Senin, 29 November 2010

Tranmigrasi Masih Diminati

Fakta menjadi seorang transmigran saat ini telah berbeda dengan yang dulu. Sekarang banyak transmigran di Lamongan, khususnya, yang sukses di perantauan sehinggga menarik minat rekan maupun keluarga di desa tempat tinggalnya

“Kalau dulu banyak masyarakat yang menolak ditransmigrasikan, tapi sekarang malah kebalikannya, banyak yang ngantri jadi Transmigran,” ungkap Bupati Lamongan, Fadeli. Hal tersebut terjadi, kata dia, karena banyak Transmigran yang sukses. Transmigran yang sukses ini bukan hanya bisa membangun rumah yang layak di perantauan, tapi juga bisa mambangun rumah untuk keluarganya di kampung, sehingga banyak orang yang tertarik dengan suksesnya transmigran ini, imbuh dia.

Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan kembali memberangkatkan sebanyak 41 orang transmigran baru tahap I ke Pangea Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo dan dilepas langsung pemberangkatannya oleh Fedeli, di dampingi oleh Wakil Bupati, Amar Saifudin, Plt Sekretaris Daerah, Nurroso, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Soni Harsono, dan anggota dari Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan, bertempat di Shaba Dyaksa Pemkab Lamongan, Kamis (18/11).

Para transmigran tersebut diantaranya dari Kecamatan Turi 4 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 15 orang, Kecamatan Babat 1 KK sebanyak 5 orang, Kecamatan Sukodadi 2 KK sebanyak 8 orang, Kecamatan Maduran 1 KK sebanyak 4 orang, Kecamatan Sukorame 1 KK sebanyak 5 orang, dan dari Kecamatan Karang Binangun 1 KK sebanyak 4 orang.

Mereka diberangkatkan melalui swakarsa mandiri, yaitu transmigrasi atas dasar pembiayaan sendiri, namun, kemarin, Pemkab tampak memberikan bantuan saat melepas pemberangkatan Transmigran. Pemkab Lamongan, selanjutnya, juga akan memberangkatkan transmigran pada tahap II yang rencananya sebanyak 10 KK dengan lokasi yang sama.

Menurut, Soni Harsono, pengiriman transmigran telah dibekali berbagai ketrampilan. “Mereka sebelumnya telah dibekali berbagai ketrampilan oleh para instruktur berpengalaman dan bersertifikat, diantaranya pertukangan kayu, totok syaraf kesehatan, bertani, dan pemlituran,” kata dia.

Selain itu, Pemkab Lamongan melalui Dinsosnakertrans akan memberikan tempat tinggal yang layak untuk para transmigran, sejumlah uang saku selama 2 tahun sebagai “modal awal”, dan tanah untuk bercocok tanam seluas 2 hektar. Hal tersebut dilakukan supaya mereka disana bisa mandiri dan diharapkan bisa lebih berperan aktif bekerja sesuai dengan bidang dan lokasi tempat tinggalnya.

Tidak ada komentar: