Kecenderungan makin banyaknya produk dari China yang menguasai pasar lokal membuat Komisi
A DPRD Kabupaten Sumenep mengadakan observasi lapangan (OL) untuk
mengantisipasi dan kesiapan masyarakat Sumenep. Kabupaten Lamongan
dipilih sebagai sasaran OL untuk menambah referensi mereka dalam
pengembangan Bahasa Mandarin di Sumenep.
Rombongan
OL Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep yang diketuai oleh Titik Suryati
yang membawa serta 20 orang anggotanya itu diterima oleh Asisten I Tata
Praja Kabupaten Lamongan Luluk Humam di Ruang Sasana Nayaka, Kamis
(26/4). Mereka mengadakan OL di Lamongan karena Kota Soto tersebut telah
menerapkan kurikulum Bahasa Mandarin di sejumlah sekolahnya sejak lama.
“Abad
21 ini juga ditandai dengan mulai maraknya kebutuhan untuk menggunakan
Bahasa Mandarin. Terutama sebagai bekal kompetensi penduduk kami
digunakan sebagai bahasa komunikasi dengan mitra dari Mandarin terkait
dalam hubungan perdagangan. Karena di era globalisasi ini mereka
terbukti sukses dalam menguasai pasar lokal baik dalam skala kecil
maupun besar,” kata Titik dalam sambutannya.
Sementara
Luluk Humam menjelaskan, program Bahasa Mandarin di Kabupaten Lamongan
sudah dibuat payung hukumnya. Yaitu yang tertuang di Peraturan Bupati
nomor 16 tahun 2007 tentang pengajaran bahasa mandarin pada sekolah
lanjutan tingkat atas.
“Yang
menjadi pilot project pertamakali diterapkan adalah di SMAN 1 dan 2
Lamongan serta SMAN 1 Paciran dengan mendapatkan suntikan dana dari APBD
sebesar Rp 150 juta. Selanjutnya, tahun 2008 Pemda mengurangi jatahnya
dan hanya menggelontorkan dana sebesar Rp 40 juta dengan harapan akan
menjadi project yang mandiri. Tahun 2009 kemudian berkembang menjadi 4
sekolah dan dikucurkan dana Rp 100 juta,” urai Humam.
Program
tersebut ternyata berhasil dan sukses diterapkan. Itu terbukti sudah
menjadi project yang mandiri tanpa suntikan dana dari Pemda lagi. Dan
saat ini sudah berkembang di banyak sekolah mulai dari tingkat SD, SLTP
dan SLTA. “Diantaranya SMAN 1 Sukodadi dan Babat, SMPN 1 Lamongan, serta
ada 6 SDN yang sudah mengaplikasikan bahasa mandarin secara mandiri,”
pungkasnya.
|
Senin, 30 April 2012
Sumenep Tertarik Kurikulum Bahasa Mandarin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar