Selasa, 18 Januari 2011

Budidayakan Holtikultura Di Pematang Tambak

Petambak di Kecamatan Glagah punya inovasi kreatif untuk meningkatkan penghasilan mereka dari budidaya ikan di tambak. Yakni dengan membudidayakan tanaman jenis holtikultura di pematang tambak mereka.
Sampai saat ini sudah ada empat desa di Glagah yang aktif membudidayakan holtikultira di pematang tambak. Yaitu di Desa Sudangan, Medang, Karangagung, dan Desa Kentong. Sejak 2006 lalu, Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat telah meluncurkan program pengembangan demplot tanaman cabe merah jenis hibrida seluas 6,25 hektar di desa Medang dan Sudangan.
“Tanaman holtikultura di pematang sawah tambak sebagain besar diusahakan diusahakan petambak di Glagah sebagai sambilan. Sambil menunggu panen ikan atau padi sehingga tanaman yang diplih lebih banyak pada jenis yang bisa dipanen secara harian atau mingguan. Tiga komoditi yang menjadi favorit petani disini adalah, tomat, cabe rawit dan cabe merah besar, “ urai Camat Glagah M. Zamroni.
Menurut Zamroni, keuntungan yang dihasilkan dari usaha sambilan itu cukup lumayan. Seperti tomat yang bisa mencapai Rp 2 juta setiap hektarnya. Keuntungan tersebut dengan asumsi setiap hektar lahan yang ditanamai tomat bisa dipanen hingga 860 kilogram. Dengan harga jual yang bisa mencapai Rp 3000 perkilogramnya, bisa menghasilkan Rp 2,6 juta setiap hektar. Sehingga keuntungannya bisa mencapai Rp 2 juta setiap hektarnya.
“Dimusim tanam 2010-2011, petani disini lebih memilih tanaman jenis tomat. Karena harganya yang sempat sangat tinggi di musim tanam lalu. Selain itu perawatannya mudah dan bisa dipanen dalam jangka waktu lebih lama. Dari keseluruhan 450 ribu batang tanaman holtikultura yang musim ini dibudidayakan, 80 persn diantaranya jenis tomat. Sementara sisanya, 15 persen jenis cabe rawit dan 5 persen jenis cabe merah besar, “ ujar dia.
Bupati fadeli sendiri menyatakan sangat mendukung kreatifitas petani tambak di Galagah tersebut. Hal itu menurutnya sejalan dengan program gerakan membanguan ekonomi rakyat Lamongan berbasis pedesaan (Gemerlap). Yakni dengan memajukan satu produk unggulan di masing-masing desa. “Pemerintah daerah tentunya akan memberikan bantuan pembinaan agar potensi yang dimiliki suatu desa bisa lebih berkembang. Seperti yang saat ini telah dikembangkan di Glagah, “ ujarnya.
Ditambahkannya, kedepan akan dibangun tempat pemasaran khusus untuk produk holtikultura di desa Medang. Sehingga akan bisa meningkatkan kualitas dan harga jual produk. Lebih jauh, kesejahteraan petani akan meningkat. Musim tanam lalu, produksi tomat di Glagah mencapai 25 ton, cabe rawit 7,5 ton dan cabe merah besar mencapai 15 ton.
Sedangkan di selurh Lamongan, tanaman tomat ditanam di lahan seluas 47 hektar dengan produksi mencapai 478, 4 ton. Sementara jenis cabe rawit luas tanamnya mencapai 3.026 hektar dengan produksi mencapai 3.279,1 ton. Kemudian jenis cabe meras ditanam di lahan seluas 63 hektar dengan produksi mencapai 153,8 ton.

Tidak ada komentar: