Selasa, 22 Februari 2011

Wereng Coklat Serang 11.566 Hektar

Hama wereng coklat kembali serang lahan pertanian padi di Lamongan. Dari total 70.325 hektar yang ditanami padi di musim tanam pertama tahun ini, 11.566 hektar diantaranya diserang organisme pengganggu tanaman tersebut.
Data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan (DPK) Lamongan per 17 Februari meyebutkan, dari total serangan tersebut, 1.003 hektar diantaranya masuk kategori puso. Sehingga tidak bisa diselamatkan lagi. Sementara sisanya terserang hama yang biasa muncul di musim penghujan dan kemarau basah itu dengan kondisi ringan hingga berat.
Rincian luas serangan hama wereng coklat adalah, dengan kondisi serangan ringan mencapai 4.853,85 hektar. Sementara dengan kondisi sedang menyerang areal padi seluas 3.315,0 hektar dan serangan dengan kondisi berat mencapai 2.499,55 hektar. Pada awal Februari lalu, tanaman padi yang mengalami puso seluas 765 hektar.
“Serangan wereng kembali terjadi karena adanya perubahan iklim. Yakni terjadinya kemarau basah, yakni masih turunnya hujan pada periode yang seharusnya sudah masuk musim kemarau, “ ujar Kepala DPK Mustakim Arif melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.
Terkait serangan wereng coklat, DPK telah dan akan melakukan sejumlah upaya-upaya khusus. Diantaranya yang mendesak adalah dengan mengatur pola tanam. Karena hanya dengan mengatur pola tanam itulah, siklus hidup hama bisa diputus.
“Selain pengaturan pola tanam, saat ini tengah gencar dilakukan gerakan pengendalian secara dini sebelum hama menyerang. Selain itu juga dilakukan pengamatan secara berkala dengan mengoptimalkan petugas penyuluh lapangan dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan, “ ungkapnya. “Untuk padi yang terserang dengan kondisi sedang hingga sedang sedapat mungkin untuk diselamatkan, “ imbuh dia.
Sementara padi dengan serangan berat, kata dia, akan diambil tindakan pemberantasan hama secara represif. Yakni dengan penyemprotan pestisida bangtuan dari sejumlah produsen obat-obatan pestisida.
Dari 27 kecamatan di Lamongan, 22 kecamatan diantaranya mengalami serangan wereng coklat. Yang belum terserang adalah wilayah Kecamatan Sukorame, Paciran, Solokuro, Laren dan Brondong. Kecamatan Babat menjadi wilayah dengan areal tanaman terluas yang diserang, yakni seluas 1.696 hektar. Sementara di Kecamatan Deket hanya ada 4,2 hektar yang diserang wereng coklat.

Tidak ada komentar: