Senin, 05 Juli 2010

Pawai Budaya Lamongan Tampilkan Kesenian 14 Kabupaten Pesisir

Gelar seni budaya Kabupaten Lamongan dalam rangka hari jadinya ke-441 ditutup dengan Pawai Budaya, Minggu (20/6). Pawai tersebut berlangsung meriah, karena selain diikuti peserta lokal, juga diramaikan sejumlah kesenian dan budaya dari 14 kabupaten/kota di wilayah pesisir Jawa Timur. Kegiatan yang start dan finish depan Kantor Pos Lamongan tersebut dibuka Bupati Masfuk.
Pawai kali ini adalah penutup dari empat kegiatan kesenian sebelumnya. Yakni Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU), Pameran Seni Budaya dan Pameran Museum Jawa Timuryang kesemuanya dilaksanakan di Lamongan Plaza sejak 18 Juni lalu serta sarasehan Budaya Se Jatim di Pendopo Lokatantra.
Pawai itu diawali dengan penampilan dari Jurusan Sendratari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya yang menyajikan Eksotika Nusantara dengan beragam tarian antara lain tari kolosal yang berjudul Adeking (berdirinya) Dahanapena. Tarian kolosal tersebut menceritakan tentang pelarian Prabu Erlangga dari kerajaan Waranmas ke daerah Pamotan karena dikejar-kejar oleh Raja Worawiri. Sesampainya di Pamotan, Prabu Erlangga bertemu dengan tokoh-tokoh agama.
Karena dinilai memiliki kharisma yang tinggi akhirnya beliau diangkat menjadi Raja dengan berdirinya Kerajaan Dahanapena. Tari kolosal yang diperankan oleh sedikitnya 35 orang mahasiswa UNESA tersebut diangkat berdasarkan prasati yang tersebar di Desa Pamotan maupun Pataan.
Polres setempat juga turut bagian dalam pawai. Semua jajaran Kapolsek dan Kasat serta Kapolres AKBP Gagas Nugraha turut langsung dalam pawai dan berpenampilan layaknya warok.
Sementara Kabupaten Probolinggo menampilkan kesenian khas masyarakat pesisir yakni Rebekan Oreng Tingkir Soreng. Sebuah kesenian selamatan yang lazim ditemui di komunitas masyarakat pesisir jawa. Kemudian pawai dari Kabupaten Situbondio menbawakan kesenian Tari Lajeng dan Kabupaten Tuban membawakan kesenian Sandur.
Tidak ketinggalan Kabupaten Sampang juga turut meramaikan dengan kesenian Gumbak. Yakni tradisi baceman atau membersihkan dan mensucikan 24 pusaka senjata tradisional. Tim ini tampil lengkap dengan membawa 24 senjata pusaka, termasuk sebilah senjata sejenis pedang yang panjangnya melebihi tinggi manusia dewasa.
Budaya pesisir yang juga lekat dengan agama Islam diwakili oleh kesenian Tari Zafin Mandilingan. Tarian ini dibawakan sejumlah siswi Akademi Kebidanan Delima Kabupaten Gresik. Dengan iringan musik gambus, penarinya berpakaian muslim dengan kerudung tertutup. Lain lagi dengan penampilan dari Kota Probolinggo yang menyuguhkan Tari Ting Genting. Tarian perang yang gerakannya terlihat lucu karena mengadopsi gerakan anak kecil yang menirukan peperangan.
Meski diramaikan kesenian dari 14 kabupaten/kota pesisir Jawa Timur, suguhan dari kesenian setempat juga tidak kalah semarak. Seperti suguhan dari SMAN 2 Lmaongan yang menampilkan tradisi masyarakat pantura Lamongan, Petik Laut. Atau suguhan dari MAN Lamongan yang menampilkan tradisi kupatan, sebuah tradisi yang berawal dari kisah pendirian masjid oleh Sunan Drajat di Paciran. SMPN 2 Lamongam juag tidak ketinggalan menampilkan kisah Jaka Mada (Gajah Mada) dan Mbok Rondo Andong (diyakani masyarakat setempat sebagai ibu ibunda Gajah Mada) yang makamnya berada di Kecamatan Ngimbang. Lamongan sendiri saat ini sedang intens mengkampanyekan bahwa Maha Patih Majapahit Gajah Mada lahir di Lamongan. Sejumlah kelompok kesenian lokal dari 14 wilayah perwakilan juga meramaikan pawai tersebut.
Masfuk sendiri menyebut gelar seni dalam rangka Hari Jadi Lamongan tersebut adalah sumbangsih Lamongan untuk Jawa Timur dan Indonesia. “Keanekaragaman seni dan budaya adalah asset yang harus dikembangkan sebagai sarana promosi daerah. Hari ini kita melihat suguhan keanekaragaman budaya dan kesenian dari 14 kabupaten/kota pesisir di Jawa Timur. Semoga pawai ini dapat menjadi pelestari kekayaan kesenian dan udaya masyarakat pantura di Jawa Timur, termasuk Lamongan, “ ujar bupati yang akan segera mengkahiri dua periode kepemimpinannya di Lamongan Agus mendatang tersebut. Pawai itu juga dihadiri Wakil Bupati Tsalits Fahami bersama semua jajaran muspida setempat.

Tidak ada komentar: