Bersama
Pemprov Jatim, Pemkab Lamongan kemarin menggelar operasi pasar minyak
goreng (migor) kemasan di Pasar Sidoharjo, Kecamatan Lamongan. Operasi
pasar yang dilaksanakan selama selama tiga hari tersebut menjual migor
sebanyak 9 ribu botol dengan harga Rp 8 ribu perbotol kemasan 900
mililiter.
Operasi
pasar itu dilaksanakan dalam rangka antisipasi dampak rencana kenaikan
BBM bersubsidi. Migor kemasan dengan merk dagang Putri itu disubsidi
ongkos transportasinya sehingga yang seharusnya harga pasarnya Rp
10.500, dalam operasi itu dijual dengan harga Rp 8 ribu. “Kegiatan ini
sekaligus untuk menjaga stabilitas harga di masyarakat, “ ujar Kabag
Perekonomian M Faiz Juanidi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad
Zamroni.
Sementara
dari hasil pantauan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan
(Diskopindag) Lamongan, meski harga BBM bersubsidi batal naik 1 April,
namun harga ecveran sejumlah kebutuhan terlanjur naik. Seperti migor
curah yang minggu lalu di Pasar Sidoharjo dijual Rp 11.250 perkilogram,
kini menjadi Rp 11.500 perkilogram. Sementara di Pasar Mantup naik Rp
300 perkilogram. Yakni dari harga jual Rp 11.300 menjadi Rp 11.600
perkilogram.
Gula
pasir di Pasar Babat juga mengalami kenaikan. Yakni dari harga jual Rp
10.750 perkilogram, naik Rp 200 menjadi Rp 10.950 perkilogram. Sedangkan
komoditi cabe rawit harganya juga terus naik. Jika minggu lalu dijual
dengan harga Rp 28.100 di Pasar Blimbing Kecamatan Paciran, kini dijual
dengan harga Rp 32.050 perkilogram.
Harga
beberapa jenis sayuran juga mengalami kenaikan. Seperti kentang di
Pasar Sidoharjo yang minggu lalu masih Rp 6 ribu, minggu ini menjadi Rp 7
ribu. Harga tomat juga naik Rp 1000 perkilogram, dari sebelumnya Rp 5
ribu menjadi Rp 6 ribu. Demikian pula buncis juga naik Rp 1000, dari
harga jual minggu lalu Rp 6 ribu menjadi Rp 7 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar