Sosialisasi
program Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2012 sekaligus pemberian
penghargaan kepada desa sebagai pelaksana ADD terbaik tahun 2011 digelar
di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (4/4). Hasil evaluasi pelaksanaan
ADD menyebutkan partisipasi masyarakat untuk ikut berperan aktif cukup
nyata. Hal tersebut terbukti adanya swadaya masyarakat untuk menunjang
kegiatan fisik yang terealisasi sebesar Rp 3.443.820.200.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas)
Kabupaten Lamongan MS. Heruwidi. Dalam laporannya tersebut dia
mengatakan, hasil evaluasi pelaksanaan program ADD tahun 2011 Kabupaten
Lamongan mendapat kucuran dana sebesar Rp 27.328.000.000.
Dengan
jumlah dana tersebut rinciannya yaitu untuk biaya operasional
pemerintah desa sebanyak 30 persen atau sebesar Rp 5.838.900.000, biaya
pemberdayaan masyarakat atau kegiatan fisik sebanyak 70 persen atau
sebesar Rp 13.624.100.000, serta biaya bangtuan dusun (bansun) sebesar
Rp 7.865.065.000.
“Alhamdulilah
partisipasi masyarakat Lamongan untuk ikut berperan aktif dalam
pelaksaan program ini cukup nyata. Hal tersebut terbukti adanya swadaya
masyarakat untuk menunjang kegiatan fisik yang terealisasi sebesar Rp
3.443.820.200. Dana itu digunakan sebagai pembangunan poros desa
sepanjang 176,97 kilometer,” terang Heruwidi.
Dia menambahkan, dari hasil pelaksaan fisik yang sudah dilaksanakan di
462 desa dan 1.430 dusun se-Kabupaten Lamongan, pihaknya mengaku telah
melakukan monitoring atau evaluasi yang bertujuan untuk menyeleksi
desa-desa yang melaksanakan program ADD 2011 terbaik dalam hal fisik,
administrasi, maupun keterlibatan masyarakatnya.
Dari hasil seleksi itu ditetapkan 12 desa yang pada tanggal 13 sampai
21 Desember 2011 lalu telah dilakukan penilaian oleh tim penilai
penghargaan pelaksana program ADD. “Terbaik 1 dengan nilai 88 diraih
oleh Desa Mojorejo Kecamatan Modo, terbaik 2 dengan nilai 85 diraih oleh
Desa Karangtawar Kecamatan Laren, dan terbaik 3 dengan nilai 80 diraih
oleh Desa Sendangagung Kecamatan Paciran,” ujarnya.
Sementara itu menyusul Desa Palangan Kecamatan Karangbinangun, Desa
Puncakwangi Kecamatan Babat, Desa Gempolmanis Kecamatan Sambeng, Desa
Sendangharjo Kecamatan Brondong, Desa Payaman Kecamatan Solokuro, Desa
Cungkup Kecamatan Pucuk, Desa Brumbun Kecamatan Maduran, Desa Tugu
Kecamatan Mantub, dan Desa Sukorame Kecamatan Sukorame.
Heruwidi berharap, hasil dari sosialisasi ini sekiranya dapat berjalan
maksimal untuk memberikan penjelasan program ADD tahun 2012 terkait
pedoman umum dan teknis serta meningkatkan kemampuan lembaga
kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pembangunan secara parsitipatif sesuai dengan potensi desa yang ada.
Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut
mengatakan, dari awal anggaran yang mengarah ke desa-desa memang harus
bersinergi terhadap program-program pemerintah yang sudah ada.
Program-program prioritas inilah yang terus menambah percepatan
program-program Pemerintah Kabupaten Lamongan.
“Saya
sampaikan terima kasih. Harapan ke depan khususnya kepada Kepala Desa
dapat merangkul semua pihak. Baik dari tokoh-tokoh masyarakatnya,
pengurus LPM, dan BPD. Sehingga situasi yang kondusif sebagai ujung
tombak penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa bisa terjaga dan
tercapai,” pungkas Fadeli.
Selain
ADD, Pemkab Lamongan melalui APBD juga menganggarkan untuk desa berupa
pembangunan 274 ruas jalan poros desa, jembatan dan plengsengan senilai
Rp 11, 5 miliar. Juga pembangunan tiga pasar desa senilai Rp 600 juta.
Kemudian juga ada bantuan keuangan untuk pemerintahan desa senilai total
Rp 35.283.120.000 berupa tunjangan penghasilan aparat pemerintah desa
(TPAPD), bantuan tunjangan penghasilan Badan Permusyawaratn Desa (BPD)
serta bantuan pembangunan kantor dan balai desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar