Senin, 02 Januari 2012

Kopaska Tumpas Infiltrasi Pasukan Asing

Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada Timur (Armatim) TNI AL terlibat dalam pertempuran dengan pasukan asing yang melakukan infiltrasi di perairan Paciran dengan menyamar menggunakan perahu nelayan. Menggunakan satu unit combat boat dan dua unit sea rider, pasukan yang dipimpin Lettu Bima Nendya ini sukses mencegah infiltrasi tersebut.
            Peristiwa tersebut menjadi bagian dari demonstrasi kemampuan tempur Kopaska Armatim TNI AL Detasemen I dan IV seusai upacara Hari Nusantara XII tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di pantai Wisata Bahari Lamongan (WBL), Rabu ( 28/12). Diskenariokan, pasukan Negara asing menyamar dengan menggunakan dua kapal nelayan melakukan infiltrasi di perairan Indonesia untuk memasang bom.
            Kedua kapal tersebut kemudian dihadang oleh tiga kapal milik Kopaska yang berkecepatan maksimal hingga 45 knot. Setelah sukses melumpuhkan pasukan asing itu, bom yang mereka bawa kemudian dimusnahkan dengan cara diledakkan di laut.
            Sementara tim darat Kopaska yang dipimpin Lettu Abdul Aziz, melakukan pelumpuhan pasukan asing di sebuah rumah yang digunakan sebagai basis pertahanan. Dengan menggunakan senapan jenis M4 kaliber 5,56 mm dan MP5 kaliber 9 mm, mereka sukses melumpuhkan pasukan asing, kemudian meledakkan rumah pertahanan musuh.
            Kegiatan itu sendiri dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo yang juga bertindak sebagai inspektur upacara. Juga terlihat hadir, Komandan Kopaska Armatim TNI AL, Kolonel laut Yehezkiel Katiandagho, serta Kolonel Laut Syufenri dari Koarmatim. Sementara dari Lamongan hadir lengkap Bupati Fadeli bersama Wabup Amar Saifudin bersama sejumlah forum pimpinan daerah setempat.
            Terkait pelaksanaan Hari Nusantara, Pakde Karwo dalam keterangannya menyampaikan Deklarasi Juanda yang melandasi peringatan Hari Nusantara adalah keputusan nasionalisme yang sangat luar biasa. Karena memberikan kedaulatan dan persatuan nusantara baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya. “Deklarasi Juanda menjadikan Indonesia menjadi kawasan kepulauan terbesar di dunia. Karena menjadikan kawasan laut diantara, di dalam dan di sekitar kepulauan adalah wilayah nusantara, “ ucap dia.
            Dia menyatakan, Indonesia, dalam hal ini Jawa Timur memiliki kemampuan luar bisa untuk menjadi besar. Terlebih di saat perekonomian Eropa dan Amerika yang sedang turun sehingga investasi beralih ke kawasan Asia. Asal Indonesia mampu menjaga persatuan serta menjaga demonstrasi tidak berlebihan, Indonesia akan menjadi besar.
            “Jika demokrasi dijaga tidak berlebihan dan suasana dijaga tetap kondusif dari konflik horizontal, investasi akan masuk. Terbukti, Jawa Timur yang suasananya kondusif, ijin penanaman modal asing (PMA) tahun ini naik hingga 273 persen, “ pungkasnya.
            Seusai upacara Hari Nusantara, Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan dan bantuan pada masyarakat nelayan di Jawa Timur. Diantaranya diberikan kepada Anas Wijaya dari Desa Banjarwati Kecamatan Paciran sebagai Tokoh Berprestasi Jawa Timur kategori penggerak perikanan tangkap. Juga diberikan penghargaan sebagai juara ketiga bidang perikanan budidaya lele kepada Kelompok Tani Desa Kedungwangi Kecamatan Sambeng. Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Tani Desa Kandangsemangkon/Brondong dan TPI Desa Kranji/Paciran. Di kesmepatan itu Pakde Karwo juga menyerahkan secara simbolis bantuan 10 unit kapal penangkap ikan berbahan kayu dan fiberglass.

Tidak ada komentar: