Senin, 02 Februari 2009

P1 Adipura, Lamongan Nomor Satu SeJawa

Pada Pemantauan 1 (P1) Adipura tahun 2008-2009, Kota Lamongan/Lamongan menempati posisi pertama untuk kategori kota kecil se Jawa. Kepastian penilaian Lamongan tersebut disampaikan Kementrian Negara Lingkungan Hidup (LH) RI melalui surat Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Jawa, Sudarsono.
Lewat surat tersebut, nilai Adipura P1 Kota Lamongan mencapai skor 75, 08. “Dari 36 Kabupaten/Kota yang menjadi penilaian Adipura, ini adalah nilai tertinggi untuk kategori kota kecil se Jawa Timur sekaligus tertinggi untuk wilayah se Jawa. Bandingkan misalnya dengan nilai tertinggi untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kota Wates Kabupaten Kulonprogo yang menempati posisi pertama nilai P1-nya 68, 31. Kemudian Kota Indramayu/Kabupaten Indramayu yang menempati posisi pertama di Jawa Barat, nilai P1 Adipuranya 74, 08, “ ungkap Kepala Badan Lingkungan Hidup Lamongan Luluk Suprapti melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa kemarin.
Meski nilai Adipura P1 Kota Lamongan sudah yang tertinggi se Jawa, tidak bisa lantas membuat Pemkab Lamongan berleha-leha. Karena seperti disampaikan Aris, pada penilaian Adipura ada yang namanya passing grade dan cutting point. “Dari sisi passing grade, nilai Kota Lamongan ini cukup memadai untuk kembali raih Adipura. Karena passing grade tahun lalu ditetapkan sebesar 71. Sehingga yang perlu dilakukan sekarang adalah mempertahankan nilai yang sudah diraih ini, kalau perlu ditingkatkan agar menjadi yang terbaik nasional, “ terang dia.
Namun kalau dilihat dari sisi cutting point, lanjut Aris, seharusnya nilai ini tidak membuat semua elemen masyarakat di Lamongan terlena. Menurut dia, cutting point merupakan kebijakan langsung Menteri Negara Lingkungan Hidup. Yakni menetapkan berapa jumlah kota di Indonesia yang akan menerima Adipura. “Sehingga misalnya yang ditetapkan terima Adipura tahun ini hanya 20 kota, maka Lamongan harus berada di 20 besar seluruh Indonesia. Jika ingin aman, nilai P1 Lamongan ini harus ditingkatkan, “ imbuh dia.
Untuk mendukung kembali diraihnya Adipura ini, Badan Lingkungan Hidup telah melakukan berbagai langkah strategis. Seperti beberapa waktu lalu dengan melakukan penanaman 1000 pohon sumbangan PT Semen Gresik. Pelestarian lingkungan hidup itu dilakukan di sumber mata air, lahan kritis serta lingkungan perkantoran dan perumahan. Kegiatan itu sendiri melibatkan Kodim 0812 Lamongan, Pramuka, Komite Nasional Pemudfa Indonesia (KNPI), Karang Taruna dan Camat Sukodadi, Deket Lamongan dan Babat.
Menurut penilaian tim penilai Adipura, pemberdayaan dan kesadaran masyarakat Lamongan untuk terlibat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan teduh terhitung sangat tinggi. “Kesadaran masyarakat Lamongan untuk hidup bersih dibanding daerah lain memang tergolong tinggi. Poin inilah yang turut melambungkan poin adipura Kota Lamongan. Ini tidak terlepas dari komitmen Bapak Bupati (Masfuk) untuk menjadikan hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari budaya masyarakat Lamongan, “ pungkas Aris.

Tidak ada komentar: