Selasa, 24 April 2012

Menteri KP Luncurkan Gempita dan P2MKP

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C Sutardjo, Sabtu (31/3) mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Drajat/Paciran/Lamongan. Dalam kunjungannya yang didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manudia Kelautan Perikanan Syarif Wijaya tersebut, dia meluncurkan Program Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Perikanan (Gempita) dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) di kawasan minapolitan Lamongan.
            Sharif menuturkan, Lamongan yang telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan budidaya di Kecamatan Glagah dan minapolitan perikanan tangkap di Brondong dan Paciran, selanjutnya akan menjadi kawasan P2MKP. Yakni menjadi inkubator bagi bisnis kelautan dan perikanan. Peluncuran program itu sendiir mencakup untuk wilayah Indonesia Timur termasuk Jawa, Bali, NTT dan NTB.
            Menurut dia, kementeriannya kini sedang getol meningkatkan pendapatan masyarakat yang bekerja di bidang perikanan budidaya maupu tangkap melalui peningkatan nilai tambah produknya. Dia kemudian mencontohkan komoditas ikan bandeng. Setelah dipanen, ikan bandeng dalam kondisi segar langsung diolah untuk meningkatkan nilai tambahnya dengan mencabut duri dan membersihkannya kemudian dijadikan filet yang nilai jualnya bisa dua hingga tiga kali lipat dari harga ikan mentahnya.
            Di kesempatan itu, dia juga menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Lamongan. Bantuan itu berupa Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) kepada 16 kelompok senilai Rp 1,6 miliar, paket PUMP budidaya sebanyak 32 paket senilai Rp 2,08 miliar. Kemudian bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Rp 1,417 miliar, fasilitas sarana air bersih tiga unit Rp 3,6 miliar, revitalisasi pasar ikan sebesar Rp 1,350 miliar, serta peralatan sistem rantai dingin Rp 200 juta.
Bupati Lamongan Fadeli menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Lamongan 7,08 persen. Sementara bidang pertanian, termasuk didalamnya komponen perikanan dan kelautan memberi kontribusi mencapai 44,48 persen.
Disebutkan olehnya, tahun 2011 total produksi ikan di lamongan mencapai 107.922,63  ton. Produksi ini adalah yang terbesar dari total produksi perikanan yang mencapai 1,3 juta ton di Jawa Timur. Lamongan memiliki potensi perikanan budidaya dengan luas tambak 1.750,40 hektar, pembudidaya 159.440 orang dan kolam 341,66 hektar.
Fadeli menyebutkan, perhatian pemerintah daerah dalam APBD untuk Dinas Perikanan dan Keluatan mencapai Rp 6,6 miliar lebih, melalui berbagai program. Diantaranya program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan, program pemberdayaan  budidaya perikanan dan program pengembangan perikanan tangkap serta program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi dan program pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan.

 

Tidak ada komentar: