Kamis, 26 Januari 2012

Aklamasi, Yuhronur Kakwarcab Pramuka

Setelah melalui proses pemilihan, secara aklamasi Yuhronur Efendi terpilih sebagai Ketua Kwartir Cabang (Kakwarcab) Gerakan Pramuka Lamongan. Pria yang juga Plt Sekkab Lamongan itu melalui forum musyawarah cabang (muscab) di Pendopo Lokantatra, Rabu (25/1) selanjutnya menjadi Kakwarcab periode tahun 2012-2017.
            Muscab tersebut selain dihadiri Bupati Lamongan Fadeli juga dihadiri Ketua urusan pembinaan orang dewasa Kwarda Gerakan Pramuka Jatim AR. Purmadi. Muscab juga tecatat dihadiri sebanyak 112 orang dengan agenda diantaranya menyampaikan pertanggung jawaban keuangan dan memilih ketua baru Kwarcab periode tahun 2012-2017.
            Menurut Permadi, dari penilaian sejumlah aspek, Gerakan Pramuka Lamongan masuk 4 besar Jatim sebagai Kwarcab tergiat dan menjadi barometer selama periode tahun 2010. Aspek tersebut diantaranya pembinaan anggota muda, pembinaan anggota dewasa, bidang organisasi, hukum, kerja sama serta bidang dana, keuangan, usaha dan sarana prasarana. “Namun ada aspek internet dan Kehumasan yang dinilai masih kurang sehingga perlu ditingkatkan,” ujarnya.
            Ditambahkannya, anggota muda pramuka yang terdiri atas siaga yang berusia 7 sampai dengan 10 tahun atau umumnya SD, penggalang yang berusia 11 sampai dengan 15 tahun atau umumnya SMP, dan penegak yang berusia 16 sampai dengan 20 tahun atau umumnya SMA merupakan SDM yang sangat potensial untuk terus digali. Dan anggota muda Pramuka Lamongan ini mendapat penilaian kategori paling tinggi se-Jatim. “Berawal dari itulah, Kabupaten Lamongan masuk 4 besar Jatim sebagai Kwarcab tergiat dari barometer tahun 2010 yang dinilai dari berbagai aspek,” kata Purmadi
Sementara itu Fadeli yang sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) menambahkan, meskipun anggota muda tersebut sifatnya bermain, namun mereka mempunyai jiwa karakter seorang pemimpin. Hal itu tercermin dalam hal berorganisasi yang selalu kompak dan bersemangat. “Saya yakin predikat tergiat tersebut berdasar kondisi yang senyatanya,” kata dia.
Dari sekian aspek yang menjadi rujukan sebagai Kwarcab tergiat, diantaranya dari segi pendanaan Fadeli mengakui memang masih kalah jauh dari Surabaya. Namun, kekompakan dan aktifitas pramuka Lamongan tidak kalah. Ini bisa dibuktikan Kwarcab Lamongan tidak pernah ketinggalan di berbagai event-event penting. Diantanranya Jambore di Inggris, India,Thailand dan Singapura. “Tak jarang mereka juga mendapatkan penghargaan pada event tersebut,” pungkasnya dalam kegiatan yan juga dihadiri Wakil Bupati Amar Saifudin dan Ketua DPRD Makin Abbas itu.

187 RT Semarakkan LGC Jilid 2

Semarak Lamongan Green and Clean (LGC) Jilid 2, dengan tema Waste Lover atau pecinta sampah sedikitnya diikuti 187 RT di wilayah Kecamatan Lamongan dan Deket. Jumlah peserta tahun ini dimungkinkan masih akan bertambah karena pendaftarannya baru akan ditutup pada 31 Januari mendatang.
            Menurut Aris, peserta LGC 2 kali ini lebih meningkat dibanding tahun lalu yang hanya diikuti 184 RT. Nantinya LGC 2 ini akan terbagi dalam 3 kategori, yaitu untuk kampung 15 besar di LGC 1 dan 2 kampung percontohan masuk kategori maju, 170 kampung masuk berkembang dan 25 kampung dari 25 kecamatan merupakan kampung rintisan.
“Sampai dengan Kamis lalu (19/1) lalugkinkan masih akan bertambah karena pendaftarannya baru akan ditutup pada 31 Januari mendatang. sudah 187 RT yang berkomitmen mengikuti kompetisi antar RT di bidang lingkungan hidup ini. Insya Allah pendaftarannya baru akan ditutup 31 Januari, “ ujar  Kepala Badan Lingkungan Hidup Aris Wibawa kepada Radar Bojonegoro di ruang kerjanya, Selasa  (24/1). 
Ditambahkannya, LGC jilid 2 itu dilaunching oleh Bupati Fadeli 18 Oktober tahun lalu. Kemudian agenda selanjutnya, pada akhir Januari ini seluruh RT dan kader lingkungan akan di undang untuk mengikuti workshop tentang persampahan, manajemen persampahan, pengelolaan limbah, dan penghijauan.
Setelah workshop, lanjut dia,  mereka akan diajak ke Surabaya untuk melihat dari dekat kampung-kampung yang jadi jawara kompetisi serupa LGC. Baik dari aspek manajemen, pengolahan sampah maupun guyub rukun warga mewujudkan kampungnya yang bersih, hijau, teduh, indah dan sehat.
“Kami kebetulan sudah ketemu Bu Risma (Walikota Surabaya). Beliau sangat welcome dan mempersilakan kami mengadakan kunjungan. Dan terpenting beliau berharap agar program LGC bisa memberikan kemanfaatan untuk lingkungan dan masyarakat Lamongan, “ tukas dia.
Salah seorang peserta LGC Jilid 2, Eko Setyanto, Ketua RT 2 RW 5 Kampung Beringin Indah, menyatakan siap beradu kebersihan dan kreativitas dengan kampung-kampung lain. Diakuinya, setiap saat warganya selalu berkumpul dan bedah-bedah lingkungan. Sebagai juara bertahan, akan mempertahankan mati-matian untuk menjadi yang terbaik. 
“LGC memang bagus, bisa menumbuhkan kebersamaan, kreativitas dan partisipasi masyarakat. Siapa lagi yang peduli dengan lingkungan, kalau tidak diri kita sendiri. Banyak kreatifitas yang dimunculkan masyarakat. Diantaranya pengelolaan sampah yang terhimpun dalam bank – bank sampah, dan daur ulang sampah menjadi baju, rompi, sandal, bunga, tas dan topi, lampu hias, pot, tikar, dompet, asbak, serta insectisida untuk membasmi hama dari tanaman organik.
Bahkan muncul kreatifitas yang diluar dugaan. Dia kemudian menyebutkan kreasi  penyediaan sarana Instalasi pengolahan air limbah (IPAL/limbah domestik) menjadi air yang layak untuk siram tanaman. Selain itu muncul kesadaran warga untuk menjadikan lingkungan mereka lengkap dengan fasilitas apotik hidup, Toga, Tanaman Kehati, Tanaman holtikulur dan lainnya.  “Kreatifitas ini sungguh luar biasa, ini akan menjadi modal besar Lamongan untuk menjadi Kota merdeka sampah di tahun 2012”, ujar pria  penyuka blangkon ini.
Sementara itu, Hamim Thohari, salah satu panitia Semarak LGC 2 mengatakan, jadwal lengkap akan diberikan pada saat workshop. Awarding (penganugerahan bagi pemenang) diperkirakan bulan Juni, sedangkan jurinya diambilkan dari Yayasan Unilever dan Fasilitator Lingkungan terbaik kota Surabaya.

Rabu, 25 Januari 2012

Mulai Juni 2012, Raskin Gunakan Data PPLS 2011

Alokasi penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (raskin) mulai Bulan Juni hingga Desember 2012 sudah akan menggunakan angka hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara untuk alokasi Bulan Januari hingga Mei masih menggunakan data lama, yakni dari angka dari PPLS tahun 2008.
            “Sementara menunggu data PPLS dari BPS yang akan siap pada April nanti, pagu raskin di Lamongan tahun ini untuk Bulan Januari hingga Mei masih sama dengan tahun lalu. Yakni plafonnya untuk 84.694  rumah tangga sasaran. Berasnya juga masih sama, yakni 15 kilogram untuk masing-masing rumah tangga sasaran dan harganya juga tetap Rp 1.600 perkilogram, “ ungkap Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto saat Evaluasi Raskin Tahun 2011 dan Sosialisasi Raskin Tahun 2012 di Ruang Sabha Dyaksa kompleks perkantoran Pemkab Lamongan kemarin.
            Terkait hasil pendataan PPLS 2011, Djoko berpendapat seyogyanya ada penurunan jumlah rumah tangga sasaran untuk program raskin. Karena selama ini telah dijalankan berbagai program penanggulangan kemiskinan. Belum lagi terjadinya perubahan data penduduk baik akibat perpindahan maupun kematian.
            “Seyognyanya akan ada penurunan angka kemiskinan penduduk Lamongan dalam PPLS 2011 yang datanya akan keluar pada April nanti. Penurunan ini tentu berimbas pada penurunan jumlah rumah tangga sasaran penerima program raskin. Terkait ini, sudah menjadi kewajiban tim raskin kabupaten maupun kecamatan untuk memberi penyadaran bagi mereka yang sebelumnya menerima kemudian tidak lagi menerima raskin, “ tandasnya.
            Dalam acara yang dihadiri Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilayahy III Bojonegoro Agus Setiawan tersebut, Djoko memohon agar Bulog membeli gabah petani sebanyak-banyaknya. Terutama saat panen raya yang sudah dimulai sekitar Bulan Februari nanti melalui mitra kerjanya. Sehingga tidak akan mengalami kesulitan stok beras raskin.
            Agus Setiawan sendiri menyebut program raskin dilaksanakan sebagai ketahanan pangan untuk rumah tangga miskin. Juga sebagai stabilisasi harga beras, setidaknya bagi rumah tangga sasaran agar tidak terkena imbas fluktuasi harga. Karena patokan harga raskin tetap di Rp 1.600 perkilogram. Hadir pula dalam kegiatan itu Kepala BPS Lamongan Agung Raharjo bersama Kepala Bagian Perekonomian Muhammad Faiz Juanidi dan camat se Lamongan.

Anggarkan Bantuan Takmir dan Lembaga Keagamaan

Tahun ini Pemkab Lamongan menyediakan anggaran hingga Rp 4,1 miliar untuk membantu lembaga keagamaan dan tempat ibadah. Diluar anggaran tersebut, juga masih disediakan anggaran untuk takmir masjid dan pondok pesantren (ponpes) serta madrasah diniyah.
            Besaran anggaran, Selasa (17/12) diungkapkan saat Bupati Fadeli memberikan pembinaan kepada PNS anggota Korpri di Kantor Kementerian Agama Lamongan di Gedung Bhineka Karya Korpri Lamongan. Kegiatan yang dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jatim Mohammad Sudjak dan Kepala Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Husnul Maram itu sebagai rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-66 di Lamongan. Acara itu sendiri diikuti 889 PNS di Kemenag dan 105 anak yatim yang hari itu menerima bantuan.
            Disampaikan olehnya, pemerintah daerah memberikan perhatian besar terhadap pembangunan bidang keagamaan yang diwujudkan dalam berbagai program bantuan. Seperti memberikan bantuan kepada ponpes, madrasah diniyah dan TPQ sebesar Rp 2,6 miliar. Selaian bantuan Rp 4,1 miliar untuk lembaga keagamaan dan tempat ibadah, tahun ini Pemkab Lamongan juga memberikan bantuan kepada takmir masjid senilai Rp 816,5 juta.
            “Saya titip kepada Bapak dan Ibu di lingkungan Kementerian Agama agar memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada anak-anak Lamongan. Sehingga tercipta generasi yang tanggung dan cerdas sekaligus berakhlakul karimah, “ ujarnya yang merujuk sejumlah prestasi pendidikan di Lamongan.
            Dia juga berharap agar guru di lingkungan Kementerian Agama menyampaikan pada anak didiknya bahwa Lamongan memiliki potensi besar di sejumlah bidang. Seperti lumbung padi andalan Jawa Timur, penghasil ikan terbesar di Jatim serta potensi peternakan yang besar. Dengan angka kemiskinan yang masih besar, sekitar 21 persen, potensi tersebut akan dioptimalkannya melalui sejumlah inovasi seperti Program Gemerlap.
            Mohammad Sudjak di kesempatan terpisah mengatakan instansi Kemenag terkorup versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tiga aspek. Yakni aspek penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK), perpanjangan kelompok bimbingan ibadah haji (KPIH) dan administrasi nikah KUA di kecamatan. Dan aspek terakhir ini yang paling tinggi poinnya berdasar survey KPK di Kota di Surabaya.

 

Anggarkan Rp 2,4 miliar Untuk PAUD

Bantuan operasional untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) dilipatgandakan oleh Pemkab Lamongan. Jika tahun lalu hanya ada sebanyak 102 PAUD yang menerima bantuan, tahun ini jumlah lembaga penerimanya mencapai 790 lembaga. Sementara untuk TK, tahun ini ada 159 lembaga penerima bantuan. Naik dibanding tahun lalu yang hanya diperuntukkan 101 lembaga.
            Data tersebut diungkapkan Bupati Fadeli, Senin (16/12) di Pendopo Lokatantra saat membuka pembinaan pembinaan tiga komponen pendidikan TK. Yakni Gabungan Organisasi Pengelola TK Indonesia (GOPTKI), Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) dan Dinas Pendidikan. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua DPD GOPTKI Provinsi Jatim Purmiasih Rasiyo dan Ketua IGTKI Jatim Ana Siti Maimanah bersama Penasehat DPC GOPTKI Lamongan Mahdumah Fadeli.
            Disebutkan Fadeli, bantuan operasional untuk masing-masing lembaga PAUD sebesar Rp 1,5 juta. Sedangkan untuk lembaga TK masing-masing menerima bantuan operasional Rp 2 juta. Selain bantuan operasional, tahun ini sebanyak 2.752 guru TK dan PAUD juga menerima bantuan transportasi masing-masing Rp 50 ribu setiap bulannya. Total anggaran program pendidikan anak usia dini sendiri tahun ini di Lamongan mencapai Rp 2,4 miliar.
            “Saat ini, secara kuantitas, jumlah lembaga pendidikan untuk anak usia dini di Lamongan sudah memadai. Yakni PAUD mencapai 1.250 lembaga dan TK mencapai 986 lembaga. Meski demikian, saya berharap kualitasnya ditingkatkan melalui pembinaan yang seperti hari ini dilaksanakan, “ kata dia.
Dia juga berpesan agar guru TK maupun PAUD jangan melupakan untuk mengenalkan potensi yang dimiliki Lamongan sehingga siswa memiliki motivasi dan kebanggan. Seperti WBL yang menjadi jujugan pelesir dan Jatim dan produksi padi serta ikan yang tinggi sehingga Lamongan menjadi penyangga kedua produk itu di Jatim.
Salah satu pemateri, Kasi Pembinaan TK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Retno Wijiningsih memaparkan, landasan hukum PAUD adalah UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yakni dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal seperti TK dan Raudhatul Athfal (RA). Kemudian jalur nonformal seperti Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak serta jalur informal melalui pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan. Sementara mengenai Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak lebih rinci dicantumkan dalam Permendiknas nomor 58 tahun 2009.
 

Pompa Sluis Kuro Sudah Bisa Difungsikan

Untuk mengetahui kondisi terakhir pintu air Sluis Kuro yang terletak di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan, Bupati Fadeli beserta jajarannya melakukan tinjauan ke lokasi tersebut, kemarin (12/1). Beberapa waktu lalu Bupati pernah melakukan sidak ke tempat tersebut dan melihat dua pompa penyedot bantuan dari pusat itu.
Pompa itu sendiri ada dua unit, masing-masing  berkapasitas 250 liter/detik dengan tenaga mencapai sebesar 950 rpm. Dalam sidak sebelumnya, pompa itu  difungsikan karena saat itu masih dilakukan pembangunan untuk rumah pompanya.
            Dengan kedua mesin berkapasitas sedot 500 liter/detik dan kekuatan 1.900 rpm seharusnya bisa melakukan tugasnya paling tidak minimal 400 liter/detik. Namun kenyataannya hanya mampu bekerja 80 liter/detik saja. Itu seperti dikatakan oleh pengawas lapangan 4 dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Joko Supranyananto.
Ketika ditanya Fadeli, Joko Supranyananto menjelaskan, akan sangat riskan menaikkan volume lebih tinggi dari 80 liter/detik pipa salurannya menggunakan pipa yang terbuat dari paralon plastik. Belum lagi ditambah kondisi penyambungannya masih menggunakan lem sehingga menurut Joko jika kemampuan pompanya dimaksimalkan, akan rawan pecah atau jebol.
            “Meskipun mesin penyedotnya sudah bagus sesuai dengan spesifikasinya, tapi fasilitas penunjangnya seperti ini (pipa penyalur terbuat dari paralon dan bukan dari besi) tentu tidak akan bekerja maksimal. Paling kencang sekitar 215 liter/detik, lebih dari itu sangat berbahaya. Namun himbauan Bapak Bupati (Fadeli) untuk segera membenahi akan kami perhatikan karena mengingat curah hujan juga semakin tinggi,” ujarnya dalam sidak yang juga diikuti Plt Sekkab Yuronur Efendi dan Asisten Perekonomian Djoko Purwanto tersebut.
            Dia menambahkan, sebenarnya bisa tanpa menggunakan pipa paralon untuk menyedot air, yakni dengan membangun saluran air tersendiri. Namun konsekwensinya harus ada pembebasan lahan dan dilakukan pembangunan kembali. Sementara ini sudah memasuki musim penghujan, dari segi waktu serta biaya sangat berat.
            Sementara itu Fadeli juga menyempatkan diri untuk melihat pintu air Tambak Ombo yang terletak di Sembayat, Manyar yang wilayah Kabupaten Gresik. Karena mengingat aliran dari Bengawan Jero tersebut saling terhubung dan bersinergi dengan wilayah Lamongan jadi tidak bisa dipisahkan. Saat itu ketinggian airn di papan ukur mencapai 110 cm.
            “Untuk menanggulangi banjir di wilayah Bengawan Jero harus mempercepat dan memperlancar pembuangan air untuk melewati sungai-sungai buangnya. Sehingga tidak lama tergenang di wilayah Bengawan Jero. Alternatif lain jika saluran buang terhambat maka  menggunakan bantuan pompa untuk menyedotnya seperti yang sudah dibangun ini,” pungkas Fadeli.

Peserta UN SMP Turun, SMA Naik

Dalam Daftar Nominatif Sementara (DNS) peserta Ujian Nasional (UN) tahun 2011/2012 Dinas Pendidikan Lamongan, calon peserta UN SMP sederajat tercatat sebanyak 19.756 siswa. Jumlah ini turun dibanding peserta UN SMP tahun lalu yang mencapai 20.992 siswa.
            Berbeda dengan calon peserta UN SMP yang mengalami penurunan, calon peserta UN SMA sederajat dan SMK justru naik. Tahun lalu, peserta UN SMA sederajat mencapai 9.704 orang siswa. Sementara calon peserta tahun ini tercatat ada 9.780 siswa. Jumlah ini sudah termasuk sementara orang siswa dari dua lembaga pendidikan SMA Luar Biasa (SMALB) swasta. Selanjutnya, calon peserta dari SMK tahun ini mencapai 5.846 siswa, yang jumlah tersebut naik dibanding peserta UN 2011 sebanyak 5.284 siswa.
            “Sejak penyelenggaraan UN tahun lalu, sudah diberlakukan formula baru sehingga UN tidak menjadi satu-satunya faktor penentu kelulusan. Karena UN kini juga ikut mempertimbangkan komponen proses dan hasil penilaian guru. Sehingga hasil UN diharapkan menjadi lebih kredibel dan obyektif sebagai bahan untuk pemetaan mutu dan perumusan kebijakan dalam peningkatan serta pemerataan mutu pendidikan, “ ujar Kepala Dinas Pendidikan Mustofa Nur melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik kemarin.
            Secara teknis, lanjutnya, formula baru itu diterapkan dalam penentuan kelulusan siswa yang tidak hanya menggunakan nilai dalam UN. Namun juga memasukkan sejumlah kriteria seperti siswa harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh mata pelajaran. “Sebagai akibat dari penerapan formula baru itu, UN 2012 juga sudah tidak ada lagi ujian ulangan, “ imbuhnya.
            Ditambahkan olehnya, peran sekolah dalam penentuan kelulusan siswa dalam UN diwujudkan dengan pemberian kewenangan kepada sekolah untuk menyelenggarakan ujian sekolah. Selanjutnya nilai dari ujian sekolah ini digabung dengan rata-rata nilai raport untuk menjadi nilai sekolah (NS) yang memiliki bobot 40 persen dalam penentuan kelulusan.  
            Secara rinci, UN SMP yang dimulai pada 23 hingga 26 April ini akan diikuti sejumlah 8.958 siswa SMP negeri dari 48 lembaga pendidikan dan 3.413 siswa dari 87 SMP swasta. Selanjutnya dua lembaga SMPLB swasta dengan tujuh peserta. Sedangkan dari dua MTsN tercatat ada 651 siswa serta 169 MTs swasta tercatat peserta UN sebanyak 6.727 siswa.
            Sementara rincian peserta UN SMA sederajat yang tahun ini mulai 16 hingga 19 April akan diikuti sejumlah 13 SMAN dengan 2.664 siswa dan SMA swasta sebanyak 3.094 siswa dari 53 lembaga. Kemudian MA Negeri tercatat ada 726 siswa dari dua lembaga serta MA swasta ada 73 lembaga dengan jumlah siswa terdaftar 3.287 orang. selanjutnya dari enam SMKN, pesertanya tercacat sebanyak 1.075 siswa.  Dan dari 50 SMK swasta, pesertanya mencapai 4.771 siswa.

Kamis, 12 Januari 2012

Pupuk Urea Diwarnai Pink

Pupuk urea kini tidak lagi hanya berwarna putih, melainkan ada yang berwarna merah jambu. Pewarnaan  merah jambu pada urea bersubsidi itu untuk membedakan antara pupuk bersubsidi dengan yang bukan.

Disampaikan Kepala Bagian Humas dan Infokom Anang Taufik, tujuan pewarnaan pupuk urea bersubsidi menjadi merah jambu adalah untuk mengurangi penyaluran pupuk urea di luar peruntukannya, misalnya untuk kebutuhan non-subsidi atau ekspor illegal. "Pewarnaan urea bersubsidi yang dimulai tahun 2011 ini dilakukan berdasarkan Keputusan Rapat Kerja Komisi IV DPR-RI dengan Menteri Pertanian tanggal 15 Desember 2010. Serta Surat Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Nomor 712/SR.130/B.5/8/2011, " katanya menjelaskan.

Pelaksanaan pewarnaan pupuk urea bersubsidi, lanjutnya, ditetapkan dikoordinasikan PT Pusri (Persero) dengan Kementerian Pertanian. Berdasar kesepakatan dua instansi itu, produsen pupuk segera memproduksi Urea berwarna mulai 1 Oktober 2011. Kemudian warna urea untuk bersubsidi adalah pink (Merah Jambu). Selanjutnya per 1 Januari 2012  diharapkan tidak ada lagi urea putih bersubsidi di lapangan.

Lebih jauh dijelaskan olehnya, sifat warna pupuk urea bersubsidi telah ditentukan, yakni pewarna adalah bubuk pigmen dari bahan organik atau food edible dye stuff yang dicampurkan ke dalam larutan anti caking sehingga tidak berhamburan ke lingkungan. Selain itu pewarna ini ramah lingkungan, Pelarutan Urea berwarna dalam air tidak menyebabkan air berubah warna secara signifikan, dan tidak menimbulkan gejala toksisitas terhadap tanaman (phytotoxi-city).

"Sifat pupuk urea adalah butiran pupuknya mudah hancur (mudah larut  dalam air)  dan higroskopis (menyerap air). Fungsi warna hanya untuk mewarnai pupuk sehingga dapat dibedakan pengalokasiannya. Juga pewarna ini melekat pada permukaan pupuk sehingga warna produk lebih  tahan lama serta melapisi butiran pupuk sehingga lebih kuat, " ujarnya.

Sementara alokasi pupuk untuk Lamongan tahun ini sama dengan tahun lalu. yakni untuk jenis Urea 71.502 ton, jenis SP36 sebanyak 19.468 ton dan jenis ZA 9.237 ton. Selanjutnya jenis NPK diberi alokasi sebesar 21.991 ton dan pupuk organik 11.439 ton.
 

Gedung DPRD Diresmikan Akhir Maret

Ketua DPRD Lamongan Makin Abbas bersama pimpinan dewan dan anggota Komisi C, Selasa (10/1) meninjau pembangunan gedung baru DPRD. Seusai melihat seluruh ruangan gedung yang berada di Jalan Basuki Rahmad tersebut, Makin mengatakan masih ada sejumlah perbaikan yang harus dilakukan.
“Kebersihan gedung masih harus diperhatikan. Demikian pula tadi saya mencoba sound system Ruang Rapat Paripurna juga belum bagus. Sehingga harus ada pembenahan lagi, “ ujarnya.
Terkait rencana peresmian gedung baru itu, dia mengungkapkan akan dilaksanakan secara sederhana pada akhir Maret mendatang. Bersamaan dengan agenda penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lamongan yang juga diagendakan di akhir Maret.
Proyek pembangunan gedung DPRD itu dilaksanakan oleh PT Tata Bumi Raya dan PT Airlanggatama NS dengan dana pelaksanaan Rp 24.386.396.000. Sementara konsultan pengawas dilakukan oleh CV Kumara Associates dengan dana konsultan pengawasan sebesar Rp 288.750.000.
Selain gedung utama, di lokasi yang sama juga dilengkapi fasilitas genset dan mushola. Di dalam gedung berlantai tiga itu, telah dilengkapi dengan Ruang Rapat Paripurna yang diletakkan di lantai tiga. Di lantai satu, sudah dilengkapi lobby dan receptionist hall serta satu ruang ketua dan tiga ruang wakil ketua DPRD. Gedung baru ini juga terdapat delapan unit ruang kerja fraksi, ruang muspida serta ruang Badan Kehormatan dan empat unit ruang rapat komisi.

Rabu, 11 Januari 2012

Pengambilan Sumpah PNS sebanyak 546 orang

Bupati Lamongan Fadeli, Senin (9/1) di Pendopo Lokatantra memimpin pengambilan sumpah dan janji 546 orang CPNS yang diangkat menjadi PNS. Mereka yang diambil sumpahnya pagi itu adalah bagian dari 550 orang CPNS penerimaan tahun 2009. Empat orang dari mereka gagal menjadi PNS karena sejumlah alasan.
            Seperti diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bambang Kustiono dalam laporannya, seharusnya ada 550 orang yang masuk dalam penerimaan CPNS tahun 2009. “Setelah masa percobaan selama dua tahun  menjadi CPNS, hanya 546 orang yang memenuhi syarat untuk selanjutnya menerima SK PNS penuh, “ ungkapnya.
            Empat orang CPNS tersebut gagal menjadi PNS karena tiga orang meninggal dunia. Sementara satu orang CPNS lainnya menerima hukuman disiplin berat berupa pemberhentian. Sebanyak 546 orang itu diangkat melalui SK Bupati nomor 823/512/413.203/kep/2011 tentang Pengangkatan CPNS menjadi PNS.
Secara rinci disebutkan oleh Bambang Kustiono, hari itu yang menerima SK PNS penuh terdiri dari 13 orang tenaga penyuluh, 138 orang tenaga guru, 156 orang tenaga kesehatan, 127 orang dari tenaga teknis dan 112 orang adalah tenaga administrasi lainnya.
Sedangkan Fadeli dalam sambutannya mengatakan, meski ada empat orang CPNS yang gagal diangkat menjadi PNS penuh, dia menyampaikan selamat kepada 546 CPNS lain yang sukses melewati masa percobaan. “Untuk bisa maju, setelah menjadi PNS penuh, tantangan dan tanggung jawab kedepan akan lebih berat, “ tegas dia.
Dia juga meminta kepada Kepala SKPD agar juga meningkatkan pembinaan pada PNS yang ada di SKPDnya masing-masing. Karena setelah adanya PP 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil, peran pembinaan oleh Kepala SKPD semakin besar. “Jangan sampai terjadi ada PNS salah asuhan di SKPD Pemkab Lamongan, “ kata dia.

Sembilan Drum Band Meriahkan HUT Depag

Acara peringatan hari amal bhakti ke 66 Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2012, digelar di alun-alun Kabupaten Lamongan kota, kemarin (3/1). Puncak acara tersebut sekaligus dimeriahkan sebanyak 9 group drum band dari MI/MTs/MA. Rute yang mereka tempuh MI sejauh 1 kilometer dan MTs/MA sejauh 2 kilometer yang berkeliling di jalan-jalan protokol. Sedangkan untuk start dan Finish berada di depan Pendopo Lokatantra.
            Tepat pukul 09.00 wib secara simbolis para peserta tersebut diberangkatkan oleh Bupati Lamongan Fadeli di depan Pendopo Lokatantra serta disaksikan oleh tamu undangan yang duduk di mimbar kehormatan. Mereka yaitu MI Negeri Blawirejo Kedungpring, MI Negeri Kawistolegi Karanggeneng, dan MI YPPI 45 Babat. Rute yang mereka tempuh 1 kilometer melewati Jalan Achmad Yani, Lamongrejo (depan apotik K-24), Basuki Rachmad (pertigaan timur BRI), HOS. Cokro Aminoto (pertigaan Ngaglik), Sunan Kalijogo (toko Lancar), dan finish masuk kembali di depan Pendopo.
            Sedangkan rute sejauh 2 kilometer yang melewati Jalan Achmad Yani, Lamongrejo, Dr. Wahidin SH, Soewoko, Andan Wangi, Sunan Drajad, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari, dan finish kembali lagi di depan Pendopo juga dilalui oleh drum band asal MTs Negeri Babat, MTs Negeri Glagah, MTs Putra-Putri Lamongan, MTs Muhammadiyah Brondong, MAS Maslahul Huda Dengok Paciran, dan MA Negeri Lamongan.  
            Sementara itu, Fadeli juga menyerakan bantuan dan penghargaan tingkat Propinsi dan tingkat Nasional diantaranya kepada juara III Tingkat Nasional Alat Peraga Edukatif  (APE) oleh guru Ra (Perwanida) Lamongan secara simbolis diterima oleh Rupi’ah, prestasi PORSENI MI ke-3 Tingkat Jatim juara 1 lari sprint 80 meter putra oleh Moh. Saiful Rizal siswa dari MI Tarbiyatul Athfal Drajad Paciran, dan penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden kepada 78 PNS yang telah mengabdikan diri kepada Pemerintah Daerah selama 10, 20, dan 30 tahun.
            Terkait HUT amal bhakti ke 66 Kementerian Agama Republik Indonesia, sambutan Menteri Agama Suryadharma Ali yang dibacakan oleh Fadeli mengatakan, dengan mengusung tema memperteguh komitmen untuk membangun Kementerian Agama yang bebas dari korupsi menegaskan institusi ini untuk meraih kinerja dan reputasi terbaik.
            “Menciptakan aparatur yang berakhlak dan berintegrasi tinggi, serta tidak memberi peluang dan celah bagi munculnya penilaian rendah dari masyarakat terhadap institusi dan aparatur Kementerian agama,” tandasnya.

Senin, 02 Januari 2012

Kelemahan Administrasi Dominasi Temuan Inspektorat

Inspektorat Kabupaten Lamongan melaksanakan gelar pengawasan daerah (Larwasda) tahun anggaran 2011 di aula pertemuan sebuah hotel di Lamongan, Jum’at (30/12). Kepala Inspektorat Ismunawan dalam paparannya menyebutkan, kelemahan administrasi mendominasi temuan hasil pemeriksaan instansinya tersebut.
            Kelemahan administrasi tersebut dicontohkannya seperti pekerjaan yang sudah dirampungkan SKPD namun laporannya pelaksanaan kegiatan belum dibuat. Penyebab temuan tersebut, lanjutnya, terutama karena lemahnya pencatatan dan pelaporan serta kelemahan pada pemahaman prosedural. Seperti 415 item temuan kelemahan administrasi yang terjadi saat pemeriksaan di unit pelaksana tugas (UPT) kecamatan.
“Sementara pemeriksaan terkait hambatan terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD, kelemahan administrasi juga mendominasi. Seperti penatausahaan kepegawaian dan barang pada masing-masing SKPD yang belum dikerjakan dengan tertib, “ ungkap mantan Kepala Bappeda tersebut.
            Terkait temuan hasil pemeriksaan di sejumlah SKPD itu, masih menurut Ismunawan, Inspektorat telah memberikan sejumlah rekomendasi untuk ditindaklanjuti. Namun ada sejumlah SKPD yang belum melaksanakan rekomendasi yang diberikan Inspektorat. Sehingga dia berharap rekomendasi itu segera dituntaskan.
            “Meski ada 415 temuan kelemahan administrasi di UPT tingkat kecamatan, namun unit kerja ini paling tertib. Karena setiap rekomendasi dari Inpekstorat telah ditindaklanjuti sampai dengan tuntas. Berbeda dengan sejumlah SKPD yang masih belum menindaklanjuti beberapa rekomendasi dari Inspektorat, “ kata dia.
            Sementara Bupati Fadeli saat membuka kegiatan mengatakan gelar pengawasan sangat bagus sebagai upaya untuk melakukan koreksi, membenahi kekurangan dan segera melakukan langkah perbaikan. “Gelar pengawasan ini juga menunjukkan kepedulian kita untuk mencegah terjadinya kesalahan yang berulang. Seperti perencanaan yang salah ataupun pelaksanaan yang salah, “ tegasnya.
            Dia berharap dengan gelar pengawasan itu bisa menyempurnakan kinerja pemerintah daerah. Terutama terhadap opini pemeriksaan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) sehingga menjadi wajar tanpa pengecualian (WTP). Sementara tahun lalu opini BPK untuk Lamongan adalah wajar dengan pengcualian atau WDP.

Kudamas Award Untuk Pelaku PNPM

Untuk yang pertamakalinya, pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) diberikan apresiasi lewat penghargaan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat (Kudamas) Award. Berlansung di Gedung Pemuda dan Olahraga (GOR) setempat, Kamis (29/12), Bupati Fadeli menyerahkan Kudamas Award untuk lima kategori pemenang.
            Sebelum kegiatan di GOR, Fadeli didampingi sejumlah forum pimpinan daerah dan Kepala SKPD terkait meresmikan proyek PNPM-MP berupa instalasi air bersih di Desa Jotosanur Kecamatan Tikung. Sementara pengoperasiannya ditandai dengan pembukaan kran air bersih oleh Ketua TPPKK Mahdumah Fadeli dan wakilnya Nurul Hidayati Amar Saifudin.
            Untuk kategori lomba Kepala Desa, juara pertama diraih Kades Gedongboyountung/Turi, Mohammad Hasan Bisri. Kemudian kategori Unit Pengelola Kegiatan (UPK), juara pertama diraih Sutikno dari Kecamatan Sambeng dan Nurul Fizin dari Kecamatan Glagah menjadi juara pertama untuk kategori Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
            Selanjutnya kategori Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), juara pertama diberikan kepada Yayuk Windayani dari Kecamatan Modo. Sedangkan kategori Kelompok SPP, juara pertama diraih Siti Aminah dari Kecamatan Sukodadi.
            “Saya mengapresiasi acara yang baru pertama kali diadakan ini. Semoga kedepannya akan lebih baik lagi. Terlebih penghargaan ini diberikan sebagai upaya memberikan dukungan pada para pelaku PNPM-MP di Lamongan, “ ujarnya. “Saya juga telah meninjau sejumlah proyek PNPM-MP yang menurut saya kualitasnya baik dan harus ditiru proyek lainnya, “ imbuh dia.
Di Lamongan sendiri, PNPM-MP sudah dilaksanakan sejak tahun anggaran 1998/1999. Saat itu, baru lima kecamatan dan 96 desa yang masuk partisipasi program ini dengan anggaran dari APBN sebesar Rp 2,4 miliar dan APBD Lamongan sebesar Rp 600 juta. Total program ini sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2011, anggaran yang dikucurkan dari APBN mencapai Rp 138.680.000.000 dan dari APBD Lamongan mencapai Rp 34.670.000.000. 
Sementara tahun ini, nilai anggaran dari APBN mencapai Rp 28.800.000.000 dan dari APBD Lamongan sebesar Rp 7.200.000.000 yang mencakup 25 kecamatan dengan jumlah desa partisipasi mencapai 437 desa dari 462 yang ada. Kegiatannya diantaranya pembangunan 703 unit jalan sepanjang total 318.116 meter. Kemudian, jembatan 20 unit dan pasar desa 10 unit. Kemudian juga untuk membangun saluran irigasi 62 unit sepanjang 34.849 meter serta 22 unit prasarana air bersih.

Penderita AIDS Naik

Sampai dengan 23 Desember tahun 2011, secara komulatif sejak tahun 2002, penderita HIV/AIDS di Lamongan menembus angka 260 orang penderita. Sementara temuan penderita pada awal November lalu baru tercatat ada sebanyak 240 orang penderita. Data itu kemarin (29/12) diungkapkan Asisten Tata Praja Agus Sugiarto saat membuka Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan AIDs dan HIV di Ruang Sabha Dyaksa kompleks perkantoran Pemkab Lamongan.
            Lebih jauh disampaikan olehnya, dari total 260 penderita itu, 251 orang diantaranya adalah penduduk Lamongan. Sedangkan 9 orang lainnya adalah penduduk luar Lamongan namun menerima perawatan di Lamongan.
            Dalam sosialisasi yang dihadiri pelajar dan perwakilan sejumlah remaja masjid (remas) tersebut, Agus Sugiarto mengungkapkan dari 27 kecamatan di Lamongan, hanya Kecamatan Sukorame yang masih bersih dari penderita HIV AIDS. Penderita terbanyak berada di Kecamatan Sukodadi, yakni sebanyak 24 orang. Selanjutnya Kembangbahu tercatat ada 20 penderita dan di Kecamatan Turi serta Sekaran masing-masing ditemukan 19 orang penderita.
            “Umumnya penderita HIV/AIDS di Lamongan adalah perantau yang bekerja di luar daerah dan kembali ke Lamongan dalam keadaan sakit. Sampai saat ini obat untuk AIDS hanya berupa Anti Retro Viral (ARV) yang harus diberikan seumur hidup penderita. Karena itu pencegahan penularan penyakit ini menjadi sangat krusial, “ tandasnya.
            Sedangkan data dari Dinas Kesehatan setempat menyebutkan, berdasarkan jenis kelamin, Laki-laki masih menjadi kelompok penderita terbanyak, yakni 144 orang. Sementara penderita perempuan ada sebanyak 114 orang. Dari total penderita, 122 orang diantaranya sudah meninggal dunia. Di tahun 2011 ini saja, jumlah penderita baru mencapai 71 orang. Sementara tahun lalu tercatat ada sebanyak 51 orang penderita.

Yuhronur Efendi Pimpin Korpri Lamongan

Hingga tahun 2016 mendatang, Dewan Pengurus Korpri (DPK) Kabupaten Lamongan dipimpin Yuhronur Efendi. Pria yang juga Plt Sekkab Lamongan ini resmi menjadi Ketua DPK periode 2011-2016 setelah dipilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) III Korpri Lamongan, Kamis (29/12) di Pendopo Lokatantra.
            Ketua DPK Kabupaten Lamongan terpilih yang juga ditetapkan sebagai Ketua Tim Formatur selanjutnya di tempat yang sama dikukuhkan oleh Wakil Ketua II DPK Provinsi Jatim Akmal Budianto. Hadir pula dalam Muskab yang dibuka Bupati Fadeli itu Wakil Ketua IV DPK Provinsi Jatim Edi Purwinarto.
              Yuhronur sendiri mengisi posisi ketua periode sebelumnya, yakni Fadeli yang diangkat menjadi Bupati Lamongan sehingga mengharuskan dia menjabat sebagai penasehat DPK dan melepas jabatan Ketua DPK. Sementara Yuhronur dalam kepengurusan Korpri sebelumnya menjabat sebagai bendahara.
Korpri Lamongan selama ini cukup mandiri dalam membiayai operasionalnya. Tidak hanya mengandalkan iuran anggotanya yang mencapai 13.155 PNS atau dari bantuan APBD saja. Karena Korpri Lamongan juga melalui usaha inovatif, mendapat penerimaan dari kepemilikan gedung paviliun ruang rawat inap di RSUD dr Soegiri dan Gedung Korpri Graha Bhineka.
            Sebelumnya, Bupati Fadeli dalam sambutannya mengatakan, harapan masyarakat terhadap jajaran birokrasi, termasuk Korpri semakin besar dan beragam. Karena itu dia berharap agar jajaran birokrasi dan Korpri lebih banyak melakukan inovasi, mempermudah dan memperbaiki pelayanan publik. Khusus terkait rencana pelaksanaan e KTP tahun depan, dia meminta proses pengurusannya agar jangan malah membingungkan masyarakat.
            “Korpri dan birokrasi sebagai perencana sekaligus pelaksana pembangunan harus lebih memahami kebijakan kepala daerah.  Terlebih di tahun 2012, kami masih akan fokus untuk memprioritaskan membangun infrastruktur. Juga penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan, “ tandas mantan Ketua DPK Lamongan tersebut.
           

Kopaska Tumpas Infiltrasi Pasukan Asing

Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada Timur (Armatim) TNI AL terlibat dalam pertempuran dengan pasukan asing yang melakukan infiltrasi di perairan Paciran dengan menyamar menggunakan perahu nelayan. Menggunakan satu unit combat boat dan dua unit sea rider, pasukan yang dipimpin Lettu Bima Nendya ini sukses mencegah infiltrasi tersebut.
            Peristiwa tersebut menjadi bagian dari demonstrasi kemampuan tempur Kopaska Armatim TNI AL Detasemen I dan IV seusai upacara Hari Nusantara XII tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di pantai Wisata Bahari Lamongan (WBL), Rabu ( 28/12). Diskenariokan, pasukan Negara asing menyamar dengan menggunakan dua kapal nelayan melakukan infiltrasi di perairan Indonesia untuk memasang bom.
            Kedua kapal tersebut kemudian dihadang oleh tiga kapal milik Kopaska yang berkecepatan maksimal hingga 45 knot. Setelah sukses melumpuhkan pasukan asing itu, bom yang mereka bawa kemudian dimusnahkan dengan cara diledakkan di laut.
            Sementara tim darat Kopaska yang dipimpin Lettu Abdul Aziz, melakukan pelumpuhan pasukan asing di sebuah rumah yang digunakan sebagai basis pertahanan. Dengan menggunakan senapan jenis M4 kaliber 5,56 mm dan MP5 kaliber 9 mm, mereka sukses melumpuhkan pasukan asing, kemudian meledakkan rumah pertahanan musuh.
            Kegiatan itu sendiri dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo yang juga bertindak sebagai inspektur upacara. Juga terlihat hadir, Komandan Kopaska Armatim TNI AL, Kolonel laut Yehezkiel Katiandagho, serta Kolonel Laut Syufenri dari Koarmatim. Sementara dari Lamongan hadir lengkap Bupati Fadeli bersama Wabup Amar Saifudin bersama sejumlah forum pimpinan daerah setempat.
            Terkait pelaksanaan Hari Nusantara, Pakde Karwo dalam keterangannya menyampaikan Deklarasi Juanda yang melandasi peringatan Hari Nusantara adalah keputusan nasionalisme yang sangat luar biasa. Karena memberikan kedaulatan dan persatuan nusantara baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya. “Deklarasi Juanda menjadikan Indonesia menjadi kawasan kepulauan terbesar di dunia. Karena menjadikan kawasan laut diantara, di dalam dan di sekitar kepulauan adalah wilayah nusantara, “ ucap dia.
            Dia menyatakan, Indonesia, dalam hal ini Jawa Timur memiliki kemampuan luar bisa untuk menjadi besar. Terlebih di saat perekonomian Eropa dan Amerika yang sedang turun sehingga investasi beralih ke kawasan Asia. Asal Indonesia mampu menjaga persatuan serta menjaga demonstrasi tidak berlebihan, Indonesia akan menjadi besar.
            “Jika demokrasi dijaga tidak berlebihan dan suasana dijaga tetap kondusif dari konflik horizontal, investasi akan masuk. Terbukti, Jawa Timur yang suasananya kondusif, ijin penanaman modal asing (PMA) tahun ini naik hingga 273 persen, “ pungkasnya.
            Seusai upacara Hari Nusantara, Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan dan bantuan pada masyarakat nelayan di Jawa Timur. Diantaranya diberikan kepada Anas Wijaya dari Desa Banjarwati Kecamatan Paciran sebagai Tokoh Berprestasi Jawa Timur kategori penggerak perikanan tangkap. Juga diberikan penghargaan sebagai juara ketiga bidang perikanan budidaya lele kepada Kelompok Tani Desa Kedungwangi Kecamatan Sambeng. Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Tani Desa Kandangsemangkon/Brondong dan TPI Desa Kranji/Paciran. Di kesmepatan itu Pakde Karwo juga menyerahkan secara simbolis bantuan 10 unit kapal penangkap ikan berbahan kayu dan fiberglass.

Bupati Fadeli Pensiun

Bupati Lamongan Fadeli ternyata telah resmi memasuki masa pensiun sebagai PNS tahun ini. Pelepasannya sebagai pensiunan PNS bersama 217 pegawai lain di Pemkab Lamongan, Selasa (27/12) dilakukan di Pendopo Lokatantra di sela kegiatan Rapat Kerja tahunan Pengurus Cabang Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Lamongan.
            Data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat menyebutkan, 217 PNS yang hari itu dilepas adalah mereka yang purna tugas pada peride April hingga Desember 2011. Sementara tahun ini, secara keseluruhan, ada 292 PNS di Lamongan yang memasuki purna tugas. Termasuk salah satunya Fadeli dan mantan Kepala Dinas Pemuda dan OIahraga Suharto.
            Fadeli saat di Pendopo Lokatantra juga berusaha memberi teladan bagi pensiunan lainnya agar setelah purna tugas segera berkarya lagi dengan menjadi anggota PWRI. Saat di Pendopo dia mengenakan seragam batik lengkap dengan atribut PWRI.
            “Baru pertama kali dalam sejarah Lamongan, ada bupati yang kerso ngagem busono PWRI (jawa : mau mengenakan seragam PWRI) lengkap dengan atributnya, “ ucap Ketua Pengurus Cabang PWRI Lamongan Ngudiono terharu dengan mata berkaca-kaca.
            SKPD terbanyak yang hari itu pegawainya purna tugas adalah dari Dinas Pendidikan, sebanyak 126 orang. Kemudian dari Dinas Kesehatan sebanyak 15 orang. Sementara dari lingkup secretariat daerah, bersama Fadeli, ada tiga orang lainnya yang purna tugas. Yakni Heri Sri Purwanti, Lucia K dan Suyitno.
            Seusai menyerahkan bantuan operasional pada 27 Pengurus Ranting PWRI, Fadeli dalam sambutannya berharap agar semua pensiunan PNS di Lamongan bis amenjadi anggota PWRI. Sementara saat ini, baru sekitar 51 persen pensiunan PNS yang menjadi anggota PWRI Lamongan.
            “Selaku bupati dan pembina PWRI, saya akan semaksimal mungkin memfasilitasi kepentingan PWRI. Karena berbagai prestasi yang selama ini di raih pemerintah daerah tentu tidak lepas dari pengabdian dari para pensiunan saat mereka masih bekerja di Pemkab Lamongan, “ ujarnya. “Meski sudah purna tugas, tidak perlu berkecil hati, masih banyak yang bisa disumbangkan pensiunan PNS bagi pembangunan Lamongan. Seperti dengan mensukseskan Program Green and Clean tahap II yang kali ini bertujuan menghidupkan Bank Sampah di sejumlah lokasi di Kota Lamongan, “ imbuh dia.
            Fadeli yang karir terakhirnya di Pemkab Lamongan menjabat Sekretaris Daerah pada 2005 itu, tercacat masuk sebagai pekerja harian di pemerintah daerah pada tahun 1976. Selanjutnya diangkat menjadi CPNS pada tahun 1980 dan kemudian diangkat jadi PNS di tahun 1981 sebagai staf di Bagian Keuangan. Fadeli juga tercatat pernah menjabat Kepala Bagian Keuangan pada tahun 1995 dan Asisten Administrasi Sekda pada tahun 2005.