Kegiatan kebersihan sampah program Lamongan Green and Clean
(LGC) jilid II yang dimotori oleh Badan Lingkungan Hidup Lamongan
tampaknya sudah mulai bergerak menjadi ladang perekonomian bagi warga
setempat yang memiliki kreatifitas dan imajinasi tinggi. Orentasi mereka
kinipun tidak hanya sekedar lomba tetapi sudah menjadi bagian hidup
sehat, sekaligus menjadi masyarakat yang produktif.
Setidaknya itu yang disampaikan Sekkab Lamongan Yuhronur
Efendi saat memberikan sambutannya sekaligus membuka acara Workshop
tahap II dan penyerahan hadiah kepada 50 RT terbaik kategori wilayah
berkembang yang difokuskan di kecamatan kota, di Shaba Dyaksa setempat,
Selasa (24/4). “Saya merasa bangga dengan kondisi yang seperti sekarang
kita lakukan,” ujarnya.
Awalnya
dulu Pemkab Lamongan tidak menyangka LGC tahap I bisa terlaksana
sedemikian bagusnya. Begitu juga dengan saat ini LGC tahap II yang
berteakan waste lover dengan titik tekan pengelolaan sampah.
“Kita lihat sekarang kebutuhan lingkungan, keindahan lingkungan dan
kebutuhan pengelolaan sampah sudah menjadi kebutuhan masyarakat sendiri.
Bahkan kegiatan kebersihan sampah pun sudah mulai bergeser menjadi
ladang perekonomian bagi warga setempat,” katanya.
LGC tahap II ini lanjut dia, sudah terjadi pergeseran yang cukup
signifikan dengan membawa dampak positif. Pasalnya, kata dia,
pengelolaan sampah yang awalnya hanya coba-coba sekarang sudah mulai
bergerak kea rah lebih baik. Yang semula hanya tumpukan plastik tidak
bernilai, sekarang laku untuk dijual. Atau seonggok sampah yang semula
hanya disetorkan, ditimbang, kemudian dicatat, sekarang pun itu juga
sudah laku dijual. “Artinya ini sudah bergerak ke persoalan lain
(bisnis),” ungkapnya.
Selain itu Yuhronur mengatakan ternyata kegiatan LGC tahap II ini juga
mampu membangkitkan kebersamaan, kerukunan dan keakraban antar warga
karena seringnya melakukan kerja bhakti antar rumah. Karena menurut
pengamatannya, semangat kebersamaan dan kegotong-royongan yang dulu
sangat kental sekarang dirasakannya sudah mulai mengendur. “Minimal
mereka sekarang mau keluar dari pagar,” katanya.
Sementara
itu Kepala BLH Kabupaten Lamongan Aris Wibawa menerangkan, bahwa
wilayah perintis yang terdiri dari 46 RT yang tersebar di 27 kecamatan
telah selesai dilaksanakan penilaiannya pada tanggal 20 April 2012. Dia
melihat bahwa RT-RT perintis tersebut memiliki semangat dan kecintaannya
dalam penataan lingkungan yang luar biasa. “Dan itu terbukti bahwa ada
peserta yang bisa melampaui wilayah yang ada di Kecamatan Lamongan
kota,” pungkasnya.
Secara simbolis Sekkab didampingi Kepala BLH, Kepala Dinas PU Cipta
Karya dan Asisten Ekonomi Pembangunan menyerahkan hadiah berupa bantuan
komposter (alat pengolah sampah menjadi pupuk). Diantaranya untuk
Sukomulyo RT 3/RW 6, Sidokumpul RT 3/RW 1, Deket Kulon RT 1/RW 6,
Sukorejo RT 1/RW 2, Sidoharjo RT 3/RW 6, Banjarmendalan RT 1/RW 3, Jetis
RT 3/RW 4, Made RT 3/RW 7, Temenggungan RT 3/RW 5 dan Tlogo Anyar RT
2/RW 1.
|
Senin, 30 April 2012
Sampah Kini Bernilai Ekonomi Tinggi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar