Selasa, 20 Maret 2012

Penyandang Diabetes Indonesia Terbanyak Ke-4 Di Dunia

Hingga 2010 lalu, Indonesia menduduki peringkat kempat penyandang diabetes terbanyak di dunia. Sementara rata-rata angka kematian yang disebabkan luka diabetes mencapai 17 hingga 32 persen. Data tersebut kemarin diungkapkan Erfandi Ekaputra, clinical education wound, stoma and incontinensia RSU dr Soetomo Surabaya saat Seminar Keperawatan di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan kemarin.
            Disampaikan olehnya, kemajuan di bidang kedokteran dan perawatan, terutama luka perawatn memberikan angin segar bagi penyandang diabetes. Dengan manajemen yang tepat dalam menangani penyandang diabetes yang mengalami luka pada kaki, akan bisa mencegah terjadinya amputasi yang tidak diinginkan.
            “Namun tetap, upaya pencegahan diabetes menjadi lebih penting untuk dilakukan. Karena jika sudah terjadi perlukaan pada kaki penyandang diabetes, penyembuhannya memerlukan waktu lama dan biaya yang sangat besar. Bahkan tidak selalu bisa menyelamatkan kaki, “ ujarnya.
            Menurut Erfandi, Salah satu metode yang digunakan untuk penanganan luka kaki penyandang diabetes adalah dengan Terapi Topikal. Yakni dengan menggunakan semcam balutan untuk mempertahankan kelembapan. Saat ini ada lebih dari 3.500 jenis balutan di dunia.
Namun untuk menentukan topikal terapi yang digunakan, ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan. Seperti mencegah dan mengatasi infeksi, membersihkan luka, mengangkat jaringan nekrotik dan mempertahankan kelembapan.
Sedangkan Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka seminar meminta agar perawat haru terus meningkatkan kompetensinya. Bukan hanay kompetensi secara teoritikal saja namun jamu keprofesionalan dalam menangani pasien. Karena perawatlah yang setiap saat bertemu dan berhadapan langsung dengan keinginan pasien untuk minta dilayani. “Saya minta bekerjalah dengan hati, “ kata dia.
Dia kemudian menyebutkan data selalu naiknya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lamongan yang salah satu komponennya adalah pembagunan bidang kesehatan. Akhir tahun 2011, IPM Lamongan mencapai 69,95 yang berada di atas target RPJMD sebesar 69,35. Sedangkan di tahun 2009, IPM Lamongan berada di angka 69,03 dan di tahun 2010 menjadi 69,63.

Giliran Perangkat Desa Minta Jadi PNS

Setelah Sekdes diangkat menjadi PNS, kini perangkat desa ikut-ikutan meminta diangkat menjadi PNS. Keinginan itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Perangkat Desa (PPDI)  Pusat  Ubaidy Rosyidi saat mengukuhkan pengurus PPDI Lamongan periode 2011-2016 di GOR Lamongan kemarin. Kegiatan itu juga dihadiri Ketua PPDI Jatim Mujito dan Bupati Lamongan Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi serta jajarannya.
“Kami meminta dukungannya dari Bapak Bupati agar perangkat desa bisa menjadi PNS. Sehingga ada proporsi hukum yang jelas, ujar Ubaidy.
Dikatakan olehnya, oraganisasi PPDI dibentuk dalam rangka perjuangan kosolidasi seluruh perangkat desa di Indonesia. Di kesempatan itu, dia juga menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah pusat agar mengakomodir empat konfigurasi untuk perangka desa. “Yakni konfigurasi hokum, konfigurasi politik, Sosial Kultural dan Sosial Ekonomi, “ ucapnya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Fadeli dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerja keras perangkat desa yang telah membantu Kades membangun dan memberi pelayanan pada masyarakat desa. Dia menyebutkan, Pemkab Lamongan telah berusaha meningkatkan kesejahteraan perangkat desa melalui Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD).
“Harapannya, supaya tunjangan ini tidak terpaut jauh dengan upah minimum kabupaten yang tahun ini Rp 950 ribu. Saat ini, sesuai dengan kemapuan APBD, TPAPD untuk perangkat desa terendah sebesar Rp 500 ribu dan terbesar sudah Rp 840 ribu. Kedepan perlu dipikirkan pemberian tunjangan hari tua untuk perangkat desa yang purna tugas sebagai bentuk penghargaan, “ kata dia.
Dia juga memberi penekanan khusus terkait Program KTP elektronik (e-KTP) yang harus tuntas di tahun 2012. Dia meminta perangkat desa membantu kesuksesan program tersebut.
Sementara data dari Bagian Pemerintahan Desa menyebutkan, jumlah perangkat desa di Lamongan mencapai 3.711 orang. Sedangkan dari 462 jabatan Kades, delapan diantaranya masih belum terisi. Kemudian jabatan Sekdes, 123 masih kosong dan 339 posisi sudah diisi pejabat definitif.

PKL Diminta Jaga Wajah Alun-alun

Bupati Lamongan Fadeli menitipkan alun-alun yang menjadi wajah kota agar dijaga kebersihannya oleh para pedagang kali lima (PKL). Terlebih saat ini sedang masanya penilaian Adipura. Hal itu disampaikannya kemarin sore saat menghadiri tasyakuran program bantuan sarana dan prasarana anggota PKL alun-alun Kota Lamongan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI di pendopo alun-alun setempat.
            Disampaikan oleh Ketua Koperasi PKL Putera Kencana Ahmad Juwari, bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM itu diwujudkan dalam bentuk 80 tenda senilai Rp 229.150.000. juga pemasangan listrik dengan dua gardu. Masing-masing disisi Selatan bagian Timur dengan kapasitas 5.500 watt dan sisi Selatan bagian Barat dengan kapasitas 2.200 watt.
PKL di alun-alun Kota Lamongan juga sudah dilengkapi dengan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang difasilitasi Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan setempat. Sehingga mendapat jaminan kepastian dalam berusaha.
            Fadeli sendiri lebih sreg menyebut PKL dengan kepanjangan pedagang kreatif lingkungan. Karena mereka berdagang di pusatnya kota, sehingga kebersihan maupun kekumuhan dari alun-alun juga menjadi tanggung jawab PKL.
            “Alun-alun ini adalah wajahnya kota. Juga menjadi salah satu poin penilaian dari Adipura. Karena itu saya menitipkan alun-alun ini agar dijaga kebersihannya. Jangan sampai keberadaan pedagang akan menambah kumuh wajah kota ini. Toh jika alun-alun terjaga kebersihannya, yang untung juga pedagang sendiri. Karena pembeli akan semakin sering mengunjungi alun-alun, “ ujarnya.

Sidak SPBU dan Bulog Jelang Kenaikan BBM

Jelang rencana kenaikan harga BBM yang diperkirakan terjadi pada 1 April nanti, jajaran petinggi Jawa Timur memberikan instruksi khusus melalui fasilitas video conference. Di Lamongan, kegiatan itu diikuti Bupati Lamongan  Fadeli dan Kapolres AKBP Marsudianto bersama jajarannya dan forum pimpinan daerah setempat di Mapolres Lamongan, Kamis (15/3). Dari beberapa pengarahan yang diberikan, diantaranya pejabat daerah dilarang untuk meninggalkan wilayah pada H-3 sampai dengan H+7.
           Forum tersebut dibuka oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, yang memerintahkan pejabat daerah dalam jajarannya untuk tidak meninggalkan wilayahnya pada H-3 sampai dengan H+7. Atau sampai keadaan benar-benar berlangsung kondusif.
“Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan rasa nyaman, pelayanan dan tanggung jawab kepada masyarakat jika sewaktu-waktu timbul konflik,” ujar polisi kelahiran Solo, Jawa Tengah itu.
          Dia mengungkapkan, naiknya harga BBM ini merupakan keputusan yang tepat namun terasa pahit. Pasalnya, harga minyak dunia saat ini sangat mahal. Jika ini tidak naik akan mengakibatkan banyak penyelundupan besar-besaran untuk dijual kembali karena harga BBM kita masih murah. “Tidak hanya itu saja dampak ekonomi, sosial dan budaya juga sudah terasa karena adanya ketidaksetaraan harga dan untuk itu perlu kita stabilkan,” urai alumnus Akpol tahun 1978 yang tercatat pernah memimpin Polda Bali tersebut.
        Hal senada diungkapkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo, yang meminta peran serta pemerintah daerah supaya memonitor langsung keadaan masyarakatnya. “Sebelum harga BBM naik, lakukan sidak SPBU dan Bulog antara bupati bersama jajarannya. Juga larang mobil industri menggunakan minyak bersubsidi. Saya minta jika ada demo BBM agar menemui perwakilan demonstran untuk mengetahui aspirasi yang dibawa mereka,” kata Pakde Karwo dalam video conference yang juga diikuti Pangdam V Brawijaya, Wakajari Jatim dan Ketua DPRD Jatim.
          Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, telah banyak himbauan dan langkah tegas dari Pemprov dalam upaya pengamanan pra-BBM naik sekitar 2 mingguan mendatang. Mengevaluasi kejadian kenaikan BBM pada tahun-tahun lalu yaitu yang sekarang sebesar 33 persen ini atau Rp 1.500, saya yakin masyarakat Lamongan bisa memahami dan mengerti kondisi Negara ini meskipun terasa pahit dan pedih.
         “Pasca naiknya BBM keluarga miskin di Lamongan akan mendapatkan Bantuan Langsung Sementara (BLS) yang bisa diambil ditempat-tempat yang tunjuk. Tercatat sebanyak 156.000 KK yang masing-masing akan menerima Rp 150.000 selama 9 bulan. Sedangkan untuk beras miskin (raskin) tetap akan disediakan sebanyak 20 Kg/KK untuk 14 bulan,” pungkas Fadeli. Sementara Dandim 0812 Lamongan juga telah menyiapkan sebanyak 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau 200 personil untuk membantu pengamanan.
            Seusai video conference, Fadeli bersama Kapolres, Dandim 0812 Letkol Inf. Yudha Fitri dan Kajari Dyah Retnowati Astutib serta Ketua DPRD Makin Abbas melakukan sidak di dua SPBU, yakni SPBU Di Kelurahan Sidoharjo dan Kecamatan Deket. Sidak juga dilakukan di Gudang Bulog Lamongan untuk memastikan ketersediaan stok beras jelang kenaikan harga BBM.
            Dalam kesempatan sidak itu, Fadeli menyatakan stok pangan dan BBM di Lamongan masih aman. Dikatakan olehnya, termasuk di SPBU yang disidaknya tidak ada aktivitas seperti kegiatan memborong BBM oleh masyarakat.
Demikian pula terkait stok beras, dia menyatakan juga masih mencukupi. Saat di Bulog, dia berharap pihak Bulog membeli gabah dari petani agar stok tercukupi dan harga beras tidak sampai melambung pasca nanti jika BBM memang dinaikkan. “Stok beras di Bulog masih aman hingga Juni nanti. Jika diperlukan, kami juga siap menggelar operasi pasar, “ kata dia.
Sementara dari pantauan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan, akibat panen raya padi, harga beras IR64 Kualitas Super justru turun dari harga Rp 8.000 di minggu lalu menjadi Rp 7.600 di Pasar Sidoharjo. Kenaikan terjadi pada minyak goreng semua jenis di Pasar Babat. Seperti minyak goring curah yang naik dari Rp 10.500 menjadi Rp 10.800. Kemudian minyak goreng bermerk kemasan 620 ml naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.400 dan kemasan 2 ribu ml naik dari Rp 26 ribu menjadi Rp 26.400.
Sementara di Pasar Blimbing/Paciran, harga cabe keriting naik dari Rp 16.60 menjadi Rp 25.600, cabe biasa naik dari Rp 16.700 menjadi Rp 25.100. begitu pula kacang hijau di Pasar Mantup juga naik dari Rp 7.100 menjadi Rp 9.900.

265 Siswa Ikuti Ujian Praktek

Rabu pagi (14/3) dilangsungkan ujian praktek di SMPN 1 Lamongan yang diikuti 256 siswanya. Mereka adalah siswa-siswi dari kelas IX yang juga akan mengikuti ujian tulis sekolah pada 19 Maret nanti. Ujian sekolah saat ini memiliki bobot 40 persen untuk kelulusan siswa. Sementara 60 persen bobot sisanya adalah nilai ujian nasional (UN).
Mereka hari itu mengikuti sebanyak 11 mata pelajaran (mapel) yang diujikan praktek oleh guru penguji. Guru penguji mapel Bahasa Jawa Suprapti, yang juga Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMPN 1 Lamongan mengatakan, sebanyak 265 peserta dari kelas IX siap menempuh 11 mapel. Yaitu Penjaskes, Agama, Bahasa Indonesia, IPA, Kertakes, Bahasa Jawa, Pendidikan Teknologi Dasar (PTD), Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Bahasa Inggris, Tata boga, dan Akuntansi.
“Ujian praktek ini dilaksanakan selama seminggu penuh. Yaitu mulai tanggal 12-17 Maret,” ujar dia. Ujian praktek ini sendiri dilaksankan seminggu penuh mulai tangal 12 hingga 17 Maret.
         Sekolah menengah pertama yang mempunyai sebanyak 71 guru dan 19 tata usaha (tenaga administrasi) baik PTT dan GTT itu, terbagi sebanyak 14 ruang kelas untuk mengakomodir anak didiknya untuk menempuh baik ujian praktek maupun tulis.
“Untuk ujian tulis akan dilaksanakan mulai minggu depan dan yang akan diujikan sebanyak 3 mapel yaitu IPS, PKN dan Matematika. Harapannya semua lulus dan tidak ada rintangan yang berarti,” pungkasnya sambil terus memperhatikan muridnya mengikuti ujian seni teater drama jawa.
Dalam Daftar Nominatif Sementara (DNS) peserta Ujian Nasional (UN) tahun 2011/2012 Dinas Pendidikan Lamongan, calon peserta UN SMP sederajat tercatat sebanyak 19.756 siswa. Jumlah ini turun dibanding peserta UN SMP tahun lalu yang mencapai 20.992 siswa.
Peran sekolah dalam penentuan kelulusan siswa dalam UN kini diakomodir. Yakni diwujudkan dengan pemberian kewenangan kepada sekolah untuk menyelenggarakan ujian sekolah. Selanjutnya nilai dari ujian sekolah ini digabung dengan rata-rata nilai raport untuk menjadi nilai sekolah (NS) yang memiliki bobot 40 persen dalam penentuan kelulusan.

Kekurangan PPL, TNI Diminta Bantu Petani

Bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, kemarin diadakan Sosialisasi Ketahanan Pangan yang diikuti jajaran staf teritorial Markas Besar TNI AD. Hadir pula para Asistem Teritorial Kodam dan Kepala Seksi Teritorial dari Kodam IV Diponegoro, Kodam V Brawijaya, Kodam VII Wirabuana dan Kodam IX Udayana. Komandan Kodim se Jawa Timur juga terlihat mengikuti kegiatan yang dibuka Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan.
Latar belakang dari keikutsertaan TNI dalam ketahan pangan seperti di jelaskan oleh Paban III/ Wanwil Sterad Kolonel Inf Marga Taufiq adalah karena selain tugas perang, TNI juga mempunyai tugas operasi militer selain perang yang diantaranya membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Sementara ujung tombak dari kegiatan itu disebutkan olehnaya adalah Badan Pembina Desa (Babinsa).
Dalam paparannya, Bupati Fadeli menyampaikan kondisi potensi pertanian di Lamongan. Yakni luas sawahnya mencapai 60 persen dari seluruh wilayah.  Dan Kontribusi Terbesar dari 9 sektor PDRB Tahun 2011 adalah dari sektor Pertanian sebesar 44,48 persen.
“Meskipun mencakup 44 persen dari PDRB, namun belum mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dengan income perkapita yang masih rendah. Namun dalam hal ketahanan pangan, Lamongan diatas rata-rata karena merupakan penghasil padi dan ikan terbesar di Jawa Timur. Saya sampaikan terima kasih kepada TNI yang memiliki kepedulian dengan ketahanan pangan, “ ungkap dia.
Lamongan, kata Fadeli, siap mendukung swasembada daging nasional pada 2014 nanti. Karena populasi ternak di Lamongan mencapai 109.096 ekor sapi, 338 ekor kerbau serta 135.544 ekor kambing. Bahkan produksi ikan Lamongan yang mencapai 107 ribu ton baik dari budidaya maupun tangkap, adalah yang terbesar di Jawa Timur.
Sedangkan Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Yudha Fitri menegaskan tentang betapa pentingnya pangan bagi kesejahteraan dan keamanan masyarakat. “Karena itu pokok kegiatan dari program ketahanan pangan ini salah satunya adalah tersedianya logistik  wilayah yang memadai untuk kepentingan pertahanan negara. Juga meningkatkan pentingnya produksi pangan di daerah, melalui kegiatan sosialisasi  ketahan pangan, tanaman pangan, perikanan dan peternakan dengan menggunakan varietas unggul. Serta meningkatkan kemanunggalan TNI rakyat guna mendukung tugas pokok TNI AD, “ papar dia.
Pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan lanjut dia, dibagi menjadi empat tahap. Yakni tahap perencanaan antara lain meliputi mensosialisasikan giat bersama-sama pemda dan instansi terkait sampai dengan merekrut petani penggarap dengan membentuk kelompok tani. Kemudian tahap persiapan yang dimulai dari menyiapkan lahan dan infastruktur pertanian hingga menyiapkan dan melaksanakan penyemaian bibit tanaman. Dilanjutkan dengan tahap ke tiga yaitu pelaksanaan yang mencakup penanaman bibit, kegiatan pemeliharaan, memberikan bimbingan teknis kepada kelompok tani, pemanenan sampai ke pemasaran hasil pertanian. Tahapan terakhir adalah evaluasi.
Pada acara ini Wakil Menteri Pertanian dalam pengarahannya sepakat dengan keterangan Dandim 0812 bahwa urusan pangan adalah hal yang hakiki. “Berkaitan dengan tugas meningkatkan ketahana pangan ini, TNI hendaknya melakukan dua pendekatan. Yang pertama adalah dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga. Dengan melaksanakan program KRPL yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari. Yaitu program dimana setiap rumah di suplai dengan bibit bagus untuk pangan, “ ujarnya panjang lebar.
 Pendekatan yang kedua adalah agar tentara terlibat dalam proses bisnis yang dilakukan petani. Mulai dari pemilihan bibit hingga pemasaran.  Selanjutnya dia mengharapkan agar tiap Dandim membuat kurikulum untuk memberikan training kepada anggotanya sehingga bisa menjadi penyuluh pertanian pendamping di daerah yang kosong. Mengingat masih kurangnya penyuluh pertanian di Indonesia.

Sebelas Kecamatan di Survey Seismik

Sebanyak 11 kecamatan di kabupaten Lamongan akan diadakan Survei Seismik 2D dan 3D Nona untuk mengetahui kandungan migasnya. Kesebelas kecamatan yang disurvey PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) tersebut adalah Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sambeng, Mantup, Sugio, Babat, Kedungpring, Modo, Buluk, Ngimbang, dan Sukorame.
“Maksud dari kegiatan (survey) ini adalah merekam data lapisan bawah permukaan bumi yang diperkirakan ada kandungan minyak dan gas bumi dengan metode siesmik. Sedangkan tujuannya adalah untuk mencari dan membuktikan ada tidaknya kandungan minyak dan gas bumi serta untuk mengembangkan lapangan minyak dan gas bumi yang sudah ada”, ungkap oleh salah satu angota tim Pertamina EP Rusdiono. Hal itu disampaikannya pada acara Sosialisasi Survei Seismik 2D and 3D di ruang Sabhadyaksa Setda Kabupaten Lamongan.
Dalam acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Amar Saifudin itu tim dari Pertamina EP juga memberikan penjelasan tentang tahapan proses survey ini dan tentang adanya ganti rugi yang akan diberikan bila terjadi kerusakan. Rencana Program Survei Seismik 2D total panjang lintasan untuk ± 151.5 km dengan volume pekerjaan 2.300 TT.
Sedangkan Program Survey Seismik 3D seluas ± 522 km2 dengan volume pekerjaan 23.810 TT. Menanggapi pertanyaan dari tokoh masyrarat Kembangbahu tentang apakah kegiatan ini akan mengurangi kesuburan tanah, pelaksana dari proyek Survei tersebut menjamin tidak akan mengurangi kesuburan. “Justru akan menambah kesuburan, karena bahan peledak yang digunakan itu sendiri adalah pupuk, “ kata dia.
Dalam sambutannya,  Wakil Bupati Lamongan, Amar Saifudin mengharapkan hasil survey dapat mengindikasikan adanya potensi kandungan migas di Lamongan.

Wamentan Harap Kearifan Lokal Jadi Modal Ketahanan Pangan

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan Selasa pagi (13/3) melakukan panen raya padi di Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring/Lamongan bersama Dirjen Tanaman Pangan Udhoro Kasih Anggoro dan Kadivre Jatim Perum Bulog Rito Angky Pratomo serta anggota Komisi IV DPRRI Viva Yoga Mauladi. Sementara dari Lamongan hadir Bupati Fadeli bersama Wabupnya Amar Saifudin dan forum pimpinan daerah setempat.
            Selain itu, kegiatan penen raya itu juga dihadiri sejumlah anggota TNI dari limaKodam. Diantaranya Asisten Teritorial dar Kodam IV, V dan Kodam IX serta Kodam XII. Juga hadir pula Komandan Kodim dari markas Kodim se Jawa Timur di lokasi yang sama.
            Seusai panen raya, Wamentan berharap makanan kearifan local seperti nasi jagung atau tiwul bisa menjadi solusi ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi pangan. “Jangan remehkan makanan seperti tiwul atau nasi jagung yang juga mengandung karbohidrat tinggi. Pemanfaatan kearifan lokal seperti ini seharusnya bisa untuk mengurangi tingkat konsumsi beras di masyarakat. Karena percuma kalau produksi pertanian tinggi tapi habis juga untuk konsumsi, “ ujarnya.
            Selain itu, lanjutnya, Lamongan yang memiliki potensi perikanan tinggi juga bisa dimanfaatkan untuk program diversifikasi pangan. Yakni dengan mengganti konsumsi makanan berkarbohidrat dengan makan berprotein tinggi seperti ikan.
            Di kesempatan itu dia juga sempat menyinggung buah Srikaya (menungo) jumbo dari Kecamatan Modo yang sempat ditinjaunya sendiri. Menurutnya, jika srikaya yang memang berukuran jumbo sesuai namanya itu benar-benar asli Lamongan dan belum ada yang menamai, boleh diusulkan ke Departemen Pertanian dan diberi nama resmi sebagai Srikaya Lamongan.
            Dalam sesi wawancara, Wamentan mengakui petani memang kesulitan untuk memenuhi persyaratan kualitas untukbisa menikmati harga pokok pembelian pemerintah (HPP). Meski saat ini sudah terbit Inpres terkait kenaikan HPP tersebut. Yakni dari Rp 2.600 menjadi Rp 3.300 perkilogram. Meski demikian, Bulog tetap akan membeli gabah petani dengan kualitas apapun karena masih ada patokan pembelian dalam tabel rafaksi harga sesuai dengan kualitas gabah petani.
            Fadeli dalam keterangannya menyampaikan tahun ini luas tanaman pertanian padi ditargetkan mencapai 143.689 hektar dengan target produksi diharapkan bisa mencapai 899.871 ton gabah kering giling (GKG) dan rata-rata produksi 6,5 ton perhektar. Sementara sampai dengan awal Maret tahun ini, realisasi produksinya sudah mencapai 475 ribu ton atau lebih dari 50 persen dari target. Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produksi pertanian, pemerintah daerah juga memberikan bantuan 314 handtraktor dan 126 unit pompa air.

Selasa, 13 Maret 2012

Mentan Hadiri Panen Raya Tlanak

Menteri Pertanian RI Suswono dipastikan akan menghadiri panen raya padi tahun 2012 di desa Tlanak Kecamatan Kedungpring. Kepastian kehadiran menteri pertanian ke-25 tersebut seperti disampaikan Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni kemarin di ruang kerjanya.
            “Bapak Menteri Pertanian RI Suswono besok pagi (Selasa 13/3) dijadwalkan akan melakukan panen raya padi di Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring.  Semoga kunjungan ini bisa memberi motivasi lebih kepada petani Lamongan karena jerih payahnya mendapat apresiasi dari Bapak Menteri. Terlebih Lamongan selama ini sudah dikenal sebagai lumbung pangannya Jawa Timur, “ ujar Zamroni.
            Zamroni menyebutkan, produksi padi Lamongan tahun 2011 mencapai 678.042 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 53,09 kw/hektar. Sedangkan target produksi tahun 2012 ditetapkan bisa mencapai sebesar 899.871 ton GKG.
Sementara realisasi luas tanam padi di Lamongan s/d februari tahun ini, Zamroni mengungkapkan sudah mencapai 74.112 hektar. Sampai dengan akhir Februari 2012, yang sudah dipanen mencapai 33.101 hektar.
Khusus di Kecamatan Kedungpring realisasi luas tanam mencapai 5.108 hektar, salah satu yang terluas di Lamongan. Kemudian produksi padi sampai dengan April 2012 nanti diperkirakan bisa mencapai 475.422 ton GKG dengan produktivitas mencapai 65,00 kw/ha.

Cetuskan Gugus Kota Layak Anak

Pemkab Lamongan menggagas menjadikan Kota Lamongan sebagai Gugus Kota Layak Anak. Gagasan itu diawali dengan pengajuan pembahasan Raperda Penyelenggaraan Perlindungan Anak bersama legislatif. Gagasan itu ternya mendapat apresiasi positif dari fraksi-fraksi di DPRD Lamongan.
            “Disampaikan terima kasih atas apresiasi posistif termasuk dukungan pengawalan terhadap gagasan dibentuknya Gugus Kota Layak Anak. Menjadikan Lamongan sebagai kota layak anak dibutuhkan kepedulian dan partisipasi dank e[edulian dari semeua elemen masyarakat, “ Kata Bupati Lamongan Fadeli saat menyampaikan Jawaban Eksekutif terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Lamongan dalam pembahasan delapan Raperda, Senin (12/3) di Ruang Sidang Paripurna setempat. Pembacaan itu sendiri dilakukan bergantian dengan Wabupnya, Amar Saifudin.
            Sedangkan terkait kekhawatiran Fraksi Patriot Pembangunan Nurani terhadap kapasitas SKPD terkait perlindungan anak, selama ini sudah dilakukan sejumlah langkah. Diantaranya dengan peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak melui pelatihan konseling pendamping Pusat Pelayanan Terpadu (PPT).
            Sementara implementasi kegiatannya, lanjut Fadeli, dilakukan melalui pembinaan terhadap unsur perempuan di desa sehingga memahami masalah perlindungan perlindungan perempuan dan anak. Hal itupun ditindaklanjuti dengan pendirian Pusat Pengaduan Kekerasan terhadap perempuan dan anak di masing-masing kecamatan.
            Selanjutnya keprihatinan Fraksi Partai Demokrat terkait banyaknya anak dibawah usia angkatan kerja yang terpaksa harus bekerja, Pemkab Lamongan telah memberikan pembinaan secara terus menerus melalui sejumlah SKPD. Bahkan pendidikan budi pelerti dan sopan santun telah dimasukkan dalam kurikulum mulai tahun pelajaran 2011/2012. Bukan hanya melalui mata pelajaran Pendidikan Agama, namun juga diintegrasikan kepada semua mata pelajaran.

Perangi Wereng Dengan Agen Hayati

Serangan hama wereng masih terjadi di Lamongan. Meski demikian, jumlah areal serangannya jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Sampai dengan akhir Februari, ada sebanyak 505 hektar areal padi yang diserang wereng. Sementara dalam periode yang sama tahun lalu, serangannya mencapai 10.571 hektar.

            Data tersebut kemarin diungkapkan Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Purwo Widodo saat menerima kunjungan Bupati Fadeli dalam rangka penyemprotan agen hayati hama wereng di Desa Bakalrejo Kecamatan Sugio. Penyemprotan itu sengaja dilakukan di lahan persemaian, bukan pada padi dewasa, karena menurut Purwo, wereng yang sudah tua akan mencari lahan baru untuk berkembang biak.
            “Dengan melakukan penyemprotan agen hayati di lahan persemaian, bukan hanya werengnya akan mati. Namun juga tanaman dipastikan bebas hama, “ ujar Purwo dalam kegiatan yang juga diikuti Dandim 0812 Letkol Inf Yudha Fitri tersebut.
            Sementara Fadeli sendiri memberi apresiasi penggunaan agen hayati jenis beauveria itu di Kecamatan Sugio. Dia berharap penggunaan agen hayati bisa ditiru petani di wilayah lain. Tahun lalu, sebut dia, Kecamatan Sugio menyumbang produksi padi terbesar untuk Lamongan, mencapai 54.431 ton dari total produksi yang mencapai 678.042 ton gabah kering giling (GKG).
            Agen hayati ini menurut keterangan Purwo diambilkan dari semacam jamur yang menjadi musuh alami wereng. Sementara jika menggunakan zat kimia, sudah banyak dibuktikan secara ilimiah, hama akan membentuk kekebalan tubuh.
            Untuk setiap hektarnya, mulai penyemaian hingga padi akan dipanen, dibutuhkan antara 6-8 liter agen hayati. Sementara biaya yang dikeluarkan sampai dengan menjelang panen mencapai Rp 100 ribu- Rp 120 ribu setiap hektarnya. Sehingga bisa menekan biaya produksi petani. Sementara di sisi lain, agen hayati ini mengandung zat yang bisa menambah ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit.
 

Peringati HUT Onthoseno, Ngontel Keliling Kota

Ratusan pengontel, sebutan untuk penghobi sepeda kuno yang tergabung dalam Onthoseno Club Lamongan (OCL), Minggu (11/3) ngontel keliling Kota Lamongan dalam rangka HUT mereka yang keempat. Peserta dengan berbagai atribut pakaian dan sepeda kunonya diberangkatkan Bupati Fadeli keliling kota dari Gedung Bhineka Karya Korpri setempat.
Tak cukup memberangkatkan, Fadeli bersama Kapolres AKBP Marsudianto dan Dandim 0812 juga turut ngontel bareng. Anggota OCL saat keliling kota selain tampil dengan sepeda kunonya, juga menggunakan berbagai atribut yang unik. Mulai dari yang memakai kostum ala wali songo, hingga berpakaian seperti proklamator, Soekarno. “Ngontel bareng keliling kota ini selain menyehatkan juga membuat kita semua tetap guyub dan rukun, “ ujar Fadeli dalam sambutannya. “Acara seperti ini mampu membangkitkan kebersamaan yang patut dicontoh oleh generasi yang lebih muda. Karena tanpa kebersamaan dan kekompakan, pembangunan tidak akan bisa berjalan maksimal, “ imbuh dia. Peserta ngontel bareng itu selanjutnya menyusuri sejumlah jalan di Kota Lamongan. Start dari Gedung Bhineka Karya Korpri, menuyusuri Jalan Kusuma Bangsa, Sunan Giri, juga diantaranya menyusuri Jalan Basuki Rahmad dan Jalan Mastrip, hingga kembali finish di Gedung Bhineka Karya Korpri. Di lokasi finish, panitia sudah menyediakan sejumlah door prize kepada peserta seperti sepeda onthel dan barang-barang elektronik.

Perang Enceng Gondok Libatkan 1.400 Personil

Lebih dari 1.400 personil gabungan pada Jum’at pagi (9/3) secara serentak melakukan bakti sosial pembersihan enceng gondok di sepanjang sungai di wilayah Bengawan Jero mulai Kecamatan Deket hingga Glagah. Sungai di kawasan Bengawan Jero sendiri membentang sepanjang 27 kilometer dan melintasi tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Deket, Turi, Kalitengah, Glagah, Karanggeneng dan Karangbinangun.
Selain melibatkan Bupati Fadeli bersama jajarannya seperti SatpolPP dan Linmas, juga melibatkan personil Kodim 0812 bersama kepolisian, Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Lamongan dan Forum Komunikasi Cycling Club Lamongan (FKCCL) serta masyarakat setempat. Ribuan personil ini dibagi mulai Jembatan Dinoyo di Kecamatan Deket hingga Desa Margoanyar Dusun Lonjong di Kecamatan Glagah. Enceng gondok, yang sering disebut bengok oleh masyarakat setempat selama ini tumbuh subur di sepanjang sungai sehingga menutupi jalur transportasi perahu. Termasuk memperlambat jalur pembuangan air ke Gresik yang selama ini kerap menjadi salah satu penyebab banjir di sekitar kawasan Bengawan Jero. Panitia bakti sosial juga sudah menyiapkan truck pengangkut bengok untuk dibuang di tempat pembuangan. Selain itu, juga disiapkan delapan unit perahu untuk pembersihan, termasuk satu unit crusher boat. Perahu ini sendiri adalah perahu modifikasi yang dilengkapi mesin pencacah bengok diujungnya sehingga bisa lebih cepat membersihkan sungai. Fadeli bersama Dandim 0812 Letkol Inf Yudha Fitri dan Sekkab Yuhronur Efendi sempat menjajal crusher boat tersebut saat di Desa Margoanyar Dusun Lonjong Kecamatan Glagah. Dia juga meninjau mesin pencacah enceng gondok untuk bahan pupuk organik di Desa Sidomulyo Kecamatan Deket. “Perang melawan enceng gondok hari ini melibatkan semua komponen masyarakat di Bengawan Jero. Kegiatan hari ini juga dibantu personil Kodim 0812 bersama kepolisian dan elemen masyarakat lainnya. Semoga kegiatan ini bisa memperlancar pembuangan air Bengawan Jero sehingga air tidak ngendon terlalu lama dan mengakibatkan banjir, “ ujar Fadeli saat di Glagah. “Kegiatan bakti sosial ini juga kami harapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat lainnya untuk tergerak membersihkan sungai. Karena nantipun manfaatnya juga untuk masyarakat di Bengawan Jero, “ imbuh dia.

Siapkan Rp 127 Miliar Untuk ADD

Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) terkait pemantapan penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2012 digelar di ruang pertemuan Sabha Dyaksa Kabupaten Lamongan, kemarin (8/3). Sekretaris Daerah (Sekda) Yuhronur Efendi mengatakan telah menganggarkan sebesar Rp 127 miliar ADD di tahun ini. Pihaknya berpesan agar dana tersebut bisa dikonsentrasikan salah satunya untuk masalah infrastruktur jalan sehingga mempunyai nilai tambah. 
“Kita jangan sampai menutup mata bahwa tantangan mendesak saat ini adalah terkait infrastruktur. Masalah ini saya harapkan harus diketahui bersama semua penyelenggara pemerintahan di Lamongan serta harus terutama bisa menggerakkan Kasi Ekbang dan Kasi PMD yang ada di kecamatan. Sehingga nyambung apa yang menjadi pemikiran Pemkab dan apa yang harus dilaksanakan aparat,” kata Yuhronur dalam sambutannya yang didampingi oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Lamongan MS. Heruwidi.
Yuhronur menjelaskan, kapasitas APBD Lamongan sebesar Rp 1,385 trilyun. Ada sekitar Rp 400-500 miliar untuk belanja langsung/belanja pembangunan. dan Rp 127 miliar diantaranya di alokasikan untuk infrastruktur jalan. “Harus diakui memang sulit untuk bisa membuat semua jalan di Lamongan bisa mulus. Karena ada bermacam kondisi jalan dengan berbagai jenis topografi tanah sehingga kita harus efisien menggunakan dana itu,” jelentrehnya.
Jalan kabupaten yang notabene adalah poros strategis itu sekitar sepanjang 346 kilometer, 57 persen-nya bisa dilewati dan sisanya tidak layak. Apalagi di jalan poros desa malah lebih banyak lagi, sepanjang sekitar 746 kilometer, 64 persen-nya lumayan. “Ini fakta yang harus kita hadapi dan pemerintah di tingkat kecamatan itu harus bisa mengkomunikasikan masalah ini kepada masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Harapan dia, di tahun 2012 ini sebanyak 80 persen jalan bisa tercapai dalam kondisi yang baik. “Memang kita mengharapkan secara kuantitas yaitu panjang ruas jalan yang layak untuk dilalui tercapai. Meskipun secara kualitas belum bisa karena anggarannya belum mencukupi dan mesti dibagi untuk yang lain. Yang penting jalan itu bisa dilalui dengan baik/wajar terlebih dahulu,” katanya.
Dia juga menambahkan, dana-dana yang sudah digulirkan desa-desa tersebut selama ini mampu menjadi membangkitan perekonomian di Lamongan. Dana tersebut baik dalam bentuk APBD, ADD, PNPM, maupun Gemerlap. “Kami harapkan menjadi rangsangan pertumbuhan ekonomi di desa-desa, “ imbuhnya.
Dari tahun ke tahun pertumbuhan ekonomi Lamongan terus naik. Yakni mencapai 6,89 persen di tahun 2010 dan di tahun 2011 sebesar 7,08 persen. Namun pendapatan perkapitanya rendah yaitu Rp 10.383.000/tahun atau kalau dihitung sebulannya tidak sampai Rp 900.000, padahal di tahun ini upah minimum Lamongan sudah sebesar Rp 950.000.
“Artinya pendapatan masyarakat rata-rata per-bulannya masih dibawah standar upah minimum dan ini merupakan tantangan bagaimana dana pemerintah yang masuk ke desa tersebut menjadi pembangkit perekonomian mereka,” tandasnya. Acara itu ikuti oleh sejumlah Kasi Ekbang (Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan) dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) se-kecamatan di Kabupaten Lamongan.

 

Senin, 12 Maret 2012

Generasi Muda Mudah Terpapar Narkoba

Penyalahgunaan narkoba terus menjadi permasalahan global, mewabah hampir semua bangsa di dunia ini, mengakibatkan kematian jutaan jiwa, menghancurkan kehidupan bangsa dan mengancam keamanan, stabilitas dan ketahanan nasional. Generasi muda pun menjadi rawan terkontaminasi narkoba yang tidak mengenal umur maupun jenis kelamin, sehingga peran keluarga sangat penting untuk mencegah anak-anak ini terhindar dari bahaya narkotika tersebut.
            Setidaknya itu yang disampaikan oleh Wakil Bupati Lamongan Amar saifudin yang juga selaku Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dalam sosialisasinya bekerjasama dengan Badan Narkotika Propinsi (BNP), bertempat di halaman parkir SMA Negeri 1 Babat Kabupaten Lamongan, kemarin (7/3). Hadir narasumber dari Polda Jatim AKBP Soubar dan rombongan BNP Bagian Terapi dan Rehabilitasi yang dikomandani oleh Kabid Pencegahan Puji Hartono.
            Ada 3 kecenderungan masyarakat kita menjadi berpikiran pendek dan mempunyai mental buruk yaitu terlalu sibuk berselisih entah itu mengenai persoalan pribadi dll, budaya SMS (susah melihat orang senang dan senang melihat orang jika kesusahan) dan keinginan yang instan seperti korupsi dll. “Hal tersebut sangat mudah sekali disusupi oleh narkoba apalagi bagi mereka yang bermental buruk,” kata Amar mengawali sambutannya di hadapan sekitar 603 siswa dari kelas 10 dan 11.
            Data dari Polda Jatim menyebutkan adanya peningkatan data kasus dan tersangka penyalahgunaan narkoba dari tahun 2006 meskipun pada tahun 2010 sempat terjadi sedikit penurunan. Yaitu pada tahun 2009 mencapai 2.698 kasus dan sebanyak 3.458 tersangka dan sempat menurun pada tahun 2010 yang dilaporkan sebanyak 2.478 kasus dan 3.231 tersangka. “Jangan dilahirkan untuk merusak diri dan mati menyusahkan orang lain,” pesannya.
            Dia juga sempat menceritakan kisah mobil Xenia yang dikemudikan oleh seorang wanita bernama Apriani yang menewaskan sebanyak 9 pejalan kaki itu dan pilot yang nyabu. “Orang sepertinya sudah dianggap seperti binatang saja sehingga nyawa sudah tidak ada lagi harganya,” tandasnya. Acara tersebut juga sempat diadakan razia oleh tim sebanyak 2 kelas yaitu siswa-siswi kelas XII yang sedang melaksanakan ujian semester genap mata dan hasilnya nihil. Amar juga sempat tukar-menukar cinderamata dengan  Kepsek Smaba H. Muki.
 

Rabu, 07 Maret 2012

Dimulai, Lelang Proyek Serempak

Keinginan Bupati Fadeli agar mempercepat proses proyek pada anggaran tahun ini dimulai dengan dilakukannya proses pendaftaran proyek pengadaan barang dana jasa secara serempak di GOR pada Kamis lalu (1/3). Kebijakan tersebut seperti diungkapkan Sekkab Yuhronur Efendi untuk kecepatan dan efektifitas pelaksanaan proyek sekaligus sebagai bentuk keterbukaan. Sekitar 40 persen proyek dilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan sisanya di kepanitian sendiri.

            Terkait percepatan proses proyek tersebut juga diungkapkan Bupati Lamongan Fadeli, kemarin saat membuka Rapat Kerja dan Upgrading Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan di Perguruan Muhammadiyah Sukodadi. Hal itu menurutnya sesuai dengan komitmennya agar terutama di akhir tahun nanti 80 persen jalan di Lamongan dalam kondisi baik.
            Kemudian disebutkan olehnya, sampai dengan akhir tahun 2011 lalu, dari sepanjang 346 kilometer jalan kabupaten di Lamongan, yang dalam kondisi baik 57 persen. Sementara untuk jalan poros strategis, darai sepanjang 168 kilometer, 51 persen diantaranya dalam kondisi baik. Sedangkan dari 746 kilometer jalan desa, yang dalam kondisi baik sada 64 persen.
            “Beberapa hari lalu sudah dimulai lelalng proyek di Lamongan. Termasuk diantaranya untuki proyek infrastruktur. Tahun ini, total ada Rp 127 miliar anggaran untuk infrastruktur. Sehingga diharapkan di akhir tahun 2012 ini, 80 persen kondisi jalan di Lamongan bisa berstatus baik, “ papar dia.
            Bidang lain yang menjadi prioritas Fadeli adalah masalah pengairan. Dia saat ini fokus pada penanganan terutama di tiga perairan besar. Yakni Sungai Bengawan Solo, Kali Lamong dan Bengawan Jero.
“Sungai Bengawan Solo yang membelah Lamongan sepanjang 65 kilometer akan semakin diperkuat tanggulnya agar tidak mneimbulkna banjir. Kemudian di Kali Lamong sudah kami usulkan agar dibuat long storage dan waduk sehingga selain bisa menjadi solusi banjir tahunan di Gresik dan Surabaya, juga bisa menjadi sumber air untuk pertanian di wilayah selatan. Jika ini terealisasi, akan ada tambahan 200 hektar lahan pertanian sekaligus menambah produksi gabah hingga 300 ribu ton, “ urai dia. Sedangkan khusus banjir tahunan di Bengawan Jero, Pemkab Lamongan saat ini sudah mengoperasikan tiga pompa untuk menyedot air banjir.
Pembukaan Raker dan Upgrading itu sendiri juga dihadiri Pimpinan Pusat Muhammadiyah A. Syafiq Mughni. Dalam kesempatan tersebut, pria asli Lamongan itu berharap Pemuda muhammadiyah mampu menjadi pencetak kader untuk memenuhi visi Muhammadiyah sebagai organisasi modern dan profesional. Yakni organisasi yang memegang prinsip obyektifitas, prestasi serta transaparansi dan akuntabilitas dan seluruh pengambilan kebijakan.
Meski Muhammadiyah bukan organisasi politik, namun dia berharap kader Muhammadiyah mampu meningkatkan perannya dalam dinamika kebangsaan maupun internasional. “Banyak jalan yang bisa dilakukan untuk berperan dalam dinamika kebangsaan dan internasional selain melalui politik praktis, “ ujarnya.  

Ditandatangani, MoU Pemkab dan Kejari

Berlangsung di Guest House Pemkab Lamongan, Jum’at (2/3), dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara tiga pihak. Yakni Pemkab Lamongan dan PD BPR Bank Daerah Lamongan (BDL) dengan Kejaksaaan Negeri Lamongan. Kerjasama tersebut terkait Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara (TUN).
Pemkab Lamongan dalam kesempatan itu diwakil Bupati Fadeli, PD BPR BDL diwakili Dirutnya Munif Syarif dan Kejaksaan Negeri Lamongan oleh Kajari Dyah Retnowati Astuti. Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Bupati Amar Saifudin bersama Sekkab Yuhronur Efendi dan sejumlah Kepala SKPD Pemkab Lamongan serta Kepala Seksi di Kejaksaan Negeri Lamongan. Fadeli dalam sambutannya menekankan agar jajarannya lebih aktif memanfaatkan kerjasama yang baru ditandatanginya bersama Kajari itu. Sehingga, lanjutnya, kerjasama itu tidak hanya akan menjadi kegiatan serimonial dan simbolis belaka. “Dengan kerjasama ini, kita memiliki advokat di kejaksaan, manfaatkan ini. Demikian pula jika PD BPR BDL akan melakukan gugatan terkait jika ada kredit yang macet, jangan segan untuk memita pertimbangan dari Bu Kajari terkait tindakan apa yang bisa dilakukan. Sekali lagi manfaatkan dengan sebaiknya kerjasama ini, “ tandas dia. Sementara Dyah Retnowati Astuti menyebutkan, selain dengan Pemkab Lamongan dan PD BPR BDL, pihaknya juga melakukan kerjasam serupa dengan PLN dan dalam waktu dekat dengan BRI. “Bidang perdata dan TUN selama ini sepertinya masih belum begitu dikenal. Baik oleh instansi pemerintah maupun perusahaan daerah. Padahal dengan kerjasama seperti ini, kejaksaan bisa memberikan pertimbangan ketika misalnya PD BPR BDL akan melakukan gugatan kredit macet. Yakni terkait pertimbangan apakah nilai gugatan itu sepadan dengan biaya perkaranya. Karena untuk perdata dan TUN, sudah ada biaya pagu resmi di pengadilan negeri, “ urai dia. Terpisah, Kabag Hukum A Farikh melalui Kabag Humas dan Infokom M Zamroni menjelaskan, kerjasam antara PD BPR BDL meliputi pemberian bantuan hukum dalam penyelesaian sengketa hukum bidang perdata dan TUN. Juga pemberian pertimbangan hokum dalam masalah perdata dan TUN. Sementara dengan Pemkab Lamongan, kerjasam itu meliputi bantuan, pertimbangan dan pelayanan hukum. Yakni dengan ketentuan kerjasama itu bertujuan untuk menyelesaikan masalah hukum perdata dan TUN di dalam maupun di luar pengadilan yang melibatkan Pemkab Lamongan. Dalam hal ini, dengan surat kuasa, kejaksaan dapat menjadi wakil Pemkab Lamongan baik di dalam maupun di luar pengadilan.  

Bupati Singgung Kedisiplinan Pegawai

Dalam rangka peringatan hari besar agama islam (PHBI), Pemkab Lamongan, Jum’at (2/3), di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan melangsungkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan itu diikuti oleh Kepala SKPD dan sebagaian besar staff di lingkungan Pemkab Lamongan. Di kesempatan itu Bupati Fadeli sempat menyoroti merosotnya disiplin pegawai.
Dalam sambutannya, Fadeli menyinggung tentang kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang semakin merosot. Dia kemudian menyebut masih banyaknya pegawai yang keluyuran pada jam kerja atau absen bahkan tidak masuk kantor. Sehingga terjaring operasi disiplin pegawai yang diadakan Satpol PP setempat. Fadeli dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menghadirkan penceramah KH. Drs. Mochtar Jamil dari Gresik itu juga mengharapkan agar PNS baik staff maupun pimpinan melakukan inovasi-inovasi dan memunculkan ide-ide baru yang bisa meningkatkan kinerja mereka. “Sebagai pelayan masyarakat seharusnya tidak hanya memberikan pelayanan standar saja. Sebagai pelayan masyarakat harus bisa berbuat lebih baik dan meningkatkan pelayanan lebih baik lagi. Sebagai aparat pemerintah juga hendaknya bisa menjadi contoh dan tauladan baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja ataupun lingkungan masyarakat.” harap dia. Sementara KH. Drs. Mochtar Jamil dalam ceramahnya beliau menyinggung tentang semakin merosotnya semangat ibadah. Dia juga menyinggung semakin merosotnya rasa persatuan dan kesatuan saat ini. Ulama yang berasal dari Gresik ini mengajak untuk meningkatkan kekuatan iman sehingga mendapatkan ketentraman, keselamatan dan kebahagiaan. “Hanya dengan meningkatkan kekuatan iman, maka akan bisa melahirkan kehidupan yang Toyibah, “ kata dia.  

Kamis, 01 Maret 2012

Pancaroba, 66 Terkena DBD, 2 Meninggal

Di musim pancaroba ini, Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PLP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan mewanti-wanti warga Lamongan agar mewaspadai berkembangnya penyakit demam berdarah dengue (dbd). Karena sampai dengan Februari tahun ini, sudah ada 66 warga terkena dbd. Sementara dua korban diantaranya meninggal dunia.
“Sebenarnya yang sangat penting untuk pencegahan penyakit dbd adalah kecepatan penanganan korban. Para orang tua agar di musim pancaroba seperti ini mewaspadai kondisi kesehatan anaknya. Jika anak mulai demam, segera periksakan ke dokter. Jangan menunggu kondisi makin parah. Karena semakin cepat penderita dbd ditangani, maka kemungkinan untuk sembuh semakin besar, “ himbau Kabid P2PLP Dinkes Maskun As’ari melalui Kabag Humas dan Infokom M Zamroni. Sementara di sisi lain, lanjutnya, Dinas Kesehatan telah memberi instruksi kepada 33 puskesmas di Lamongan agar secara aktif melakukan pelacakan penderita. Kemudian jika ada lapran suspect dbd yang cukup banyak di suatu wilayah, diharapkan segera melapor agar petugas bisa melakukan fogging. Diungkapkan olehnya, tahun ini Dinas Kesehatan telah menyiapkan anggaran untuk melakukan 100 titik fokus kegiatan fogging. Setiap titik fokusnya bisa mencakup sekitar 200 rumah. Juga disediakan bubuk abate gratis sebanyak 75 kilogram untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. “Sangat penting untuk melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menguras setiap genangan air yang potensial menjadi tumbuhnya jentiik nyamuk, “ katanya mengulangi pernyataannya. Selama tahun 2011 lalu, tercatat ada 292 orang terkena dbd dan tiga orang meninggal dunia. Penderita di tahun 2011 ini turun drastis dibanding penderita tahun 2010 yang tercatat 617 warga terkena dbd dan delapan orang meninggal dunia. Sementara angka target prevalensi dbd Lamongan di tahun 2011 mencapai 2,29 dari setiap 10.000 orang. Angka ini dibawah angka Jatim yang sebesar 2,35 dari setiap 10.000 orang.  

Wisata Religi Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Jatim Ekonomi Lamongan Tumbuh 7,08 persen

Wisat religi, seperti ziarah ke makam wali dan kiai ternyata memberi kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Termasuk pariwisata di Lamongan. Sektor hotel, restoran dan pariwisata berkontribusi sekitar 30 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang pada kuartal keempat tahun 2011 mencapai 7,11 persen. Data tersebut kemarin (26/2) dipaparkan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat menghadiri Harlah PC Muslimat NU Lamongan ke-66 di pelataran kantor PC Muslimat NU Lamongan. Hadir pula dalam kesempatan itu Bupati Lamongan Fadeli, Ketua PC Muslimat NU Lamongan Kartika Hidayati bersama Ketua Tanfidz PCNU Lamongan Habib Husein.
            Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, industri pariwisata, selain wisata alam dan buatan ternyata memberi kontribusi besar terhadap kemajuan Jawa Timur, diungkapkannya, jutaan orang setiap tahunnya mengunjungi sejumlah wisata religi seperti Sunan Ampel, Sunan Giri dan termasuk Sunan Drajad di Lamongan. Belum lagi makam sejumlah kiai besar di Jawa Timur seperti KH Abdurrahman Wahid. “Ternyata yang sudah mati masih bisa memberi manfaat kepada yang masih hidup, “ ujarnya.
            Sementara dua sektor lain yang memberi kontribusi besar terhadap kemajuan Jawa Timur, yakni bidang industri olahan 28 persen dan pertanian sebesar 17 persen. “Namun khusus untuk dua bidang ini, belum bisa membawa kesejahteraan bagi penggiatnya, terutama pertanian dan perikanan. Karena itu saya bersama Bapak Gubernur (Soekarwo) bercita-cita agar masyarakat petani dan nelayan bisa sejahtera, “ ungkap dia.
            Strategisnya, lanjut dia, adalah dengan memberikan nilai tambah terhadap produksi perikanan dan pertanian. Dia berharap petani jangan langsung menjual gabah dalam kondisi basah tapi sudah dalam bentuk beras. Sehingga harganya lebih mahal dan lebih bisa mensejahterakan. Demikian pula ikan hasil tangkapan harus diolah dulu sebelum dijual, seperti dengan diolah menjadi makanan kemasan semacam sarden.
            Namun Gus Ipul nampaknya juga menyadari kesulitan petani untuk menjual produksinya dalam bentuk beras karena mereka terkendala harus segera memiliki dana segar untuk mengembalikan uang biaya produksi yang seringkali didapat dari hasil meminjam.
“Petani memang serba susah, biaya produksi untuk membeli bibit, pupuk dan pestisida mahal, namun harga jual gabah sering turun saat panen. Karena itu saya bersama Bapak Gubernur mengusulkan agar harga pembelian pemerintah (hpp) dinaikkan. Semoga ini bisa dipenuhi, “ kata dia.
Sementara itu data serupa disampaikan Bupati Fadeli terkait naiknya pertumbuhan ekonomi Lamongan. Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Lamongan tahun 2011 mencapai 7,08 persen. Naik di banding tahun 2010 yang tumbuh sebesar 6,89  persen. Pendapatan perkapita juga naik menjadi Rp 10.393.825 di tahun 2011 dari pendapatn perkapita Rp 9.474.775 di tahun 2010.  Kontribusi terbesar dari 9 sektor tahun 2011 adalah dari sektor pertanian sebesar 44,48 persen dan sektor perdagangan sebesar 31,99 persen.

Pedagang Antre Daftar Pasar Babat

Pedagang Pasar Babat ternyata antusias dengan dibukanya pendaftaran penempatan kembali Pasar Babat yang hampir rampung dibangun itu. Data dari panitia pendaftaran hingga Hari Selasa sore (28/2) menyebutkan, sudah ada sebanyak 606 pedagang yang mendaftarkan diri. Jumlah tersebut lebih dari separo dari pedagang yang memegang buku kepemilikan hak pakai stan di Pasar Babat yang lama.
Kabag Perekonomian M Faiz Junaidi melalui Kabag Humas dan Infokom M Zamroni berharap akan ada semakin banyak pedagang yang mendaftar. “Alhamdulillah hingga hari ini pedagang sudah banyak yang mendaftar. Kami berharap agar segera diikuti oleh pedagang lainnya. Sehingga prosesnya akan cepat selesai dan pedagang juga cepat kembali berdagang di Pasar Babat, “ ujarnya.
            Dia juga mengatakan, agar pedagang tidak mendaftar secara kolektif kepada panitia. Dia berharap pedagang untuk datang mendaftar sendiri. Sehingga pedagang akan menerima informasi yang utuh langsung dari sumber yang bisa dipercaya.
“Pedagang tidak perlu risau dengan ribetnya persyaratan. Justru dengan mendaftar secara langsung pedagang akan lebih cepat terlayani. Karena panitia sudah menyiapkan personil yang kompeten dan dengan senang hati membantu pedagang selama proses pendaftaran, “ imbuh dia.
Panitia sendiri sudah membuka pendaftaran sejak 14 Februari lalu dan ditutup pada 14 Maret. Setiap harinya, panitia pendaftaran siap menerima pedagang yang mendaftar sejak pukul 8 pagi hingga jam 3 sore di UPT Pasar Babat yang berada di Pasar Agrobis Babat. Detail pengumuman pendaftaran sudah dipasang panitia di sejumlah lokasi strategis di Babat.
Peletakan batu pertama Pasar Babat sendiri sudah dilakukan pada 4 Oktober 2011 lalu. Kala itu selain Fadeli, juga hadir Direktur Utama PT Karsa Bayu Bangun Perkasa, Trisno Susilo Handoko, selaku investor yang digandeng Pemkab Lamongan untuk membangun Pasar Babat dan pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat dan KH Abdul Ghofur.
Investor akan menyelesaikan pembangunan Pasar Babat mulai 4 Oktober 2011 hingga 4 Juli 2012, atau sepuluh bulan. Pembangunannya sendiri menggunakan pola Bangun Guna Serah ( Build Operate Transfer/BOT). Investasi yang dikeluarkan untuk membangun pasar seluas 17.854 meter persegi (termasuk fasum) tersebut, mencapai Rp 55.225.690.498. Sementara pedagang saat ini dipindahkan sementara di Pasar Agrobis Babat. Selama berdagang di sana, mereka tidak akan ditarik retribusi pasar.
Sementara Bupati Fadeli juga komitmen untuk menyelesaikan Pasar Babat dalam sepuluh bulan sehingga pedagang bisa cepat kembali berjualan. Komitmen itu ditunjukkan dengan dikebutnya pembangunan Pasar Babat dengan melibatkan 300 pekerja konstruksi.
Sedangkan di sisi lain, Hesti Armiwulan, anggota Komnas HAM menandaskan, tidak ada otoritas bagi Komnas HAM untuk meneruskan intervensi kasus pembangunan Pasar Babat. Hal tersebut disampaikannya saat pertemuan dengan jajaran Pemkab Lamongan yang dipimpin Sekkab Yuhronur Efendi bersama jajaran legislatif setempat, yakni Ketua DPRD Makin Abbas dan dua pimpinan dewan lainnya, Saim dan Husnul Aqib di Ruang Sasana Nayaka, Selasa (14/2) lau.