Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKP) Lamongan bersama konsorsium
penyedia barang untuk Program KTP Elektronik (eKTP), Kamis (22/3) mulai
mendistribusikan perangkat keras dan lunak untuk 27 kecamatan di
Lamongan. Masing-masing kecamatan menerima dua set perangkat eKTP.
Sementara satu set perangkat yang diperuntukkan di tingkat kabupaten,
akan menyusul satu bulan kemudian karena hanya diperuntukkan entry data
warga Negara asing (WNA).
Pendistribusian
perangkat eKTP itu sendiri dilakukan seusai kegiatan Sosialisasi
Program eKTP di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab Lamongan. Dijelaskan Kepala
DKP Mursyid, perangkat keras itu diantaranya berisi server untuk
database dan AFIS (Automated Fingerprint Indentification System/perangkat lunak untuk identifikasi sidik jari),
fingerprint scanner, smartcard reader, unit PC desktop dan kamera
digital. Sementara perangkat lunaknya selain berupa Operating System
(OS) Windows Server, juga dilengkapi aplikasi AFIS dan software
antivirus client dan server.
Saat
sosialisasi, Ismawan dari perwakilan konsorsium penyedia perangkat
Program eKTP (PT Dwadra, PT Indosat dan PT Sukovindo), menyebutkan
Lamongan cukup istimewa. Karena perangkat yang dikirim langsung lengkap.
Tidak seperti daerah lain yang perangkatnua biasanya datang secara
terpisah-pisah.
“Camat
harus selalu berkomunikasi dengan pendamping teknis kecamatan. Hari
minggu ini semua perangkat harus sudah selesai dirakit. Karena pada
tanggl 26-29 Maret sudah dimulai bimbingan teknis untuk masing-masing
operator di kecamatan. Saat Bintek nanti, operator kecamatan akan
dilatih semua prosedur entry data, “ kata dia.
Mursyid
di kesempatan yang sama menegaskan instruksi Bupati Lamongan Fadeli
untuk sukseskan Program KTP elektronik. Terlebih oleh Mendagri nanti
selain akan ada pemilihan lima kabupaten/kota terbaik, juga 21
kabupaten/kota terjelek yang akan diumumkan secara nasional.
Untuk
Lamongan, lanjut dia, entry data akan dimulai pada 1 April nanti.
Kemudian akan dilakukan evaluasi entry data pada Oktober 2012. Idealnya,
kata dia, satu perangkat yang dioperatori dua orang, kecepatan entry
datanya mencapai 5 menit/data.
Sementara
di Jawa Timur sudah ada dua kabupaten/kota yang telah memulai Program
KTP elektronik karena mendesak untuk kebutuhan data menjelang pilkada.
Yakni Kabupaten Tulungagung dan Paciran.
“Tahun
lalu, Di Jawa Timur, Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan menjadi yang
terbaik. Sementara Kota Sidoarjo termasuk yang terjelek. Namun predikat
terjelek ini nampaknya malah memacu Sidoarjo untuk bekerja keras
sehingga sekarang malah menjadi kabupaten/kota dengan pencapaian entry
data tertinggi di Indonesia, “ ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar