Senin, 02 Februari 2009

Peresmian Jembatan Laren

Jembatan Laren, yang menghabiskan dana hingga Rp 25, 8 miliar, kemarin (Rabu, 28/1) diresmikan Bupati Lamongan Masfuk dalam suasana gerimis. Dana pembangunan jembatan yang dimulai pengerjaannya sejak 2006 silam tersebut merupakan sharing dana APBD Kabupaten Lamongan sebesar Rp 14, 2 miliar dan APBN sejumlah Rp 11, 5 miliar.
Turut hadir dalam peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Propinsi Jatim Supaad, Wakil Bupati Tsalits Fahami, Ketua DPRD Makin Abbas bersama Muspida Lamongan dan Sekkab Fadeli.
Masfuk pada kesempatan tersebut juga menyampaikan, dalam waktu satu minggu mendatang akan dilakukan pencanangan pembangunan Jembatan Sedayulawas. ”Kalau saya umpamakan, Bengawan Solo bagai membelah Lamongan menjadi dua pulau. Sehingga keberadaan jembatan seperti Jembatan Laren ini menjadi begitu penting. Dengan adanya jembatan ini, ekonomi antara Lamongan bagian utara dan Selatan akan semakin hidup. Selain untuk mobilisasi orang dan barang, jembatan ini akan semakin mempercepat mobilisasi perekonomian Lamongan, ” kata dia.
Dia juga berharap banyak dengan adanya jembatan yang dibangun dengan konstruksi rangka baja ini. Menurut perhitungannya, keberadaan jembatan ini nantinya akan ”mbandang” (jawa : berefek pada sektor lain). Karena selain jembatan, infrastruktur lain juga akan dibangun. ”Seperti jalan Pucuk-Sekaran nantinya akan dibangun dengan konstruksi hot mix, sehingga akan berimbas pada sektor lain seperti peningkatan kesejahteraan dan pengurangan angka kemiskinan, ” katanya mencontohkan.
”Bukan hal yang mudah untuk mewujudkan pembangunan Jembatan Laren ini, ” sambung dia. ”Karena, daerah lain di Indonesia banyak yang antri mendapatkan dana dari pusat untuk membangun jembatan semacam ini. Harus pake jurus mabuk sehingga jembatan ini bisa terwujud. Karena itu saya minta masyarakat benar-benar memanfaatkan dan jaga jembatan ini. Belasan bahkan puluhan tahun mendatang jembatan ini akan tetap ada untuk memberi manfaat bagi masyarakat Lamongan, ” tutur dia.
Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan R Yulianto dalam laporannya meyampaikan, dana Rp 14, 2 miliar dari APBD Lamongan digunakan untuk pembangunan pondasi bagian bawah. Sementara dana Rp 11, 5 miliar dari APBN digunakan untuk pembangunan bagian atas dan rangka jembatan. “Jembatan yang sekarang menggunakan rangka baja dengan kondisi tiang pancang, “ kata dia.
Ditambahkan Yuli, Jembatan Laren yang lama dibangun pada 1988 dan diresmikan Bupati Jatim waktu itu Wahono. “Jembatan sebelumnya masih bisa disebut jembatan semi permanen karena merupakan jembatan kayu dengan konstruksi jembatan bally. Kendaraan yang lewatpun harus bergantian karena hanya cukup untuk satu jalur kendaraan. Bahkan ketika belum ada Jembatan Laren, masyarakat yang ingin ke maupun keluar Kecamatan Paciran dan sekitarnya harus memutar lewat Kabupaten Gresik dan Tuban. Sekarang dengan lebar efektif mencapai 6 meter, jembatan ini bisa dilalui dua jalur kendaraan“ urai dia

Tidak ada komentar: