Selasa, 24 Februari 2009

PNPM Lamongan Naik Jadi Rp 5,66 milyar

Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM Mandiri P2KP) tahun ini naik dibanding dari alokasi tahun lalu, yakni mencapai Rp 5,66 milyar. Sedangkan tahun lalu Lamongan menerima Program PAKET P2KP Tahap II dengan anggaran dari APBN Rp. 2,5 milyar dengan sharing swadaya masyarakat sebanyak Rp. 1,145 milyar.
Sekkab Lamongan Fadeli saat membuka Lokakarya Pengembangan dan Pengutan forum komunikasi antar BKM – Badan Keswadayaan Masyarakat- di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab setempat, Kamis (19/2), menyampaikan harapannya agar peran BKM sebagai organisasi masyarakat warga bisa semakin memiliki peran di masyarakat. Sebagaimana para pelaku pembangunan di daerah lainnya. “Diharapkan dengan adanya forum seperti ini akan mendorong BKM untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola berbagai kegiatan penanggulangan kemiskinan. Baik dalam hal pemanfaatan dana bantuan maupun untuk pemulihan kembali kondisi ekonomi masyarakat maupun untuk penataan lingkungan perumahan atau permukiman kumuh. Selain itu diharapkan forum ini bisa memfasilitasi BKM agar dapat melakukan komunikasi hasil maupun proses pelaksanaan NUSSP, PNPM/P2KP dan program lainnya, “ tutur dia. Kepala Bappeda Lamongan Ismunawan melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa dalam keterangannya di tempat terpisah menyampaikan PNPM Mandiri P2KP merupakan salah satu program untuk mengatasi kemiskinan di perkotaan. Total dana PNPM Mandiri P2KP tersebut termasuk dana sharing dari APBD Kabupaten. Rinciannya, dari APBN sebesar Rp. 4.528.000.000, sementara dana sharing dari APBD Kabupaten Lamongan sebesar Rp 1.132.000.000. “Dana ini direncanakan pada seluruh desa dan kelurahan pada kecamatan Lamongan dan Paciran sebanyak 37 desa/kelurahan. Sementara program tahun 2008 pada 25 BKM – Badan Keswadayaan Masyarakat - 2008 yang tersebar di 15 Kecamatan dan sudah terealisasi 100 persen, “ ungkap dia. Sementara Program NUSSP (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project) atau Program Perbaikan Kualitas Lingkungan Permukiman tahun 2008 untuk 13 lokasi desa/kelurahan pada 9 kecamatan dengan realisasi pendanaan APBD sebesar Rp 227.944.000 dan ADB (Asian Development Bank)sebesar Rp 2.051.496.000. Sedangkan tahun 2007, untuk 16 lokasi desa/kelurahan pada 15 kecamatan dengan realisasi pendanaan APBD sebesar Rp 277.922.538 dan ADB sebesar Rp 2.239.800.000. “Program fisik NUSSP ini berupa pembangunan infrastruktur permukiman yang dalam pelaksanaannya melibatkan peran aktif masyarakat dan dilaksanakan selama 4 tahun (2005 – 2008). NUSSP merupakan sebuah upaya untuk peningkatan kapasitas, baik di tingkat Pemerintah maupun melalui Keswadayaan Masyarakat dalam penyediaan perumahan yang layak dan sehat. Dengan melakukan penataan lingkungan dan rehabilitasi prasarana permukiman pengembangan mekanisme relokasi permukiman masyarakat miskin yang lebih manusiawi, “ kata dia.

Tidak ada komentar: