Alokasi
penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (raskin) mulai Bulan Juni
hingga Desember 2012 sudah akan menggunakan angka hasil Pendataan
Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 dari Badan Pusat Statistik
(BPS). Sementara untuk alokasi Bulan Januari hingga Mei masih
menggunakan data lama, yakni dari angka dari PPLS tahun 2008.
“Sementara
menunggu data PPLS dari BPS yang akan siap pada April nanti, pagu
raskin di Lamongan tahun ini untuk Bulan Januari hingga Mei masih sama
dengan tahun lalu. Yakni plafonnya untuk 84.694 rumah
tangga sasaran. Berasnya juga masih sama, yakni 15 kilogram untuk
masing-masing rumah tangga sasaran dan harganya juga tetap Rp 1.600
perkilogram, “ ungkap Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto saat
Evaluasi Raskin Tahun 2011 dan Sosialisasi Raskin Tahun 2012 di Ruang
Sabha Dyaksa kompleks perkantoran Pemkab Lamongan kemarin.
Terkait
hasil pendataan PPLS 2011, Djoko berpendapat seyogyanya ada penurunan
jumlah rumah tangga sasaran untuk program raskin. Karena selama ini
telah dijalankan berbagai program penanggulangan kemiskinan. Belum lagi
terjadinya perubahan data penduduk baik akibat perpindahan maupun
kematian.
“Seyognyanya
akan ada penurunan angka kemiskinan penduduk Lamongan dalam PPLS 2011
yang datanya akan keluar pada April nanti. Penurunan ini tentu berimbas
pada penurunan jumlah rumah tangga sasaran penerima program raskin.
Terkait ini, sudah menjadi kewajiban tim raskin kabupaten maupun
kecamatan untuk memberi penyadaran bagi mereka yang sebelumnya menerima
kemudian tidak lagi menerima raskin, “ tandasnya.
Dalam
acara yang dihadiri Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilayahy III
Bojonegoro Agus Setiawan tersebut, Djoko memohon agar Bulog membeli
gabah petani sebanyak-banyaknya. Terutama saat panen raya yang sudah
dimulai sekitar Bulan Februari nanti melalui mitra kerjanya. Sehingga
tidak akan mengalami kesulitan stok beras raskin.
Agus
Setiawan sendiri menyebut program raskin dilaksanakan sebagai ketahanan
pangan untuk rumah tangga miskin. Juga sebagai stabilisasi harga beras,
setidaknya bagi rumah tangga sasaran agar tidak terkena imbas fluktuasi
harga. Karena patokan harga raskin tetap di Rp 1.600 perkilogram. Hadir
pula dalam kegiatan itu Kepala BPS Lamongan Agung Raharjo bersama
Kepala Bagian Perekonomian Muhammad Faiz Juanidi dan camat se Lamongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar