Senin, 10 Oktober 2011

Hari Habitat Diperingati Di Lamongan

Hari Habitat Dunia tahun 2011 tingkat Jawa Timur diperingati di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Telaga Bandung, Kecamatan Lamongan. Kegiatan yang baru pertama kali di Lamongan itu diwarnai dengan penanaman pohon penghijauan, pelepasan burung dan penebaran ikan di Telaga Bandung.

Kegiatan pagi itu juga dirangkai dengan Mahonisasi yang ditandai dengan penyerahan 800 batang bibit pohon mahoni pada delapan kecamatan. Sementara Bupati Fadeli yang membuka acara itu bersama Wabup Amar Saifudin dan jajaran muspida secara simbolis melakukan penanaman pohon penghijauan di lokasi kegiatan. Hadir pula dalam kesempatan itu Gentur Sanjoyo Prihantono, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim.

Fadeli menyebut Program Lamongan Green and Clean (LGC) yang sudah dijalankan Pemkab Lamongan sejalan dengan tema Hari Habitat Dunia tahun ini, yakni Kota Hijau Solusi Perubahan Iklim. “Lamongan terus menerus bekerja keras agar kita betul-betul memiliki lingkungan yang hijau dan udara yang bersih. Ini juga sebagai upaya untuk mempertahankan Adipura, “ ujarnya.
“Hari ini, kita melakukan aksi nyata dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan. Yakni dengan menanam pohon, menebar ikan, melepas burung dan menyerahkan 800 bibit mahoni untuk 8 kecamatan. Semoga kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat agar secara terus menerus menjaga lingkungannya demi kelangsung anak cucu, generasi mendatang, “ kata dia.

Jumat, 07 Oktober 2011

Miroslav Janu Berlabuh Di Persela

Persela Lamongan membuat kejutan. Baru saja resmi mengontrak Eduard Tjong, Persela sudah mengganti pelatih kepalanya. Miroslav Janu (janu), kini resmi menjadi nahkoda Laskar Joko Tingkir. Mantan pelatih Arema Indonesia ini kemarin (6/10) diperkenalkan Ketua Umum Persela, Fadeli, dalam sesi jumpa pers pada wartawan di Ruang Sasana Nayaka setempat.

Janu tidak datang sendirian. Dia juga membawa gerbong asisten pelatihnya dulu. Yakni Tony Ho, Herman Kardiaman dan Assegaf. Sementara Didik Ludianto, asisten pelatih Persela Lamongan sebelumnya, dikonfirmasikan Fadeli akan tetap berada di jajaran pelatih Persela. Didik Ludianto sendiri sukses membawa Persela U 21 menjadi juara ISL U 21 musim lalu.

Fadeli dalam keterangannya menyampaikan perubuhan pelatih kepala Persela itu untuk mensukseskan target Persela untuk berada di klasemen atas, setidaknya 4 besar. “Agar Persela ini layak jual di mata calon sponsor, kita harus berbenah. Diawali dengan perekrutan pelatih kepala berkualitas, “ ujarnya.

“Nantinya semua akan dibenahi, “ imbuh Fadeli. “Mulai dari penambahan pemain hingga perbaikan rumput Stadion Surajaya. Janu kemarin sukses antarkan Arema jadi runner up. Nanti kami targetkan setidaknya bisa berada di posisi empat. Sedangkan untuk pasang target juara, tentunya harus ada banyak pembenahan dari sisi pemain, juga kualitas lapangan, “ katanya menjelaskan.

Janu sendiri tidak banyak mengumbar janji. Terlebih kompetisi akan segera dimulai meski jadwal pertandingannya belumm ada. Dia hanya menjanjikan akan bekerja keras seperti halnya yang sudah dilakukannya untuk PSM Makasar dan Arema Indonesia.

Dia mengaku sudah sedikit banyak mengetahui komposisi pemain yang sudah dimiliki Persela saat ini. Termasuk sejumlah pemain junior yang masuk ke tim senior dan keberadaan Gustavo, Zulham serta hengkangnya Fabiano ke Persija. Janu sendiri mengaku senang dengan pemain muda. Namun tentu dia akan melihat dulu kualitas mereka.

Dengan komposisi pemain Persela saat ini, dia melihat perlu ada pembenahan di sektor belakang, gelandang dan depan. Disebutkannya, sudah ada enam pemain yang diajaknya untuk bergabung di Persela. Namun terkait perekrutan dan kontrak, dia percaya itu menjadi kewenangan penuh dari manajemen Persela.

“Saya sudah kontak 5 atau 6 pemain untuk gabung. Namun terkait kontrak itu tentu kewenangan manajemen. Terkait pemain asing, saya adalah pelatih yang disiplin. Saya hanya kan merekrut pemain yang asing yang disiplin dan bisa bekerjasama degan pemain lokal, “ kata dia.

Janu yang lahir 8 November 1959 di Republik Ceska tersebut mengawali karir kepelatihannya di Indonesia pada tahun 2003 di Persigo Gorontalo. Kemudian hijrah ke PSM Makassar hingga tahun 2005. Tahun 2007 dia berlabuh di Arema Indonesia, kemudian musim 2008-2010 melatih Slavia Praha sebagai pelatih B. Sedangkan tahun lalu di melatih Arema Indonesia.

Eksekutif Ajukan 10 Raperda

Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan agenda nota penjelasan terkait sepuluh Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), berlangsung di gedung dewan Kabupaten Lamongan, kemarin (6/10). Dalam forum tersebut Bupati Lamongan Fadeli menegaskan pada Dinas Kesehatan terkait musim kemarau yang terlampau panjang untuk selalu waspada dan memberikan pelayanan terbaik kepada warga.

Dalam sambutannya dia mengatakan, sebagaimana diketahui musim kemarau tahun ini cukup panjang. Hal tersebut akan membawa dampak yang cukup besar terhadap perubahan musim. Antara lain, berbagai penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) akibat debu, menurunnya kualitas air bersih, dan berkurangnya sumber air.

“Saya minta kepada jajaran SKPD terkait, khususnya kepada Dinas Kesehatan agar selalu waspada dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan pengobatan,” urainya.

Ditambahkan olehnya, luas wilayah Lamongan yang setara dengan 181.280 Ha, telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang merupakan bagian dari Gerbang Kertosusilo. Dengan harapan akan berfungsi untuk mendorong sistem kota-perkotaan sebagai pusat pelayanan primer dengan sektor unggulan di bidang pertanian, perikanan, industri, dan periwisata.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Raperda tersebut dapat segera dibahas dan mendapat persetujuan dari dewan sehingga dapat disahkan menjadi Perda dan selanjutkan akan dijadikan landasan operasional dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah,” tandasnya.

Mengenai sepuluh Raperda yang disampaikan Fadeli pada rapat paripurna dewan yaitu meliputi tentang, RTRW Lamongan tahun 2011-2031, penanggulangan bencana, izin usaha pertambangan, izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta, izin usaha jasa konstruksi, usaha perdagangan, pengerukan dan reklamasi, izin penggilingan padi, huller dan penyosohan beras. Kemudian Raperda tentang pendaftaran usaha pariwisata, dan perubahan atas peraturan daerah nomor 3 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah.

Kamis, 06 Oktober 2011

Kesadaran ber-KB Sekaran Tertinggi

Partisipasi dan kesadaran masyarakat Kecamatan Sekaran dalam melakukan kontrasepsi keluarga berencana (KB) IUD dinilai paling tinggi, yaitu 3,67 persen rata-rata per desa dari total capaian se Lamongan. Lompa partisipasi KB yang dimulai tanggal 9 sampai 23 September, telah tercapai sebanyak 951 akseptor.

Pemenang hasil perolehan pelayanan IUD yang digelar bersama TNI tersebut, disampaikan langsung oleh Bupati Lamongan Fadeli didampingi Dandim 0812 Letkol Inf M. Syaeful Aziz. Dandim juga bertindak sebagai inspektur upacara pada acara HUT TNI ke-66 yang berlangsung di halaman gedung pertemuan Kadet Soewoko Makodim setempat, kemarin (5/10).

Selanjutnya, sebagai pemenang lomba kesadaran ber-KB bersama TNI pemenang kedua diraih Kecamatan Lamongan yaitu sebanyak 3,45 persen dan ketiga Bluluk 3,33 persen. Sementara lainnya, Sukorame 3,22 persen dan Karangbinangun 3,14 persen. Trophy serta hadiah dari pemenang tersebut diterima langsung oleh petugas tenaga medis KB di masing-masing wilayahnya.

Sementara itu dalam amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E, yang dibacakan oleh Dandim 0812 Letkol Inf M. Syaeful Aziz, mengatakan, tema ini merefleksikan niat, tekad dan semangat seluruh keluarga besar TNI untuk berbuat dan berkarya dengan lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas.

Disamping itu, lanjut dia, lebih dimaknai sebagai komitmen dan upaya TNI untuk menggelorakan dan meningkatkan bahwa setiap warga negara dan komponen bangsa memiliki tanggung jawab dalam pembelaan negara. ”Sebagai upaya menumbuhkan sikap sense of belonging dan sense of responsibility baik segenap prajurit TNI maupun segenap komponen bangsa,” katanya.

Menurut dia, tugas konstitusional untuk mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman, merupakan tugas yang mulia dan harus didukung oleh seluruh komponen bangsa.

“Bangun kemanunggalan TNI - Rakyat dan profesionalisme keprajuritan yang berbasis jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional yang professional,” pungkasnya. Hadir pada acara tersebut Bupati Lamongan beserta jajarannya. Dandim juga sempat melakukan potong tumpeng sebagai wujud ungkapan rasa syukur HUT TNI yang ke-66.

AFC Verifikasi Persela

Empat orang dari tim Konfederasi Sepakbola Asia atau Asian Football Confederations (AFC), Rabu (5/10) bersama perwakilan dari PSSI memverifikasi kesiapan manajeman Persela Lamongan. Terutama verifikasi dokuen data yang sudah dikirimkan sebelumnya soal kelayakan unsur manajemen, fianance officer, legal officer, security officer dan terkait local media officer.

Seperti dijelaskan Alisher Nikimbaev (Manajer Proffesional Football), Indonesia termasuk yang paling akhir verifikasinya bersama Uni Emirat Arab. AFC sebelumnya sudah melakukan verifikasi semua negara Asia seperti Korea dan China.

Hasil kesimpulan dari cek dan sharing data tersebut, lanjut dia, akan dikirim ke AFC dan diputuskan kelayakannya oleh Exco AFC berdasarkan kelayakan standar se Asia. “Verifikasi ini terutama terkait kelayakan untuk mengikuti kompetsi AFC Champions League (Liga Champions Asia) untuk 3 musim mendatang. Yakni musim kompetsi 2012 hingga 2014, “ terang dia saat di Sekretariat Persela.

Dia juga sempat memuji Persela menjadi satu-satunya klub yang telah memiliki business plan. Meski belum bagus, dia menghargai upaya tersebut. terkait hasil verifikasi, kelayakannya bukan hanya akan ditentukan satu atau dua klub saja. Namun keseluruhan klub yang diverifikasi.

Setelah memverifikasi data di Sekeretariat Persela, Tim AFC langsung melihat kesiapaan fasilitas di Stadion Surajaya. Semua aspek dilihat dan diverifikasi. Mulai dari mixed zone, ruang media, ruang pemain home dan away hingga aspek keamanannya. Sejumlah saran pembenahan yang disampaikan AFC, seperti penambahan fasilitas untuk media akan dipenuhi manajerial Persela sebelum batas akhir 14 Oktober nanti.

Dalam sesi jumpa pers, Shahin Rahmani (Manajer Media) menegaskan dalam kesempatan hari itu dia bersama timnya tidak akan langsung melakukan penilaian. Karena nanti akan ada sesi kesimpulan tersendiri. Dia dan Tim AFC lain ingin melihat langsung keseriusan masing-masing klub dalam memenuhi ketentuan standar AFC yang ada.

Tim AFC lainnya yang hari itu datang adalah Benjamin Tan (Manajer Kompetisi) dan Avin (Manjer Audit Finance). Mereka didampingi dua orang dari PSII, Farid Mubarok dan Malik. Sementara dari manajerial Persela terlihat hadir Yuhronur Efendi bersama Agus Suyanto, R Yulianto, Anang Taufik dan sejumlah pengurus lainnnya.

Double Track KA Lamongan Segera Dibangun

Konsultasi publik Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) terkait pembangunan jalur ganda (double track) kereta api (KA) Bojonegoro-Surabaya Pasar Turi, digelar di ruang pertemuan Shaba Nirbawa, Kabupaten Lamongan, kemarin (4/10). Jalur di wilayah satuan kerja (satker) pengembangan perkeretaapian Jawa Timur yang di mulai dari batas propinsi Jawa Timur (yang juga melewati Lamongan) sampai dengan stasiun Surabaya Pasar Turi tersebut diperkirakan berjarak 139 kilometer. Itu seperti dikatakan Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapain Wilayah Jawa Timur, Agus Muharram.

Terkait pembangunan jalur ini, beberapa wilayah kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lamongan yang akan di lewati oleh KA double track ini, diantaranya, Kecamatan Deket, Lamongan, Sukodadi, Pucuk, Babat dan Turi. Sementara kondisi saat ini, jalur-jalur sepanjang tersebut banyak sekali terdapat pipa air PT. Petrokimia Gresik, kabel optik milik operator, pipa minyak PT. Pertamina dan kabel sinyal PT. KAI.

Pembangunan jalur ganda merupakan kegiatan pembangunan jalur kereta api baru yang berada di sebelah jalur KA yang telah ada serta merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur ganda KA lintas utara jawa.

“Saya minta maaf jika proyek ini harus cepat diselesaikan dan terkesan tergesa-gesa karena targetnya tahun 2014 harus siap digunakan. Pembangunan stasiun baru di Kecamatan Turi dan Pucuk juga akan mulai dikerjakan tahun 2013 mendatang,” ujar Agus Muharom.

LPPM ITS Hera Widiastuti sebagai konsultan dan juga sebagai tim penyusun Amdal, mengatakan, jangan sampai double track tersebut terjadi persilangan yang bisa menyebabkan kecelakaan. Ruang yang ada saat ini sangat sempit sekali, apakah harus ditutup atau seperti apa sehingga perlu kajian lebih lanjut. “Batas aman jalur ganda KA adalah 8 meter meskipun ada beberapa jalur lebarnya dibawah itu, sebenarnya itu berbahaya,” terangnya.

Sementara itu Plt Sekkab Lamongan Yuronur Efendi dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut, menambahkan, rencana tersebut merupakan amanat presiden dan dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian yang dilintasi jalur KA tersebut. Ketika jalan raya daya tampungnya sudah mulai penuh, angkutan udara juga mahal, kereta api merupakan pilihan masyarakat diberbagai level. “Saya mohon bantuan dari bapak Camat dan Lurah untuk ikut berperan serta, misalkan dalam pembebasan lahan,” tandasnya.

Lingkup studi Amdal sendiri antara lain, pengurukan badan jalan rel dengan material timbunan, pemasangan bantalan beton sebanyak 245.713 batang, pemasangan rel sejauh 139 kilometer, pembangunan jembatan dengan bentang antara 10-50 meter sebanyak 25 buah, dan pembangunan gorong-gorong 75 buah.

Janjikan 10 Bulan, Pedagang Bisa Berjualan Kembali

Selasa, (4/10) peletakan batu pertama pembangunan Pasar Babat dimulai oleh Bupati Lamongan Fadeli didampingi pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat dan KH Abdul Ghofur. Fadeli dalam sambutannya menegaskan, dalam jangka waktu 10 bulan, semua pedagang sudah bisa berjualan lagi di Pasar Babat yang baru.

Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Bupati Amar Saifudin bersama Ketua DPRD Makin Abbas, Dandim 0812 Letkol Inf M Syaeful Aziz dan muspida setempat. Juga hadir Direktur Utama PT Karsa Bayu Bangun Perkasa, Trisno Susilo Handoko, selaku investor yang digandeng Pemkab Lamongan untuk membangun Pasar Babat.

“Hari ini dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Babat. Insya Allah, 10 bulan lagi, akan datang kembali untuk meresmikan Pasar Babat yang baru. Saya pastikan semua pedagang lama akan kembali menempati Pasar Babat yang baru. Pedagang jangan ragukan komitmen ini, “ tegasnya.

Diungkapkan olehnya, pembangunan Pasar Babat tersebut sebagai bagian upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Hal ini sesuai dengan konsep Babat sebagai Kota Perdagangan dan Jasa. Terutama posisinya yang sangat strategis karena berada dalam segitiga emas wilayah persimpangan Kabupaten Lamongan dengan Tuban dan Bojonegoro, “ kata dia. “Setelah selesai nanti, Pasar Babat akan jadi lebih bersih dan indah. Sehingga tidak hanya akan menjadi kebanggan warga Babat, tapi juga Lamongan, “ imbuh dia.

Sementara KH Abdul Ghofur sendiri di kesempatan itu menegaskan akan mendukung pemerintah daerah dalam pembangunan Pasar Babat. Dia meminta bupati agar membangun pasar tersebut dengan sebagus-bagusnya.

“Pusat perekonomian Lamongan adalah di Babat. Saya berpesan agar dalam penataan Pasar Babat ini bupati siap tekor. Jangan sampai membuat masyarakat Babat gelo dan getun (jawa : menyesal). Jika ini dilakukan, berarti kita memiliki bupati yang hebat. Saya siap membantu bupati demi masyarakat Babat asal komitmen ini dijaga, “ tandasnya.

PT Karsa Bayu Bangun Perkasa, seperti diungkapkan Direktur PD Pasar Lamongan, Hadi Subroto, akan menyelesaikan pembangunan Pasar Babat mulai 4 Oktober 2011 hingga 4 Juli 2012. Pembangunannya sendiri menggunakan pola Bangun Guna Serah ( Build Operate Transfer/BOT). Investasi yang dikeluarkan untuk membangun pasar seluas 17.854 meter persegi (termasuk fasum) tersebut, mencapai Rp 55.225.690.498. Sementara pedagang saat ini dipindahkan sementara di Pasar Agrobis Babat. Selama berdagang di sana, mereka tidak akan ditarik retribusi pasar.

Selasa, 04 Oktober 2011

Raperda Perubahan APBD Disahkan

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2011, akhirnya disetujui untuk kemudian disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Persetujuan itu seperti disampaikan juru bicara Badan Anggaran (Banggar) , Mustain, saat menyampaikan laporan Banggar di gedung Dewan setempat, Senin (3/10).
Seperti yang telah disampaikan Mustain, komponen Pendapatan Daerah tahun anggaran 2011 yang semula ditetapkan sebesar Rp 1.173.178.327.600 setelah perubahan menjadi sebesar Rp 1.306.304.930.944, sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp 133.126.603.344. “Perubahan itu dipengaruhi beberapa komponen. Diantaranya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula ditetapkan sebesar Rp 103.335.720.800, setelah perubahan menjadi sebesar Rp 106.222.830.724, sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.887.109.924,” ujarnya.

Kemudian komponen Belanja Daerah yang semula Rp 1.213.856.065.963, setelah perubahan menjadi Rp 1.384.783.340.809, atau naik Rp 170.927.274.846. Sehingga defisit anggaran sebelum perubahan yang semula ditetapkan sebesar Rp 40.677.738.363, setelah perubahan menjadi sebesar Rp 78.478.409.865.78, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 37.800.671.502.78.

Selanjutnya, kata Mustain, komponen pembiayaan netto yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 40.680.943.550, setelah perubahan menjadi sebesar Rp 78.478.409.865.78. Sehingga mengalami penambahan sebesar Rp 37.797.466.315.78. Dari perhitungan tersebut, sisa lebih pembiayaan anggaran sebelum perubahan yang semula ditetapkan sebesar Rp 3.205.187, setelah perubahan menjadi nol.

“Terhadap kenaikan target PAD di beberapa SKPD, Banggar memberikan apresiasi. Namun, saya tekankan agar kenaikan target tersebut betul-betul direalisasikan secara konkrit melalui optimalisasi kinerja dan sumber daya yang ada dengan diimbangi pengawasan yang ketat,” tandasnya.

Sementara itu dalam mencegah terjadinya bencana banjir yang kerap kali melanda Lamongan seiring datangnya musim penghujan, Bupati Fadeli dalam sambutannya menegaskan, telah membuat langkah-langkah persiapan dan antisipasi sejak dini. Diantaranya dengan cara melakukan normalisasi tempat penampungan air dan saluran air. Diantaranya melalui pengerukan waduk, sungai, dan rawa. “Langkah antisipasi tersebut sangat diperlukan agar masyarakat Lamongan disekitar Bengawan Jero tidak menjadi langganan banjir setiap tahun,” katanya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dewan terhadap semua pandangannya, atas saran dan juga kritikannya melalui Banggar yang disampaikan dalam Rapat Paripurna ini. Seperti pada tahun sebelumnya sektor pertanian yang tetap menjadi unggulan meskipun ditengah ancaman hama dan kekeringan telah memunculkan varietas unggulan yaitu berupa Inpari. Semoga citra Lamongan sebagai lumbung padi terbesar di Jawa Timur tetap terjaga” pungkasnya.

Senin, 03 Oktober 2011

Banleg DRPD Jatim Cari Masukan Kelautan Lamongan

Badan legislasi (Banleg) DPRD Jatim, Jum’at (30/9) melakukan studi banding terkait rencana penyusunan naskah akademik dan legal drafting Raperda tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan, Pulau-pulau kecil dan Pesisir Provinsi Jatim.

Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Banleg DPRD Jatim Ahmad Jabir itu diterima Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto di Ruang Sasana Nayaka setempat.

Dalam keterangannya, Ahmad Jabir yang juga anggota Komisi A Bidang Pemerintahan dan Hukum tersebut mengatakan Banleg kini sedang mengebut penyelesaian draft Raperda tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan, Pulau-pulau kecil dan Pesisir Provinsi Jatim untuk disahkan pada 2012 nanti. Terkait hal itu, dia ingin mengetahui pengelolaan industri maritim di pantai utara Lamongan yang tengah pesat berkembang.

“Kunjungan kami di Lamongan ini sebagai upaya untuk mencari masukan rencana kegiatan pada tahun 2012 nanti. Terutama terkait penyusunan Raperda tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan, Pulau-pulau kecil dan Pesisir Provinsi Jatim. Sementara di Lamongan industri di pesisir pantai utaranya terus berkembang, “ papar Jabir yang juga alumni SMAN 2 Lamongan tahun 1987 tersebut.

Sementara Djoko Purwanto menyebutkan, karena pesatnya perkembangan di pantura Lamongan, pada 2012 nanti, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong ditetapkan sebagai kawasan percontohan nasional Minapolitan Perikanan Tangkap. Hanya ada sepuluh lokasi lain di Indonesia yang ditetapkan sebagai minapolitan percontohan. Diantaranya adalah PPN Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara dan PPN Pekalongan, Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.

Sebagai salah satu daya dukung perikanan tangkap, saat ini di pantura Lamongan telah beroperasi delapan unit industri pengolahan ikan. Terakhir yang masuk adalah PT QL Hasil Laut dengan produksi olahan berupa Surimi, ikan beku dan fish meal.

Unit produksi itu belum termasuk sekitar 252 unit pengolahan skala rumah tangga. Di wilayah ini juga terdapat lima sentra produksi perikanan tangkap serta terdapat 28.154 nelayan dengan produksi ikan tangkap tahun 2010 lalu mencapai 61.431 ton. Di wilayah ini juga terdapat sejumlah 7.526 unit armada perikanan tangkap dengan bobot mati 5 hinga 20 GT dengan jumlah alat tangkap mencapai 8.395 unit.

PPN Brondong juga telah melakukan pembenahan fisik sejak tahun 2005 silam dengan menelan dana hingga Rp 47,116 miliar. Dana itu diantaranya digunakan untuk pekerjaan turap 524 meter dan 292 meter, reklamasi seluas 8 hektar, break water sepanjang 40 meter, pembangunan dermaga sepanjang 363 meter dan pembangunan jalan kompleks.

Pengembangan kawasan minapolitan di Lamongan sendiri sudah memiliki legal aspek yang jelas. Karena sudah tercantum dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat Rapat Koordinasi Minapolitan di Lamongan beberapa waktu lalu juga menyatakan kesiapan untuk mendukung minapolitan di Lamongan dengan melakukan langkah-langkah nyata.

Lamongan Rawan Ketersediaan Air

Pentingnya keberadaan air bersih sebagai sumber kehidupan umat manusia mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah. Secara geografis Kabupaten Lamongan dinilai sebagai daerah yang rawan ketersediaan air bersih. Setidaknya itu yang diungkapkan Bupati Fadeli dalam acara pembinaan dan pelatihan pengurus Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum dan Sanitasi atau HIPPAMS, bertempat di Pendopo Lokatantra setempat, kemarin (29/9).

“Penyediaan kebutuhan air baku untuk keperluan air minum yang dilakukan oleh PDAM hanya berkisar 20 persen saja dari jumlah penduduk dan hanya menjangkau wilayah tertentu seperti di perkotaan, Babat, Paciran serta wilayah-wilayah sepanjang jalan nasional arteri primer, jadi sangat terbatas sekali,” ungkap dia dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut.

Melalui kelembagaan HIPPAMS di desa yang mandiri serta profesional, lanjut dia, sebutan daerah yang rawan air bersih secara bertahap dapat segera tereliminir. Pasalnya, untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 atau terkait tentang kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat, Lamongan akan berusaha serius dalam sektor penyedian kebutuhan air bersih bagi warga.

“Diantaranya akan dilakukan pembenahan infrastruktur PDAM, penyusunan pra studi kelayakan untuk penyediaan air bersih di wilayah utara dengan menjalin kerja sama dengan pihak swasta, serta mengikuti program IUWASH (Indonesia urban water, sanitation and hygiene),” urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov yang juga sebagai Pembina HIPPAMS Propinsi, Moch Anwar, juga menyampaikan hal senada. Dikatakannya, kelayakan dan ketersediaan air bersih ukurannya adalah 80 persen sudah siap dan harus bisa dinikmati warga perkotaan dan 65 persen oleh warga pedesaan. “Tapi masih ada daerah atau wilayah tertentu, karena kondisi tertentu pula yang kesulitan air bersih, bahkan ada yang sampai di bawahnya 50 persen,” katanya.

Ketua Asosiasi HIPPAMS Banyu Urip, Kasdan, menyampaikan sebanyak 40 persen atau 227 unit HIPPAMS sudah tersebar di desa-desa dari keseluruhan 474 kelurahan se-Kabupaten Lamongan. “Memang belum bisa menjangkau semuanya tetapi dari jumlah yang ada itu HIPPAMS telah siap melayani mayarakat,” ujarnya.

Pada akhir acara, diserahkan bantuan berupa alat pengolah air minum cepat mandiri (sistem penyediaan air minum non perpipaan) senilai Rp 41.600.000 oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov kepada 12 pengelola HIPPAMS desa sebanyak 26 unit. “Semoga alat tersebut bermanfaat dan bisa membantu masyarakat pedesaan dalam memperoleh air minum dengan cara yang murah serta terjamin kualitas kesehatannya,” pungkas Fadeli.

Fedeli juga sempat menyaksikan demo pemakaian alat pengolah air minum cepat mandiri yang juga disaksikan oleh undangan lain. Sebenarnya alatnya sederhana. Yakni berupa gentong plastik berukuran besar yang dimodifikasi. Alat itu terdiri dari kran air yang terletak dibawah serta tuas pengaduk. Saat demo, diguankan air hutan yang otomatis tentu tidak layak pakai. Serta obat-obatan yang terdiri dari kaporit, tawas, dll sesuai dengan takaran yang dikemas di dalam plastik kecil-kecil.