Selasa, 20 Maret 2012

Sidak SPBU dan Bulog Jelang Kenaikan BBM

Jelang rencana kenaikan harga BBM yang diperkirakan terjadi pada 1 April nanti, jajaran petinggi Jawa Timur memberikan instruksi khusus melalui fasilitas video conference. Di Lamongan, kegiatan itu diikuti Bupati Lamongan  Fadeli dan Kapolres AKBP Marsudianto bersama jajarannya dan forum pimpinan daerah setempat di Mapolres Lamongan, Kamis (15/3). Dari beberapa pengarahan yang diberikan, diantaranya pejabat daerah dilarang untuk meninggalkan wilayah pada H-3 sampai dengan H+7.
           Forum tersebut dibuka oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, yang memerintahkan pejabat daerah dalam jajarannya untuk tidak meninggalkan wilayahnya pada H-3 sampai dengan H+7. Atau sampai keadaan benar-benar berlangsung kondusif.
“Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan rasa nyaman, pelayanan dan tanggung jawab kepada masyarakat jika sewaktu-waktu timbul konflik,” ujar polisi kelahiran Solo, Jawa Tengah itu.
          Dia mengungkapkan, naiknya harga BBM ini merupakan keputusan yang tepat namun terasa pahit. Pasalnya, harga minyak dunia saat ini sangat mahal. Jika ini tidak naik akan mengakibatkan banyak penyelundupan besar-besaran untuk dijual kembali karena harga BBM kita masih murah. “Tidak hanya itu saja dampak ekonomi, sosial dan budaya juga sudah terasa karena adanya ketidaksetaraan harga dan untuk itu perlu kita stabilkan,” urai alumnus Akpol tahun 1978 yang tercatat pernah memimpin Polda Bali tersebut.
        Hal senada diungkapkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo, yang meminta peran serta pemerintah daerah supaya memonitor langsung keadaan masyarakatnya. “Sebelum harga BBM naik, lakukan sidak SPBU dan Bulog antara bupati bersama jajarannya. Juga larang mobil industri menggunakan minyak bersubsidi. Saya minta jika ada demo BBM agar menemui perwakilan demonstran untuk mengetahui aspirasi yang dibawa mereka,” kata Pakde Karwo dalam video conference yang juga diikuti Pangdam V Brawijaya, Wakajari Jatim dan Ketua DPRD Jatim.
          Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, telah banyak himbauan dan langkah tegas dari Pemprov dalam upaya pengamanan pra-BBM naik sekitar 2 mingguan mendatang. Mengevaluasi kejadian kenaikan BBM pada tahun-tahun lalu yaitu yang sekarang sebesar 33 persen ini atau Rp 1.500, saya yakin masyarakat Lamongan bisa memahami dan mengerti kondisi Negara ini meskipun terasa pahit dan pedih.
         “Pasca naiknya BBM keluarga miskin di Lamongan akan mendapatkan Bantuan Langsung Sementara (BLS) yang bisa diambil ditempat-tempat yang tunjuk. Tercatat sebanyak 156.000 KK yang masing-masing akan menerima Rp 150.000 selama 9 bulan. Sedangkan untuk beras miskin (raskin) tetap akan disediakan sebanyak 20 Kg/KK untuk 14 bulan,” pungkas Fadeli. Sementara Dandim 0812 Lamongan juga telah menyiapkan sebanyak 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau 200 personil untuk membantu pengamanan.
            Seusai video conference, Fadeli bersama Kapolres, Dandim 0812 Letkol Inf. Yudha Fitri dan Kajari Dyah Retnowati Astutib serta Ketua DPRD Makin Abbas melakukan sidak di dua SPBU, yakni SPBU Di Kelurahan Sidoharjo dan Kecamatan Deket. Sidak juga dilakukan di Gudang Bulog Lamongan untuk memastikan ketersediaan stok beras jelang kenaikan harga BBM.
            Dalam kesempatan sidak itu, Fadeli menyatakan stok pangan dan BBM di Lamongan masih aman. Dikatakan olehnya, termasuk di SPBU yang disidaknya tidak ada aktivitas seperti kegiatan memborong BBM oleh masyarakat.
Demikian pula terkait stok beras, dia menyatakan juga masih mencukupi. Saat di Bulog, dia berharap pihak Bulog membeli gabah dari petani agar stok tercukupi dan harga beras tidak sampai melambung pasca nanti jika BBM memang dinaikkan. “Stok beras di Bulog masih aman hingga Juni nanti. Jika diperlukan, kami juga siap menggelar operasi pasar, “ kata dia.
Sementara dari pantauan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan, akibat panen raya padi, harga beras IR64 Kualitas Super justru turun dari harga Rp 8.000 di minggu lalu menjadi Rp 7.600 di Pasar Sidoharjo. Kenaikan terjadi pada minyak goreng semua jenis di Pasar Babat. Seperti minyak goring curah yang naik dari Rp 10.500 menjadi Rp 10.800. Kemudian minyak goreng bermerk kemasan 620 ml naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.400 dan kemasan 2 ribu ml naik dari Rp 26 ribu menjadi Rp 26.400.
Sementara di Pasar Blimbing/Paciran, harga cabe keriting naik dari Rp 16.60 menjadi Rp 25.600, cabe biasa naik dari Rp 16.700 menjadi Rp 25.100. begitu pula kacang hijau di Pasar Mantup juga naik dari Rp 7.100 menjadi Rp 9.900.

Tidak ada komentar: