Fakta
tersebut kemarin (23/4) terungkap saat Bupati Lamongan Fadeli melakukan
sidak hari pertama UN SMP sederajat. Meski di rumah sakit, Arif tetap
dijaga seorang pengawas ujian saat mengerjakan soal UN.
Selain
mengunjungi peserta UN yang mengerjakan soal di rumah sakit, Fadeli
bersama Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto, Asisten Tata Praja Luluk
Humam serta Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni juga melakukan
sidak di SMPN 3 Lamongan, SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan. Sidak itu
dilakukannya sesaat sebelum siswa mengerjakan soal UN. Sehingga
kedatangan rombongan tidak sampai menganggu konsentrasin siswa yang
mengerjakan soal UN.
Menurut
Ayah siswa yang sakit, Nemu, anaknya jatuh sakit selain karena faktor
kelelahan juga dimungkinkan karena shock saat melihat kecelakaan.
Dikatakan olehnya, anak pertama dari dua bersaudara itu masuk rumah
sakit sejak hari Sabtu lalu (21/4). “Malam hari setelah melihat
kecelakaan itu, dia tidak bisa tidur semalaman dan akhirnya saya bawa ke
rumah sakit, “ ujar pria yang tinggal di Kecamatan Turi tersebut.
Sebelumnya,
saat di SMPN 3 Lamongan Fadeli menyampaikan cukup optimis dengan
pelaksanaan UN di Lamongan akan berjalan lancer dan sukses. Bukan hanya
tingkat kelulusan yang akan tercapai dengan prosentase tinggi, namun
juga secara kualitas sebagaimana tahun lalu. Dia juga cukup optimis,
sebagaimana UN tahun lalu, tidak akan terjadi kebocoran soal di
Lamongan.
Tahun
lalu, seperti diungkapkan Mohammad Zamroni, siswa Lamongan meraih
rangking pertama nilai rata-rata UNH SMP sederajat se Jatim dengan nilai
rata-rata 33,57. Kemudian SMPN 2 Lamongan dengan nilai rata-rata 36,2
menjadi yang terbaik kedua se Jatim. Untuk MTs sederajat juga menjadi
yang terbaik di Jatim dengan nilai rata-rata 33,36. Kemudian MTs
Miftahul Ulum menduduki rangking kedua nilai rata-rata UNMTs swasta se
Jatim.
Terpisah,
Agus Suyanto mengungkapkan UN SMP sederajat tahun ini diikuti 19.579
orang siswa di 308 lembaga negeri dan swasta. Degnan rincian, di 50
lembaga sekolah negeri diikuti 9.607 siswa dan di 258 lembaga sekolah
swasta diikuti sebanyak 9.972 peserta. Jumlah tersebut termasuk dua
lembaga SMP luar biasa (SMPLB) swasta dengan peserta sebanyak tujuh
orang.
UN
SMP sederajat kali ini melibatkan sebanyak 2.248 pengawas ujian dengan
system silang penuh. Yakni antara guru pengawas SMP dengan MTs dan antar
guru pengawas SMP dengan SMP namun antar sub rayon. Sementara ruang
ujian yang digunakan mencapai 1.124 unit kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar