Senin, 12 September 2011

Air Waduk Menipis, Padi Petani Kekeringan

Debit air beberapa waduk yang selama ini diandalkan oleh para petani Lamongan untuk irigasi pengairan sawah mereka mulai menipis. Beberpa waduk yang tersebar dibeberapa kecamatan malah sudah kering. Akibatnya tanaman padi milik petani terancam mati kekeringan.

Debit air beberapa waduk yang selama ini diandalkan oleh para petani Lamongan untuk irigasi pengairan sawah mereka mulai menipis. Beberpa waduk yang tersebar dibeberapa kecamatan malah sudah kering. Akibatnya tanaman padi milik petani terancam mati kekeringan.

Kekeringan itu antara lain melanda empat desa di Kecamatan Turi, Putatkumpul dan Pomahanjanggan. Kekekringan juga menerpa Kecamatan kembangbahu dan Sukodadi bagian selatan.. kekeringan ini melanda tanaman padi yang rata-rata berusia sekitar 50 hari banyak yang puso akibat kekurangan air dan tidak bisa diharapkan lagi untuk dipanen. Keadaan ini mungkin sangat menyesakkan para petani bagaimana tidak sebelum kekeringan ini mereka juga gagal panen padi karena serangan wereng.

Saat ini sungai-sungai di daerah tersebut kering. Pasokan air dari Waduk Gondang sudah tidak ada. Begitu juga Bengawan Jero sudah tidak mengalir lagi. Sementara air dari bengawan Solo kondisinya asin. Para petani mengaku nekat menanam padi di sawah mereka untuk menutup kerugian musim tanam sebelumnya gagal panen akibat wereng.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Mustakim Arief menyatakan kondisi kekeringan yang dialami para petani disebabkan pelaksanaan tanam padi yang dilakukan para petani mundur. Dan mundurnya pelaksanaan tanam itu disebabkan sebelumnya terserang wereng.

Arief mengaku akan melakukan koordinasi dengan Dinas PU Pengairan untuk mengatasi masalah ini. “Paling tidak untuk menyelamatkan tanaman padi yang sudah siap panen,” kata Kepala dinas Pertanian Mustakim Arief.

Tidak ada komentar: