, Pasar Babat dan Pasar Blimbing/Paciran serta Pasar Mantup.

Untuk harga komoditi beras terpantau stabil. Di Pasar Sidoharjo, beras IR 64 kwalitas Dolog dijual Rp 4.500 perkilogram, sama dengan harga minggu lalu. Demikian pula beras IR 64 kwalitas super dijual sama dengan minggu lalu yakni Rp 5.500 perkilogram. Perubahan harga terjadi pada beras IR 64 kwalitas medium yang naik Rp 100 perkilogram, yakni dari Rp 4.700 perkilogram pada minggu lalu menjadi Rp 4.800 di minggu ini. Kenaikan yang sama juga berlaku di Pasar Babat untuk IR 64 kwalitas medium, yakni dari Rp 4.600 perkilogram menjadi Rp 4.700 perkilogram.

Sementara di Paswar Mantup, perubahan harga komoditi beras terjadi pada beras IR 64 kwalitas super. Yakni turun Rp 100 perkilogram dari harga jual Rp 5.600 perkilogram di minggu lalu menjadi Rp 5.600 perkilogramdi minggu ini. Sedangkan beras kwalitas dolog dan medium tidakmengalami perubahan harga.

Seperti disampaikan Kepala Diskopindag Mursyid, harga beras tersebut memang cenderung stabil. Meski dalam minggu-minggu ini petani Lamongan sudah mulai panen kedua, lanjut dia, panen itu tidak serentak di semua wilayah Lamongan. Sehingga harga beras masih belum terkoreksi.

Beberapa komoditi yang mengalami perubahan harga cukup besar adalah cabe rawit dan daging ayam potong. Untuk cabe rawit di Pasar Sidoharjo mengalami kenaikan hingga Rp 2000 perkilogram, yakni dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 perkilogram. Sementara di Pasar Blimbing dan Mantup naik Rp 1000 perkilogram. Yakni dari Rp 16.000 perkilogram menjadi Rp 17.000 perkilogramnya.

Untuk daging ayam potong, kenaikan harga hanya terjadi di Pasar Sidoharjo. Yakni naik Rp 2000 perkilogramnya. Dari harga jual Rp 20.000 perkilogram menjadi Rp 22.000 perkilogram di minggu ini. Sedang di tiga pasar lainnya, harga daging ayam jenis ini stabil.

Seiring banyaknya petani yang memanen tambaknya, harga komoditi ikan bandeng mengalami penurunan di tiga pasar. Yakni turun menjadi Rp 12.000 perkilogram di Pasar Sidoharjo dari harga minggu lalu sebesar Rp 13.000. Kemudian di Pasar Blimbing, Ikan Bandeng turun Rp 2000 perkilogram dari harga minggu lalu sebesar Rp 15.000. selanjutnya di Pasar Mantup jga alami penurunan menjadi Rp 13.500 perkilogram dari harga minggu lalu sebesar Rp 17.000 perkilogramnya.

PKK Bantu Program TMMD

Tim Penggerak PKK (TPPKK) Kabupaten Lamongan tidak ketinggalan bepartisipasi sukseskan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2009 di Desa Sukosongo/Kembangbahu. Ketua TPPKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk, Kamis (18/6) sampaikan sejumlah bantuan ke desa lokasi TMMD tersebut.

Sejumlah sembako dan alat peraga edukatif (APE) diserahkan Endang di pendopo Desa Sukosongo. Untuk TK Dharwa Wanita Sukosongo diserahkan bantuan berupa APE dalam dan prosotan. Sementara untuk tiga APE yang berupa permainan mandi bola diberikan pada tiga posyandu di Sukosongo.

Dalam sambutannya, Endang sampaikan kegiatan yang dilakukan PKK dalam TMMD itu adalah bagian dari perwujudan peran PKK sebagai lembaga sosial. Perwujudan peran itu, lanjut dia, tidak mungkin diwujudkan tanpa peran serta kader-kader PKK di tingkat bawah, yakni Dasa Wisma. “Dasa Wisma adalah ujung terdepan dari gerakan PKK, “ kata dia.

Khusus untuk PKK Desa Sukosongo, Endang menghimbau agar mereka dapat mengambil manfaat adanya kegiatan TMMD di desanya. “Apa yang diperoleh dari TMMD ini hendfaknya dikembangkan semaksimal mungkin. Karena kegiatan TMMD adalah kegiatan nyata dari pemerintah. Selain memberi wawasan dan pengetahuan, kegiatan TMMD ini diharapkan juga bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian Desa Sukosongo, “ urai dia.

Di kesempatan itu pula, Endang juga sampaikan penghargaannya atas peran Aisyiyah, Muslimat dan sejumlah elemen masyarakat lainnya atas peran sertanya dalam mensosialisasikan berbagai program selama ini. Terutama program yang berkenaan dengan kemaslahatan dan kesejahteraan umat. “Kerjasama semacam ini perlu terus dikembangkan di masa mendatang. Yakni kerjasama saling mendukung dan bahu membahu dalam rangka pembangunan masyarakat pedesaan, “ ujarnya.

Pansus LKPJ DPRD Dharmasraya Studi Lamongan

Sejumlah sepuluh anggota tim pengkaji pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Kabupaten Dharmasraya/Sumatera Barat Kamis (18/6) lakukan kunjungan kerja ke Lamongan. Rombongan yang dipimpin Hadi Gunawan tersebut diterima Asisten Tata Praja Agus Sugiarto dan Ketua Komisi B DPRD Lamongan Sutardjo Syafi’ie serta Ketua Komisi C Asyhari.

Hadi Gunawan pada kesempatan tersebut sampaikan dia bersam sepuluh anggota tim lainnya saat ini sedang dalam proses pembahasan LKPJ bupati setempat. Dipilihya Lamongan, kata dia, karena berdasar informasi saat ini Lamongan sudah jauh berkembang. “Ini adalah kunjungan kedua kami ke Lamongan. Semoga dalam lawatan kali ini bisa saling bertukar pikiran mengenai proses pembahasan LKPJ, “ ujar dia di Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat.

Sementara Sutardjo Syafi’ie dalam sambutannya sampaikan harapannya agar pemekaran yang terjadi, seperti pemekaran Kabupaten Dharmasraya dari Kabupaten Sijunjung 2003 silam, bisa mempercepat kesejahteraan masyarakat. Sementara terkait pola hubungan eksekutif dan legislative di Lamongan, dijelaskannya hubungan keduanya selama ini berlangsung harmonis. “Antara DPRD dan Pemkab telah terjalin hubungan yang kondusif dan saling memahami, “ kata dia.

Disampaikan Sutardjo, proses pembahasan di DPRD Lamongan selalu berlangsung tepat. Waktu. Bahkan menurutnya mungkin yang tercepat di Jawa Timur. Dia kemudian mencontohkan pembahasan APBD biasanya sudah dirampungkan paling lambat pertengahan bulan Desember. Tahun ini, LKPJ penilaian kinerja sudah diselesaikan Maret lalu. Sementara LKPJ APBD 2008 juga sudah diselesaikan pembahasannya minggu lalu. Sementara sekarang sudah masuk agenda pembahasan KUA (Kebijakan Umum Anggaran) dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) APBD. “Kasihan rakyat kalau sampai pembahasan APBD molor dari jadwal. “ katanya.

Sedang Agus Sugiarto di kesempatan yang sama sampaikan Kabupaten Lamongan tahun ini tengah garap beberapa proyek besar. Seperti pembangunan Lamongan Plaza, Pasar Induk Beras dan Pasar Modern di Babat. Demikian pula di daerah selatan Lamongan akan segera dibangun rumah sakit dan pabrik pengolah sorbitol. Keduanya di Kecamatan Ngimbang.

SD Pinggiran Ranking 1 Dan 2 Se Jatim

Dua lembaga SDN pinggiran di Lamongan menempati ranking 1 dan 2 hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) 2009. Kedua SD tersebut masing-masing SDN Badurame 1/Turi menempati ranking 1 se Jatim dan SDN Mojorejo 3/Modo urutan kedua. Data itu disampaikan Kasubdin TK/SD Dinas Pendidikan Lamongan Elham Rohmanto, Selasa (17/6).

”Alhamdulillah berkat kerja keras semua pihak, anak didik kita di tingkat SD kembali berprestasi. Selain SDN Badurame 1 dan SDN Mojorejo 3 yang menempati ranking 1 dan 2 UASBN Jatim, tiga lembaga pendidikan tingkat SD/MI juga masuk 20 besar. Masing-masing SDN Tambakploso/Turi (ranking 11), SDN Made IV/Lamongan (ranking 15) dan SDN Rejosari/Deket (ranking 19), ” terang Elham di sela-sela penyampaian hasil UASBN kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan se Lamongan di SDN Jetis III Lamongan.

Selain tingkat lembaga, lanjut dia, siswi Lamongan atas nama Sabrina Olivia Putri juga berhasil meraih nilai rata-rata UASBN terbaik kedua se Jatim dengan nilai rata-rata 29,60. Sabrina hanya terpaut 0,20 dari peringkat pertama se Jatim, yakni Indri Kartika Dewi, siswi SDN Sawojajar 1 Malang dengan nilai 29,80.

”Nilai UASBN yang disampaikan hari ini (kemarin) belum merupakan nilai kelulusan. Setelah sosialisasi ini, masing-masing Kepala UPT besok akan menyerahkan nilai UASBN dan melakukan rapat dengan Kepala Sekolah untuk menentukan kelulusan. Karena untuk menentukan kelulusan masih harus digabung dengan nilai ujian sekolah. Selanjutnya pengumuman kelulusan akan dilakukan serentak pada 20 Juni mendatang, ” jelasnya.

Sesuai PP No 19 Tahun 2005 tentang standar kelulusan tahun ini, kelulusan SD tetap ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing. Dalam hal ini, hasil nilai UASBN bukan menjadi acuan utama kelulusan siswa. Hanya saja diatur bahwa kelulusan siswa SD setidaknya diimbangi dengan syarat-syarat, seperti siswa bersangkutan telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran di SD, mendapat nilai minimal B untuk akhlak, kewarganegaraan, kepribadian, dan pendidikan jasmani.

UASBN di Lamongan tahun ini diikuti sejumlah 20.612 siswa di sejumlah 1.168 lembaga pendidikan setingkat SD/MI. Paling banyak peserta di SD sebanyak 11.525 siswa, sementara dari MI sebanyak 9.087 siswa.

Gajah Mada Lahir Di Lamongan

Bupati Lamongan Masfuk perintahkan untuk buat tim penulusuran sejarah Patih Gajah Mada di Lamongan. Tim yang akan beranggotakan sejumlah budayawan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Lamongan tersebut, bertugas untuk menyusun bukti-bukti eksistensi Gajah Mada di Lamongan.

“Bapak Bupati (Masfuk) sudah perintahkan untuk bentuk sebuah tim yang akan menelusuri sejarah Gajah Mada di Lamongan. Sementara ada daerah lain yang berani klaim Gajah Mada milik daerah tersebut. Padahal, berdasarkan keterangan sejumlah budayawan Lamongan, ada bukti otentik dan oral bahwa Gajah Mada berasal dari Lamongan. Ini adalah bagian kepedulian Bapak Bupati akan sejarah dan budaya Lamongan, “ urai Plt Asisten Administrasi Lamongan Aris Wibawa, Selasa (17/6).

Seperti yang disampaikan salah satu budayawan Lamongan Viddy AD Daery saat Seminar dan Rembug Budaya di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan kemarin. Menurutnya, ada sejumlah cerita rakyat (folklore) yang umum dikisahkan di wilayah pedalaman Lamongan mengenai keberadaan patih yang terkenal dengan Sumpah Palapanya tersebut di Lamongan. Cerita rakyat itu menuturkan bahwa Gajah Mada adalah anak kelahiran Desa Mada (sekarang Kecamatan Modo/Lamongan). Di era Kerajaan Majapahit, wilayah Lamongan bernama Pamotan.

Berdasar cerita rakyat itu pula, kata Viddy, Gajah Mada adalah anak Raja Majapahit secara tidak sah (istilahnya Lembu Peteng atau Anak Haram) dengan gadis cantik anak seorang Demung (Kepala Desa) Kali Lanang. Anak itu dinamai Joko Modo atau jejaka dari Desa Mada. Diperkirakan kelahirannya sekitar tahun 1300.

Dilanjutkannya, selanjutnya oleh kakek Gajah Mada yang bernama Empu Mada, Joko Modo dibawa hijrah ke Desa Cancing/Ngimbang. Wilayah yang lebih dekat dengan Biluluk, salah satu Pakuwon di Pamotan, benteng Majapahit di wilayah utara. Sementara benteng utama berada di Pakuwon Tenggulun/Solokuro.

“Salah satu bukti fisik bahwa Gajah Mada lahir di Lamongan adalah adanya situs kuburan ibunda Gajah Mada di Desa Ngimbang. Menurut kepercayaan setempat, situs yang sampai sekarang masih ada itu masih dikeramatkan oleh sebagian warga. Anak muda bernama kecil Joko Modo, berbadan tegap, jago kanuragan serta berilmu tinggi didikan Empu Mada itulah yang kemudian disebut sebagai Gajah Mada. Dia kemudian diterima menjadi anggota Pasukan Bhayangkara (pasukan elit pengawal raja) di era Prabu Jayanegara, “ jelas Viddy yang juga menuliskan keterangannya itu lewat sebuah buku.

Viddy kemudian memberi analisisnya mengenai bukti hubungan Gajah Mada dan Lamongan. Disampaikannya, prestasi pertama Gajah Mada adalah menyelamatkan Jayanegara yang hendak dibunuh Ra Kuti. Pemberontak yang notabene Patih Kerajaan Majapahit sendiri. Gajah Mada melarikan Prabu Jayanegara ke Desa Badander (sekarang masuk wilayah Bojonegoro) di wilayah Pamotan. “Keputusan Gajah Mada ini tentunya terkait dengan kedekatan masa kanak-kanak Gajah Mada, “ kata dia. Saat itu pangkat Gajah Mada yang diperkirakan baru berusia 19 tahun sudah naik menjadi Pimpinan Pengawal Raja (Bhekel Bhayangkara)

Resmi Launching NIP Baru

Pelayanan optimal bukan hanya secara eksternal untuk masyarakat umum. Pelayanan optimal adalah juga ketika pegawai di internal instansi mendapat layanan memadai sesuai dengan hak-haknya. Terkait hal itu, Sekkab Lamongan Fadeli kemarin secara resmi launching nomor induk pegawai (NIP) baru saat Apel Korpri di halamn Kantor Pemda setempat, Selasa (17/6).

NIP baru tersebut berjumlah 18 digit. Lebih banyak dari NIP lama yang hanya sembilan digit. Meski dengan digit dua kali lipat, justru NIP baru ini akan semakin mempermudah administrasi. Karena di NIP baru ini sudah tercantum semua data penting administrasi kepegawaian.

Untuk delapan digit pertama menerangkan tahun, bulan dan tanggal kelahiran pegawai yang bersangkutan. Enam digit kedua menjelaskan tentang tahun dan bulan mulai bertugas. Selanjutnya satu digit ketiga menjelaskan jenis kelamin, yakni satu (1) untuk laki-laki dan dua (2) untuk perempuan. Sementara tiga digit terakhir menjelaskan nomor urut pegawai.

Seperti disampaikan Fadeli, dengan NIP baru itu proses administrasi bagi pegawai akan semakin mudah. Misalnya penentuan masa pensiun sudah bisa diketahui dengan hanya melihat NIP. Kedepan, lanjut dia, kartu asuransi kesehatan (Askes) juga akan terus disempurnakan. Dengan dikembangkan menjadi kartu PNS elektronik (KPE) multi fungsi. Yakni tidak hanya berfungsi sebagai kartu pegawai, namun juga untuk ASKES, Bapertarum juga kepentingan PNS lainnya “Ini adalah bagian dari peningkatan pelayanan optimal untuk pegawai. Demikian pula pegawai diharapkan semakin optimal memberikan pelayanan, “ ujar dia.

Sementara terkait gaji ke-13, Fadeli katakan minggu depan sudah bisa diterimakan ke pegawai Pemkab Lamongan. “Jika sebelumnya saya katakan pencairan gaji ke-13 menunggu petunjuk dari (pemerintah) pusat. Petunjuk itu sekarang sudah turun. Sekarang tinggal masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) masing-masing untuk melengkapi administrasi pencairannya. Jika semua administrasi sudah lengkap, Insya Allah minggu depan gaji ke-13 sudah bisa dicairkan, “ ungkap Fadeli.

Saat ini Pemkab Lamongan memiliki sejumlah 12.698 PNS. Sebagian besar diantaranya adalah guru yang berada di bawah SKPD Dinas Pendidikan yakni sejumlah 5.934 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 11 ribu diantaranya sudah menerima NIP baru. Kekurangannya akan segera dilengkapi bersama dengan dilakukannya proses koreksi jika ada kesalahan penomoran NIP baru. Sementara terkait pencairan gaji ke-13 tersebut, Pemkab Lamongan sudah siapkan anggaran sejumlah Rp 35 milyar.

IKM Puskesmas Mantup Tertinggi

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Puskesmas Mantup memiliki skor tertinggi diantara 18 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diteliti. Yakni mencapai 3,29 dari nilai sempurna 4,00. Data tersebut berdasar survey IKM tahap II/2008 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Lamongan.

Kepala BPS Lamongan Mohammad Khudori dalam paparannya saat Sosialisasi dan Monitoring IKM di Ruang Sabha Nirbawa kantor Pemkab Lamongan, Selasa (16/6) uraikan, Puskesmas Mantup juga raih nilai konversi IKM, mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan tertinggi. “Untuk skor konversi IKM Puskesmas Mantup mencapai 82,29 (maksimal 100), mutu pelayanan dengan skor A dan kinerja unit pelayanan Sangat Baik. Dari 18 SKPD yang diteliti, hanya Puskesmas Mantup yang meraih skor mutu pelayanan A. Demikian pula kinerja unit pelayanan Sangat Baik hanya diraih Puskesmas Mantup, ” urai dia.

Dijelaskan Khudori, metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara langsung pada responden melalui metode pendekatan Systematic Random Sampling (SRS). Sementara unsur pelayanan yang dinilai ada 14 unsur. Diantaranya prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan dan kedisiplinan petugas pelayanan. Juga kosopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya layanan, kepastian biaya layanan serta keadilan mendapatkan pelayanan.

Sementara Plt Asisten Administrasi Aris Wibawa saat buka kegiatan tersebut harapkan agar BPS saat lakukan survey benar-benar dengan obyektif dan tanpa rekayasa. Begitu pula ketika ada petugas BPS yang lakukan survey ke SKPD agar jangan dijamu berlebihan. ”Biarkan mereka bekerja secara independen, ” katanya kepada sejumlah perwakilan SKPD yang bidang tugasnya melakukan pelayanan langsung di masyarakat. Dicontohkannya, tim penilai Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) adalah salah satu tim survey paling independent yang pernah ditemuinya.

Pengukuran IKM tersebut seperti disampaikan Kabag Organisasi Abdul Mu’is harus melalui pengukuran karena merupakan langkah awal yang mempermudah sistem kontrol dan pengembangan. Kepuasan, kata dia, adalah sesuatu yang tidak berujung. Karena itulah perlu dilakukan pengukuran IKM. ”Dengan IKM pula, kita dapat mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala. Sementara bagi masyarakat, IKM dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit bersangkutan, ” ujar dia.

Selasa, 16 Juni 2009

Laporan APBD Diterima Secara Bulat

Pertanggungjawaban APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran (TA) 2008 diterima secara bulat oleh semua fraksi DPRD setempat saat Rapat Paripurna pembahasan Pertanggungjawaban APBD TA 2008. Yakni oleh Fraksi PAN, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PKBdan Fraksi PDIP. Meski demikian, masih ada sejumlah saran dari masing-masing fraksi dan panitia anggaran (panggar).


Pendapat Panggar yang disampaikan Sekretaris Panggar Sutardjo Syafi’ie dalam sarannya minta agar sistem seleksi penerima beasiswa bagai mahasiswa keluarga miskin benar-benar dilaksanakan secara transparan dan hasilnya diumumkan terbuka. Selain itu,dengan semakin banyaknya berdiri perusahaan besar di Lamongan, Panggar berharap Pemda mengambil langkah-langkah bijak pada perusahaan-perusahaan tersebut agar turut memberi kontribusi sosial berupa beasiswa untuk mahasiswa atau pelajar berprestasi.

Sementara FPAN meminta Pemda untuk memeberi perhatian serius bagi infrastruktur pertanian. FPAN terutama minta untuk lakukan perbaikan sarana irigasi, normalisasi waduk dan embung desa, perbaikan pintu air waduk dan mengusahakan adanya program Jalan Usaha Tani untuk memperlancar transportasi produksi pertanian. ”Dengan masih banyaknya kualitas proyek yang dibawah standar, FPAN minta agar lebih meningkatkan fungsi dan peran Inspektorat dalam melakukan pengawasan proyek baik yang kontraktual maupun swakelola, ” kata juru bicara FPAN Basuki, Senin (15/6).

Juru bicara FPDIP Sugiarsih dalam pandangan akhir fraksinya mengingatkan agar jangan pernah mengerahkan segala sumberdaya dan aparatur daerah hanya untuk memenuhi indikator-indikator penilaian suatu penghargaan. Dilanjutkannya, perolehan pendapatan asli daerah (PAD) ditengah kampanye efisiensi dan efektifitas bagi peningkatan manajemen perusahaan daerah, ternyata laba PD Aneka Usaha masih belum berikan kontribusi signifikan.”Fraksi kami berpendapat BUMD telah dalam kategori mismanajemen, ” ungkap dia.

Hal senada disampaikan juru bicara FPKB Ningsih Musyafaah. Dikatakannya, diharapkan peusahaan-perusahaan daerah mampu dan terus meningkatkan kinerjanya secara professional sehingga mampu meraih laba yang besar. Sedang FPartai Golkar lewat juru bicaranya Purwanto berharap agar berbagai penghargaan yang diperoleh Kabupaten Lamongan dapat menjadi motivasi aparatur untuk memacu kinerja demi kesejahteraan masyarakat.

Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya tuturkan berbagai capaian prestasi yang diraih Pemkab Lamongan tunjukkan kinerja Pemerintah Daerah. Prestasi itu juga, lanjut dia, capaian prestasi itu adalah hasil kerja pemerintah bersama DPRD serta partisipasi seluruh masyarakat Lamongan. ”Pada akhirnya ini semua untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan, ” ujar dia.

Marcio Dan Fabiano Hengkang?

Dua mantan legiun asing yang dimiliki Persela Lamongan, marcio Souza da Silva dan Fabiano Rosa Beltrame diberitahkan tengah mendekat ke salah satu tim anggota ISL yang ada di kota Malang. Sehingga musim depan nampaknya Persela tidak bisa menggunakan jasa kedua legiun asing ini.
Dua mantan legiun asing yang dimiliki Persela Lamongan, marcio Souza da Silva dan Fabiano Rosa Beltrame diberitahkan tengah mendekat ke salah satu tim anggota ISL yang ada di kota Malang. Sehingga musim depan nampaknya Persela tidak bisa menggunakan jasa kedua legiun asing ini.
Sebenarnya dari kedua pemain asal Brazil ini untuk Marcio Persela sudah tidak berminat lagi. Sebab, produktifitas pemain ini telah menurun dan terlalu tempramental sehingga sering mendapat kartu kuning dan harus absen dibeberapa laga saat tenaganya dibutuhkan. Pada putaran pertama ISL 2008/2009 ia mampu mencetak 12 gol namun pada putaran kedua ia hanya mampu menyarangkan 4 gol saja.
Sedangkan untuk Fabiano sebenarnya Marcio masih menginginkan pemain ini bertahan menjadi bagian skuad tim Berjuluk Laskar Joko Tingkir di musim depan. Sebab pemain yang menempati posisi stoper ini dinilai tangguh dalam mengawal lini pertahanan selama ini.
Mengenai kabar ini Asisten Mnajer Persela Fadeli mengatakan kalau pemain tersebut ngotot bergabung dengan ti lain, manjemen mempersilahkan. “Hak mereka untuk memilih tim mana saja. Kami berpedoman akan mencari pemain yang punya loyalitas dan realistis harganya sesuai dengan kemampuan keuangan manajemen Persela,” jelasnya.
Menurut Fadeli, saat ini pihaknya sedang mengintensifkan pembicaraan dengan mantan pemain Persela untuk mencapai kesepakatan harga untuk direkrut lagi di musim mendatang. “Kami menawarkan profesionalisme. Para pemain Persela selalu diperlakukan secara profesional. Artinya, hak-hak pemain menjadi prioritas untuk dipenuhi sehingga selam aini Persela termasuk tim yang tidak pernah telat membayar gaji pemain. Berbeda dengan beberapa tim lainnya yang terlambat menggaji pemain sampai beberapa bulan,” tandasnya.
Pemutakhiran Terakhir ( Monday, 15 June 2009 )

50 Ribu Umat Hadiri Dzikir dan Haul Akbar HJL

Sekitar 50 ribu umat hadiri Dzikir dan Haul Akbar dalam peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-440 di alun-alun setempat, Minggu (14/6). Pendiri Jamaah Al Khidmah, KH Akhmad Asrori Al-Ishaqi pimpin doa penutup pada kegiatan yang menampilkan Habib Taufiq Assegaf dari Pasuruan sebagai penceramah tersebut.

Selain itu, Dzikir dan Haul Akbar itu juga diikuti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh, Ketua Jamaah Al Khidmah Jatim KH AGus Adib Fanani, KH Akhmad Fatkhur Arifin (Surabaya), KH Hilmi Akhmad (Surabaya) dan Habib Salim Bahrun (Gresik) serta Abdullah Al Hadad (Surabaya). Sementara dari Lamongan, Bupati Masfuk, bersama Wabup Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli serta sejumlah muspida dan ulama setempat terlihat hadir.

Dalam sambutannya, Menkominfo sampaikan esensi kegiatan yang dilangsungkan dalam rangka sambut HJL 440 tersebut. Dikatakannya, apa yang sedang dilakukan itu adalah bagian dari keinginan pribadi, masyarakat dan komunitas untuk menjadi orang-orang, masyarakat dan komunitas yang sholeh.

Terkait HJL ke-440, disampaikan Menkominfo, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni reflektif, introspektif dan perspektif. Dengan melakukan refleksi diri, lanjut dia, berarti mengambil teladan apa yang pernah dilakukan para pendahulu. Kemudian introspektif adalah kegiatan evaluatif di masa sekarang dan perspektif adalah bagaimana berfikir apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. “Kalau ini dilakukan InsyaAllah akan memberi faedah (manfaat). Tidak boleh putus asa, serta mewujudkan manfaat itu dalam bentuk ilmu, “ pesan dia.

Sementara Masfuk dalam sambutannya berharap kalimat istighfar dan do’a yang baru saja dilafalkan dibarengi dengan perjuangan. “Tanpa perjuangan, kalimat istighfar dan do’a tidak akan cukup, “ ujar dia. Dilanjutkannya, seperti halnya yang telah dilakukan adipati pertama Lamongan Rangga Hadi yang dilantik pada 10 Dzulhijah 440 tahun lalu, pembangunan di Lamongan saat ini adalah implementasi dari do’a dan perjuangan.

“Sejarah Lamongan adalah sejarah sejarah religius. Sejarah religius itu diawali dengan dilantiknya Rangga Hadi pada 10 Dzulhijah yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha oleh Sunan Giri. Rangga Hadi sendiri yang bergelar Tumenggung Surajaya juga dalam membangun Lamongan diiringi dengan perjuangan dan do’a, “ kata dia.

Adipura Bukan Untuk Gagah-gagahan

Adipura sudah diraih tiga kali berturut-turut. Harusnya itu dijadikan sebagai sumber semangat. Jangan hanya dijadikan gagah-gagahan saja. Demikian dikatakan Bupati Lamongan Masfuk sesaat sebelum lakukan pencanangan penanaman 1000 pohon di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) setempat, Jum’at (12/6).

Terkait pernyataannya tersebut, Masfuk langsung perintahkan kepada Asisten Tata Praja untuk lakukan sidak hari itu juga ke masing-masing Kantor Kelurahan di Kota Lamongan. ”Ini (penanaman seribu pohon) hanya sebagai awal saja. Selanjutnya Lurah harus jadi motor ajak masyarakat untuk lakukan kegiatan serupa di tiap rumah. Saya minta kantor-kantor kelurahan hari ini juga dicek kondisi lingkungannya. Meski sudah dapat Adipura, kantor-kantor harus jadi contoh, Saya khawatir kantornya ”terlalu hijau”, tegas dia sembari menambahkan keyakinannya lingkungan Kantor Kelurahan pasti dalam kondisi hijau.

Dia juga sampaikan, terkadang ada kekurangpahaman di masyarakat akan penting dan manfaatnya menanam pohon penghijauan. Diungkapkannya, dengan menanam pohon penghijauan di masing-masing rumah sesungguhnya dapat membantu meningkatkan kualitas udara yang dihirup. ”Dengan adanya pohon yang rindang, udara jadi bersih, tingkat strespun menurun. Ini yang kadang-kadang tidak kita pahami, ” ujar dia dalam kegiatan yang bekerjasama dengan Bank Mandiri tersebut.

Sementara Deputy Regional Manager Kanwil VIII Bank Mandiri Soenartomo Soepomo yang hadir dalam kegiatan itu katakan, kerjasama penghijauan tersebut hanyalah bagian lain dari kerjasama panjang antara Bank Mandiri dan Pemkab Lamongan. Menurut dia, lima tahun lalu ketika alami kesulitan cari lahan untuk dirikan kantor cabang Lamongan, Bupati (Masfuk) bantu atasi kesulitan investor. Hubungan baik itu kemudian berlanjut dengan penandatangan MoU (memory of understanding) beberapa waktu terkait kemudahan kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) masyarakat Lamongan.

Kegiatan itu kemudian ditandai dengan penanaman pohon Sawo Kecik di halaman Lapas Lamongan. Selain Masfuk dan Soepomo, Wabup Tsalits Fahami bersama Sekkab Fadeli dan Kalapas Usman Sanusi turut lakukan penanaman pohon. Begitu pula Endang Rijanti Masfuk, Cicik Rosyida Tsalits Fahami dan Mahdumah Fadeli. Selain di Lapas, seribu pohon itu juga ditanam di Desa Sukosongo/Kembangbahu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Pasar Burung. Seribu pohon itu terdiri dari pohon Sawo Kecik, Mangga, Tanjung, Dadap Merah, Bambu Kuning, Trembesi dan Mahoni.

Persela Musim Depan Diisi 70 Persen Skuad Lama

Tidak akan ada perombakan besar-besaran di skuad Persela tahun depan. Manajemen ternyata cukup puas dengan raihan punggawa Persela yang berlaga di Indonesia super League (ISL) 2008/2009 yang telah diakhiri Rabu (10/6) lalu. Manajemen menyatakan akan mempertahankan 70% muka lama yang menjadi punggawa Persela di musim 2008/2009 lalu.
Persela Musim Depan Diisi 70 Persen Skuad Lama
Tidak akan ada perombakan besar-besaran di skuad Persela tahun depan. Manajemen ternyata cukup puas dengan raihan punggawa Persela yang berlaga di Indonesia super League (ISL) 2008/2009 yang telah diakhiri Rabu (10/6) lalu. Manajemen menyatakan akan mempertahankan 70% muka lama yang menjadi punggawa Persela di musim 2008/2009 lalu.
“Kami kira sekitar 70 persen pemain masih layak dipertahankan untuk memperkuat Perselka pada kompetisi ISL mendatang ,” kata Asisten manajer Persela Lamongan Fadeli.
Jika saat ini ada 28 pemain, maka bakal adaa delapan pemain yang akan dicoret. Dan untuk perkembangan kedepan yang lebih baik tentu diutamakan para pemain muda. “Kompetisi ISL mendatang tentu akan lebih ketat. Sehingga dibutuhkan pemain-pemain mudah yang kuat dan cepat,” katanya.
Untuk skuad Persela tahun depan juga akan diperkuat para pemain muda alumni Persela U-21. Sebanyak 10 pemain akan disaring dan dicari lima terbaik untuk masuk skuad tim berjuluk Laskar Joko Tingkir senior. “Saat ini setidaknya sudah ada tiga pemain yang cukup layak masuk line up Persela. Yakni Aris Alfiansyah, Zaenal Abidin, dan Danu Rosade, ketiganya sudah lama berlatih dengan pemain senior. Bahkan Aris bermain cukup bagus saat diturunkan menghadapi Persib Bandung dan Persitara Jakarta Utara,” katanya.
Sementara untuk tambahan pemain dari luar Fadeli mengaku masih harus merahasiakan siapa-siapa yang menjadi incaran. Dan beberapa disebutkan tengah menjalani negosiasi yang hampir deal kontrak. Nama-nama pemain ini belum bisa dipublikasikan demi kelancaran proses rekrutmen. Jangan samapai diserobot oleh tim lain. Nampaknya pembenahan lebih dikonsentrasikan pada komposisi pemain asing di lini depan dan tengah. Sebab, kontribusi pemain yang ada sekarang dinilai kurang maksimal.

Layanan Amburadul, Investor Enggan Masuk

Banyak survey ungkapkan, termasuk survey yang dilakukan Markplus, calon investor tidak akan mau masuk ke suatu daerah jika pelayanannya (pemerintah setempat) amburadul. Karena itulah, pelayanan optimal pada siapa saja menjadi komitmen Pemkab Lamongan.


Pernyataan itu disampaikan Plt Asisten Administrasi Pemkab Lamongan Aris Wibawa saat Sosialisasi Perda 11 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik Jatim di Grand Mahkota Hotel Lamongan, Kamis (11/6). Dalam kegiatan yang digelar Komisi Pelayanan Publik Jatim bersama LSM Prakarsa Lamongan itu juga dihadiri Ketua KPP Jatim M Khoirul Anwar bersama Wakil Ketua Jejaring dan Advokasi KPP Wahyu Kuncoro dan Ketua LSM Prakarsa Madchan Ali.

Dilanjutkan Aris, salah satu bentuk komitmen Pemkab Lamongan untuk tingkatkan pelayanan publik adalah dengan telah dibentuknya Komisi Transparansi (KT) di Lamongan. Selain itu, imbuh dia, Pemkab juga sediakan saluran bagi masyarakat untuk sampaikan pengaduan. Baik terkait pelayanan publik maupun pembangunan.

”Salah satu pos pengaduan adalah melalui situs resmi Pemkab Lamongan. Masyarakat lewat situs ini sampaikan berbagai pengaduan. Mulai dari perijinan, perilaku aparat hingga perbaikan jalan. Pengaduan yang masuk mencapai hitungan 10 hingga 15 pengaduan perharinya itu kemudian langsung ditindaklanjuti. Bahkan sampai ke forum coffee morning (CM) yang dipimpin langsung Bupati Lamongan. Secara umum, peningkatan kualitas pelayanan publik memang butuh waktu. Tapi ini menjadi komitmen bersama untuk diwujudkan, ” ujar dia dalam kegiatan yang diikuti sejumlah ormas dan LSM di Lamongan itu.

Sementara Ketua KPP Jatim M Khoirul Anwar dalam paparannya terkait kualitas pelayanan dalam dimensi pemerintahan, dia sampaikan beberapa masalah yang ada. Seperti tidak adanya kepastian biaya, waktu dan cara pelayanan. Kemudian prosedur pelayanan yang tidak mengatur kewajiban provider dan hak warga sebagai penggunan. Atau adanya diskriminasi pelayanan oleh pejabat birokrasi serta rendahnya pernanan masyarakat dan stakeholders

Terkait keberadaan KPP, Khoirul yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Malang tersebut sampaikan KPP akan memainkan peran untuk dorong implementasi perumusan standar pelayanan publik (SPP) berbasis citizen’s charter (CC). Demikian pula KPP akan menjamin terlaksananya hak dan kewajiban baik pemberi maupun penerima layanan publik berdasar SPP.

Di akhir keterangannya, Khoirul sampaikan keberadaan Perda 11 tahun 2005 juga memiliki peran strategis dalam implementasi prinsip pelaksanaan pemerintah yang baik atau good governance. “Perda ini juga bisa menjadi pondasi dari terwujudnya struktur layanan prima berbasis citizen’s charter (CC). Termasuk partisipasi nyata masyarakat dalam pelayanan publik yang prima, “ pungkas dia.

Rabu, 10 Juni 2009

Eco House Untuk Selamatkan Bumi

Penyelamatan Bumi yang sedang sakit bisa dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Seperti pembanguan rumah tinggal yang ramah lingkungan (eco house) dengan sanitasi yang baik. hal itu dikatakan Sri Endah Nurhayati, Ketua LSM Bangun Pertiwi di hadapan sejumlah ibu-ibu PKK Lamongan, Rabu (10/6) di Pendopo Lokatantra setempat.

Dituturkannya, pendidikan lingkungan sehat mandiri adalah jawaban untuk merehabilitasi bumi yang sedang sakit. Sementara konsep eco house seperti disampaikannya, bisa dimulai dengan hal-hal sederhana. Seperti mempertimbangkan penghematan listrik, hemat air, pembuangan limbah rumah tangga menggunakan peresapan sendiri dengan tidak langsung disalurkan ke got serta mendesain sistem sirkulasi udara alami. “Tidak menggunakan barang yang dapat merusak ozon seperti AC, busa dan rokok juga bagian dari konsep eco house ini, “ kata dia.

Terkait barang-barang yang menggunakan bahan kimia CFC yang bisa merusak ozon dan akibatkan pemenasan global tersebut, Endah sampaikan sejak 1996 negara maju sudah sepakat untuk tidak menggunakannya. Namun Indonesia malah menjadi tempat pembuangan pemasaran produk-produk yang tidak ramah lingkungan. “Sebenarnya barang sepele seperti obat nyamuk, minyak wangi, dispenser dan busa menjadi penyebab perubahan iklim di dunia, termasuk Indonesia, “ ungkapnya.

Menurutnya, dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya dan dirawat dengan sehat pertumbuhannua juga bisa kembangkan konsep eco house. Demikian pula penggunaan bahan yang bisa digunakan kembali seperti kain lap dari pada tisu juga bagian dari konsep eco house.

Di kegiatan yang dibuka Ketua PKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk itu, Endah juga sampaikan cara memanfaatkan sampah sendiri. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan pemilahan sampah sesuai jenisnya. “Sediakan dua bak sampah di dapur untuk sampah bkering dan basah. Sampah basah bisa dibuat kompos, sementara sampah kering bisa dijual ke pengepul. Lumayan untuk meningkatkan pendapatan ibu-ibu, “ ujar dia.

“Ibu-ibu sebenarnya bisa mengambil peran penting dalam penyelamatan bumi. Secara ekologis, dengan menggunakan kompos berarti ibu-ibu telah ikut mengembalikan bahan buangan organik menjadi abhan yang berguna. Selain itu proses pengomposan merupakan metode daur ulang alamiah. Karena kebutuhan energi dan bahan makanan yang diambil dari tanah untuk pertumbuhan dikembalikan ke tanah. Jadi tidak berbahaya, “ pungkas dia.

Usia Kawin Dibawah 20 Tahun Capai 2.452 Orang

Dari sejumlah 12.591 perkawinan pertama yang terjadi hingga Desember 2008 di Lamongan, 2.452 orang diantaranya lakukan perkawinan saat usianya dibawah 20 tahun. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Lamongan R Hari Purwanto saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program KB di Ruang Sabha Dyaksa kantor Pemkab setempat, Rabu (10/6).


Dijelaskannya, usia kawin pertama di bawah 20 tahun tersebut mencapai 19,47 persen dari keseluruhan perkawinan pertama selama 2008. Selanjutnya yang terbanyak berada di usia 21 hingga 25 tahun sejumlah 8.167 orang atau mencapai 64,86 persen. Menurut Hari, perkawinan pertama saat usia di bawah 20 tahun paling banyak terjadi di Kecamatan Babat dengan 271 perkawinan. Sedang prosentase terbesar terjadi di Kecamatan Bluluk yang mencapai 49,77 persen dari sejumlah 213 perkawinan yang terjadi.

“Berdasar Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005-2008 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, rata-rata usia kawin pertama wanita adalah 19,44 tahun. Sementara angka harapan hidup penduduk mencapai 67,88 tahun. Karena itu isu ini menjadi isu strategis di Lamongan. Ada beberapa kondisi saat ini yang masih perlu dilakukan pembenahan melalui sosialisasi. Seperti rendahnya pemahaman tentang hak-hak reproduksi. Juga rendahnya posisi remaja putrid dalam mengambil keputusan terhadap dirinya, “ terang dia.

Ditambahkannya, BPPKB Lamongan pada 2009 menargetkan jumlah keluarga yang ikut kelompok KB aktif diharapkan menjadi 32.050 keluarga. Atau naik 6.110 keluarga (23,55 persen) disbanding peserta 2008 sebesar 25.940 keluarga. Demikian pula jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I angota Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang memiliki usaha diharapkan naik 100,26 persen. Yakni naik 3.811 keluarga menjadi 7.612 keluarga.

Sementara dalam Rakerda yang dibuka Asisten Tata Praja Agus Sigiarto tersebut, Sekretaris Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur Listyawardhani sampaikan Lamongan cukup berhasil dalam program KB. Disaat daerah lain alami penurunan, Lamongan malah alami peningkatan. Dikataknnya, kalaupun angka laju pertambahan pertumbuha penduduk (LPP) capai 0,46, itu karena migrasi. Bukan karena tingkat kelahiran. “Hal ini dikarenakan pembangunan Lamongan yang tumbuh pesat sehingga menimbulkan migrasi pekerja ke Lamongan, “ ujarnya di kegiatan yang diikuti sekitar 120 orang peserta tersebut.

Perkenalkan Tari Jolo Sutro

Seolah menjadi tradisi, setiap kali seusai kirab Piala Adipura selalu ditampilkan tari kreasi baru karya Ninin Desinta Yustikasari dan Titin Kristiani. Dua orang kreator Tari Boran yang berhasil meraih juara nasional 2007 silam. Jika tahun lalu mereka tampilkan Tari Caping Ngancak, kini yang ditampilkan adalah Tari Jolo Sutro (jawa : jala sutra).


Tari ini seperti diceritakan Kristin juga menggambarkan kekhasan masyarakat Lamongan. Jika Tari Boran menggambarkan penjual Nasi Boran, tari ini menggambarkan pergumulan nelayan pantura Lamongan. Penggambaran itu ditampilkan lewat lima orang penari siswi SMPN Kembangbahu.

Ciri khas kreasi Ninin dan Kristin juga terlihat jelas di Tari Jolo Sutro ini. Seperti penarinya yang selalu menggunakan media untuk tunjukkan rangakaian cerita. Tari Boran gunakan boran (wadah nasi dari bambu), Tari Caping Ngancak gunakan caping petani, Tari Silir gunakan kipas dan kini Tari Jolo Sutro gunakan dua media yakni lampu ublik atau lampu minyak dan sebuah jala.

”Ini adalah tari keempat setelah Tari Boran,Tari Silir-slir dan Tari Caping Ngancak. Tahun lalu Tari Capang Ngancak yang diperkenalkan saat kirab Piala Adipura kemudian berhasil menjadi penyaji terbaik pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2008 tingkat SMP-MTs di Bandung Juli 2008 lalu. Sementara Tari Jolo Sutro ini juga direncanakan untuk mengikuti Pekan Seni Pelajar (PSP) Juli mendatang di Surabaya. Semoga tari ini juga bisa bawa nama harum Lamongan, ” tutur Kristin di sela-sela dampingi anak didiknya, Selasa (9/6).

Diterangkan Kristin, lampu ublik dibawakan di babak awal tari untuk menggambarkan nelayan pantura Lamongan yang melaut di kala petang. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan penari yang menggunakan jala nelayan. Untuk menegaskan penggambaran nelayan, kelima penari yang mengenakan busana dengan dominasi warna hijau dan biru, menyematkan jala di setiap rambut mereka.

Target Adipura Keempat

 Bupati Lamongan Masfuk sampaikan harapannya untuk bisa raih Adipura yang keempat kali. Hal itu disampaikan dalam sambutannya seusai lakukan kirab Piala Adipura, Otonomi Award dan Penghargaan Peningkatan Produksi Padi di pelataran Pendopo Lokatantra setempat, Selasa (9/6).

“Dengan diraihnya kembali Adipura tahun ini, berarti sudah tiga kali berturut-turut Kota Lamongan raih penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Mudah-mudahan Kota Lamongan nantinya bisa raih Adipura untuk yang keempat kalinya, “ ujar dia

Di kesempatan itu pula disampaikannya, dengan lakukan kirab Piala Adipura keliling Kota Lamongan, akan tunjukkan bahwa ada penghargaan untuk setiap usaha. Menurut dia, dengan segala usaha yang dilakukan masyarakat untuk jaga kebersihan berbuah penghargaan berupa Adipura dari Presiden RI. Karena itu dia minta agar masyarakat jaga lingkungannya tetap bersih, hijau dan rindang.

Bukan hanya Adipura, melainkan pula Otonomi Award dan Penghargaan Peningkatan Produksi Padi dipersembahkan Masfuk untuk masyarakat. ”Persembahan ini jangan pernah berhenti karena menjadi bagian dari layanan pemerintah pada masyarakat. Pasukan Kuning luar biasa, masyarakat luar biasa, DPRD juga luar biasa. Prestasi ini adalah wujud dari kesatuan jiwa antara pemerintah bersama masyarakat untuk merubah nasib. Untuk menuju arah yang lebih sejahtera, ” tegas dia

Kirab itu sendiri dimulai dari perbatasan Kota Lamongan di depan Kantor Kecamatan Deket hingga finish di depan Pendopo Lokatantra. Masfuk bersama Ketua DPRD Makin Abbas dalam kirab itu berada di jeep terbuka terdepan sambil membawa ketiga penghargaan. Sementara tiga mobil di belakangnya turut lakukan kirab Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli dan rombongan muspida setempat.

Sementara di lokasi finish kirab, panitia sudah siapkan sekitar 3000 porsi makanan untuk dinikmati semua masyarakat. ”Ini adalah bagian dari mewujudkan kirab ini sebagai pestanya rakyat, ” ujar Sekkab Fadeli ditemui terpisah. Selain itu sejumlah 136 anggota pasukan kuning juga menerima tali asih berupa uang tunai dan sembako senilai Rp 300 ribu untuk setiap orang.

Pemilik Surajaya, Persela Tak Ingin Malu

Laga Persitara kontra Persela Lamongan meski pertandingan besok dimainkan di stadion Surajaya Lamongan namun sejatinya adalah pertandingan away bagi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir. Persitara selam aputaran II Liga Super (ISL) memang meminjam stadion kebanggaan warga Lamongan ini sebagai home base-nya.
Karena itu sebagai penguasa stadion Surajaya Lamongan, tim asal kota soto ini tentu telah siap untuk meladeni perlawanan Persitara, apalagi permainan tim calon lawan ini sering dipantau oleh kubu Persela. “Apapun, se;laku pemilik stadion, Persela tentu tidak ingin kalah. Kita juga bisa bermaian cepat. Dan anak-anak semua sudah memahami pola permainan Persitara selama mereka memanfaatkan Stadion Surajaya,” kata Pelatih Persela Widodo C Putra.Usai memenangkan laga lawan Persib, Persela Lamongan sudah mulai latihan kembali kemarin sore dengan latihan ringan dan lebih memantapkan strategi yang akan dipakai untuk menjinakkan Persitara. Strategi yang direncanakan jauh-jauh hari sudah didiskusikan pelatih dan pemain. Dasarnya, pemain dan pelatih sebelum ini sudah sering melihat penampilan persitara.

Siapkan Pesta Rakyat Sambut Tiga Penghargaan

Besok, Selasa (9/6), akan menjadi hari pestanya masyarakat Lamongan. Tiga penghargaan yang diraih Kabupaten Lamongan, yakni Anugerah Adipura, Piala Otonomi Award dan Penghargaan Peningkatan Produksi Padi akan diarak keliling Kota Lamongan. Selain itu, tumpeng besar dengan diameter lebih dari satu meter dan 3000 nasi bungkus akan juga telah disiapkan.

“Hari Selasa nanti akan benar-benar dijadikan pestanya masyarakat Lamongan. Karena ketiga penghargaan (Anugerah Adipura, Piala Otonomi Award dan Penghargaan Peningkatan Produksi Padi) yang diraih dalam kurun waktu kurang dari satu bulan tersebut tidak bisa dilepaskan dari kontrubusi semua masyarakat Lamongan, “ kata Sekkab Lamongan Fadeli, Senin (8/6).

Karena itu, lanjut Fadeli, selain siapkan kirab oleh sekitar seribu masyarakat, di tribun pendopo juga akan disiapkan tumpeng besar dengan diameter lebih dari satu meter. Bersama tumpeng itu, kata Fadeli, juga akan disiapkan tidak kurang dari 3000 nasi bungkus. Begitu pula untuk sejumlah 136 anggota pasukan kuning juga telah disiapkan tali asih berupa uang tunai dan sembako senilai Rp 300 ribu untuk setiap orang. “Ini semua untuk masyarakat Lamongan. Sebagai perwujudan bahwa semua penghargaan tersebut tidak bisa dilepaskan dari semua masyarakat Lamongan, “ ujar dia.

Menurut Fadeli, diraihnya tiga penghargaan tersebut juga menunjukkan pembangunan di Lamongan tidak hanya fokus pada satu bidang saja. “Selain melakukan percepatan pembangunan perekonomian (Otonomi Award), ranah ekologi dan lingkungan hidup juga tidak dilupakan (Adipura). Demikian pula sektor pertanian yang masih menjadi sektor ekonomi mayoritas masyarakat Lamongan juga tetap mendapat perhatian dengan diraihnya Penghargaan Peningkatan Produksi Padi dari Presiden RI, “ ungkapnya.

Sementara Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa sampaikan, kirab ketiga penghargaan tersebut akan dimulai dari Kecamatan Deket dan finish di depan Pendopo Lokatantra Lamongan. Rute kirab juga sudah diatur agar mengelingi Kota Lamongan. Mulai Kecamatan Deket, masuk Jalan Veteran yang merupakan kawasan sekolah, menuju Jalan Wahidin S.H berbelok ke Jalan Suwoko hingga melintasi Jalan Sumargo. Dilanjutkan melalui Jalan Sunan Drajat, Andan Sari, Basuki Rahmat, Sunan Giri dan Jalan Sunan Kali Jogo sebelum berakhir di pelataran depan Pendopo Lokatantra.

Jatim Open Ekshibisi

 Jatim Open Ekshibisi digelar kemarin di Lamongan dalam rangka Hari Jadi Lamongan ke 440. Atlet balap sepeda berkelas internasional Dahlina Rosida memenangkan kejuaraan ini dan berhak mendapat trofi serta hadiah tabanas 1 juta rupiah mengalahkan puluhan atlet balap sepeda Pusat Pembinaan dan Latihan Provinsi ISSI Jatim.
Merupakan kebanggaan tersendiri bagi atlet asal Lamongan ini atas kesuksesan ISSI Lamongan yang telah sukses menggelar lomba balap sepeda, selain itu antusiasme masyarakat Lamongan yang cukup tinggi terhadap olahraga balap sepeda, dari mulai siswa - siswi SD, SMP, SMA dan peserta umum jumlahnya tergolong banyak.
Peserta lomba balap sepeda selain dari Lamongan sendiri juga berasal dari Malang, Blitar, Madiun dan atlet Pusat Pelatihan dan Pembinaan Provinsi ISSI Jatim.
Rute yang dipilih untuk lomba balap sepeda kemarin adalah jalan raya sekeliling alun – alun. Sedangkan untuk peserta senior rute ditambahkan melalui Jalan KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan kemudian kembali ke alun – alun.

Produksi Padi Naik, Terima Penghargaan

Capaian produksi pertanian di Lamongan, terutama untuk komoditas padi kembali mendapat pengakuan. Penghargaan atas keberhasilan Lamongan meningkatkan produksi padi 2008 lebih dari 5 persen disbanding 2007 tersebut akan diserahkan pada Jambore SLPTT atau Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu di Asrama Haji Donohudan, Boyolali/Jateng 8 Juni mendatang.

Kepala Dinas Pertanian Kehutanan (Dispertahut) Lamongan Djonot Subagijo melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa sampaikan, pada 2008 produksi padi Lamongan capai 839.986 ton Gabah Kering Giling (GKG). Sementara pada 2007, produksi padi yang dicapai sebesar 819.832 ton GKG. “Penghargaan ini direncanakan akan disampaikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat Jambore SLPTT di Boyolali/Jateng 8 Juni nanti. Bapak Bupati (Masfuk) juga direncanakan menghadiri langsung kegiatan tersebut, “ ungkap dia.

Dari data Dispertahut, produktivitas padi Lamongan juga alami kenaikan. Di tahun 2007 dengan areal tanam capai 134.941 hektar dan areal panen seluas 132.882 hektar, produktivitas padi mencapai 61,70 kwintal perhektar. Sementara pada 2008 naik menjadi 62,63 kwintal perhektar dengan luas tanam 137.352 hektar dan luas panen 134.117 hektar.

Dalam surat sebelumnya, lanjut Aris, jambore ini direncanakan akan dilaksanakan pada 25-28 Mei, namun kemudian ada ralat jadwal yang diundur menjadi 7-10 Mei. “Ini mungkin untuk menyesuaikan agenda kepresidenan, “ kata dia. Sementara petugas dari SLPTT Lamongan yang dikirim sejumlah sepuluh orang. Aris menjelaskan, pada jambore nanti, sepuluh petani SLPTT yang dikirimkan akan mengikuti berbagai kegiatan. Diantaranya pelatihan pembenihan, pelatihan perlindunagn tanaman dan pelatihan mengenai pupuk organik.

“Sejak 2007 Lamongan sudah ditetapkan sebagai daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur. Sehingga tidak salah jika kali ini kembali mendapat penghargaan terkait capaian produksi padi. Berbagai upaya dilakukan Dispertahut untuk tingkatkan produksi ini. Diantaranya dengan penyediaan benih unggul, peningkatan dan penyediaan sarana serta infrastruktur pertanian dan peningkatan serta penyediaan sarana alat mesin pertanian, “ ujar dia. “Upaya-upaya ini masih ditunjang dengan lekukan kawalan penerapan teknologi melalui SLPTT, “ imbuh dia.

Terkait SLPTT ini, sampai dengan akhir 2008, Lamongan miliki ratusan unit SLPTT yang terbagi dalam empat jenis. Yakni SLPTT padi hibrida sebanyak 115 unit, SLPTT padi non hibrida sejumlah 100 unit, kemudian SLPTT jagung hibrida 25 unit dan SLPTT kedelai. Unit SLPTT ini tersebar di 27 kecamatan.

Gratis, Peserta KB Membludak

Kodim 0812 Lamongan bersama Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) serta Dinas Kesehatan kemarin, (Jum’at, 5/6) gelar pelayanan program KB gratis di Gedung Kadet Soewoko Kodim setempat. Lebih dari 500 warga Lamongan ikuti kegiatan KB dengan pemasanga implant serta suntik tersebut.

Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Arhanud (Arh.) Priyanto melalui Pasiter (perwira seksi teritorial) Kodim 0812 Kapten Arhanud (Arh.) Gusti Putu Ardana sampaikan, kegiatan tersebut bahkan diikuti hampir 600 peserta calon akseptor KB. Menurutnya, dari pendataan awal di tiap kecamatan tercatat 500 orang peserta. Namun pelaksanannya, kata dia, masih ada puluhan lagi yang mendaftar langsung di lokasi.

Meski pesertanya membludak, lanjut dia, panitia sudah menyiapkan tidak kurang dari 40 orang bidan untuk lakukan pelayanan KB. “Kegiatan pelayanan KB kali ini dilakukan dengan metode impant dan suntik. Sejumlah 425 orang calon akseptor KB memilih menggunakan impant, sementara sisanya dengan sistem suntik, “ kata dia.

Dilanjutkannya, kegiatan tersebut adalah bagian dari upaya mempercepat capaian target KB nasional. Yakni sebagai wujud keterpaduan dan integrasi antara Program KB dan Kesehatan dengan institusi TNI. “Diharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai modal dasar terwujudnya pembangunan keluarga berkualitas, sejahtera dan mandiri, “ ujar dia.

Sementara data BPPKB Lamongan menunjukkan, dari sejumlah 1.439.886 jiwa penduduk Lamongan (data Dinas Catatan Kependudukan dan Sipil), laju pertambahan pertumbuha penduduknya (LPP) capai 0,46. sedangkan jumlah peserta KB aktif hingga Desember 2008 sebanyak 217.399 orang dengan prevalensi atau perbandingan jumlah peserta KB aktif dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebesar 79,19 persen. Di Lamongan tercatat ada 274.513 orang PUS.

KB jenis suntik masih menjadi pilihan masih menjadi pilihan peserta KB, yakni mencapai 55,2 persen atau sejumlah 120.020 orang. Selanjutnya KB jenis pil sebanyak 24,01 persen atau sejumlah 52.196 orang. Sementara kesertaan KB pria atau MOP (medis operasi pria) masih sangat rendah, yakni hanya sebesar 0,2 persen atau sejumlah 436 orang.

Hat Trick Adipura

Tahun ini Kota Lamongan dipastikan kembali raih Adipura. Sebelumnya Kota Lamongan juga berhasil meraih penghargaan serupa pada 2007 dan 2008 lalu. Dengan kembali diraihnya Adipura tahun ini, berarti Kota Lamongan sukses cetak hat-trick Adipura, atau raih selama tiga kali berturut-turut.

Kepastian mendapat penghargaan lambang bagi kota yang berhasil kelola kebersihan dan lingkungan perkotaan tersebut, seperti dikatakan Sekkab Lamongan Fadeli, disampaikan melalui surat dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KLH) no : B-69/Dep II/LH/06/2009 perihal Penerimaan Penghargaan Anugerah Adipura.

“Sukses Kota Lamongan raih Anugerah Adipura selama tiga tahun berturut-turut ini menunjukkan komitmen Pemkab (Lamongan) untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Peran serta kerja keras semua pihak juga tidak dapat dilepaskan dari kembali diraihnya Adipura. Mulai dari semua aparat pemerintahan, pasukan kuning dan hijau, masyarakat Kota Lamongan serta semua pihak yang telah berkomitmen untuk jaga dan terapkan budaya bersih dan sehat, “ ujar Fadeli di ruang kerjanya, Kamis (4/6).

Sesuai dengan surat tersebut, lanjut dia, Anugerah Adipura akan diserahkan pada Jum’at 5 Juni 2009 mendatang di Istana Negara jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta. “Seperti tahun sebelumnya, Piala Adipura rencananya akan diserahkan secara langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bapak Bupati Masfuk. Semoga dengan kembali diraihnya penghargaan ini selama tiga tahun berturut-turut akan semakin membumikan Adipura. Anugerah Adipura bukan tujuan akhir, namun hanya tujuan antara untuk menjadikan masyarakat memiliki budaya dan berpola hidup bersih dan sehat, “ terang Fadeli.

Berdasar surat tersebut, bersama Kota Lamongan, ada 45 kota kategori kecil dan sedang yang mendapat Anugerah Adipura.. Untuk kategori Kota Kecil, selain Lamongan ada Kota Bangkalan/Bangkalan (Jatim), Banjarnegara/Banjarnegara (Jateng) dan Bojonegoro/Bojonegoro (Jatim) yang juga terima Adipura. Selain itu, Kota Boyolali/Boyolali (Jateng), Tuban/Tuban (Jatim) serta Wlingi/Kabupaten Blitar juga terima anugerah serupa untuk kategori kota kecil.

Sementara untuk kategori kota sedang, diantara kota penerimanya adalah Blitar/Kota Blitar (Jatim) dan Kota Cianjur/Cianjur (Jabar). Juga termasuk diantaranya Kota Cilacap/Cilacap (Jabar), Gresik (Gresik (Jatim) dan Jombang/Jombang (Jatim). Adipura ini akan semakin melengkapi prestasi Lamongan seusai terima dua Piala Otonomi Awards dari Jawa Pos Institue of Pro Otonomi (JPIP). Yakni Daerah Dengan Terobosan Paling Menonjol Bidang Pembangunan Ekonomi (grand kategori) dan Daerah Dengan Terobosan Inovatif Bidang Pemerataan Ekonomi (kategori khusus).

Rencanakan Pelatihan Memandikan Jenazah ODA

Munculnya kasus masyarakat sekitar yang enggan memandikan jenazah ODA atau orang dengan HIV/AIDS di Lamongan beberapa waktu lalu mendapat perhatian Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Lamongan. Pada medio tribulan ketiga tahun ini, KPAD bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Departemen Agama (Depag) setempat akan gelar pelatihan memandikan jenazah ODA bagi sekitar 100 orang modin.

Rencana tersebut terungkap saat rapat persiapan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2009 di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Kamis (4/6). Di sela-sela kegiatan tersebut, Sekretaris KPAD Lamongan Luluk Humam sampaikan rencana pelatihan bagi modin itu. Dikatakannya, rencana itu terutama dimunculkan mensikapi kondisi di masyarakat yang sering menolak memandikan jenazah ODA.

Diterangkannya, pelatihan itu nantinya akan digelar pada medio tribulan ketiga tahun ini atau sekitar bulan Juli hingga September. “Beberapa kali muncul kejadian masyarakat enggan memandikan jenazah ODA. Padahal jika menggunakan prosedur pemandian yang benar, tidak akan terjadi apa-apa. Inilah yang akan kami coba lakukan melalui pelatihan memandikan jenazah ODA pada para modin, “ kata dia.

Sampai saat ini, berdasar data Dinas Kesehatan Lamongan ada sejumlah 119 orang Lamongan yang positif HIV/AIDS. Dari sejumlah 52 orang yang telah meninggal dunia, 33 orang pengidap HIV dan 21 orang lainnya positif AIDS. Dari 27 kecamatan di Lamongan, hanya Kecamatan Karangbinangun dan Glagah yang belum ditemukan kasus HIV/AIDS.

Sementara dalam rapat yang dipimpin Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lamongan Kompol Kaziri itu dibahas beberapa kegiatan yang akan digelar sambut HANI 2009. Diantaranya sarasehan/seminar pemberantasan penyalahgunaan narkoba, talk show dan dialog intaraktif, kampanye sosial anti narkoba serta lomba cipta poster dan slogan anti narkoba. Juga akan digelar Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba di Lembaga Pendidikan. “Sosialisasi di lembaga pendidikan ini penting dilakuka untuk menyelematkan anak bangsa dari bahaya narkoba, “ kata dia.

Coba Ambil Keuntungan Dari Kondisi Internal Lawan

Persela Lamongan akan menghadapi lawan yang cukup kuat, Persib Bandung. Namun kondisi terakhir tim tamu paskah insiden saat dijamu Persitara Jakarta Utara di stadion Surajaya Lamongan dan harus takluk dengan skor mencolok 4-1 bisa menjadi salah satu kunci pembuka kemenangan Persela Sabtu nanti.
Persela Lamongan akan menghadapi lawan yang cukup kuat, Persib Bandung. Namun kondisi terakhir tim tamu paskah insiden saat dijamu Persitara Jakarta Utara di stadion Surajaya Lamongan dan harus takluk dengan skor mencolok 4-1 bisa menjadi salah satu kunci pembuka kemenangan Persela Sabtu nanti.
“Semuanya bisa terjadi. Tapi kita yakin bahwa mental pemain Persib dengan kejadian lawan Persitara kemarin itu masih cukup tergangg. Sehingga, kita berharap pemain kita mampu memanfaatkanya,” ujar Pelatih Persela Widodo C Putra.
Namun Widodo juga tidak mengecilkan peluang dimana Persib bisa saja bangkit saat menghadapi Persela. Sebab, tim ini masih berkepentingan untuk mempertahankan posisi runner up di klasemen akhir Indonesia Superleague (ISL) 2008/2009. “Untuk itu, kita tetap harus berkonsentrasi dan selalu waspada,” katanya.
Sebagai persiapan menghadapi Widodo mengajak para pemain berdiskusi. Hal ini dilakuakn setelah mereka menyaksikan pertandingan Persitara lawan Persib. Sehingga para pemain tentu mengetahui kelemahan dan celah yang bisa dimanfaatkan dari kedua tum yang bertanding dan kebetulan akan menjadi lawan Persela di dua laga sisa ISL ini.

HADIAH BPPKB LAMONGAN UNTUK HJL 440 TAHUN

Dalam rangka Hari Jadi Kota Lamongan (HJL) yang ke 440 tahun, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamongan menyelenggarakan berbagai pelayanan KB untuk masyarakat Kabupaten Lamongan
Dalam rangka Hari Jadi Kota Lamongan (HJL) yang ke 440 tahun, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamongan menyelenggarakan berbagai pelayanan KB untuk masyarakat Kabupaten Lamongan. Pelayanan tersebut diantaranya adalah implanisasi dan KB MOW (Medis Operasi Wanita). Acara yang diselenggarakan berturut-turut pada bulan Mei 2009 ini dilakukan bekerjasama dengan RSUD Dr. Soegiri Lamongan dan Puskesmas-Puskesmas di seluruh Kabupaten Lamongan.

Hadiah dari Badan PP dan KB untuk kota Lamongan ini diawali dengan pelayanan MOW dari Kecamatan Sugio sebanyak 11 orang pada tanggal 14 Mei 2009, diikuti oleh kecamatan lain yaitu Kecamatan Maduran 4 orang, Kecamatan Laren 2 orang dan Kecamatan Deket 4 orang yang pelayanannya dilakukan pada tanggal 19 Mei 2009 di RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

Implanisasi yang dilakukan direncanakan sebanyak ± 3000 wanita, yang telah dilakukan sebanyak 1755 orang di 16 Puskesmas kecamatan yang terdiri dari puskesmas Lamongan 100 orang, Turi 100 orang, Pucuk 100 orang, Mantup 150 orang, Modo 100 orang, Sugio 100 orang, Sukodadi 200 orang, Solokuro 100 orang, Glagah 50 orang, Laren 100 orang, Maduran 100 orang, Kalitengah 130 orang, Karanggeneng 100 orang, Kedungpring 125 orang, Brondong 100 orang dan Deket 100 orang. Sedangkan untuk 11 Puskesmas kecamatan lain akan menyusul dalam minggu ini.

Dengan program ini diharapkan masalah-masalah sosial yang timbul dari jumlah penduduk yang banyak dapat diatasi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan. Dengan mengendalikan jumlah penduduk maka pembangunan dapat dilaksanakan secara maksimal mengingat jumlah penduduk yang banyak merupakan masalah kita bersama

LEARNING ORGANIZATION (LO) BAGI PPKBD DAN SUB PPKBD

Baru-baru ini telah dilaksanakan kegiatan Learning Organizatin (LO) bagi PPKBD dan Sub PPKBD se-Kabupaten Lamongan. Kegiatan tersebut terlaksana atas dasar UU No. 10 Tahun 1992 tentang perkembangan Kependudukan dan Pembanguan Keluarga Sejahtera mengamanatkan bahwa Program Keluarga Berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui 4 pilar program KB, yaitu :

Baru-baru ini telah dilaksanakan kegiatan Learning Organizatin (LO) bagi PPKBD dan Sub PPKBD se-Kabupaten Lamongan. Kegiatan tersebut terlaksana atas dasar UU No. 10 Tahun 1992 tentang perkembangan Kependudukan dan Pembanguan Keluarga Sejahtera mengamanatkan bahwa Program Keluarga Berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui 4 pilar program KB, yaitu :

1. Pendewasaan usia perkawinan

2. Pengaturan kelahiran

3. Pembinaan ketahanan keluarga

4. Peningkatan kesejahteraan keluarga dalam mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera ( NKKBS ).

Kepedulian dan peran serta diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan diantaranya melalui wadah kegiatan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) YAITU PPKBD dan Sub PPKBD yang merupakan ujung tombak keberhasilan Program KB Nasional.

Pelaksanaan dibagi menjadi 2 (dua) gelombang yakni gelombang pertama dilaksanakan pada bulan April dan gelombang kedua pada bulan Mei. Berikut jadwal Pelaksanaan Learning Organization (LO) :

Guna menghidupkan kembali peran dan fungsi PPKBD dan Sub PPKBD dalam menggarap operasional Program KB di lapangan, maka ditetapkan program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB / KR yang Mandiri. Sedangkan fokus kegiatannya adalah Fasilitasi Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli KB melalui Learning Organization (organisasi pembelajaran) bagi Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), khususnya PPKBD dan Sub PPKBD se Kabupaten Lamongan.

Learning organization (organisasi pembelajaran) adalah sebuah model pendekatan untuk mendorong setiap individu sumberdaya dalam suatu organisasi, baik internal maupun eksternal mau belajar agar mampu mengembangkan kapasitasnya secara berkelanjutan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Kegiatan Learning Organization (organisasi pembelajaran) yang direncanakan ini bertujuan untuk :

- Memelihara dan memantapkan komitmen IMP (PPKBD dan Sub PPKBD) dalam Gerakan KB

- Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas IMP (PPKBD dan Sub PPKBD) dalam mekanisme operasional Program KB

- Mengembangkan pengetahuan IMP (PPKBD dan Sub PPKBD) selaras dengan perkembangan situasi dan kondisi.

- Menggali permasalahan-permasalahan terkait pelaksanaan Program KB di lapangan.

Pembinaan/pembelajaran diberikan kepada PPKBD dan Sub PPKBD se Kabupaten Lamongan tentang Program KB. Materi yang diberikan kepada PPKBD dan Sub PPKBD pada Learning Organization (LO) adalah sebagai berikut :

- Rebranding Program KB

- Reposisi Program KB

- Penjelasan 4 (empat) pilar Program KB

Untuk melaksanakan kegiatan ini dirumuskan pembagian tugas dan tanggungjawab bagi para pelaksana yang disusun dalam sebuah organisasi pelaksana dengan komposisi :

1. Panitia Pelaksana Kegiatan dengan komposisi sebagai berikut :

a. Pengarah : R. Hari Purwanto, SH, MM

( Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana )

b. Penanggung Jawab : Drs. Naimron, MM

( Kabid KS dan Bimsos)

c. Pimpinan Pelaksana

Tehnis Kegiatan (PPTK) : 1. Drs. Nicodemus Lagi

( Kasubid Advokasi, dan KIE)

2. Drs. Suharto

( Kasubid Peningkatan dan Pemberdayaan Klg)

a. Anggota Tehnis : 1. Sholeh, SE

3. Yulianah

4. Hendro Purdianto

5. Maruroh, SH

6. Sri Supatmi, SKM

2. Pendamping/Pelaksana di lapangan adalah Kepala UPT PP dan KB Kecamatan setempat dibantu oleh para Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB;

3. Narasumber dipilih 1 (satu) orang PPKBD yang dinilai berprestasi di Kecamatan setempat.

Pelaksanaan dibagi menjadi 2 (dua) gelombang yakni gelombang pertama dilaksanakan pada bulan April dan gelombang kedua pada bulan Mei. Berikut jadwal Pelaksanaan Learning Organization (LO) :

NO

KECAMATAN

TANGGAL

JAM

1.

Sukorame

1 April 2009

08.00 s/d selesai

2.

Bluluk

2 April 2009

Sda

3.

Maduran

6 April 2009

Sda

4.

Sekaran

7 April 2009

Sda

4.

Ngimbang

8 April 2009

Sda

5.

Sambeng

13 April 2009

Sda

6.

Modo

14 April 2009

Sda

7.

Kedungpring

15 April 2009

Sda

8.

Pucuk

16 April 2009

Sda

9.

Babat

20 April 2009

Sda

10.

Sugio

21 April 2009

Sda

11.

Kembangbahu

23 April 2009

Sda

12.

Sukodadi

27 April 2009

Sda

13.

Turi

28 April 2009

Sda

14.

Sarirejo

29 April 2009

Sda

15.

Tikung

4 Mei 2009

Sda

16.

Laren

5 Mei 2009

Sda

18.

Brondong

6 Mei 2009

Sda

19.

Mantup

7 Mei 2009

Sda

20.

Karanggeneng

11 Mei 2009

Sda

21.

Lamongan

12 Mei 2009

Sda

22.

Deket

13 Mei 2009

Sda

23.

Glagah

14 Mei 2009

Sda

24.

Karangbinangun

18 Mei 2009

Sda

25.

Solokuro

19 Mei 2009

Sda

26.

Paciran

20 Mei 2009

Sda

27.

Kalitengah

22 Mei 2009

Sda

v Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan Learning Organization (LO) diadakan di masing – masing Kecamatan

v Waktu pelaksanaan

Waktu sesuai dengan jadwal di atas