Rabu, 10 Juni 2009

Mental Pemain Persela Bermasalah

Sejak memasuki putaran kedua Liga Super Indonesia (ISL) performa Persela Lamongan tak kunjung membaik. Pembenahan tim juga dtelah dilakukan di antaranya dengan mengganti pelatih kepala yang sebelumnya dipegang oleh M. Basri dan dipilih Widodo C Putra. Namun permasalahan utama ternyata tidak saja menghinggap di struktur kepelatihan. Namun ada permasalahan mental bertanding

Sejak memasuki putaran kedua Liga Super Indonesia (ISL) performa Persela Lamongan tak kunjung membaik. Pembenahan tim juga dtelah dilakukan di antaranya dengan mengganti pelatih kepala yang sebelumnya dipegang oleh M. Basri dan dipilih Widodo C Putra. Namun permasalahan utama ternyata tidak saja menghinggap di struktur kepelatihan. Namun ada permasalahan mental bertanding

Para pemain Persela Lamongan sering melemah saat memasukkan atau kemasukan gol lebih dulu. Kesimpulan itu berdasarakan angkaet yang dilakuakan LA Mania terhadap para koordinator wilayahnya. “Dalam angket tersebut umumnya mereka mempertanyakan mental pemain Persela yang sering down saat kemasukan maupun memasukkan gol terlebih dahulu,” Ketua Umum LA Mania, Ainy Hidayat.

Menurut Dayat, karena mental lemah pecinta bola Lamongan dibuat tidak nyaman setiap menyaksikan pertandingan Persela “Sudah kesulitan mencetak gol, setelah berhasil membuta gol permainannya lemah dan mudah dikejar lawan. Sebaliknya, saat kemasukan, bukanya bersemangat mengejar ketertinggalan, justru bertahan sehingga kemasukan semakin banyak,” katanya.

Dan yang paling kentara dari peramaianan persela saat ini adalah hilangnya ciri khas permaianan Persela, pecinta bola menjadi tak bergairah terhadap Persela. Karakter orang Lamongan yang pekerja keras dan ulaet tidak lagi terwakili oleh Persela.

Tidak ada komentar: