Kamis, 06 Oktober 2011

Double Track KA Lamongan Segera Dibangun

Konsultasi publik Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) terkait pembangunan jalur ganda (double track) kereta api (KA) Bojonegoro-Surabaya Pasar Turi, digelar di ruang pertemuan Shaba Nirbawa, Kabupaten Lamongan, kemarin (4/10). Jalur di wilayah satuan kerja (satker) pengembangan perkeretaapian Jawa Timur yang di mulai dari batas propinsi Jawa Timur (yang juga melewati Lamongan) sampai dengan stasiun Surabaya Pasar Turi tersebut diperkirakan berjarak 139 kilometer. Itu seperti dikatakan Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapain Wilayah Jawa Timur, Agus Muharram.

Terkait pembangunan jalur ini, beberapa wilayah kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lamongan yang akan di lewati oleh KA double track ini, diantaranya, Kecamatan Deket, Lamongan, Sukodadi, Pucuk, Babat dan Turi. Sementara kondisi saat ini, jalur-jalur sepanjang tersebut banyak sekali terdapat pipa air PT. Petrokimia Gresik, kabel optik milik operator, pipa minyak PT. Pertamina dan kabel sinyal PT. KAI.

Pembangunan jalur ganda merupakan kegiatan pembangunan jalur kereta api baru yang berada di sebelah jalur KA yang telah ada serta merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur ganda KA lintas utara jawa.

“Saya minta maaf jika proyek ini harus cepat diselesaikan dan terkesan tergesa-gesa karena targetnya tahun 2014 harus siap digunakan. Pembangunan stasiun baru di Kecamatan Turi dan Pucuk juga akan mulai dikerjakan tahun 2013 mendatang,” ujar Agus Muharom.

LPPM ITS Hera Widiastuti sebagai konsultan dan juga sebagai tim penyusun Amdal, mengatakan, jangan sampai double track tersebut terjadi persilangan yang bisa menyebabkan kecelakaan. Ruang yang ada saat ini sangat sempit sekali, apakah harus ditutup atau seperti apa sehingga perlu kajian lebih lanjut. “Batas aman jalur ganda KA adalah 8 meter meskipun ada beberapa jalur lebarnya dibawah itu, sebenarnya itu berbahaya,” terangnya.

Sementara itu Plt Sekkab Lamongan Yuronur Efendi dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut, menambahkan, rencana tersebut merupakan amanat presiden dan dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian yang dilintasi jalur KA tersebut. Ketika jalan raya daya tampungnya sudah mulai penuh, angkutan udara juga mahal, kereta api merupakan pilihan masyarakat diberbagai level. “Saya mohon bantuan dari bapak Camat dan Lurah untuk ikut berperan serta, misalkan dalam pembebasan lahan,” tandasnya.

Lingkup studi Amdal sendiri antara lain, pengurukan badan jalan rel dengan material timbunan, pemasangan bantalan beton sebanyak 245.713 batang, pemasangan rel sejauh 139 kilometer, pembangunan jembatan dengan bentang antara 10-50 meter sebanyak 25 buah, dan pembangunan gorong-gorong 75 buah.

Tidak ada komentar: