Selasa, 10 Februari 2009

Banjir Tidak Pengaruhi Realisasi Tanam Lamongan

Banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang mengenangi beberapa wilayah pertanian Lamongan belum mempengaruhi realisasi tanam daerah penghasil gabah terbesar di Jatim ini. Bahkan beberapa kecamatan yang terlanda seperti Laren dan Babat luas areal tanamnya sudah melampaui dari target yang ditetapkan Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan.

Di Kecamatan Laren, untuk komoditi padi, dari sasaran sejumlah 1.614 hektar , sampai dengan awal Pebruari ini realisasi tanamnya sudah mencapai 2.612 hektar. Capaian ini surplus 998 hektar dari target, atau 61,83 persen. Sementara dari jumlah luas realisasi luas tanam tersebut, 515 hektar diantaranya sudah dipanen. Demikian pula untuk komoditi jagung, juga mengalami surplus realisasi tanam. Dari target sejumlah 465 hektar yang ditargetkan, realisasi tanamnya mencapai 706 hektar atau ada ada selisih 241 hektar dari target (51,83 persen). Sementara 524 hektar diantaranya sudah dipanen.

Seperti dituturkan Kabag Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Aris Wibawa, secara kumulatif, banjir kemarin tidak akan secara signifikan mempengaruhi produksi pertanian Lamongan secara keseluruhan. Karena menurutnya, meski ada lahan pertanian yang tergenang, lahan tersebut masih bisa dipanen. “Seperti di Laren, baik komoditi jagung maupun padi yang tergenang memang mengalami kerusakan berat, namun masih bisa untuk dipanen karena belum sampai pada taraf puso. Demikian pula dengan beberapa komoditi di Kecamatan Kalitengah yang meski mengalami kerusakan berat masih bisa di panen. Di Kalitengah ada 34 hektar lahan padi, 77 hektar jagung, 1 hektar kacang tanah, 17 hektar ketela rambat dan 9 hektar lahan cabe yang tergenang, “ ungkap dia.

Secara keseluruhan, sambung Aris, pada musim penghujan 1 (MP1) ini, untuk komoditi padi ditargetkan ada sejumlah 67.395 hektar yang ditanami. Dari target tersebut realisasi tanamnya sudah mencapai 65.790 hektar, atau hanya kurang dari tiga persen dari target. Sementara yang sudah dipanen mencapai 884 hektar. Sementara untuk komoditi jagung, dari 26.292 hektar realisasi tanam pada MP1 (surplus 24,7 persen) 5.123 hektar diantaranya sudah dipanen. “Untuk besaran produksinya saat ini masih diverifikasi, April nanti sudah bisa diketahui berapa produksi Lamongan, “ imbuh dia.

Luas tanam komoditi padi di Kabupaten Lamongan paling banyak berada di Kecamatan Sugio, yakni mencapai 5.166 hektar luas tanam. Sampai dengan awal Pebruari ini belum ada penduduk yang melakukan panen. Ini karena petani di daerah ini baru memulai tanam pada bulan Nopember, sementara petani di daerah lain sudah ada yang mulai tanam pada bulan Oktober. Sementara luas tanam terkecil berada di Kecamatan Glagah, yakni mencapai 248 hektar luas tanam. Patut dimaklumi karena lahan di daerah ini sebagian besar merupakan sawah tambak.

Selain padi dan jagung, pada MP1 kali ini sebagian petani Lamongan juga ada yang menanam komoditi kedelai sejumlah 4.886 hektar luas tanam. Dari jumlah tersebut, 1.432 hektar diantaranya sudah dipanen. Komoditi kedelai paling banyak ditanam di Kecamatan Sarirejo, mencapai 1.780 hektar luas tanam. Sementara luas tanam terkecil berada di Kecamatan Glagah dengan 2 hektar.

Tidak ada komentar: