Senin, 08 Maret 2010

Garap Wisata Lokal, Bintan Belajar Ke Lamongan

Selama ini Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau sudah terkenal sebagai salah satu tempat tujuan wisata bahari. Namun sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini adalah wisatawan mancanegara. Untuk memajukan kunjungan wisatawan lokal, DPRD Bintan kemarin (4/3) melakukan kunjungan kerja di Lamongan untuk belajar pengelolaan wisata lokal.

Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bintan Djoko Zakaria tersebut diterima Bupati Lamongan Masfuk dan Wabup Tsalits Fahami di Ruang Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat. bersama Djoko Zakaria, turut serta Ketua Komisi II DPRD Bintan Zulkifli, lima orang anggota DPRD dan sejumlah pejabat dari satuan kerja Pemkab Bintan.

“Saya terkesan saat menonton Bapak Bupati di acara Kick Andy beberapa waktu lalu. Disitu saya melihat bagaimana Bapak Bupati menjelaskan pengembangan wisata bahari di Lamongan. Sementara ada kemiripan wilayah antara Lamongan dan Bintan, yakni sama-sama memiliki wilayah pantai yang luas, “ ujarnya.

Lebih lanjut disampaikannya, Bintan memiliki Kawasan Wisata Terpadu Lagoi yang berada di pesisir utara. Namun selama ini sebagain besar pengunjungnya, atau hampir 90 persen adalah wisatawan mancanegara. Sementara itu ada kecenderungan PAD terus menurun sehingga Bintan harus belajar ke daerah lain yang memiliki potensi wilayah sama. “Wisata domestik kami belum tergarap dengan maksimal seperti Lamongan yang sudah punya WBL. Karena itu kami ingin mendapatkan kiat-kiat dari Pemkab Lamongan, “ kata dia.

Masfuk sendiri menyebut Bintan sebagai kawasan yang prospektif, dengan dengan Singapura, Malaysia dan Batam. Sehingga pariwisata mancanegaranya begitu berkembang. “Bahkan mungkin sebenarnya Lamongan yang harus belajar pada Kabupaten Bintan, “ celetuk Masfuk.

Dia kemudian membagi tipsnya sehingga investor mau menanamkan modalnya di Lamongan yang sebenarnya potensi wisata baharinya kurang memadai. “Diperlukan kerja keras untuk meyakinkan investor. Dan ini hanya bisa dilakukan lewat komitmen dan kesungguhan Pemkab, “ ujarnya. Ditegaskannya, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi semua kelemahan. Menurut dia, jika hanya menggunakan langkah-langkah yang normatif atau biasa-biasa saja nasib masyarakat akan tetap terbelenggu keadaan.

Tidak ada komentar: