Rabu, 25 November 2009

Ratusan Peserta CPNS Absen

Ratusan peserta CPNS di Kabupaten Lamongan dimungkinkan absent mengikuti ujian. Setidaknya sejumlah 108 nama sudah dipastikan absen dalam tes yang berlangsung selama dua jam tersebut. Data itu terungkap saat Wabup Tsalits Fahami melakukan sidak tes CPNS di tiga lokasi kemarin (21/11). Wabup dalam sidaknya itu ditemani Kepala BKD Bambang Kustiono bersam sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Sidak itu dilakukan di tiga lokasi ujian, yakni di SDN Jetis IV Lamongan, SMPN 1 dan berakhir di MAN Lamongan.
Para peserta tes itu akan memperebutkan sejumlah 436 formasi. Di SDN Jetis IV, dari sejumlah 200 peserta yang seharusnya mengikuti tes, 25 orang diantaranya absen. Kemudian di SMPN 1 Lamongan tercatat 39 peserta tidak datang dari 480 peserta yang terdaftar. Sementara di MAN Lamongan juga ada 44 peserta yang tercatat tidak hadir dari sejumlah 560 peserta yang seharusnya ikut ujian. Tsalits Fahami kepada sejumlah wartawan membantah adanya rumor bahwa kursi CPNS bisa diperjualbelikan. Menurutnya tes dilakukan dengan pengawasan ketat dan menggandeng institusi independen untuk mengkoreksi lembar jawaban peserta, yakni dari Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). “Semua sudah tahu reputasi UI. Pengawasan dan pengawalan dilakukan dalam setiap tahapan hingga lembar jawaban sampai ke UI. Pada 28 November mendatang sudah ada pengumuman hasil tes. Dengan waktu yang sangat mepet ini tidak mungkin ada kecurangan. Masyarakat juga jangan mudah percaya rumor. Karena sudah banyak makelar yang tertangkap pihak berwajib, “ ujarnya saat di MAN Lamongan. Selama 120 menit, peserta akan mengerjakan sejumlah 100 sola ujian. Tes dimulai pukul 8 pagi dan selesai pukul 10. Dari data BKD Lamongan menyebutkan, dari sejumlah 14.777 lamaran CPNS yang lolos untuk diverifikasi secara administratif, 2.021 berkas lamaran diantaranya gagal lolos verifikasi administratif dengan sejumlah kekurangan. Seperti kurangnya lampiran transkrip, ijazah yang tidak dilegalisir atau peserta diatas usia 35 tahun yang tidak mencantumkan SK pengangkatan dan pengalaman kerja. Sehingga yang memenuhi syarat untuk ikut ujian menjadi hanya 12.756 orang. Diluar itu, masih ada 539 (bukan 540 sepeti sebelumnya) yang lamarannya dikirim dari Kantor Pos luar Lamongan sehingga otomatis tidak sah dan tidak bisa diverifikasi administrative

Tidak ada komentar: