Selasa, 24 April 2012

Kena Tifus Dan Liver, Kerjakan UN Di Rumah Sakit

Satu orang siswa SMPN 1 Lamongan tepaksa harus mengerjakan soal ujian nasional (UN) SMP sederajat di RSUD dr Soegiri dengan kondisi tangan dipasangai selang infus. M Yudhistira Arif Ramadon (Arif), nama siswa tersebut, harus megerjakan soal UN hari pertama yang mengujikan mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia karena terserang sakit tifus dan liver.
            Fakta tersebut kemarin (23/4) terungkap saat Bupati Lamongan Fadeli melakukan sidak hari pertama UN SMP sederajat. Meski di rumah sakit, Arif tetap dijaga seorang pengawas ujian saat mengerjakan soal UN.
Selain mengunjungi peserta UN yang mengerjakan soal di rumah sakit, Fadeli bersama Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto, Asisten Tata Praja Luluk Humam serta Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni juga melakukan sidak di SMPN 3 Lamongan, SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan. Sidak itu dilakukannya sesaat sebelum siswa mengerjakan soal UN. Sehingga kedatangan rombongan tidak sampai menganggu konsentrasin siswa yang mengerjakan soal UN.
Menurut Ayah siswa yang sakit, Nemu, anaknya jatuh sakit selain karena faktor kelelahan juga dimungkinkan karena shock saat melihat kecelakaan. Dikatakan olehnya, anak pertama dari dua bersaudara itu masuk rumah sakit sejak hari Sabtu lalu (21/4). “Malam hari setelah melihat kecelakaan itu, dia tidak bisa tidur semalaman dan akhirnya saya bawa ke rumah sakit, “ ujar pria yang tinggal di Kecamatan Turi tersebut.
Sebelumnya, saat di SMPN 3 Lamongan Fadeli menyampaikan cukup optimis dengan pelaksanaan UN di Lamongan akan berjalan lancer dan sukses. Bukan hanya tingkat kelulusan yang akan tercapai dengan prosentase tinggi, namun juga secara kualitas sebagaimana tahun lalu. Dia juga cukup optimis, sebagaimana UN tahun lalu, tidak akan terjadi kebocoran soal di Lamongan.
Tahun lalu, seperti diungkapkan Mohammad Zamroni, siswa Lamongan meraih rangking pertama nilai rata-rata UNH SMP sederajat se Jatim dengan nilai rata-rata 33,57. Kemudian SMPN 2 Lamongan dengan nilai rata-rata 36,2 menjadi yang terbaik kedua se Jatim. Untuk MTs sederajat juga menjadi yang terbaik di Jatim dengan nilai rata-rata 33,36. Kemudian MTs Miftahul Ulum menduduki rangking kedua nilai rata-rata UNMTs swasta se Jatim.
Terpisah, Agus Suyanto mengungkapkan UN SMP sederajat tahun ini diikuti 19.579 orang siswa di 308 lembaga negeri dan swasta. Degnan rincian, di 50 lembaga sekolah negeri diikuti 9.607 siswa dan di 258 lembaga sekolah swasta diikuti sebanyak 9.972 peserta. Jumlah tersebut termasuk dua lembaga SMP luar biasa (SMPLB) swasta dengan peserta sebanyak tujuh orang.
UN SMP sederajat kali ini melibatkan sebanyak 2.248 pengawas ujian dengan system silang penuh. Yakni antara guru pengawas SMP dengan MTs dan antar guru pengawas SMP dengan SMP namun antar sub rayon. Sementara ruang ujian yang digunakan mencapai 1.124 unit kelas.

Tidak ada komentar: