Berada
di dua tempat sekaligus, yaitu di Ruang Sasana Nayaka dan Sabha Dyaksa
Kabupaten Lamongan, dilaksanakan bimbingan teknis (bimtek) terkait
pendataan entry data program KTP elektronik atau eKTP kepada
operatornya. Peserta tersebut tenaga PNS dari masing-masing kecamatan,
serta ditambah 54 orang tenaga CPNS angkatan 2010-2011.
“Dalam Bimtek yang menurut rencana di jadwalkan mulai tanggal 26 – 29
Maret ini diharapkan peserta mampu menyerap ilmu dari para pendamping
teknis dari PT. Sucofindo wilayah Surabaya. Ini (program eKTP) bukan
hanya hanya gawe Lamongan, namun juga gawe nasional, jadi harus sukses.
Meski sebenarnya Indonesia cukup tertinggal penerapannya dengan sejumlah
Negara tetangga, tapi kita harus bisa suskes, ” ujar Sekkab Yuhronur
Efendi dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut.
Mereka
selanjutnya akan mulai bekerja mulai 1 April nanti hingga tujuh bulan
kedepan. Proses entry data juga akan dibagi dalam dua shift jam kerja.
Yakni shift pagi mulai jam 7 hingga 15.00, kemudian shift selanjutnya
mulai jam 15.00 hingga 22.00.
Pelibatan
54 CPNS yang akan disebar masing-masing dua orang di tiap kecamatan itu
sebagai bagian upaya untuk mensukseskan Program eKTP di Lamongan.
Kepala BKD Lamongan Bambang Kustiono menyebut pelbatan CPNS itu sebagai
bagian dari wujud pengabdian mereka pada Lamongan.
Meski
demikan, dia mengusahakan sebaik mungkin agar penempatan CPNS itu di
lokasi terdekat dengan tempat tinggalnya. “Mari bersama-sama
mensukseskan program ini dengan membawa nama baik Lamongan dimata
nasional,” tandasnya.
Selama
pelatihan, mereka akan dikenalkan perangkat entry data eKTP. Termasuk
tata cara perakitan, setting aplikasi dan tata cara penggunaan aplikasi
tersebut. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKP) Lamongan bersama
konsorsium penyedia barang untuk Program KTP Elektronik (eKTP), Kamis
lalu (22/3) sudah mulai mendistribusikan perangkat keras dan lunak untuk
27 kecamatan di Lamongan. Masing-masing kecamatan menerima dua set
perangkat eKTP. Sementara satu set perangkat yang diperuntukkan di
tingkat kabupaten, akan menyusul satu bulan kemudian karena hanya
diperuntukkan entry data warga Negara asing (WNA).
Dijelaskan Kepala DKP Mursyid, perangkat keras itu diantaranya berisi server untuk database dan AFIS (Automated Fingerprint Indentification System/perangkat
lunak untuk identifikasi sidik jari), fingerprint scanner, smartcard
reader, unit PC desktop dan kamera digital. Sementara perangkat lunaknya
selain berupa Operating System (OS) Windows Server, juga dilengkapi
aplikasi AFIS dan software antivirus client dan server.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar