Di
musim pancaroba ini, Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PLP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan mewanti-wanti warga
Lamongan agar mewaspadai berkembangnya penyakit demam berdarah dengue
(dbd). Karena sampai dengan Februari tahun ini, sudah ada 66 warga
terkena dbd. Sementara dua korban diantaranya meninggal dunia.
“Sebenarnya yang sangat penting untuk pencegahan penyakit dbd adalah
kecepatan penanganan korban. Para orang tua agar di musim pancaroba
seperti ini mewaspadai kondisi kesehatan anaknya. Jika anak mulai demam,
segera periksakan ke dokter. Jangan menunggu kondisi makin parah.
Karena semakin cepat penderita dbd ditangani, maka kemungkinan untuk
sembuh semakin besar, “ himbau Kabid P2PLP Dinkes Maskun As’ari melalui
Kabag Humas dan Infokom M Zamroni.
Sementara di sisi lain, lanjutnya, Dinas Kesehatan telah memberi
instruksi kepada 33 puskesmas di Lamongan agar secara aktif melakukan
pelacakan penderita. Kemudian jika ada lapran suspect dbd yang cukup
banyak di suatu wilayah, diharapkan segera melapor agar petugas bisa
melakukan fogging.
Diungkapkan olehnya, tahun ini Dinas Kesehatan telah menyiapkan
anggaran untuk melakukan 100 titik fokus kegiatan fogging. Setiap titik
fokusnya bisa mencakup sekitar 200 rumah. Juga disediakan bubuk abate
gratis sebanyak 75 kilogram untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
“Sangat penting untuk melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan
lingkungan dan menguras setiap genangan air yang potensial menjadi
tumbuhnya jentiik nyamuk, “ katanya mengulangi pernyataannya.
Selama tahun 2011 lalu, tercatat ada 292 orang terkena dbd dan tiga
orang meninggal dunia. Penderita di tahun 2011 ini turun drastis
dibanding penderita tahun 2010 yang tercatat 617 warga terkena dbd dan
delapan orang meninggal dunia. Sementara angka target prevalensi dbd
Lamongan di tahun 2011 mencapai 2,29 dari setiap 10.000 orang. Angka ini
dibawah angka Jatim yang sebesar 2,35 dari setiap 10.000 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar