Jumat, 19 Juni 2009

IKM Puskesmas Mantup Tertinggi

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Puskesmas Mantup memiliki skor tertinggi diantara 18 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diteliti. Yakni mencapai 3,29 dari nilai sempurna 4,00. Data tersebut berdasar survey IKM tahap II/2008 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Lamongan.

Kepala BPS Lamongan Mohammad Khudori dalam paparannya saat Sosialisasi dan Monitoring IKM di Ruang Sabha Nirbawa kantor Pemkab Lamongan, Selasa (16/6) uraikan, Puskesmas Mantup juga raih nilai konversi IKM, mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan tertinggi. “Untuk skor konversi IKM Puskesmas Mantup mencapai 82,29 (maksimal 100), mutu pelayanan dengan skor A dan kinerja unit pelayanan Sangat Baik. Dari 18 SKPD yang diteliti, hanya Puskesmas Mantup yang meraih skor mutu pelayanan A. Demikian pula kinerja unit pelayanan Sangat Baik hanya diraih Puskesmas Mantup, ” urai dia.

Dijelaskan Khudori, metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara langsung pada responden melalui metode pendekatan Systematic Random Sampling (SRS). Sementara unsur pelayanan yang dinilai ada 14 unsur. Diantaranya prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan dan kedisiplinan petugas pelayanan. Juga kosopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya layanan, kepastian biaya layanan serta keadilan mendapatkan pelayanan.

Sementara Plt Asisten Administrasi Aris Wibawa saat buka kegiatan tersebut harapkan agar BPS saat lakukan survey benar-benar dengan obyektif dan tanpa rekayasa. Begitu pula ketika ada petugas BPS yang lakukan survey ke SKPD agar jangan dijamu berlebihan. ”Biarkan mereka bekerja secara independen, ” katanya kepada sejumlah perwakilan SKPD yang bidang tugasnya melakukan pelayanan langsung di masyarakat. Dicontohkannya, tim penilai Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) adalah salah satu tim survey paling independent yang pernah ditemuinya.

Pengukuran IKM tersebut seperti disampaikan Kabag Organisasi Abdul Mu’is harus melalui pengukuran karena merupakan langkah awal yang mempermudah sistem kontrol dan pengembangan. Kepuasan, kata dia, adalah sesuatu yang tidak berujung. Karena itulah perlu dilakukan pengukuran IKM. ”Dengan IKM pula, kita dapat mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala. Sementara bagi masyarakat, IKM dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit bersangkutan, ” ujar dia.

Tidak ada komentar: