Peristiwa
tersebut menjadi bagian dari demonstrasi kemampuan tempur Kopaska
Armatim TNI AL Detasemen I dan IV seusai upacara Hari Nusantara XII
tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di pantai Wisata Bahari Lamongan
(WBL), Rabu ( 28/12). Diskenariokan, pasukan Negara asing menyamar
dengan menggunakan dua kapal nelayan melakukan infiltrasi di perairan
Indonesia untuk memasang bom.
Kedua
kapal tersebut kemudian dihadang oleh tiga kapal milik Kopaska yang
berkecepatan maksimal hingga 45 knot. Setelah sukses melumpuhkan pasukan
asing itu, bom yang mereka bawa kemudian dimusnahkan dengan cara
diledakkan di laut.
Sementara
tim darat Kopaska yang dipimpin Lettu Abdul Aziz, melakukan pelumpuhan
pasukan asing di sebuah rumah yang digunakan sebagai basis pertahanan.
Dengan menggunakan senapan jenis M4 kaliber 5,56 mm dan MP5 kaliber 9
mm, mereka sukses melumpuhkan pasukan asing, kemudian meledakkan rumah
pertahanan musuh.
Kegiatan
itu sendiri dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo yang juga bertindak
sebagai inspektur upacara. Juga terlihat hadir, Komandan Kopaska Armatim
TNI AL, Kolonel laut Yehezkiel Katiandagho, serta Kolonel Laut Syufenri
dari Koarmatim. Sementara dari Lamongan hadir lengkap Bupati Fadeli
bersama Wabup Amar Saifudin bersama sejumlah forum pimpinan daerah
setempat.
Terkait
pelaksanaan Hari Nusantara, Pakde Karwo dalam keterangannya
menyampaikan Deklarasi Juanda yang melandasi peringatan Hari Nusantara
adalah keputusan nasionalisme yang sangat luar biasa. Karena memberikan
kedaulatan dan persatuan nusantara baik dari sisi ekonomi, sosial,
maupun budaya. “Deklarasi Juanda menjadikan Indonesia menjadi kawasan
kepulauan terbesar di dunia. Karena menjadikan kawasan laut diantara, di
dalam dan di sekitar kepulauan adalah wilayah nusantara, “ ucap dia.
Dia
menyatakan, Indonesia, dalam hal ini Jawa Timur memiliki kemampuan luar
bisa untuk menjadi besar. Terlebih di saat perekonomian Eropa dan
Amerika yang sedang turun sehingga investasi beralih ke kawasan Asia.
Asal Indonesia mampu menjaga persatuan serta menjaga demonstrasi tidak
berlebihan, Indonesia akan menjadi besar.
“Jika
demokrasi dijaga tidak berlebihan dan suasana dijaga tetap kondusif
dari konflik horizontal, investasi akan masuk. Terbukti, Jawa Timur yang
suasananya kondusif, ijin penanaman modal asing (PMA) tahun ini naik
hingga 273 persen, “ pungkasnya.
Seusai
upacara Hari Nusantara, Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan dan
bantuan pada masyarakat nelayan di Jawa Timur. Diantaranya diberikan
kepada Anas Wijaya dari Desa Banjarwati Kecamatan Paciran sebagai Tokoh
Berprestasi Jawa Timur kategori penggerak perikanan tangkap. Juga
diberikan penghargaan sebagai juara ketiga bidang perikanan budidaya
lele kepada Kelompok Tani Desa Kedungwangi Kecamatan Sambeng.
Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Tani Desa
Kandangsemangkon/Brondong dan TPI Desa Kranji/Paciran. Di kesmepatan itu
Pakde Karwo juga menyerahkan secara simbolis bantuan 10 unit kapal
penangkap ikan berbahan kayu dan fiberglass.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar