Senin, 22 Maret 2010

Terima Kungker Dua DPRD

Dua DPRD masing-masing dari Komisi II DPRD Kota Salatiga dan Komisi D DPRD Kabupaten Nganjuk kemarin (18/3) secara bersamaan melakukan lawatan kerja di Kabupaten Lamongan. Keduanya diterima Bupati Masfuk dan Wabup Tsalits Fahami bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Ruang Sasana Nayaka setempat. Tujuh orang rombongan DPRD Kota Salatiga yang dipimpin Ketua Komisi II Bidang Anggaran dan Ekonomi Totok Suprapto dalam kunjungannya itu bermaksud belajar mengenai penataan pariwisata di Lamongan. Sementara pimpinan rombongan DPRD Kabupaten Nganjuk yang juga Ketua Komisi D, Soemardi, dalam sambutannya menyampaikan dia dan delapan legislator lainnya bermaksud untuk mengetahui penanganan ketahanan pangan di Lamongan. “Sebagai kota kecil yang diapit dua kota besar yakni Semarang dan Boyolali, Kota Salatiga sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Ini karena sejumlah daerah pinggiran di sekitar Kota Salatiga saat ini belum memiliki fasilitas wisata yang memadai. Jika hal ini bisa dimanfaatkan tentunya akan memberi manfaat yang besar untuk Kota Salatiga, “ ungkap Totok Suprapto. Disebutkannya pula, Kota Salatiga selama ini memang sudah terkenal dengan sebutan Kota Jasa Perdagangan, Kota Pendidikan dan Kota Transit Pariwisata. “Nah sebutan yang terakhir inilah yang akan coba kami kembangkan sehingga nantinya tidak sekedar jadi Kota Transit Pariwisata namun bisa jadi Kota Pariwisata. Semoga kami dapat ngangsu kaweruh (menimba ilmu) dari Lamongan yang sudah sukses dengan Wisata Bahari Lamongan, “ imbuh dia. Sementara Masfuk saat menyambut kungker dua DPRD itu menyampaikan sebenarnya kalimat yang lebih tepat adalah saling belajar. Karena selama ini seperti Kota Salatiga yang memiliki banyak kampus sudah dikenal sebagai Kota Pendidikan. Atau Kabupaten Nganjuk yang selama ini juga terkenal akan kesuburan tanahnya. “Kabupaten Lamongan bisa berkembang seperti sekarang ini sebenarnya berawal dari kepepet. Wilayahnya serba sulit karena sering kena banjir dan kekeringan sehingga banyak masyarakatnya yang merantau. Namun Alhamdulillah, yang serba kepepat itu malah memberi berkah sehingga memunculkan berbagai langkah terobosan dan inovasi. Mulai dari WBL yang menjadi pintu masuk bagi sejumlah investor selanjutnya di Lamongan. Karena dengan ramainya wisata kami bisa tunjukkan bahwa Lamongan adalah daerah yang aman dan nyaman untuk berinvestasi. Sementara keamanan dan kenyamanan menjadi satu poin penting investor mau masuk ke suatu daerah, “ terangnya panjang lebar.

Tidak ada komentar: