Selasa, 24 April 2012

Swadaya ADD Mencapai Rp 3 Miliar

Sosialisasi program Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2012 sekaligus pemberian penghargaan kepada desa sebagai pelaksana ADD terbaik tahun 2011 digelar di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (4/4). Hasil evaluasi pelaksanaan ADD menyebutkan partisipasi masyarakat untuk ikut berperan aktif cukup nyata. Hal tersebut terbukti adanya swadaya masyarakat untuk menunjang kegiatan fisik yang terealisasi sebesar Rp 3.443.820.200.
            Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Lamongan MS. Heruwidi. Dalam laporannya tersebut dia mengatakan, hasil evaluasi pelaksanaan program ADD tahun 2011 Kabupaten Lamongan mendapat kucuran dana sebesar Rp 27.328.000.000.
Dengan jumlah dana tersebut rinciannya yaitu untuk biaya operasional pemerintah desa sebanyak 30 persen atau sebesar Rp 5.838.900.000, biaya pemberdayaan masyarakat atau kegiatan fisik sebanyak 70 persen atau sebesar Rp 13.624.100.000, serta biaya bangtuan dusun (bansun) sebesar Rp 7.865.065.000.
           “Alhamdulilah partisipasi masyarakat Lamongan untuk ikut berperan aktif dalam pelaksaan program ini cukup nyata. Hal tersebut terbukti adanya swadaya masyarakat untuk menunjang kegiatan fisik yang terealisasi sebesar Rp 3.443.820.200. Dana itu digunakan sebagai pembangunan poros desa sepanjang 176,97 kilometer,” terang Heruwidi. 
            Dia menambahkan, dari hasil pelaksaan fisik yang sudah dilaksanakan di 462 desa dan 1.430 dusun se-Kabupaten Lamongan, pihaknya mengaku telah melakukan monitoring atau evaluasi yang bertujuan untuk menyeleksi desa-desa yang melaksanakan program ADD 2011 terbaik dalam hal fisik, administrasi, maupun keterlibatan masyarakatnya.
            Dari hasil seleksi itu ditetapkan 12 desa yang pada tanggal 13 sampai 21 Desember 2011 lalu telah dilakukan penilaian oleh tim penilai penghargaan pelaksana program ADD. “Terbaik 1 dengan nilai 88 diraih oleh Desa Mojorejo Kecamatan Modo, terbaik 2 dengan nilai 85 diraih oleh Desa Karangtawar Kecamatan Laren, dan terbaik 3 dengan nilai 80 diraih oleh Desa Sendangagung Kecamatan Paciran,” ujarnya.
            Sementara itu menyusul Desa Palangan Kecamatan Karangbinangun, Desa Puncakwangi Kecamatan Babat, Desa Gempolmanis Kecamatan Sambeng, Desa Sendangharjo Kecamatan Brondong, Desa Payaman Kecamatan Solokuro, Desa Cungkup Kecamatan Pucuk, Desa Brumbun Kecamatan Maduran, Desa Tugu Kecamatan Mantub, dan Desa Sukorame Kecamatan Sukorame.
            Heruwidi berharap, hasil dari sosialisasi ini sekiranya dapat berjalan maksimal untuk memberikan penjelasan program ADD tahun 2012 terkait pedoman umum dan teknis serta meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan secara parsitipatif sesuai dengan potensi desa yang ada.
            Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, dari awal anggaran yang mengarah ke desa-desa memang harus bersinergi terhadap program-program pemerintah yang sudah ada. Program-program prioritas inilah yang terus menambah percepatan program-program Pemerintah Kabupaten Lamongan.
“Saya sampaikan terima kasih. Harapan ke depan khususnya kepada Kepala Desa dapat merangkul semua pihak. Baik dari tokoh-tokoh masyarakatnya, pengurus LPM, dan BPD. Sehingga situasi yang kondusif sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa bisa terjaga dan tercapai,” pungkas Fadeli.
Selain ADD, Pemkab Lamongan melalui APBD juga menganggarkan untuk desa berupa pembangunan 274 ruas jalan poros desa, jembatan dan plengsengan senilai Rp 11, 5 miliar. Juga pembangunan tiga pasar desa senilai Rp 600 juta. Kemudian juga ada bantuan keuangan untuk pemerintahan desa senilai total Rp 35.283.120.000 berupa tunjangan penghasilan aparat pemerintah desa (TPAPD), bantuan tunjangan penghasilan Badan Permusyawaratn Desa (BPD) serta bantuan pembangunan kantor dan balai desa.

 

Tidak ada komentar: