Rabu, 10 Juni 2009

Era Otonomi, Aparatur Bukan Hanya Administrator

Bupati Lamongan Masfuk dalam upacara peringatan HUT Otonomi Daerah (Otoda) ke 13 di halaman Pemkab setempat, Senin (27/4) kembali ingatkan fungsi aparat dalam sukseskan Otoda. Dikatakannya, di era Otoda, aparatur di daerah tidak hanya berfungsi sebagai administrator. Namun juga dituntut agar bisa menjadi innovator dan pembaharu.

“Berkali-kali saya mengatakan, di era Otoda ini, aparatur di daerah tidak hanya berfungsi sebagai administrator saja. Tetapi karena Otoda dengan dinamika ekonominya yang sangat tinggi, aparatur di daerah harus juga bisa menjadi seorang innovator dan pembaharu, “ kata dia.

Para aparatur di daerah, lanjutnya, dengan segala gagasannya harus mampu kuasai bidang ekonomi dan dunia usaha. “Serta yang lebih penting adalah mengerti peluang yang ada. Jika ini mampu dilakukan, sistem otonomi yang dijalankan suatu daerah akan bekerja sebagaimana mestinya. Sehingga pada akhirnya akan mendorong kemajuan dan meningkatkan daya saing suatu daerah, “ pesan dia.

Masfuk dalam sambutannya itu juga tidak memungkiri bahwa proses Otoda di Indonesia masih perlu waktu dan proses untuk menjadi sempurna. Namun dia mengajak semua elemen masyarakat Lamongan dengan sadar serta dilandasi niatan baik untuk terus mantapkan pelaksanaan Otoda. Untuk terus dijalankan dengan sebaik-baiknya agar efektif, efisien, cepat dan tepat dalam realisasinya.

Di era Otodalah Kabupaten Lamongan memiliki ikon wisata bahari yang kini jadi jujugan wisatawan dari berbagai daerah, yakni Wisata Bahari Lamongan. Kisah sukses WBL adalah wujud nyata ketika dalam era Otoda terjadi sinergi positif dari pengelola pemerintahan daerah bersama unsur masyarakat dan dunia swasta. Di era Otoda pula angka kemiskinan di Lamongan turun drastis diatas angka 25 persen. Yakni dari 111.804 rumah tangga miskin pada 2005 menjadi 84.694 rumah tangga miskin pada penghitungan akhir 2008 lalu oleh BPS

Tidak ada komentar: