Rabu, 02 Desember 2009

SatlakPB Mulai Diaktifkan

Terhitung Selasa (1/12), Satuan Pelaksanaan Penanggulangan Bencana (SatlakPB) Kabupaten mulai diaktifkan. Pengaktifan itu untuk mengantisipasi puncak hujan yang diprediksi akan datang pada Desember nanti. Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Pelaksana Harian SatlakPB Lamongan Imam Trisno Edy saat Rapat Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan.
Di kesempatan itu, Imam juga ungkapkan bahwa tahun depan keberadaan SatlakPB akan dihilangkan dan diganti dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD. Pembentukan ini sesuai dengan amanat UU nomor 21.2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Dalam rapat yang dipimpin Sekretaris SatlakPB yang juga Sekkab Fadeli itu terungkap jika pembangunan parapet (penguat tanggul) di Kelurahan Banaran/Babat sepanjang 70 meter belum tuntas dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Menanggapi itu, Fadeli minta BBWSBS untuk mempercepat pelaksanaan pembangunannya sehingga pada Desember nanti sudah selesai.

Sementara pembangunan Tanggul Bogobabatan/Karangbinangun meski menurut Sugiarto, Pimpro Sub Proyek Banjir I BBWSBS sudah selesai 85 persen pengerjaan fisiknya, Camat Karangbinangun Nalikan dan Kepala Dinas PU Pengairan Heru Sanjoto meragukan tanggul itu sanggup menahan luapan Sungai Bengawan Solo.

Menurut pengamatan Nalikan, ketinggian tanggul sepanjang 1570 meter itu masih hampir sama dengan tanggul lama. Sehingga luapan air Bengawan Solo masih mungkin melewati tanggul. Mestinya menurut dia setidaknya ketinggiannya antara satu hingga satu setengah mater diatas tanggul lama. Menanggapi itu, Sugiarto akan mempercepat penyelesaian tangul yang tinggal 15 persen itu.

Selanjutnya terkait pembangunan Tanggul di Centini dan Keduyung/Laren, semua pihak sepakat tanggul yang baru sudah siap hadapi kemungkinan luapan Sungai Bengawan Solo. Meski menurut Camat Laren Rusgianto masih diperlukan sedikit pemadatan agar saat hujan longsorannya tidak sampai merusak jalan.

Fadeli diakhir rapat itu perintahkan kepada dinas terkait terutama Dinas PU Pengairan untuk mewaspadai kemungkinan banjir. “Tidak ada yang berharap akan ada banjir di Lamongan. Namun jika itu sampai terjadi semua harus siap sehingga efek banjir bisa diminimalisir, “ kata dia. Dia juga perintahkan untuk mensiagakan semua peralatan yang dimiliki seperti perahu karet dan genset. Termasuk alat komunikasi.

BBWSBS di rapat itu juga sampaikan pihaknya sudah siap mendistribusikan sejumlah peralatan tanggap banjir pada kecamatan yang wilayahnya rawan banjir. Yakni berupa 2 perahu karet, 1500 lembar bronjong kawat, 4 rol kawat, 10 ribu karung dan 320 batang dorlak.

Tidak ada komentar: