Senin, 25 April 2011

10 Ribu Hektar Lahan Padi Terserang Wereng

Workshop pembuatan rencana tindak lanjut (RTL) tentang pengendalian hama penyakit utama padi berlangsung di Graha Bhineka Karya gedung Korpri Kabupaten Lamongan, Kemarin (20/4). Kegiatan yang dibuka Dirjen Tanaman Pangan pada Kementerian Pertanian RI Udhoro Kasih Anggoro itu sebagai upaya normalisasi produksi padi pasca ledakan hama wereng coklat.

Dikatakan Udhoro, kegiatan workshop di Lamongan adalah yang terakhir di Pulau Jawa. Workshop itu sendiri diharapkan akan menghasilkan identifikasi dan evaluasi serangan WBC saat ini. Juga digunakan untuk mengevaluasi varietas padi tahan WBC serta untuk meningkatkan produksi padi hingga mencapai target nasional 70,6 ton gabah kering giling (GKG).

“Dalam workshop terakhir ini akan diputuskan metode yang paling sesuai untuk pemberantasan hama WBC se Jatim. Di Jawa Tengah, gubernur bersama Bupati Kendal putuskan untuk memutus siklus hidup hama dengan melakukan penanaman secara serentak yang membutuhkan 39 ton bibit. Langkah ini dilakukan karena sebelumnya masa tanam di sana tidak seragam sehingga hama hanya berpindah dari satu areal tanam ke areal tanam lainnya, “ ungkap dia.

Sementara Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin dalam sambutannya mengatakan, sasaran luas tanam padi di Kabupaten Lamongan musim tanam 2010-2011 yaitu seluas 135.290 hektar dengan sasaran produksinya mencapai 836.326 ton dan sasaran produkvitasnya 63,73 kuintal/hektar. Sedangkan kondisi saat ini luas tanaman padi terhitung mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan Maret 2011 sebanyak 100.796 hektar.

Namun, lanjut dia, ada beberapa titik lahan padi yang terkena serangan hama wereng batang coklat (WBC). Yaitu pada bulan Januari 2011 seluas 7.611,1 hektar, Februari 2.582 hektar, dan Maret 56,85 hektar. “Total serangan Januari sampai dengan Maret mencapai seluas 10.249,95 hektar,” ungkap dia.

Upaya Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Kahutanan atau pihak terkait, Amar menjelaskan, antara lain dengan menganjurkan petani agar menggunakan benih unggul dan selalu menggunakan agen hayati pada saat tanaman di persemaian. Juga menekankan penggunaan pupuk organik, mengadakan pengamatan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara intensif, dan penggunaan insektisida apabila terjadi serangan. “Melalui dana tanggap darurat Pemerintah Kabupaten Lamongan akan membantu pestisida untuk pengendalian hama wereng coklat,” ujarnya.

WBC telah menjadi hama global. Hama ini dapat berkembang biak dan merusak tanaman yang disebabkan lingkungan yang cocok baik musim hujan maupun kemarau. WBC mempunyai laju pertumbuhan eksponensial. Yaitu cepat menemukan habitatnya serta mampu mempergunakan sumber makanan sebelum serangga lain ikut berkompetisi.

Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Made Jana Mejaya, Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jatim Wibowo Eko Putro, dan Dirjen Tanaman Pangan pada Kementerian Pertanian RI Udhoro Kasih Anggoro.

Sedangkan peserta workshop diikuti oleh Dinas Pertanian Pemprov, Dinas Pertanian 15 Kabupaten di Jawa Timur, BPTPH, BPTP, Badan SDM, LPHP se-Jatim, HKTI, KTNA, Koordinator POPT, Bakorluh, Bapeluh, swasta, Gapoktan, dan Poktan.

Pada akhir acara dilakukan penyerahan cinderamata oleh Balai Besar Penelitian Padi kepada Wakil Bupati Amar Saifudin berupa beberapa buku pedoman dan sewadah contoh padi unggul. Selanjutnya Amar beserta rombongan meninjau pameran yang diadakan swasta berupa obat-obatan pertanian yang terletak disamping gedung.

Tidak ada komentar: