Wakil
Menteri Pertanian Rusman Heriawan Selasa pagi (13/3) melakukan panen
raya padi di Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring/Lamongan bersama Dirjen
Tanaman Pangan Udhoro Kasih Anggoro dan Kadivre Jatim Perum Bulog Rito
Angky Pratomo serta anggota Komisi IV DPRRI Viva Yoga Mauladi. Sementara
dari Lamongan hadir Bupati Fadeli bersama Wabupnya Amar Saifudin dan
forum pimpinan daerah setempat.
Selain
itu, kegiatan penen raya itu juga dihadiri sejumlah anggota TNI dari
limaKodam. Diantaranya Asisten Teritorial dar Kodam IV, V dan Kodam IX
serta Kodam XII. Juga hadir pula Komandan Kodim dari markas Kodim se
Jawa Timur di lokasi yang sama.
Seusai
panen raya, Wamentan berharap makanan kearifan local seperti nasi
jagung atau tiwul bisa menjadi solusi ketahanan pangan nasional melalui
diversifikasi pangan. “Jangan remehkan makanan seperti tiwul atau nasi
jagung yang juga mengandung karbohidrat tinggi. Pemanfaatan kearifan
lokal seperti ini seharusnya bisa untuk mengurangi tingkat konsumsi
beras di masyarakat. Karena percuma kalau produksi pertanian tinggi tapi
habis juga untuk konsumsi, “ ujarnya.
Selain
itu, lanjutnya, Lamongan yang memiliki potensi perikanan tinggi juga
bisa dimanfaatkan untuk program diversifikasi pangan. Yakni dengan
mengganti konsumsi makanan berkarbohidrat dengan makan berprotein tinggi
seperti ikan.
Di
kesempatan itu dia juga sempat menyinggung buah Srikaya (menungo) jumbo
dari Kecamatan Modo yang sempat ditinjaunya sendiri. Menurutnya, jika
srikaya yang memang berukuran jumbo sesuai namanya itu benar-benar asli
Lamongan dan belum ada yang menamai, boleh diusulkan ke Departemen
Pertanian dan diberi nama resmi sebagai Srikaya Lamongan.
Dalam
sesi wawancara, Wamentan mengakui petani memang kesulitan untuk
memenuhi persyaratan kualitas untukbisa menikmati harga pokok pembelian
pemerintah (HPP). Meski saat ini sudah terbit Inpres terkait kenaikan
HPP tersebut. Yakni dari Rp 2.600 menjadi Rp 3.300 perkilogram. Meski
demikian, Bulog tetap akan membeli gabah petani dengan kualitas apapun
karena masih ada patokan pembelian dalam tabel rafaksi harga sesuai
dengan kualitas gabah petani.
Fadeli
dalam keterangannya menyampaikan tahun ini luas tanaman pertanian padi
ditargetkan mencapai 143.689 hektar dengan target produksi diharapkan
bisa mencapai 899.871 ton gabah kering giling (GKG) dan rata-rata
produksi 6,5 ton perhektar. Sementara sampai dengan awal Maret tahun
ini, realisasi produksinya sudah mencapai 475 ribu ton atau lebih dari
50 persen dari target. Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produksi
pertanian, pemerintah daerah juga memberikan bantuan 314 handtraktor dan
126 unit pompa air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar