Kabupaten
Lamongan, Selasa pagi (27/3) menerima kunjungan 65 orang Ketua Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dari Kabupaten Barito Kuala/Kalimantan
Selatan di Ruang Sabha Dyaksa. Mereka adalah gelombang pertama dari
kunjungan 210 orang Ketua BPD se Barito Kuala di Lamongan. Kunjungan
gelombang pertama ini akan dilakukan di Desa Balun Kecamatan Turi yang
terkenal dengan sebutan Kampung Pancasila.
Pimpinan
rombongan dari Pemkab Barito Kuala yang diwakili Sekretaris Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Taufik Hidayat
mengatakan kunjungannya ke Lamongan itu bagian dari untuk belajar
mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BPD. “Kami menyadari masih
harus banyak belajar dari daerah yang lebih maju seperti Lamongan ini, “
ujarnya saat diterima Asisten Tata Praja Luluk Humam di Sabha Dyaksa.
Dia
menjelaskan masyarakat Barito Kuala sangat beragam, bukan hanya terdiri
dari Suku Banjar dan Dayak saja. Namun juga ada Suku Jawa, Bali, Sunda
bahkan juga ada dari NTB. Karena itulah kunjungannya ke Lamongan ini
akan dilakukannya di desa Balun yang terkenal kondusif meski terdiri
dari masyarakat yang sangat beragam keyakinan. Selain di desa Balun,
kunjungan gelombang kedua dan ketiga pada April nanti dilakukan di Desa
Kranji dan Kemantren, keduanya di Kecamatan Paciran.
Sementara
Luluk Humam dalam sambutannya mengatakan Desa Pancasila terkenal dengan
sebutan Kampung Pancasila karena keunikannya. Yakni tetap terjaganya
suasana harmonis dan sikap toleransi beragama yang tetap terpelihara dan
dijaga hingga saat ini.
Bahkan
di dekat balai desa, berdiri tiga tempat ibadah yang saling
berdampiangn dengan jarak kurang dari 100 meter. Yakni berupa masjid,
gereja, dan pura dalam satu area yang berdekatan. Di desa ini hidup
rukun dan berkembang tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan Hindu. Meski
demikian, warga hidup berdampingan secara harmonis dan saling
menghargai. Saat ini terdapat 3.780 orang pemeluk Agama Islam, 688 orang
beragama Kristen, dan 282 orang adalah penganut Hindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar