Kamis, 17 Desember 2009

Investor Akomodasi Permintaan Pedagang Babat

Tuntutan sejumlah pedagang Pasar Babat kepada investor kemarin mendapat kepastian dari Direktur Utama PT Karsa Bayu Bangun Perkasa Trisno Susilo Handoko (Susilo) selaku investor pembangunan Pasar Babat dan Pasar Agrobis. Akomodasi tuntutan pedagang itu kemarin (8/12) disampaikannya saat Rapat Sosialisasi Pembangunan Pasar Babat di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan.

Dalam rapat yang dipimpin Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto itu, Susilo ungkapkan investor sepakat untuk memberi diskon 25 persen dari harga sebelumnya. Demikian pula untuk usulan perubahan ukuran serta perubahan nama Pasar Babat juga diakomodasi investor. Sebelumnya, nama pasar yang akan dibangun tersebut ditetapkan dengan nama Pasar Babat Modern.

“Sesuai dengan usulan pedagang, nantinya akan ada perubahan jumlah dan ukuran di Pasar Babat. Pada intinya, pedagang lama Pasar Babat pasti mendapat prioritas untuk mendapatkan lokasi di bangunan baru Pasar Babat. Demikian pula untuk Pasar Agrobis Babat, pedagang lama di Pasar Babat juga akan mendapat prioritas jika berkeinginan menjadi pemilik kios atau toko di Pasar Agrobis, “ ujarnya.

Diungkapkannya, di Pasar Babat, untuk ruko atau rumah toko yang semula 17 unit akan menjadi 9 unit. Kemudian untuk jenis toko yang semula 70 unit ditingkatkan menjadi 126 unit. Sementara kios singkur di belakang toko yang semula 16 unit ditambah menjadi 185 unit. Jumlah unit ini belum termasuk untuk los basah dan los pedagang lesehan.

Perubahan komposisi juga akan berlaku di Pasar Agrobis. Dari yang semula tidak ada toko, akan dibangun 154 unit toko. Sementara kios singkur yang semula juga tidak ada akan dibangun 68 unit.

Sementara Djoko Purwanto dalam rapat yang mengundang perwakilan pedagang Pasar Babat dan anggota Tim Sosialisasi dan Pemasaran Stand/Kios Pasar Babat dan Pasar Agrobis Babat menyampaikan rapat itu diadakan agar tidak ada salah persepsi dengan para pedagang. Demkian pula pembangunan Pasar Babat sudah mendesak dilakukan. Karena kondisinya saat ini yang terkesan kumuh dan sering menimbulkan kemacetan.

“Bertahun-tahun pembangunan Pasar Babat ini gagal diwujudkan karena masalah pendanaan. Karena itulah Pemkab Lamongan menggandeng pihak ketiga. Yakni PT Karsa Bayu Bangun Perkasa. Bahkan untuk Pasar Agrobis nanti akan dilengkapi terminal, “ kata Djoko.

Tidak ada komentar: