Ke-14 peserta FKPU itu yakni Gresik, Tuban, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Sidoarjo, Situbondo dan Kota Probolinggo. Mereka menempati sejumlah stan dengan menyajikan kesenian dan budaya khas daerahnya masing-masing. Peserta tersebut juga mendapat kesempatan untuk menampilkan kesenian daerahnya.
Di tempat yang sama, juga digelar pameran museum Jawa Timur. Sejumlah benda cagar budaya ditampilkan. Lamongan sendiri menampilkan genta yang biasanya ditempatkan di Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata setempat. Genta tersebut terbuat dari bahan perunggu juga berbentuk silindrik, melebar di bagian bawah dengan tepian membentuk dua tingkatan. Pada genta ini terdapat tulisan mennggunakan aksara Jawa Baru yang menjelaskan tentang pembelian genta tersebut pada bulan Dulhijah tahun Jimawal atau tahun 1677.
Masfuk yang didampingi Wabup Tsalits Fahami tampak tertarik mengamati benda yang sudah masuk buku benda cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Mojokerto tersebut. “Dari genta ini dapat diketahui ternyata Lamongan di masa lalu memiliki arti penting, “ ujarnya.
“Seni dan budaya ini dapat mendorong promosi. Karena itu kegiatan seni juga tidak boleh berhenti. Dengan kegiatan ini, kesenaian daerah diharapkan dapat terus berkembang, “ kata Masfuk saat membuka FKPU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar