Menteri
Kelautan dan Perikanan RI Sharif C Sutardjo, Sabtu (31/3) mengunjungi
Pondok Pesantren Sunan Drajat/Paciran/Lamongan. Dalam kunjungannya yang
didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manudia Kelautan
Perikanan Syarif Wijaya tersebut, dia meluncurkan Program Gerakan
Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Perikanan (Gempita) dan Pusat
Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) di kawasan minapolitan
Lamongan.
Sharif
menuturkan, Lamongan yang telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan
budidaya di Kecamatan Glagah dan minapolitan perikanan tangkap di
Brondong dan Paciran, selanjutnya akan menjadi kawasan P2MKP. Yakni
menjadi inkubator bagi bisnis kelautan dan perikanan. Peluncuran program
itu sendiir mencakup untuk wilayah Indonesia Timur termasuk Jawa, Bali,
NTT dan NTB.
Menurut
dia, kementeriannya kini sedang getol meningkatkan pendapatan
masyarakat yang bekerja di bidang perikanan budidaya maupu tangkap
melalui peningkatan nilai tambah produknya. Dia kemudian mencontohkan
komoditas ikan bandeng. Setelah dipanen, ikan bandeng dalam kondisi
segar langsung diolah untuk meningkatkan nilai tambahnya dengan mencabut
duri dan membersihkannya kemudian dijadikan filet yang nilai jualnya
bisa dua hingga tiga kali lipat dari harga ikan mentahnya.
Di
kesempatan itu, dia juga menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Lamongan.
Bantuan itu berupa Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) kepada 16
kelompok senilai Rp 1,6 miliar, paket PUMP budidaya sebanyak 32 paket
senilai Rp 2,08 miliar. Kemudian bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat
(Pugar) Rp 1,417 miliar, fasilitas sarana air bersih tiga unit Rp 3,6
miliar, revitalisasi pasar ikan sebesar Rp 1,350 miliar, serta peralatan
sistem rantai dingin Rp 200 juta.
Bupati Lamongan Fadeli menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Lamongan 7,08 persen. Sementara bidang pertanian, termasuk didalamnya komponen perikanan dan kelautan memberi kontribusi mencapai 44,48 persen.
Disebutkan olehnya, tahun 2011 total produksi ikan di lamongan mencapai 107.922,63 ton. Produksi ini adalah yang terbesar dari total produksi perikanan yang mencapai 1,3 juta ton di Jawa Timur. Lamongan memiliki potensi perikanan budidaya dengan luas tambak 1.750,40 hektar, pembudidaya 159.440 orang dan kolam 341,66 hektar.
Fadeli menyebutkan, perhatian pemerintah daerah dalam APBD untuk Dinas Perikanan dan Keluatan mencapai Rp 6,6 miliar lebih, melalui berbagai program. Diantaranya program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan, program pemberdayaan budidaya perikanan dan program pengembangan perikanan tangkap serta program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi dan program pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar