Ketua
Tim Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Pusat M Aswad
mengungkapkan penerima Program Keluarga Harapan di Lamongan merupakan
yang terbesar di Jawa timur. Meskipun jumlah penerimanya kini juga sudah
jauh menurun dibanding program pertama di tahun 2007 lalu. Yakni dari
3.2925 rumah tangga sangat miskin (RTSM), sekarang sudah turun menjadi
26.596 RTSM.
Menurut
dia, selain menerima PKH award kategori verifikasi terbaik wilayah
Indonesia tengah, Lamongan juga masuk dalam empat kategori dari enam
kategori yang diadakan. Diantanya kategori perhatian
pemerintah daerah terhadap pendamping dan operator PKH dan kerjasama
pendamping dan operator. Hal itu diungkapkannya kemarin saat Bimbingan
Teknik operator PKH di Ruang Sabha Nirbawa.
Dalam
kesempatan ini Bupati Lamongan mengharapkan agar fakta bahwa besarnya
jumlah RTSM penerima PKH di Lamongan hendaknya menjadi pemicu dan
motifasi dalam mensinergikan program-program PKH ini. Kepada para
pendamping, Fadeli mengharapkan agar bisa mengarahkan keluarga-keluarga
yang di dampingi untuk bisa meningkatkan kesehatan dan pendidikan
anak-ananya.
Program
PKH memang di fokuskan kepada anak-anak dan ibu hamil. Penerima program
ini adalah keluarga sangat miskin yang memliki anak yang bersekolah
dari SD ampai SMP. Menurut Afifah, salah satu pendamping di Lamongan,
banyak keluarga sangat miskin yang protes karena anak yang bersekolah di
SMA juga memerlukan biaya sekolah yang tidak sedikit.
Alokasi
peserta PKH berkurang setiap tahunnya di tiap tahapan pencairan karena
adanya verifikasi. Tahun 2007, pada tahap pertama ada 31.520 RTSM dengan
nilai pencairan Rp 11.564.894.000. Sementara tahap 2 menjadi 31.529
RTSM dengan anggaran Rp 12.524.923.000 dan tahap ketiga menjadi 31.530 RTSM dan cair Rp 12.544.858.000.
Selanjutnya
di tahun 2008 turun menjadi 30.735 RTSM dan cair Rp 12.280.357.000 pada
tahap pertama. Kemudian di tahap kedua RTSM penerima turun menjadi
29.497 RTSM dengan anggarn sebesar Rp 11.075.352.000 dan di tahap ketiga
menjadi 29.421 RTSM dengan anggaran sebesar Rp 11.045.315.000.
Sedangkan
di tahun 2009, tahap pertama terdapat 27.530 RTSM dengan pencairan dana
Rp 10.373.392.000, tahap kedua untuk 27.281 RTSM dengan dana Rp
10.215.697.000, serta di tahap ketiga terdapat 26.322 RTSM dengan jumlah
dana yang dicairkan Rp 9.826.157.000.
Tahun
2010, tahap pertama terdapat 28.475 RTSM dengan dana Rp 7.947.750.000,
tahap kedua terdata 28.720 RTSM dengan dana Rp 7.769.150.000, dan tahap
ketiga ada 27.424 RTSM dengan pencairan dana mencapai Rp 7.403.800.000.
Kemudian tahun 2011 tahap pertama menjadi 27.988 RTSM dengan dana Rp 7.702.050.000, tahap kedua sebanyak 27.932 RTSM dengan pencairan Rp 7.690.300.000, tahap ketiga sebanyak 26.580 RTSM dan Rp 7.184.700.000. Sedangkan tahun ini baru dicairkan untuk tahapan pertama kepada 26.596 RTSM sebesar Rp 7.314.350.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar