Selasa, 24 April 2012

NKRI Hanya Bisa tegak Jika Ada Kesejahteraan Dan Keadilan

Puncah hari lahir (harlah) ke-66 Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PCNU) di Lamongan diperingati Minggu sore (8/4) dengan menggelar istighosah di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) setempat. Kegiatan itu dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Fadeli, Sekkab Yuhronur Efendi dan Ketua Rois Suriah PCNU Lamongan Ali Imron Muhammada dan Ketua PCNU Muslimat Kartika Hidayati.
            Dalam pidatonya, Khofifah menyoroti rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi dengan dalih akan mengganggu APBN. Meski tidak jadi naik, namun Khofifah menyebut harga berbagai barang kebutuhan pokok terlanjur naik sehingga memberatkan masyarakat.
            Disebutkan olehnya, sebagain dari BBM itu memang dibeli oleh pemerintah untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Namun Indonesia juga menghasilkan minyak bumi yang harga jualnya juga mengikuti kenaikan harga minyak bumi.  Sehingga, lanjut dia, pemerinthah sebenarnya memiliki dana surplus Rp 95 triliun dari hasil penjualan minyak bumi produksi dalam negeri tersebut.
“Disini telah terjadi persoalan dalam manajeman pembangunan. Sehingga sungguh tidak tepat jika dengan alasan akan membebani APBN, maka harga BBM bersubsidi akan dinaikkan. Kemudian akan diganti dengan program bagi-bagi uang yang tidak jelas manfaatnya, “ ujarnya.
Seharusnya, kata dia, jika manajemen pembangunan nasional negeri ini mengikuti kaidah dari Imam Al Gozali, maka siapapun pemimpinnya akan bisa diantaranya menjaga kekayaan Negara. Dia kemdian mencontohkan Gunung Emas Grasberg di Timika Papua yang dikelola PT Freeport, selama ini tidak bisa mensejahterakan masyarakat setempat.
Demikian pula dengan tambang emas di Sumbawa Barat dan produksi LNG (liquid natural gas) di Bontang Kalimantan Timur yang merupakan salah satu kilang gas terbesar di dunia, dia menyebut juga tidak mampu mensejahterakan masyarakat.
Khofifah yang pernah maju dalam Pemilukada Jatim tersebut juga sepakat bahwa NKRI adalah final dan harga mati sebagaimana keputusan para kiai NU. Namun menurutnya, NKRI hanya bisa ditegakkan jika ada kesejahteraan dan keadilan.
“Lewat forum ini Muslimat NU mengingatkan bahwa masih ada ketidak adilan dan ketidak sejahteraan di negeri ini. Seperti KPK yang telah menetapkan seseorang sebagai tersangka tapi hingga kini belum ditahan. Berbeda dengan kasus pencuri lima buah piring yang langsung cepat ditahan dan dibawa ke pengadilan. Rupanya penegakan hokum di Negara ini tidak selalu setara dengan penegakan keadilan, “ pungkas dia.
Sementara Fadeli menyebut perekonomian Lamongan tumbuh cukup baik selama tahun 2011 lalu. Hal itu menurut dia ditandai dengan pertumbuhan  ekonomi di tahun 2011 yang mencapai angka 7.08. Naik disbanding tahun sebelumnya yang berada di angka 6,89. Dia juga menyebut pendapatan perkapita masyarakat naik menjadi Rp 10, 4 juta di tahun 2011 dibanding tahun 2010 yang sebesar Rp 9,4 juta. Di kesmepatan itu dia meminta masyarakat agar ikut mensukseskan Program e KTP yang datanya akan sangat penting bagi perencanaan program pembangunan yang lebih akurat.

 

Tidak ada komentar: