Jumat, 27 Februari 2009

Minta Pelatih Evaluasi Tim Persela

Siapa yang tidak akan kecewa jika rekor tak terklahkan dikandang sendiri tak mampu dipertahankan dengan cara kalah dengan skor mencolok 1-3 dari Persipura. Untuk itu Ketua Umum sekaligus Manajer Persela Masfuk menginstruksi pelatih M. Basri mengevaluasi tim secara serius setelah laga di Stadion Surajaya pada 23 Februari itu.

Menurut pria yang juga bupati Lamongan tersebut, di Persela tidak ada pemain yang dianakemaskan. 'Kalau memang kondisi tidak memungkinkan dan pemain tersebut perlu diganti, lakukan saja. Di Persela tidak ada anak emas-emasan, semua sama,' katanya.
Manajer yang membawa Persela hingga seperti sekarang ini juga mengingatkan para pemain asing. 'Meskipun mereka kami kontrak dengan harga lebih mahal, kalau penampilannya kurang sesuai dengan keinginan, mereka secepatnya juga bisa diganti. Karena sudah terbiasa dalam sebuah pertandingan, keberuntungan seorang pemain bisa jadi datang dari pemain cadangan juga,' imbuhnya.

Masfuk yang menyaksikan laga itu dari bench ofisial tim menilai, ada ketidakbiasaan dari pemain Persela di laga tersebut. Menurut dia, tidak biasanya tim kesebelasan kebanggaan warga Kota Lamongan itu tampil kurang gereget di kandang sendiri. 'Semangatnya tidak menyala-nyala, tidak seperti saat kita lawan Persib Bandung di kandang lawan,' ujarnya

Kamis, 26 Februari 2009

Menanti Gol Pertama Charlie

Kualitas striker anyar Persela Lamongan Carlos Raul Sucati (Charlie) mulai dipertanyakan. Hingga kini striker asal Argentina tersebut belum juga memberikan donasi gol bagi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir sejak direkrut pada putaran kedua Liga Super Indonesia.

Terhitung sudah empat laga yang telah dijalani Charlie bersama Persela. Empat laga resmi itu adalah ajang Copa Indonesia saat second leg melawan Persema Malang, dan tiga kali di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Masing-masing melawan Persija Jakarta di Gelora Bung Karno, Jakarta, serta laga kandang kontra Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura.

Asisten Manajer Persela Fadeli mengungkapkan, dari empat laga tersebut, penampilan Charlie yang paling menojol adalah saat melawan Persiwa. Dia memang tidak mampu mencetak gol, namun andilnya dalam meraih kemenangan hingga dua gol tanpa balas terbilang cukup besar. "Secara teknik dia memang bagus. Tapi, striker itu kan sama dengan gol. Jadi, kalau sampai sekarang belum bisa bikin gol, ya patut dipertanyakan,' kata Fadeli

Fadeli menilai penantian gol perdana Charlie bagi Persela yang belum juga datang bisa jadi disebabkan oleh sedikitnya pasokan bola yang didapat dari lini tengah. Ini terlihat saat Charlie harus turun ke bawah untuk membantu daerah pertahanan hingga mencari bola sendiri. Sehingga, pemain ini akhirnya kelelahan dan berkurang motivasinya dalam mencetak gol. Atau mungkin juga karena kebersamaannya dengan Marcio Souza da Silva belum optimal. Sebab, secara resmi keduanya baru tampil bersama dalam dua kali laga, yakni saat melawan Persija dan Persiwa.

"Saya melihat Charlie ini bukan tipe pekerja keras. Tapi, hanya sebagai goalgetter (pencetak gol) layaknya Christian Gonzales. Sehingga dia memang harus dioptimalkan khusus di kotak penalti,' imbuhnya.


Untuk ini, Fadeli minta agar pelatih melakukan evaluasi tim. Pelatih diminta harus berani membuat terobosan. Apalagi, terobosan itu sempat terlihat saat Persela menjamu Persiwa yang hasilnya cukup memuaskan. Padahal, saat itu dua pemain asing tak bisa dimainkan, yaitu Edgar M. Aranda dan Alex Robinson. "Justru pemain lokal yang tampil semangat. Apakah kedua pemain ini juga harus dipertimbangkan kembali, yang pasti pelatih lebih tahu,' tegasnya.

999 CPNS Terima Subsidi LPJ

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Lamongan masih beruntung. Sementara CPNS di beberapa wilayah lain harus bayar penuh Latihan Pra Jabatan (LPJ), sejumlah 999 CPNS di Kota Soto itu masih mendapat subsidi dari APBD. Hal itu seperti terungkap saat pembekalan peserta LPJ di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab setempat, Selasa (24/2).

Menurut Kepala BKD setempat Bambang Kustiono saat membuka pembekalan tersebut, tahun ini Pemkab Lamongan memberangkatkan sejumlah 999 CPNS untuk mengikuti LPJ yang merupakan syarat mutlak untuk bisa diangkat jadi PNS. Sejumlah 32 orang dari golongan I, 517 orang golongan II dan 450 orang dari golongan III. Dari jumlah tersebut, yang diberangkatkan pada gelombang kali ini adalah sejumlah 100 CPNS. Yakni 50 CPNS dari golongan II dan 50 CPNS dari golongan III.

“Untuk CPNS Lamongan tahun ini yang mengikuti LPJ total sejumlah 999 orang. Dibanding CPNS daerah lain yang harus bayar penuh ke Pemprop Jatim sebagai penyelenggara LPJ, CPNS Lamongan masih mendapat subsidi dari Pemkab Lamongan. Subsidinya bervariasi antara Rp 2 juta untuk golongan I, Rp 1,370 juta untuk golongan II dan Rp 1,5 juta untuk golongan III, “ terang dia.

Pada kesempatan tersebut dia juga berpesan agar semua CPNS Lamongan yang mengikuti LPJ agar menjaga rasake bersamaan dan kekeluargaan mulai dari berangkat hingga pulang nanti. Menurutnya, jika ada rekannya yang mengalami kesulitan atau ditimpa sakit agar saling membantu. “Saya juga berharap agar semua peserta LPJ Lamongan lulus LPJ sehingga secepatnya bisa diangkat jadi PNS penuh, “ kata dia. Saat berstatus CPNS, seorang PNS memang belum menerima 100 persen gajinya. Masih 80 persen gaji dan tanpa tunjangan. Sementara kelulusan LPJ adalah syarat mutlak seorang CPNS bisa diangkat menjadi PNS penuh.

Untuk 100 peserta LPJ pada gelombang kali ini, 50 orang dari golongan II akan menjalani LPJ di Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Singosari Malang mulai tanggal 3 Maret hingga 23 Maret mendatang. Sementara 50 orang lainnya dari golongan III akan menjalani LPJ di Islamic Center Surabaya mulai 9 hingga 24 Maret mendatang.

Untuk golongan I biaya LPJ-nya ditetapkan Pemprop Jatim sebesar Rp 2,2 juta perorang dengan subsidi Rp 2 juta dari Pemkab Lamongan sehingga untuk golongan II hanya membayar sebesar Rp 200 ribu. Kemudian golongan II biayanya jga dipatok sama oleh Pemprop Jatim dengan subsidi Rp 1,370 juta perorang, sehingga yang dibayar peserta dari Lamongan tinggal Rp 830 ribu. Selanjutnya untuk golongan III biayanya Rp 3 juta dengan subsidi Rp 1,5 juta, peserta LPJ membayar setengahnya, yakni Rp 1,5 juta.

Kabupaten Aceh Barat Daya Muhibah Ke Lamongan

Kabupaten Aceh Barat Daya – selanjutnya disebut ABD -Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa kemarin (24/2) melakukan muhibah ke Pemkab Lamongan. Rombongan kungker yang dipimpin Wakil Bupati Aceh Barat Daya Syamsurizal tersebut diterima Wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami di Ruang Sasana Nayaka Pemkab setempat.
Syamsurizal yang merupakan wakil bupati dari Kabupaten ABD hasil pemekaran dari kabupaten induk, yaitu Aceh Selatan pada 2002 silam itu, membawa sejumlah 16 pejabat Kabupaten ABD dalam muhibahnya itu. Seperti dituturkan Syamsurizal tujuannya datang ke Lamongan terutama untuk belajar mengenai pelayanan masyarakat. Terutama masalah perijinan.

“Bersama saya saat ini turut serta sejumlah pejabat di Kabupaten ABD. Yakni pejabat dari BKBD, Dinas PU Cipta Karya, Bappeda, Bagian Hukum, Bagian Perekonomian, Dinas Perindagkop dan pejabat dari Kantor Pelayanan Terpadu. Kami ingin belajar mengenai pelayanan di Lamongan yang sudah mendapat berbagai penghargaan. Terutama dalam hal perijinan. Mungkin di masa mendatang akan datang rombongan lain dari kabupaten kami untuk belajar hal lain ke Lamongan. Karena kabupaten kami ini masih baru, “ tutur dia.

Syamsurizal juga menuturkan betapa jauhnya jarak ABD-Lamongan. Karena memang ABD terletak di ujung Indonesia. Menurut dia, untuk ke Lamongan, rombongannya harus terlebih dahulu menempuh perjalanan darat selama 14 hari ke Medan yang jauhnya sekitar 1000 kilometer. Baru bisa gunakan perjalanan udara ke Surabaya.

Berbagai pertanyaan terlontar pada kesempatan tersebut pada Tsalits yang didampingi Kepala Kantor Perijinan Bambang Hadjar Purwono. Seperti ketertarikan mereka dengan perkembangan pesat PAD (pendapatan asli daerah) Lamongan dari Rp 6 milyar pada 2000 menjadi Rp 63 milyar pada 2008 lalu. Termasuk pengelolaan kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang terletak di kawasan santri. Karena di Aceh pada umumnya, kawasan wisata selalu diidentikkan dengan maksiat sehingga disana kawasan wisata tidak bisa berkembang.

Tsalits dalam penjelasannya menyampaikan, pesatnya perkembangan PAD Lamongan terutama karena Lamongan memiliki seorang bupati yang berjiwa entrepreneur, berjiwa wirausaha. Menurutnya, pada periode Bupati Masfuk, semua perijinan dipermudah. Bahkan jika ada investor yang akan masuk, untuk urusan tanah akan dipermudah, bahkan dibantu. Hal ini seperti kasus Lamongan Integrated Shorebase (LIS) dan WBL.

“Untuk WBL, memang berada di kawasan yang mirip dengan di Aceh. Yakni sama-sama berpenduduk muslim taat yang antipati pada kemaksiatan. Termasuk wisata yang sebelumnya dianggap tidak jauh dari kemaksiatan. Namun dengan pendekatan yang dilakukan pada ulama dan pondok pesantren yang ada, pendekatan selanjutnya pada masyarakat menjadi lebih mudah. Di halaman parker WBL juga dibangun dengan megah masjid dengan arsitektur timur tengah, “ kata dia.

Demikian pula dengan konsep dana revolving untuk pengembangan ekonomi pedesaan lewat pasar desa. Konsep ini menurut rombongan kungker ABD cukup menarik karena mendorong kemandirian masyarakat. Sementara kebiasaan yang ada dalam pembangunan pasar adalah semacam pembangunan pasar inpres yang menunjukkan ketergantungan masyarakat pada pemerintah.

Satu Mucikari dan Empat PSK Terjaring Razia Satpol PP

Operasi yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan kemarin (24/020 berhasil menjaring Empat Pekerja Sek Komersial (PSK) dan satu orang Mucikari. Sebanyak Delapan Orang Petugas dari Satpol PP turun ke lokasi yang mana sasaran operasi kali ini Warung Esek - esek yang berada di Desa Balun Kec. Turi dan Desa Tlogosadang Kec. Paciran.

Di Desa Balun sebanyak tiga orang PSK berhasil di jaring yang masing - masing berinisial Rin, 33, asal DesaGares Kec. Gadung Kab. Nganjuk; Har, 39, asal Desa Panggung Royom Kec. Wadari Jaksa Kab. Pati; Suy, 35, asal Desa Bulakatu Kec. sukodadi Kab. Lamongan dan seorang Mucikari yang berinisial Sun, 40, asal Desa balun Kec. Turi Kab. Lamongan

Sedangkan di Desa Tlogosadang seorang PSK yang terjaring berinisial Sul, 39, asal Desa Kradenan Kec. Palang Kab. Tuban.

Para PSK tersebut didakwah melanggar Perda Nomor 05 Tahun 2007 Pasa 4 ayat (1) tentang Pemberantasan Pelacuran di Kabupaten Lamongan. Setelah diadakan pemeriksaan para PSK yang Terjaring di sidangkan di Pengadilan Negeri Kabupaten Lamongan dan di kenakan sangksi 7 hari kurungan atau denda sebesar Rp. 100.000,00. sedangkan untuk mucikari diserahkan ke Polres Lamongan untuk proses lebih lanjut.

Cari Poin Pengganti di Laga Away

Kekalahan 1-3 dari Persipura Jayapura tidak hanya membuat perolehan poin Persela Lamongan tersendat namun sekaligus mematahkan rekor kandang Persela Lamongan yang tak tersentuh kekalahan di stadion Surajaya Lamongan. Untuk menutupi kegagalan tersebut tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini bertekad mencari poin pengganti di laga berikutnya sebagai pelampiasan kekecewaan.

Tiga laga yang akan dihadapai Persela adalah pertandingan away (tandang) semua. Yakni menghadapi Persiba Balikpapan, PKT Bontang, dan Arema Malang.

“Kami harus bisa mencuri poin penuh dalam tiga laga away itu sebagai pelampiasan kekalahan tadi malam (baca: Senin malam),” tegas Asisten Manajer Persela, Fadeli.

Menurut Fadeli kekalahan atas Persipura tersebut memang sangat mengecewakan. Meski demikian kekalahan tersebut tidak perlu disesali. Sebab, dalam pertandingan tersebut para pemain Persela mampu bermain cukup baik dan mampu menghadirkan banyak peluang untuk menciptakan gol.

“Kami hanya kurang beruntung. Peluang kami lebih banyak dibandingkan Persipura, bahkan mampu tampil menekan. Hanya, Persipura mampu menciptakan gol meski peluangnya lebih sedikit,” jelasnya.

Selain itu, kondisi tim Persela juga kurang maksimal. Marcio dan Sukadana tidak bisa main karena akumulasi kartu. Selain itu alex Robinson tidak bisa tampil maksimal karena habis sakit. “Harus diakui, Persipura tampil cukup cepat dan kuat dalam pertandingan dan kebetulan tim Persela dalam kondisi tidak maksimal,” terangnya.

Mengenai penilaian bahwa Persela kalah karena kondisi fisik yang kedodoran. Pelatih Persela M. Basri menampik hal tersebut. “Saya kira tidak ada masalah dengan kondisi fisik anak-anak. Buktinya kami mampu tampil menekan, terutama pada babak kedua. Meski begitu kami mengakui Persipura mampu tampil luar biasa sehingga membuat kami tidak beruntung,” katanya.

Kegagalan Persela mengkonversi peluang demi peluang yang diperoleh menurut Basri banyak dipengaruhi oleh absenya Marcio

Selasa, 24 Februari 2009

450 Paket Sembako Dari Kabakorwil

Pemerintah Propinsi Jatim melalui Kepala Bakorwil III Bojonegoro Setiadjit, Senin (23/2) serahkan bantuan sejumlah 450 paket sembako pada Pemkab Lamongan. Paket bangtuan tersebut diterima Ketua Pelaksana Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Lamongan Tsalits Fahami di Kantor Satkorlak setempat.

Bantuan tersebut berisi dua kilogram beras, kecap, mi instant, minyak goreng dan gula yang diangkut satu truk. Sementara itu, setelah banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo telah surut, kini giliran Sungai Plalangan di Bengawan Jero yang meluap. Luapan sungai ini telah menggenangi sejumlah empat kecamatan dan 658 unit rumah. Selain itu 2.963 hektar lahan pertanian dan 3,6 kilometer ruas jalan desa tergenang. bersama itu sejumlah empat lembaga pendidikan juga tergenang di Kecamatan Karangbinangun.

Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kalitengah, Turi,Karangbinangun dan Glagah. Rumah yang paling banyak tergenang berada di Kecamatan Kalitengah, yakni sejumlah 311 rumah di delapan desa. Kemudian di Kecamatan Turi merendam 260 rumah di enam desa. Selanjutnya 43 rumah di empat desa yang berada di wilayah Kecamatan Glagah juga terendam, selain itu kerugian yang merendam areal tambak diperkirakan mencapai Rp 1,085 milyar. Sementara di Kecamatan Karangbinangun, banjir merendam sejumlah 44 rumah di tiga desa. Sampai saat ini Satlak PB telah salurkan sejumlah 419 paket sembako dan 15 dus mi instan ke berbagai lokasi banjir.

Akhir Mei, LMDH Dievaluasi

Bantuan penguatan modal untuk masyarakat Lamongan yang berada di sekitar hutan ini sudah memasuki tahun ketiga, yakni sudah sejak 2006. Anggaran untuk program yang bersumber dari APBD Lamongan ini setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Pada 2006, bantuan itu diberikan kepada 11 LMDH sebesar Rp 150 juta dan pada 2007 meningkat menjadi Rp 550 juta untuk 38 LMDH. Kemudian meningkat drastis menjadi Rp 5, 62 miliar untukm 78 LMDH pada 2008.

Seperti dituturkan Kadinas Pertanian Kehutanan Lamongan Djonot Subagijo melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, pihaknya saat ini akan mengevaluasi pelaksanaan program penguatan modal melalui LMDH. Menurutnya, pada akhir mei nanti sebagian besar petani jagung sudah selesai panen, waktu yang tepat untuk evaluasi.

”Evaluasi nanti bernilai positif bukan hanya ketika aspek sosial berupa peningkatan pendidikan dan kesehatan maupun aspek ekonomi berupa peningkatan usaha produktif dan daya beli masyarakat sekitar hutan terwujud. Namun juga ketika program ini berdampak pada perbaikan lingkungan hutan serta menurunnya gangguan keamanan hutan. Karena program ini memang bertujuan agar masyarakat dan hutan bisa saling bersanding. Jika hasil evaluasi itu positif, program ini akan kembali dikembangkan. Terlebih di Kecamatan Ngimbang nanti akan berdiri pabrik agrobis pengolah sorbitol dari bahan palawija. Yakni PT Sorini, ” kata dia.

Program LMDH tersebut diwujudkan dalam paket bantuan penguatan modal. Yakni untuk agribis jagung hibrida. Setiap hektarnya menerima Rp 1,250 juta yang diwujudkan dalam bentuk sarana produksi, yakni untuk benih jagung hibrida dan pupuk. Sementara sisanya digunakan sebagai dana antisipasi jika terjadi serangan hama. Total ada sejumlah 92 LMDH di Lamongan, 86 diantaranya sudah berakta notaris sementara sisanya dalam proses. LMDH ini tersebar di 15 kecamatan di Lamongan yang memiliki kawasan hutan. Paling banyak berada di Kecamatan Sambeng dengan 22 LMDH.

”LMDH diperbolehkan untuk melakukan pengembangan dana bantuan asal sudah melalui musyawarah dan kesepakatan anggota LMDH dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Dana ini harus dilaporkan secara transparan pada anggota secara poeriodik. Selain itu harus ada laporan pada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kehutanan setempat yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian rekomendasi penyaluran bantuan penguatan modal selanjutnya, ” tegas Aris

Gagal Pertahankan Rekor Tak Terkalahkan di Surajaya

Persela Lamongan gagal mempertahankan rekor tak terkalahkan di stadion Surajaya Lamongan. Menghadapi lawan berat dari bumi Papua Persipura Jayapura tim berjuluk Laskar joko Tingkir harus takluk 1-3 (1-2) tadi malam dalam pertandingan yang diguyur hujan. Hasil ini membuat posisi Persela tak beranjak di urutan ke-7 klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) dengan mengantongi 33 poin dari 20 pertandingan.

Bahkan posisi tim asal Lamongan ini bisa saja tergeser oleh Persik Kediri jika mampu mengalahkan Persiwa wamena. Mengenai kekalahan ini Pelatih M. Basri menilai para pemainnya lambat dalam menutup pergerakan lawan. Dan hal ini pula yang melahirkan dua gol yang membuat kondisi Persela serba sulit dalam pertandingan tadi malam.

Gol kemenangan Persipura disumbangkan oleh pemain timnas Boaz Salossa dua gol, menit ke-13 dan 75. Satu gol lainnya dipersembahkan oleh Alberto Goncalves menit ke-39. Sedangkan Persela Lamongan sempat memperkecil kedudukan melalui Jimmi Suparno menit ke-24.

Dari kubu Persipura sendiri mengakui absenya Marcio memberikan mereka kemudahan dalam menjalani laga tadi malam. “Kami diuntungkan dengan absennya Marcio Souza. Tanpa kehadiran Marcio, peluang Persela untuk mencetak gol dari tendangan bebas semakin tipis. Kalau ada Marcio saya yakin tendangan bebas tadi banyak yang masuk,” jelas Jaksen F. Tiago pelatih Persipura

Persela Tak Gentar Dengan Psywar Lawan

Persela Lamongan bertekad untuk menjaga rekor tak terkalahkan saat bertanding di kandang, stadion Surajaya Lamongan. Bahkan tim yang berjuluk Laskar Joko Tingkir ini mematok hasil sempurna, tiga poin saat sua tim Persipura Jayapura pada lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (ISL). Semangat meraih angka penuh menunjukkan bahwa para punggwa Laskar Joko Tingkir tak gentar dengan psiwar tim tamu yang berambisi membuat kejutan.

“Biar saja Persipura berambisi setinggi langit. Tapi kami yakin bisa mengalahkan. Kami harus menang. Apalagi bermian di kandang,” kata pelatih Persela M. Basri.

Menurut Basri kualitas Persipura tidak jauh beda dengan tim-tim anggota ISL lainnya meski ia juga respek terhadap pencapaian Persipura yang saat ini berada di papan atas klasemen sementara.

“Tidak ada sebutan tim besar di DISL (Djarum Indonesia Super League). Semua memiliki peluang sama. Sekarang, peluang yang lebih besar berada di tangan Persela sendiri,” tambah Basri

Para pemain Persela sudah siap menyongsong laga kontra tim asal Papua ini. Absenya Marcio dan Sukadana tidak menjadi halangan. Sebab, pemain alternatif yang bakal diturunkan untuk mengisi posisi dua pemain andalan itu dinyatakan sudah siap. Barisan depan Persela juga telah menemukan skema kerja sama yang dinginkan pelatih. Untuk itu Basri secara khusus memanggil striker baru mereka, Charlos Raul Sucati atau yang sering dipanggil Charlie.

“saya katakan pada Charlie, ini adalah kesempatan untuk membuktikan dia striker yang bisa diandalkan. Sebab, dalam dua pertandingan dia belum juga bikin gol. Bukan berarti dia bermain jelek. Tapi sebagai striker, yang dikenal orang kan golnya, “ jelas Basri.

PPDB RSBI Harus Sebelum Reguler

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa menuturkan, begitu pula debngan pengumuman penerimaan peserta didik baru sekolah RSBI harus dilakukan sebelum pendaftaran reguler. ”Standar penerimaan siswa baru untuk sekolah RSBI ini sesuai dengan surat edaran yang ditandatangani Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama pada Depdiknas Didik Suhardi. Selanjutnya surat edaran ini akan kami teruskan pada dua SMP RSBI di Lamongan, yakni SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan, ” tutur dia.

Demikian pula dengan prosedur penerimaannya, lanjut Aris, juga ada prosedur khusus. Misalnya, katanya mencontohkan, untuk syarat administratif, calon siswa harus memiliki nilai raport pada kelas 3-6 untuk mata pelajaran (mapel) IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia minimum 70. Meski demikian, sekolah bersangkutan juga diperbolehkan menentukan standar minimum lebih tinggi disesuaikan dengan kondisi SD dan yang sederajat serta mempertimbangkan target jumlah anak yang akan diterima sebagai peserta didik baru SMP RSBI.

Selain itu, Aris juga menyebutkan, untuk seleksi akademis dilakukan melalui serangkaian tes.baik tulis maupun lisan. Untuk tes tulis, lanjut mantan Camat Solokuro ini, yang diujikan adalah mapel IPA, Bahasa Indonesia dan Pengetahuan Umum. ”Untuk materi soal diserahkan pada masing-masing sekolah penyelenggara. Karena pengajar di sekolah RSBI itulah yang paling paham dengan standar RSBI. Selain tes akademis, caloan peserta didik SMP RSBI harus melalui tes bakat, minat dan kecerdasan (psikotes). Termasuk wawancara denganh calon peserta didik dan orang tua peserta didik. Ini sifatnya panduan, sekolah bersnagkutan dapat mengatur seleksi atau tes lain sesuai kebutuhan sekolah, ” papar dia.

Untuk lembaga pendidikan tingkat SMA sederajat, Dinas Pendidikan Lamongan saat ini mengusulkan SMAN 1 dan SMAN 2 Lamongan untuk menjadi penyelenggara RSBI. Sementara untuk menunjang syarat sekolah RSBI, Dinas Pendidikan setempat beberapa waktu lalu mengusulkan empat orang staf pengajar untuk mendapatkan beasiswa pasca sarjana dari Depdiknas. Namun hanya dua orang staf pengajar yang lolos tes tersebut. Keduanya staf pengajar di SMPN 1 Lamongan. ”Salah satu syarat yang harus dipenuhi sekolah penyelenggara RSBi adalah, nantinya, minimal 30 persen staf pengajarnya harus berpendidikan strata dua (S2). Dua staf pengajar yang lolos ini selanjutnya akan menempuh pendidikan pasca sarjana selama dua tahun di Universitas Negeri Malang (UM) atau Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ” pungkas Aris.

Masfuk Pastikan TPAPD Naik

Bupati Lamongan pastikan akan ada kenaikan besaran Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD) mendatang. Kepastian tersebut disampaikan saat menerima 33 anggota Forum Komunikasi Perangkat desa (FKPD) Lamongan di Ruang Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat, Jum'at (20/2).

Kepastian tersebeut disampaikan Masfuk seusai mendengarkan uneg-uneg yang disampaikan FKPD sebelumnya. Turut hadir dalam pertemuan itu Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, Asisten Pemerintahan Agus Sugiarto dan Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Djonot Subagijo bersama Kepala Bapemas Abdul Wahib serta Kepla Bakesbangpol dan Linmas Imam Trisno Edy.

Nursalim, Ketua FKPD dalam pertemuan yang berlangsung cair itu menyampaikan, pertemuan ini merupakan bagian dari keputusan tim 9 yang dibentuk di Waduk Gondang beberapa waktu lalu. Tim ini beranggotakan tiga orang unsur Kades, Tiga orang unsur Sekdes dan tiga orang unsur perangkat desa.

Beberapa tuntutan lain dari FPKD adalah meminta kenaikan besaran alokasi dana desa (ADD) agar disesuaikan dengan PP no 72 tahun 2005 tentang desa yang mengamantkan agar ADD besarnya minimal 10 persen dari besar dana perimbangan keuangan pusat dan daerah. Hal ini seperti disampaikan H Hartono, perangkat desa dari Sambeng. Selain itu, dia juga menuntut agar alokasi pupuk untuk ditingkatkan. Kemudian dia juga meminta agar besaran TPAPD minimal sama dengan UMR. Serta adanya penghitungan tersendiri untuk perangkat desa yang tidak memiliki tanah ganjaran.

Demikian pula dengan H Adekan, Kasun dari Bangsri/Turi. Dia menyampaikan ada aspirasi perangkat desa yang tidak tersampaikan saat Forum Komunikasi Kades melakukan pertemuan serupa dengan Bupati Lamongan Januari silam. Yakni tidak adanya kepastian nominal besaran kenaikan TPAPD. Meski demikian, untuk persoalan pupuk, dia mengakui memang sudah ada perbaikan. ”Sekarang jadwal dan realisasi untuk tiap desa sudah jelas. Walau memang realisasi untuk petani dirasa masih kurang. Untuk tunjangan perangkat desa, harusnya didasarkan juga pada lama dia menjabat. Sehingga bisa lebih memberi rasa keadilan, ” kata dia. Hal senada disampaikan Abdul Hamid dan Abdul Manan Fanani.

Menanggapi itu, Masfuk sampaikan, bahwa besaran TPAPD pasti akan dinaikkan. Namun untuk berapa besaran kenaikannya, menurut dia, hal itu tidak bisa serta merta dilakukan. Karena hal itu bukan hanya kewenangan bupati saja, melainkan juga harus melibatkan lembaga legislatif sebagai mitra eksekutif dalam pembahasan Perubahan APBD 2009 mendatang. ”Karena itu saya minta, satukan usulan besarannya bersama Kades. Silahkan disampaikan nanti berapa usulannya. Kades dan perangkat desa adalah satu kesatuan untukm pembangunan masyarakat desa, ” tutur dia. Terkait pupu, selain karena antara alokasi dan kebutuhan tidak sebanding, semua kebijakan perpupukan adalah kebijakan pemerintah pusat.

Mengenai ADD, secara teknis dijelaskan oleh Kabag Pemerintahan Desa Setda Lamongan Bambang Purnomo bahwa besaran ADD sekarang 10,63 persen dari dari besaran dana perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dijelaskannya, dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima Lamongan sebesar Rp 748 milyar. Dikurangi untuk belanja pegawai sebesar Rp 481 milyar sehingga tersisa sejumlah Rp 256 milyar.

”Sepuluh persen dari Rp 256 milyar itu adalah Rp 25 milyar. Sementara besaran ADD saat ini sejumlah Rp 27 milyar atau 10,63 persen. Besaran ADD ini belum termasuk tunjangan untuk BPD sebesar Rp 1, 2 milyar dan dana rehab kantor desa sebesar Rp 2,183 milyar. Belum lagi dana pembangunan jalan poros desa yang mencapai Rp 30 milyar. Sementara untuk TPAPD sendiri anggarannya mencapai Rp 10,322 milyar, ” jelas dia. Saat ini perangkat desa memperoleh tunjangan sebesar Rp 200 ribu perbulan, sementara anggota BPD menerima tunjangan Rp 300 ribu setiap tahunnya.

PNPM Lamongan Naik Jadi Rp 5,66 milyar

Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM Mandiri P2KP) tahun ini naik dibanding dari alokasi tahun lalu, yakni mencapai Rp 5,66 milyar. Sedangkan tahun lalu Lamongan menerima Program PAKET P2KP Tahap II dengan anggaran dari APBN Rp. 2,5 milyar dengan sharing swadaya masyarakat sebanyak Rp. 1,145 milyar.
Sekkab Lamongan Fadeli saat membuka Lokakarya Pengembangan dan Pengutan forum komunikasi antar BKM – Badan Keswadayaan Masyarakat- di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab setempat, Kamis (19/2), menyampaikan harapannya agar peran BKM sebagai organisasi masyarakat warga bisa semakin memiliki peran di masyarakat. Sebagaimana para pelaku pembangunan di daerah lainnya. “Diharapkan dengan adanya forum seperti ini akan mendorong BKM untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola berbagai kegiatan penanggulangan kemiskinan. Baik dalam hal pemanfaatan dana bantuan maupun untuk pemulihan kembali kondisi ekonomi masyarakat maupun untuk penataan lingkungan perumahan atau permukiman kumuh. Selain itu diharapkan forum ini bisa memfasilitasi BKM agar dapat melakukan komunikasi hasil maupun proses pelaksanaan NUSSP, PNPM/P2KP dan program lainnya, “ tutur dia. Kepala Bappeda Lamongan Ismunawan melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa dalam keterangannya di tempat terpisah menyampaikan PNPM Mandiri P2KP merupakan salah satu program untuk mengatasi kemiskinan di perkotaan. Total dana PNPM Mandiri P2KP tersebut termasuk dana sharing dari APBD Kabupaten. Rinciannya, dari APBN sebesar Rp. 4.528.000.000, sementara dana sharing dari APBD Kabupaten Lamongan sebesar Rp 1.132.000.000. “Dana ini direncanakan pada seluruh desa dan kelurahan pada kecamatan Lamongan dan Paciran sebanyak 37 desa/kelurahan. Sementara program tahun 2008 pada 25 BKM – Badan Keswadayaan Masyarakat - 2008 yang tersebar di 15 Kecamatan dan sudah terealisasi 100 persen, “ ungkap dia. Sementara Program NUSSP (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project) atau Program Perbaikan Kualitas Lingkungan Permukiman tahun 2008 untuk 13 lokasi desa/kelurahan pada 9 kecamatan dengan realisasi pendanaan APBD sebesar Rp 227.944.000 dan ADB (Asian Development Bank)sebesar Rp 2.051.496.000. Sedangkan tahun 2007, untuk 16 lokasi desa/kelurahan pada 15 kecamatan dengan realisasi pendanaan APBD sebesar Rp 277.922.538 dan ADB sebesar Rp 2.239.800.000. “Program fisik NUSSP ini berupa pembangunan infrastruktur permukiman yang dalam pelaksanaannya melibatkan peran aktif masyarakat dan dilaksanakan selama 4 tahun (2005 – 2008). NUSSP merupakan sebuah upaya untuk peningkatan kapasitas, baik di tingkat Pemerintah maupun melalui Keswadayaan Masyarakat dalam penyediaan perumahan yang layak dan sehat. Dengan melakukan penataan lingkungan dan rehabilitasi prasarana permukiman pengembangan mekanisme relokasi permukiman masyarakat miskin yang lebih manusiawi, “ kata dia.

Berharap Masuk 10 Besar

Tahun ini Lamongan kembali kirimkan duta wisatanya dalam rangakaian acara Anugerah Wisata Jatim dan Pemilihan Raka Raki Jatim 2009. Pada gelaran kali ini, Dinas Kebudayaan Pariwisata berharap paling tidak duta yang dikirim bisa masuk 10 besar. Sementara obyek wisata yang diunggulkan adalah Maharani Zoo and Gua Lamongan (Mazoola).
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Lamongan Suwadji ditemui disela-sela pengambilan statement Pemkab Lamongan untuk dukung ajang tersebut yang disampaikan Wakil Bupati Tsalits Fahami oleh salah satu stasiun televisi Jatim, menyampaikan harapannya agar pada ajang kali ini duta Lamongan paling tidak bisa masuk 10 besar. “Tahun lalu duta Lamongan memang bahkan tidak masuk 10 besar. Tapi pada ajang kali ini kami berharap setidaknya Yak Yuk yang dikirim mewakili Lamongan bisa masuk 10 besar. Duta yang dikirim adalah pemenang pemilihan duta wisata Lamongan (Yak Yuk), yakni Gardha Visaka dan Nur Iftitah, ” papar Suwadji di pelataran Kantor Pemkab setempat, Kamis (19/2). Sementara untuk Anugerah Wisata, lanjut Suwadji, Mazoola menjadi obyek yang diunggulka untuk raih penghargaan. ”Selain Mazoola, beberapa obyek wiasata lainnya juga kami munculkan untuk mendukung Mazoola. Diantaranya wisata kuliner nasi boran, Soto Lamongan dan tahu campur. Tahun lalu, Lamongan masuk The Best Ten Tourism Development (sepuluh besar kabupaten/kota terbaik dalam pengembangan sektor pariwisata) Jawa Timur 2008, ” ungkap dia. Dua duta Lamongan itu akan berjuang melawan duta dari 38 kabupaten/kota lain di Jatim. Mereka akan mulai menjalani karantina pada 17 hingga 21 Maret mendatang. Sementara Grand Final pemilihan Raka Raki akan berlangsung pada 21 Maret di Surabaya.

Pengadaan Gabah Oleh Pemerintah Serap 10 Persen

Keseluruhan kegiatan pengadaan gabah-beras tahun 2009 di Kabupaten Lamongan baik yang dilaksanakan Bulog (Badan Urusan Logistik) maupaun oleh Pemkab Lamongan diperkirakan mampu menyerap gabah sebanyak 72.228 ton gabah kering giling (GKG). Atau sebesar 10,40 persen dari seluruh perkiraan surplus produksi gabah Lamongan tahun ini. Sementara sisanya merupakan penjualan mandiri oleh petani.

Data tersebut disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Lamongan Djoko Purwanto saat Sosialisasi Pengadaan Dalam Negeri (ADA DN) Gabah Beras Tahun 2009 di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Kamis (19/2). ”Prognosa ADA DN gabah beras tahun 2009 untuk Kabupaten Lamongan oleh Bulog sebanyak 35 ribu ton setara beras atau setara 55.380 ton GKG senilai Rp 166,140 miliar, ” ungkap dia.

Prognosa tersebut. Lanjut dia, naik 9,77 persen dibanding tahun lalu, yakni untuk 50.612 GKG atau senilai Rp 151.838.097.000. Pengadaan itu dilakukan melalui 36 mitra kerja terseleksi, dimana dua diantaranya adalah Gabungan Kelompook Tani (Gapoktan) yakni Gapoktan Mitra Tani II Modo dan Gapoktan Harapan Makmur Maduran. Ini pertama kalinya Gapoktan dipercaya menjadi mitra kerja Bulog.

Sementara Pemkab Lamongan melalui dana APBD II 2009, ditambahkan Djoko, telah mengalokasikan dana revolving sebesar Rp 5, 5 miliar untuk mendukung pengadaan gabah beras yang disalurkan pada koperasi dan lumbung pangan.

Wakil Bupati Lamongan saat membuka sosialisasi tersebut menyampaikan Lamongan memang sukses meningkatkan surplus gabahnya. Namun dengan surplus gabah yang besar itu juga menuntut perhatian lebih. Terutama dalam aspek pemasaran. ”Harga gabah jatuh saat panen raya adalah tantangan kita semua. Karena itu saya minta camat maupun Kepala UPT Dinas Pertanian Kehutanan untuk berikan pemahaman pada petani tentang HPP ini. Jangan sampai petani jadi korban tengkulak karena tidak tahu HPP. Banyak petani yang belum mengetahuinya. Dana dari Bulog ini akan dipantau dengan sebaik-baiknya, ” tutur dia.

Hal sebada disampaikan dan Kadinas Pertanian Kehutanan Lamongan Djonot Subagijo. Menurutnya, kalau petani tidak difasilitasi, selamanya tidak akan bisa sejahtera. ”Kebijakan pengadaan gabah beras dalam negeri ini adalah bagain darai fasilitas itu. Saya titipkan petani Lamongan pada mitra kerja Bulog ini. Kalau mitrac kerja tidak beli gabah petani sesuai HPP, dosa. Apalagi kalau beli gabah bukan milik petani Lamongan, malah dosa besar. Sebenarnya kalau ada resesi apapun akan lewat jika pertanian kita kuat. Sementara pertanian kita saat ini masih tradisional, karena itu masih perlu difasilitasi, ” kata dia.

Dalam sosialiasi yang juga dihadiri Wakil Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Jaelani tersebut, prakiraan luas tanaman padi tahun 2008/2009 mencapai 127.477 hektar. Sementara luas panen untuk masa panen periode anuari hingga April diperkirakan mencapai 64.922 hektar. Dengan perkiraan produksi gabah mencapai 764.433 gkg atau setara 483.121,65 ton beras. Setelah dikurangi untuk kebutuhan konsumsi, cadangan pangan maupun kebutuhan benih diperkirakan kelebihan produksi gabah (surplus) Lamongan tahun ini mencapai 688.667,8 ton GKG atau setara dengan 435.238 ton beras.

Sesuai dengan Inpres Nomor 8 Tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan dan Permentan Nomor 06/Permentan/OT.140/1/2009 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah Diluar Kualitas oleh Pemerintah, Gabah Kering Panen (GKP) dihargai Rp 2.400 perkilogram di petani atau Rp 2.440 perkilogram di penggilingan dengan kondisi kadar air 25 persen dan hampa kotoran 10 persen. Kemudian Gabah Kering Giling (GKG) dihargai Rp 3.000 perkilogram di gudang pengilingan atau Rp 3.040 perkilogram di Gudang Bulog dengan kondisi kadar air 14 persen dan hampa kotoran tiga persen. Sedangkan untuk beras dipatok Rp 4.600 perkilogram di Gudang Bulog dengan kondisi kadar air 14 persen, butir patah 20 persen, derajat sosoh 95 persen dan menir dua persen.

Jumat, 20 Februari 2009

Basri Tetap Yakin Meski Tanpa Marcio

Menghadapi tim kuat Persipura Jayapura Senin (23/2) mendatang Persela Lamongan tidak diperkenankan menurunkan striker haus gol, Marcio Souza da Silva karena akumulasi kartu kuning. Kenyataan ini tidak membuat Pelatih Persela M. Basri surut nyali. Dan dengan lantang menyampaikan jika tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini mempunyai stok striker yang cukup.

Apalagi, Jimmy Suparno, Dicky Firasat dan Andik Ardiyansah, tiga striker lokal milik Persela ini telah mengantongi gol di musim ini. “Hanya Charlie (Charlos Raul Sucati) yang belum cetak gol. Karena Charlie baru bergabung di putaran dua ini. Andik di ISL memang belum (cetak gol), tapi di Copa (Indonesia) dua gol,” kata Basri.

Khusus bagi Charlie, pelatih asal Makasar itu telah memberi pengarahan. Sebagai striker asing, Charlie dituntut bermain lebih maksimal lagi. Bahkan, dia diharapkan mampu menyumbangkan gol. “Selama ini dia sudah bermain bagus. Beberapa gol yang tercetak pada putaran kedua ini juga banyak dari perannya. Tapi, akan lebih bagus lagi kalau dia bisa mencetak gol. Tugasnya striker kan memang harus cetak gol,” imbuhnya.

Waktu yang tersisa sebelum pertandingan kontra Persipura akan dimaksimalkan untuk meramu strategi dan formasi pemain. Khusunya, mencari pemain pengganti Marcio yang suspended. Menurut Basri, Jimmy, dicky, dan andik sama-sama berpeluang untuk menjadi tandem bagi Charlie. Secara teknik ketiga striker lokal memiliki kemampuan seimbang. Karena itu, Basri bakal memilih pemian yang benar-benar siap fisik maupun mental.

Kuota Jamkesmas Belum Turun, Gunakan Saldo Tahun Lalu

Sampai dengan saat ini kuota Program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) tahun 2009 untuk masyarakat miskin Kabupaten Lamongan belum turun. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat miskin (maskin) tersebut digunakan saldo Jamkesmas tahun lalu, yakni sebesar Rp 1.839.574.000. Seperti tahun lalu, program ini baru akan turun sekitar bulan Agustus. Belum turunnya kuota Jamkesmas tersebut diakui Kadinkes Lamongan M Shohib melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa. Menurutnya meski kuota 2009 belum turun, masyarakat tidak perlu khawatir. Karena masih ada saldo kuota Jamkesmas tahun lalu yang bisa digunakan. Selain itu, kata dia, Pemkab Lamongan juga telah mengalokasikan sejumlah Rp 250 juta dana untuk mengkover masyarakat Lamongan yang tidak masuk database Jamkesmas lewat Program Jamkesda. Dana yang bersumber dari APBD Lamongan ini bisa untuk mengkover 20 ribu masyarakat miskin. ”Kelebihan dana atau saldo Jamkesmas tersebut masih tetap melekat di masing-masing Puskesmas penerima. Pada tahun 2008 sudah ada instruksi dari pemerintah pusat bahwa saldo kuota tahun lalu akan diperhitungkan pada penerimaan kuota tahun berikutnya. Sehingga seandainya sampai dengan nanti turunnya kuota 2009 masih tersisaa dana Rp 1 miliar, maka kuota Jamkesmas 2009 akan dikurangi sejumlah saldo tersebut, ” terang dia. Menurut Aris, tahun lalu, maskin yang menerima Jamkesmas (dulu Askeskin) penerima Jamkesmas mencapai 434.383 orang dengan nilai dana mencapai Rp 3.400.972.000. ” Sisa dana alokasi tahun 2007, mencapai Rp 1.811.624.000, sementara formulasi tahun 2008 sebesar Rp 5.212.596.000 sehingga alokasi dana yang disalurkan Rp 3.400.972.000. Dana ini kemudian dibagi untuk 33 Puskesmas yang ada melalui Surat Keputusan Dinkes dengan mempertimbangkan jumlah penduduk miskin, tingkat utilisasi (rawat inap) dan sisa dana tahun lalu. Sementara alokasi tahun 2007 digunakan untuk 418.202 jiwa atau 111.809 rumah tangga miskin dengan nilai dana Rp 3.385.446.000, ” papar dia. Dalam SK Menkes Nomor 483/Menkes/SK/V/2008 tentang Penerima Dana Program Jamkesmas TA 2008 (tahun lalu), dana program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya digunakan untuk delapan kegiatan. Yakni kegiatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP), pelayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama RITP), pelayanan persalinan, pelayanan spesialistik, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan gawat darurat dan dukungan manajemen Puskesmas. Dengan melihat angka Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008 (PPLS08) oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Lamongan yang menunjukkan terjadinya penurunan rumah tangga miskin (RTM), dimungkinkan akan terjadi penurunan alokasi kuota Jamkesmas 2009. Pendataan kemiskinan pada September hingga Oktober 2008 tersebut menyebutkan terjadi penurunan RTM Lamongan dari sejumlah 111.809 RTM pada tahun 2005, turun drastis sebesar 24,04 persen menjadi “hanya” 84.930 KK pada tahun 2008. Penurunan terbesar sebesar 45,22 persen terjadi di Kecamatan Sukorame, yakni dari 1.539 KK pada 2005, turun menjadi 843 KK pada 2008.

Satpol PP Ikut mengamankan SBY

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan bersama - sama dengan aparat Kepolisian dan TNI mulai pukul 07.00 WIB turun ke lapangan untuk mengamankan kunjungan Orang nomor Satu di Negeri ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Lamongan.

Sebanyak 100 Personil dikerahkan dan disebar di sekitar 25 titik pengamanan mulai dari Perempatan Jl. Sumargo sampai dengan lokasi ring 2 (Graha Indah Lamongan) dan untuk ring 1 di tangani langsung oleh Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres), bahkan setiap gang sepanjang rute yang akan dilalui oleh Rombongan RI 1 di jaga ketat, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya warga yang berusaha untuk mendekati rombongan.

Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Lamongan kali ini untuk dalam rangka meresmikan Program 100.00 ribu Rumah Sederhan Sehat (RSh) tahap III yang merupakan bagian dari kegiatan REI (Real Estate Indonesia) dan ditempatkan di Perumahan Graha Indah Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung. Dimana di Graha Indah tersebut sebanyak 1000 Unit Rumah Sederhana Sehat akan di bangun dan sampai saat ini telah berdiri 828 Unit Rumah.

Sekitar Pukul 10.00 WIB sekelompok massa dari PMII Lamongan bergerak mendekati lokasi untuk berunjuk rasa, berkat kesigapan dari aparat Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan akhirnya di sekitar Jl. Suwoko Unjuk Rasa dapat di halau dan di bubarkan.

Rumah yang diresmikan Presiden di Perumahan Graha Indah Lamongan tipe 36/84 yang dipatok dengan harga Rp. 55 juta oleh pengembang PT. Citra Prima Selaras, Presiden tiba di lokasi sekitar pukul. 14. 00 WIB ikut dalam Rombongan RI 1 tersebut Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Jendral Djoko Santoso, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Bambang Suranto, Menkominfo M. Nuh, Mensesseneg Hatta Rajasa, Menpera Yusuf Asyari, Menhut MS. Ka' ban, Menkokesra Aburizal Bakrie dan Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng.

Acara yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati, Sekretaris Daerah dan Ketua DPRD Kabupaten Lamongan serta semua Kepala Dinas/ Badan/ Kantor tersebut di akhiri dengan penanaman pohon penghijauan.Sekitar pukul 15.00 WIB Rombongan RI 1 meninggalkan lokasi untuk selanjutnya bergerak melanjutkan kunjungan ke Tuban, sepanjang rute yang dilalui baik waktu berangkat maupun meninggalkan lokasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melambaikan tangan serta menebar senyum kepada masyarakat Lamongan yang dengan setia menunggu mulai pagi hari untuk menyambut kedatangan Beliau.

Kamis, 19 Februari 2009

Hidupkan Ekonomi Nasional Dengan Perekonomian Dalam Negeri

Karena menurutnya, dalam keadaan ekonomi dunia yang sedang resesi, semua ekspor turun. Hal ini terjadi karena negara tujuan ekspor seperti Amerika dan Eropa sedang lesu. Negara-negara yang bergantung pada ekspor gulung tikar. Sementara Indonesia, lanjut SBY, tidak terlalu tergantung ekspor, ekonomi Indonesia banyak menggunakan pasar dalam negeri sehingga masih bisa bertahan.

”Indonesia meski juga kena dampak resesi ini, tapi kita masih bisa mempertahankan pada tingkat tertentu. Tahun 2007 pertumbuhan ekonomi 6, 3m persen, tahun 2008 sementara yang lain jatuh kita memang turun 0,2 persen menjadi 6,1 persen. Mudah-mudahan pada tahun ini kita masih bisa kelola agar kalaupaun terjadi penurunan tidak akan terlalu tajam, ” papar dia.

SBY melanjutkan, jika ekonomi dalam negeri terus dihidupkan seperti kalau REI (real estat Indonesia) terus membangun rumah maka usaha hilir akan tumbuh. Dalam segi bisnis usaha semen usaha paku usaha pasir dan sebagainya menurut dia jika perekonomian dalam negeri ini dihidupkan meski dunai sedang sakit, tidak perlu takut menghadapinya. ”Dengan kerja keras, inovatif, jangan terlalu banyak bicara dan usir ke laut itu korupsi, kita pasti bisa melewatinya, ” papar dia.

Sementara terkait pembangunan sepanjang Sungai Bengawan Solo termasuk pembangunan Kuro Barrage, SBY sudah berkata pada Bupati Lamongan bahwa kemungkinan akan ada keterlambatan pembangunan satu atau dua tahun. ”Silahkan bicarakan dengan gubernur bersama menteri PU dan laporkan pada saya solusi yang terbaik tentang pembangunan ini, ” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asyari dalam laporannya menyampaikan mengenai target berupa penyediaan 1.350.000 unit rumah baru layak huni bagi masyarakat yang belum memiliki rumah sudah dilakukan dengan beberapa cara. Dari target sebanyak 1.265.000 unit rumah layak huni, sampai dengan akhir 2008 telah tercapai 1.028.119 unit atau 81,12 persen. Diperkirakan realisasi pada akhir 2009 dapat mencapai 1.378.990 unit atau 109,01 persen dari target.

Kemudian dari target 60 ribu satuan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sampai kahir 2008 tercapai sebanyak 28.918 unit atau 48,20 persen. Diperkirakan pada akhir 2009 akan tercapai 30.648 unit atau 51,08 persen ”Rusunawa sepenuhnya dibiayai APBN dan APBD, baru sampai inilah kemampuan anggaran kita, ” kata dia.

Selanjutnya dari target sebanyak 25 ribu satuan rumah susun sederhana milik (rusunami) sampai dengan akhir 2008 tercapai 2.633 unit atau 10,52 persen. ”Dengan program percepatan yang dimulai sejak 2007 Insya Allah realisasi pada akhir 2009 akan tercapai 44.595 unit atau 178,38 persen, ” papar dia.

Dari laporan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat REI F Teguh Satria, jumlah unit RSH yang diresmikan SBY seluruhnya sebanyak 114.525 unit yang tersebar di 1.086 titik lokasi proyek di seluruh Indonesia. Semuanya dibangun anggota REI selama periode buan nopember 2007 sampai dengan Desember 2008. pada kesempatan itu juga dilakuakn penandatangan MoU antara Menhut dengan Menpera, BTN dan DPP REI tentang penanaman pohon penghijauan, MoU antara Panglima TNI dengan Menpera, BTN dan DPP REI tentang perumahan bagi prajurit TNI serta MoU antara Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dengan DPP REI tentang penyediaan KPR RSH dan Rusunami.

Satria pada kesempatan tersebut juga mengusulkan kenaikan iuran Bapertarum PNS yang sejak 1993 belum pernah naik yaitu antara Rp 3 ribu sampai Rp 10 ribu untuk PNS golongan I-IV. Sehingga uang muka yang dapat diberikan Bapertarum relatif kecil untuk kondisi 2009. hal ini langsung ditanggapi SBY, bahwa logikanjya, dengan kienaikan gaji PNS saat ini, harusnya iuran itu juga bisa dinaikkan.

Dalam acara yang diakhiri dengan penanaman pohon penghijauantersebut turut mendampingi SBY pada kesempatan itu ibu negara Ani Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Bambang Suranto, Menkominfo M Nuh, Menseseneg Hatta Rajasa, Menpera Yusuf Asyari, Menhut MS Ka’ban, Menkokesra Aburizal Bakrie dan juru bicara kepresidenan Andi Malarangeng.

Rabu, 18 Februari 2009

Persela U-21 Sumbang Pemain Timnas U-17

Persela Lamongan kembali menyumbangkan seorang pemainnya masuk tim nasional. Kali ini skuad muda Persela U-21 Saefudin dinyatakan lolos seleksi dan resmi bergabung dengan timnas U-17 yang saat ini sedang menimba ilmu di Uruguay.

“Kalau tidak salah dia seminggu lalu terbang ke Uruguay. Dia kirim SMS (pesan singkat) minta doa restu kepada semua teman tim dan pengurus,” kata Asisten Manajer Persela U-21 Yakson

Sejak bergabung dengan Persela U-21 nama Saefudin dan prestasinya terus menanjak. Sebab, ia selalu menjadi starter dalam skuad tim berjuluk Laskar Joko Tingkir Jr, pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21.

Selama jeda kompetisi ISL U-21, dia ikut seleksi timnas U-17 di Batu, ternyata dia lolos hingga akhirnya mengikuti seleksi lagi di Jakarta yang akhirnya membawa nasibnya terbang ke Uruguay untuk mengikuti pemusatan latihan.

“Bergabungnya Saefudin ke timnas U-17 itu memang sudah sepadan dengan semangat dan kemampuannya dalam bermain sepak bola. Anaknya disiplin dan pekerja keras,” ujar Yakson.

Persiapan menyambut kedatangan RI 1

Pada selasa (17/02) Lamonagn akan kedatangan Presiden Republik Indonesia untuk meresmikan Graha Indah yang merupakan bagian dari Program 100.000 rumah sederhana, mengantisipasi hal tersebut petugas Satpol PP kabupaten Lamongan melaksanakan Penertiban Atribut Partai Politik dan Gambar Caleg di sepanjang ruas jalan desa Tambak Boyo sampai pertigaan desa Simbatan. Tercatat 198 Atribut Partai Politik dan Gambar Caleg berhasil ditertibkan. Adapun 198 Atribut Parai dan Gambar Caleg tersebut terdiri dari :
  1. 30 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai GOLKAR.
  2. 18 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai Amanat Nasional (PAN).
  3. 30 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai DEMOKRAT.
  4. 20 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai HANURA.
  5. 4 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai PBB.
  6. 11 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai PKB.
  7. 40 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai PDIP.
  8. 20 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai PKNU.
  9. 7 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai PPP.
  10. 17 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai PKS.
  11. 1 Buah Atribut dan Gambar Caleg Partai Kedaulatan.
Penertiban dilakukan karena lokasi pemasangan Atribut Parai Politik dan gambar caleg tersebut merupakan rute yang akan dilewati oleh rombongan Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaperesmian Perumahan Graha Indah yang merupakan bagian dari program 100.000 rumah sederhana.

Selain kegiatan Penertiban Atribut Partai Politik dan Gambar Caleg, petugas Satpol PP juga melakukan Penertiban Material, PKL yang ada di sepanjang Rute yang akan dilalui Rombongan RI 1.

Presiden RI Besok Resmikan Program 100 ribu RSH Di Lamongan

Besok, (Selasa, 17/2) Presiden Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan kunjungi Kabupaten Lamongan untuk meresmikan 100 ribu rumah sederhana sehat (RSH) tahap III. Selain itu, SBY juga dijadwalkan akan melakukan penanaman penghijauan. Persiapan kedatangan SBY ini semakin diintensifkan. Sejumlah unsur tim kepresidenan termasuk beberapa pejabat terkait seperti Gubernur Jatim Soekarwo dan Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Bambang Suranto kemarin tinjau Perum Graha Indah.

Sementara mengenai kemungkinan SBY untuk mampir ke WBL, sampai sekarang jadwal tersebut masih belum bisa dipastikan. Kabag Humas dan Infokom Lamongan menyampaikan meski sampai saat ini jadwal kunjungan SBY ke WBL belum bisa dipastikan, namun tim kepresidenan kemarin sudah melakukan survey ke lokasi. “Selain ke Lamongan, beliau juga dijadwalkan ke Tuban. Diharapkan sebelum ke Tuban, Presiden diharapkan bisa mampir ke WBL. Beberapa orang anggota tim kepresidenan kemarin sudah lakukan survey lokasi, “ papar dia.

Aris melanjutkan, sudah ada beberapa tim kepresidenan yang datang ke lokasi persemian. Mereka adalah dua tim masing-masing dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan bagian keprotokoleran kepresidenan. Di lokasi peresmian, mereka melakukan pemetaan lokasi untuk memastikan keamanan Presiden RI. Sementara dua tim lainnya adalah tim dokter dan bagain pers dan media.

”Persiapannya benar-benar dibuat sesempurna mungkin, karena Bapak Presiden sangat perfect. Karena itu contoh rumah yang akan diresmikan Bapak Presiden telah disiapkan semua fasilitasnya, termasuk fasilitas air bersih. Tim kepresidenan kemarin juga telah melakukan rapat koordinasi dengan pejabat-pejabat terkait. Diantaranya Danrem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) Mojokerto Kolonel Inf Asep Kuswani, Kapolwil Bojonegoro Kombes Nur Ali, Bupati Lamongan Masfuk ,Wabup Tsalits Fahami, Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti , Dandim 0812 Lamongan Letkol Arh Priyanto dan Sekkab Fadeli, ” terang Aris.

Ditambahkannya, selain meresmikan 100 ribu rumah RSH (rumah Sehat Sederhana) tahap III, presiden juga dijadwalkan lakukan penanaman penghijauan. ”Ketika Bapak Presiden datang dan lakukan peresmian, Insya Allah semua persiapannya telah matang. Bahkan untuk hal-hal seperti perbaikan akses jalan berupa paving stone, umbul-umbul dan bendera merah putih sudah siap. Bahkan nanti kedatangan Bapak Presiden akan disambut warga dan murid sekolah di pinggir jalan yang dilewati, ” ungkap dia.

Rumah yang akan diresmikan SBY pada puncak HUT REI (Real Estate Indonesia) di Perumahan Graha Indah Lamongan adalah rumah dengan type 36/84. Rumah ini dipatok harga oleh pengembang yakni PT Citra Prima Selaras sebesar Rp 55 juta. Bagi PNS dapat mengambil rumah ini dengan fasilitas KPR BTN, sementara untuk TNI dan Polri untuk uang mukanya dapat menggunakan fasilitas ASABRI. Sampai saat ini di Perum Graha Indah Lamongan sudah berdiri sejumlah 828 unit rumah dari berbagai type.

Kembangkan Kakap Putih Budidaya

Beberapa areal pertanian di Lamongan yang kerap kena air asin, membuat tanah tersebut tidak dimungkinkan untuk ditanamai padi. Selain itu udang vannamae yang sudah kerap diserang penyakit membuat Pemkab Lamongan mencarikan solusi yakni dengan rencana pengembangan budidaya ikan kakap putih. Saat ini rencana budidaya ikan kakap putih ini diakui Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Mustakim Arif melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa masih dalam tahap pengembangan. Dan itupun nanti dalam skala kecil di areal sawah tambak.

“Pengembangan budidaya ikan kakap putih di areal tambak ini memang masih dalam tahap percobaan. Nanti setelah berjalan, masih akan dihitung kelayakan ekonominya. Apakah dari biaya produksi memungkinkan untuk diproduksi masyarakat secara`massal. Kalau hasilnya layak, tentu akan disosialisasikan ke masyarakat. Seperti halnya dulu ketika awal pengembangan udang vannamae yang habitat aslinya di air payau yang sukses dikembangkan di air tawar oleh petani Lamongan. Ini merupakan bagian dai usaha pengembangan bibit unggul bagi masyarakat, “ ungkap Aris.

Beberapa pengembangan bibit unggul perikanan yang berhasil dikembangkan masyarakat Lamongan diantaranya budidaya ikan kerapu di wilayah pantura, tepatnya di Desa Labuhan/Paciran dengan sistem keramba di laut. Budidaya ikan jenis ini cukup sukses dikembangkan. Bahkan empat tahun lalu mearih juara II nasional budidaya ikan kerapu.

Selain ikan kerapu, lanjut Aris, di pantura juga telah sukses dikembangkan budidaya ikan kepiting khas yang di Lamongan lebih dikenal dengan rajungan. Budidaya ini juga menggunakan sistem keramba di laut.

“Rajungan pada usia satu hinga satu setengah bulan sudah mencapai ukuran konsumsi, sehingga cukup singkat budidayanya. Sementara ini bibit masih diambilkan dari alam. Yakni dari peranakan rajungan yang menepi ke pantai saat air surut. Saat ini karena belum begitu banyak dibudidayakan, pemasarannya masih sebatas ke restoran-restoran lokal. Harganya juga cukup lumayan. Satu kilogram rajungan berisi sekitar empat ekor dihargai Rp 40 ribu, ” kata dia.

Salah Ketikan, Biaya Akta Digratiskan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lamongan siapkan kompensasi bagi setiap kesalahan yang dilakukan petugas pelayanan mereka. Jika sampai terjadi kesalahan pengetikan dalam dokumen akta kelahiran oleh operator, maka pemohon tidak akan dikenakan biaya sama sekali
Standar pelayanan dengan pemberian kompensasi ini dikatakan Kabag Humas dan Infokom Lamongan Aris Wibawa sebagai bagian dari peningkatan standar layanan kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Selain itu, sudah sejak 2006 lalu pengurusan akta lahir untuk usia 1 s/d 60 hari digratiskan.

Dengan berbagai peningkatan standard layanan tersebut, imbuh Aris, terjadi lonjakan jumlah pemohon akta kelahiran di Lamongan. Pelayanan ini juga nampaknya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencatatkan setiap kelahiran ankanya.

“Pada 2004 silam, jumlah pemohon akta kelahiran baru ada 6.932 pemohon. Jumlah pemohon ini terus meningkat seiring peningkatan pelayanan yang dilakukan. Pada 2007 jumlahnya naik menjadi 8.653 pemohon. Hingga pada 2008 lalu, jumlah pemohon melonjak diatas angka 10 ribu. Yakni mencapai 10.393 pemohon, “ papar Aris Wibawa.

Peningkatan standard layanan ini menurut Aris juga dibarengi dengan peningkatan kompetensi petugas layanan dengan mengikutsertakan pada diklat pelayanan prima. Selain itu, untuk menyederhanakan dan lebih mendekatkan layanan pada masyarakat, untuk proses layanan KTP dan Kartu Keluarga sudah didelegasikan ke masing-masing kecamatan.

“Sepanjang tidak ada gangguan teknis seperti listrik yang padam, atau hal lain diluar kemampuan, proses waktu penyelesaian penerbitan berbagai akta catatan sipil dan kependudukan hanya memakan waktu satu hingga dua hari. Meski saat ini kesadaran masyarakat untuk mencatatkan setiap peristiwa kependudukannya baik lahir maupun mati sudah semakin tinggi, saat ini sosialisasi terkait hal tersebut masih terus ditingkatkan, “ ungkap dia.

Ada enam Akta Catatan Sipil yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lamongan. Yakni akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, akta pengakuan dan pengesahan anak serta akta pengangkatan anak/adopsi. Sampai dengan akhir 2008, ada sejumlah 33 akta adopsi yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. “Yang berhak mengesahkan proses adopsi memang pihak pengadilan negeri. Namun setelah proses adopsi disahkan pengadilan, surat catatan resminya tetap diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, “ pungkas Aris.

Persela Pindah Berlatih Ke Gelora Delta

Karena stadion Surajaya Lamongan belum bisa digunakan Persela Lamongan sementara akan menyewa stadion Gelora Delta Sidoarjo untuk tempat berlatih. Keputusan ini berbeda dengan rencana sebelumnya yakni stadion Petrkomia Gresik. Sebab berbenturan dengan jadwal latihan Gresik United (GU).

Latihan di Gelora Delta Sidoarjo akan dimulai nanti sore. Di markas Deltras Sidoarjo tersebut Persela Lamongan akan bermain game dengan Persela U-21. Latihan game tersebut, sebagai persiapan menghadapi Persipura Jayapura 22 Februari mendatang. Dari game tersebut, jajaran pelatih bisa mengevaluasi formasi tim ideal untuk menghadapi Persipura.

“Kami akan melakukan penilaian tentang kelemahan kami dalam game tersebut. Ini perlu karena calon lawan kami sangat tangguh,” kata Pelatih Persela Lamongan M. Basri.

Menurut basri latihan di stadion Gelora Delta hanya dilaksanakan 1 hari dan latihan akan kembali dilaksanakan di Lamongan. “Kami berharap Senin sudah bisa dipakai latihan sehingga kami lebih terfokus'” katanya.

Kondisi lapangan Surajaya Lamongan rusak dikarenakan curah hujan yang tinggi sebulan terakhir ini. Direktur BLI Djoko Driyono pernah mengingatkan bahwa lapangan milik warga Lamongan ini sangat lembek dan perlu diuruk.

Kamis, 12 Februari 2009

Persela Pindah Tempat Latihan

Kondisi tanah lapangan stadion Surajaya Lamongan yang semakin gembur akibat curah hujan di Lamongan yang tinggi membuat Persela Lamongan untuk menghentikan latihan di markas mereka untuk beberapa hari terakhir ini.

Menurut Bendahara Persela Lamongan Yurohnur, dalam dua hari ini pelatih tetap memimpin latihan para pemain Persela di luar stadion Surajaya. Latihan sempat digelar di Gedung Olahraga (GOR). Untuk lebih mengintensifkan latihan, mulai hari ini Persela menyewa stadion Petrokimia Gresik sebagai tempat latihan. Di sini M. Basri coba mengoptimalkan penerapan strategi untuk menghadapi Persipura 22 Februari mendatang.

“Jika nantinya stadion Surajaya sudah dirasa bisa dipakai lagi, tentu latihan akan kembali di Lamongan,” tutur Yurohnur.

Latihan di stadion Petrokimia ini rencananya akan dilakukan lebih dari dua hari. Latihannya, menyesuaikan jadwal berlatih klub Gresik United (GU) Gresik. Selain berlatih teknik para pemain juga disuguhi latihan senam aerobik dan fitness di Gresik. Latihan tersebut bertujuan menjaga kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dua Pengawas Untuk Setiap 22 Peserta UN

Sampai saat ini, Dinas Pendidikan Lamongan masih menunggu hasil verifikasi penentuan daftar nominasi tetap peserta UN 2009 oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jatim. Meski demikian dalam satu ruang ujian nantinya direncanakan hanya akan diperuntukkan 22 siswa peserta ujian. Sehingga akan mempermudah kerja guru pengawas.

Sesuai jadwal, UN tingkat SMP/MTs/SMPLB akan berlangsung pada 27-30 April 2009 dan UN susulan pada 4-7 Mei mendatang. Sedangkan tingkat SMA/MA akan berlangsung pada 20 - 24 April dan UN susulannya pada 27 April - 1 Mei. Selanjutnya untuk SMALB mulai 20-22 April 2209 dan UN susulannya 27-29 April 2009.

Menurut Kadinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, khusus untuk tingkat SMK yang juga harus melaksanakan uji kompetensi keahlian sesuai jurusannya, ujian ini sudah harus selesai dua minggu sebelum jadwal UN. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan siswa SMK mempersiapkan diri untuk UN teori.

“Untuk tingkat SMK uji kompetensi keahliannya memang harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu persiapan UN teori. Karena ujian praktek ini akan memakan waktu yang tidak singkat. Selain itu seringkali ujian ini dilaksanakan di luar kota. Seperti untuk jurusan perhotelan yang harus praktek di hotel yang layak, dan kebanyakan dilakukan di hotel berbintang Surabaya. Demikian pula untuk jurusan teknik mesin yang harus praktek di bengkel otomotif yang ada empat jenis mesin berbeda, “

Meski secara resmi daftar nominasi tetap peserta UN belum selesai diverifikasi, namun dari data Dinas Pendidikan yang ada, tahun ini akan terjadi peningkatan peserta UN tingkat SLTP dan SLTA. Peningkatan ini mencapai 1.169 siswa. Pada tahun 2008 UN di Lamongan diikuti sejumlah 32.763 siswa sementara tahun ini akan diikuti sebanyak 33.932 siswa.

Dengan rincian, jumlah peserta UN tingkat SMP/Mts/SMPLB tahun ini sebanyak 20.574 siswa, yakni 12.782 siswa SMP dan 7.787 siswa MTs. Tahun lalu tingkat SMP diikuti 12.511 siswa dan 7.858 peserta siswa MTs. Sementara peserta UN tingkat SMA/MA/SMK/SMALB jumlah pesertanya mencapai 13.358 orang, yakni 6.427 siswa SMA, 3.523 siswa MA, dan 3.407 siswa SMK. 'Tahun lalu peserta UN tingkat SMA/MA/SMK/SMALB hanya 12.394 siswa.

Rabu, 11 Februari 2009

Minta Jaga Keangkeran Surajaya

Bagi Persela Lamongan Stadion Surajaya tidak saja sebagai home base dalam menyelenggarakan pertandingan kandang, tetapi lebih dari itu di stadion Surajaya Lamongan inilah Persela selalu meraup poin, tak sekalipun Persela tersentuh kekalahan. Untuk itu Asisiten Manajer Persela Fadeli mewanti-wanti skuad Laskar Joko Tingkir untuk tetap menjaga keangkeran stadion Surajaya terhadap setiap lawan bertandang. Termasuk saat menjamu Persipura jayapura 22 Februari nanti.

Meski Persela tak bisa menurunkan striker andalan Marcio Souza, hal itu dianggap bukan halangan untuk mewujudkan target menang di hadapan publik sendiri. “Rekor tak pernah kalah di stadion Surajaya Lamongan. Anak-anak harus bisa menang meski Persipura saat ini di posisi puncak,” kata Fadeli.

Menurut Fadeli, absennya Marcio dan gelandang I Gde Sukadana bisa ditutupi dengan pemain lainnya. Di lini tengah, Persela dapat memainkan kembali gelandang bertahan Edgar Aranda yang mengalami akumulasi kartu saat melawan Persiwa Wamena minggu lalu.

'Edgar sudah pasti bisa dimainkan saat menghadapi Persipura. Sedangkan (gelandang) Alex Robinson Kamis lusa (besok, Red) direncanakan sudah bisa ikut latihan. Keduanya masih berpeluang untuk bisa diturunkan,' ujarnya.

Selain itu, bek Agustiar 'Ucok' Batubara yang absen lawan Persiwa, juga bisa ditampilkan. Namun, keputusan siapa saja pemain yang diturunkan bergantung kepada pelatih M. Basri.

'Pelatih yang paling tahu siapa saja pemain yang akan dimainkan. Yang jelas, adanya pemain yang tidak bisa diturunkan tidak bisa menjadi alasan untuk tidak bisa meraih poin penuh dalam suatu pertandingan. Apalagi di kandang sendiri,' kata Fadeli.

Posisi Adipura Lamongan Belum Aman

Hal tersebut disampaikan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah B3 pada Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Kementrian Lingkungan Hidup RI Jawa Setyo Winarso saat Sosialisasi Program Adipura tahun 2008-2009 di Runag Sasana Nayaka Pemkab setempat, Selasa (10/2). Menurut dia, dengan diperolehnya Adipura bukan berarti semuanya (lingkungan) sudah benar-benar bersih karena dari 114 kabupaten/kota se regional jawa, tidak ada yang memperoleh nilai sempurna 100.

Ada beberapa hal yang masih perlu mendapat pembenahan. Seperti rumput yang masih ada di trotoar, pengelolaan Pasar Sidoarjo dan pembenahan saluran air. “Sebenarnya saya mengakui kondisi Kota Lamongan sekarang sangat bagus, jauh lebih bagus ketika penilaian pertama keikutsertaan Lamongan dalam Adipura. Dulu Adipura dengan berbagai namanya pernah dicerca sehingga sering diplesetkan menjadi adipura-pura. Namun pada kenyataannya, setelah Piala Adipura ditiadakan, kondisi kebersihan kota-kota di Indonesia sangat menurun, “ papar dia.

Kondisi itulah, lanjut Setyo, sehingga Adipura digelar kembali dengan harapan, masyarakat akan merubah pola hidup menjadi pola hidup bersih dan sehat serta peduli dengan lingkungannya. “Adipura sekali lagi saya sampaikan bukan tujuan kahir. Namun hanya tujuan antara untuk menjadikan masyarakat memiliki budaya dan berpola hidup bersih dan sehat, “ tutur dia.

Hal yang disampaikan Setyo ini selaras dengan apa yang disampaikan Wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami dalam sambutannya saat membuka sosialisasi tersebut. Menurut Tsalits, jika prilaku sehat dan bersih sudah terwujud, Piala Adipura adalah suatu kewajaran. Namun jika Adipura didapat tapi prilaku masyarakat belum berubah, berarti ada tanda Tanya disitu. “Karena itu saya sangat berterima kasih dengan segala upaya yang dilakukan Camat Kota dan Deket beserta semua jajaran SKPD sehingga Lamongan samapi saat ini menduduki peringkat pertama untuk kategori kota kecil se jawa, “ ujarnya.

Selanjutnya seperti dipaparkan Setyo, dari 114 kota, untuk kategori kota sedang dan kecil se regional jawa, Kota Lamongan masih berada di posisi kedua dibawah Kota Lumajang/Lumajang dengan nilai 75, 34. Sementara dari 22 kota kecil di Jatim, Lamongan masih berada di posisi pertama. Dibawah Lamongan ada Kota Tuban/Tuban dengan nilai 74,19 dan Kota Mojosari/mojokerto dengan nilai 74,13.

Dari 17 komponen penilaian pada P1 Adipura, nilai tertinggi Kota Lamongan disumbang komponen Puskesmas dan rumah sakit dengan nilai 79,31, disusul kemudian komponen perairan terbuka dengan nilai 79,20. Sementara komponen penilaian terkecil adalah komponen pasar dengan nilai 70,31 disusul kemudian komponen pengolahan sampah dengan nilai 70,36.

Mengenai dimasukkannya komponen pengelolaan sampah menjadi komponen penilaian tersendiri pada penilaian Adipura kali ini, Setyo menyampaikan hal itu penting dilakukan karena pengelolaan sampah yang keliru juga bisa mengakibatkan bencana. Ini juga sesuai dengan amanat UU No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Dia mencontohkan peristiwa TPA Leuwigajah pada 2005 dan sampah Kota Bandung juga pada 2005. “Pengelolaan Sampah yang dulunya bobot nilainya hanya tiga sekarang dinaikkan menjadi delapan, “ kata dia.

Seperti diutarakan Setyo, sebenarnya hanya ada empat kunci keberhasilan untuk memperoleh Adipura. Yakni komitmen, koordinasi, mobilisasi dan yang tidak kalah penting adalah kontinuitas. Sementara Kabag Lingkungan Hidup, Luluk Suprapti, pada kesempatan tersbeut secara optimis, pada P2 Adipura mendatang, nilai Kota Lamongan bisa naik menjadi 79.

Harus Berani Targetkan Medali Porprov

Namun Supardi juga berharap agar target tersebut dibarengi dengan database dan acuan yang jelas. Seperti pada cabor terukur semacam atletik, pengurus Pengkab diharapkan punya data catatan waktu atlet peraih medali pada Porprov 2008 lalu sehingga bisa dibandingkan dengan catatan waktu atlet Lamongan. “Misalnya catatan pelari Lamongan saat pekan olahraga kabupaten (Porkab) beberapa waktu lalu jika memang tercatat paling tidak sama dengan catatan waktu peraih medali perak dalam Porprov, maka Pengkab harus berani pasang target medali perak, “ katanya memberi contoh.

Sementara untuk cabor unggulan seperti pencak silat, gulat, panjat tebing dan catur yang sering mempersembahkan medali untuk Kabupaten Lamongan, bahkan pada event nasional, Supardi meminta untuk jangan ragu-ragu pasang target medali. Baik itu perunggu, perak maupun medali emas. “Yang jelas prestasi Lamongan pada Porprov di Malang nanti saya minta lebih baik dari Porprov tahun 2008 lalu. Karena bagi setiap atlet penerima medali akan dirangsang dengan bonus, “ papar dia.

Pada kesempatan tersebut Supardi juga mengkritisi program kerja dari masing-masing Pengkab Cabor yang cenderung sama dari tahun ke tahun. Dia meminta dalam rapat kerja KONI mendatang jangan sampai program kerja Pengkab yang diajukan sama dengan program kerja tahun sebelumnya.

Alex Robinson Belum Bisa Diturunkan

Persela Lamongan dihantui krisis pemain jelang menjamu Persipura Jayapura di stadion Surajaya Lamongan minggu 22 Februari mendatang. Satu lagi pemain yang harus absen adalah Alexander Robinson yang kondisinya belum fit. Menurut Bendahara Persela Lamongan Yurohnur, berdasarkan informasi dari petugas medis, kondisi fisik gelandang andalan Laskar Joko tingkir ini tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan berat seperti sepak bola.

“Itu informasi dari tenaga medis yang merawat Alex. Sehingga, bisa dipastikan Alex tidak bisa diturunkan saat tim kami menjamu Persipura nanti,” kata Bendahara Persela, Yurohnur.

Mengenai penyakit yang diderita Alex, pria yang juga Direktur PD. Bank Daerah Lamongan tidak bisa mengutarakannya dengan alasan hal ini diluar wewenangnya. “Pastinya ada gangguan pada pencernaan. Untuk yang lain saya tidak begitu paham,” ujarnya.

Selain Alex, sebelumnya Persela sudah dipastikan tidak akan diperkuat oleh Marcio Souza dan I Gde Sukada saat bentrok dengan Persipura Jayapura. Kedua pemain ini terkena akumulasi kartu kuning. Absenya ketiga pemain ini memaksa Pelatih persela M. Basri berfikir keras, terutama untuk lini tengah. Sebab, pemain alternatif yang dicobakan saat lawan Persiwa kemarin tidak cukup mumpuni.

Sementara untuk posisi Marcio, stok pemain depan Persela masih melimpah. Diantaranya, Dicky Firasat, Andik Ardiansyah dan Jimmy Suparno. “mudah-mudahan kekurangan itu bisa kita tutupi. Khususnya di lini tengah, karena Edgar juga sudah bisa diturunkan. Kami masih punya banyak waktu cukup lama, mudah-mudahan pemain alternatif yang kami pilih bisa segera dipadukan,” kata Basri.

Selasa, 10 Februari 2009

Banjir Tidak Pengaruhi Realisasi Tanam Lamongan

Banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang mengenangi beberapa wilayah pertanian Lamongan belum mempengaruhi realisasi tanam daerah penghasil gabah terbesar di Jatim ini. Bahkan beberapa kecamatan yang terlanda seperti Laren dan Babat luas areal tanamnya sudah melampaui dari target yang ditetapkan Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan.

Di Kecamatan Laren, untuk komoditi padi, dari sasaran sejumlah 1.614 hektar , sampai dengan awal Pebruari ini realisasi tanamnya sudah mencapai 2.612 hektar. Capaian ini surplus 998 hektar dari target, atau 61,83 persen. Sementara dari jumlah luas realisasi luas tanam tersebut, 515 hektar diantaranya sudah dipanen. Demikian pula untuk komoditi jagung, juga mengalami surplus realisasi tanam. Dari target sejumlah 465 hektar yang ditargetkan, realisasi tanamnya mencapai 706 hektar atau ada ada selisih 241 hektar dari target (51,83 persen). Sementara 524 hektar diantaranya sudah dipanen.

Seperti dituturkan Kabag Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Aris Wibawa, secara kumulatif, banjir kemarin tidak akan secara signifikan mempengaruhi produksi pertanian Lamongan secara keseluruhan. Karena menurutnya, meski ada lahan pertanian yang tergenang, lahan tersebut masih bisa dipanen. “Seperti di Laren, baik komoditi jagung maupun padi yang tergenang memang mengalami kerusakan berat, namun masih bisa untuk dipanen karena belum sampai pada taraf puso. Demikian pula dengan beberapa komoditi di Kecamatan Kalitengah yang meski mengalami kerusakan berat masih bisa di panen. Di Kalitengah ada 34 hektar lahan padi, 77 hektar jagung, 1 hektar kacang tanah, 17 hektar ketela rambat dan 9 hektar lahan cabe yang tergenang, “ ungkap dia.

Secara keseluruhan, sambung Aris, pada musim penghujan 1 (MP1) ini, untuk komoditi padi ditargetkan ada sejumlah 67.395 hektar yang ditanami. Dari target tersebut realisasi tanamnya sudah mencapai 65.790 hektar, atau hanya kurang dari tiga persen dari target. Sementara yang sudah dipanen mencapai 884 hektar. Sementara untuk komoditi jagung, dari 26.292 hektar realisasi tanam pada MP1 (surplus 24,7 persen) 5.123 hektar diantaranya sudah dipanen. “Untuk besaran produksinya saat ini masih diverifikasi, April nanti sudah bisa diketahui berapa produksi Lamongan, “ imbuh dia.

Luas tanam komoditi padi di Kabupaten Lamongan paling banyak berada di Kecamatan Sugio, yakni mencapai 5.166 hektar luas tanam. Sampai dengan awal Pebruari ini belum ada penduduk yang melakukan panen. Ini karena petani di daerah ini baru memulai tanam pada bulan Nopember, sementara petani di daerah lain sudah ada yang mulai tanam pada bulan Oktober. Sementara luas tanam terkecil berada di Kecamatan Glagah, yakni mencapai 248 hektar luas tanam. Patut dimaklumi karena lahan di daerah ini sebagian besar merupakan sawah tambak.

Selain padi dan jagung, pada MP1 kali ini sebagian petani Lamongan juga ada yang menanam komoditi kedelai sejumlah 4.886 hektar luas tanam. Dari jumlah tersebut, 1.432 hektar diantaranya sudah dipanen. Komoditi kedelai paling banyak ditanam di Kecamatan Sarirejo, mencapai 1.780 hektar luas tanam. Sementara luas tanam terkecil berada di Kecamatan Glagah dengan 2 hektar.