Rabu, 25 Januari 2012

Mulai Juni 2012, Raskin Gunakan Data PPLS 2011

Alokasi penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (raskin) mulai Bulan Juni hingga Desember 2012 sudah akan menggunakan angka hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara untuk alokasi Bulan Januari hingga Mei masih menggunakan data lama, yakni dari angka dari PPLS tahun 2008.
            “Sementara menunggu data PPLS dari BPS yang akan siap pada April nanti, pagu raskin di Lamongan tahun ini untuk Bulan Januari hingga Mei masih sama dengan tahun lalu. Yakni plafonnya untuk 84.694  rumah tangga sasaran. Berasnya juga masih sama, yakni 15 kilogram untuk masing-masing rumah tangga sasaran dan harganya juga tetap Rp 1.600 perkilogram, “ ungkap Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto saat Evaluasi Raskin Tahun 2011 dan Sosialisasi Raskin Tahun 2012 di Ruang Sabha Dyaksa kompleks perkantoran Pemkab Lamongan kemarin.
            Terkait hasil pendataan PPLS 2011, Djoko berpendapat seyogyanya ada penurunan jumlah rumah tangga sasaran untuk program raskin. Karena selama ini telah dijalankan berbagai program penanggulangan kemiskinan. Belum lagi terjadinya perubahan data penduduk baik akibat perpindahan maupun kematian.
            “Seyognyanya akan ada penurunan angka kemiskinan penduduk Lamongan dalam PPLS 2011 yang datanya akan keluar pada April nanti. Penurunan ini tentu berimbas pada penurunan jumlah rumah tangga sasaran penerima program raskin. Terkait ini, sudah menjadi kewajiban tim raskin kabupaten maupun kecamatan untuk memberi penyadaran bagi mereka yang sebelumnya menerima kemudian tidak lagi menerima raskin, “ tandasnya.
            Dalam acara yang dihadiri Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilayahy III Bojonegoro Agus Setiawan tersebut, Djoko memohon agar Bulog membeli gabah petani sebanyak-banyaknya. Terutama saat panen raya yang sudah dimulai sekitar Bulan Februari nanti melalui mitra kerjanya. Sehingga tidak akan mengalami kesulitan stok beras raskin.
            Agus Setiawan sendiri menyebut program raskin dilaksanakan sebagai ketahanan pangan untuk rumah tangga miskin. Juga sebagai stabilisasi harga beras, setidaknya bagi rumah tangga sasaran agar tidak terkena imbas fluktuasi harga. Karena patokan harga raskin tetap di Rp 1.600 perkilogram. Hadir pula dalam kegiatan itu Kepala BPS Lamongan Agung Raharjo bersama Kepala Bagian Perekonomian Muhammad Faiz Juanidi dan camat se Lamongan.

Tidak ada komentar: