Kamis, 04 Maret 2010

Komisi E Jatim Gali Program UN Lamongan

Sebanyak 13 anggota Komisi E DPRD Jatim kemarin melakukan lawatan kerja ke Pemkab Lamongan. Komisi Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) tersebut bermaksud untuk menggali sejumlah kebijakan Pemkab Lamongan terkait semakin dekatnya pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini.

Di Guest House setempat, rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi E Fuad Maghsuni diterima Bupati Masfuk bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Diantaranya Asisten Tata Praja Agus Sugiharto, Kepala Bappedakab Ismunawan, Kabag Hukum Chairil Anwar dan Kabag Kesejahteraan Masyarakat Luluk Humam.

Menurut Fuad, dia bersama 12 anggota Komisi E lainnya ke Lamongan bermaksud untuk menggali kebijakan dan program yang telah dilaksanakan terkait pelaksanaan program UN. Termasuk mengenai arah peruntukan dari dana APBD Lamongan untuk bidang pendidikan.

“Seperti kita ketahui, setiap menjelang pelaksanaan UN, selalu terjadi kegelisahan di kalangan siswa dan wali murid. Yakni apakah siswa ini bisa lulus atau tidak. Tujuan kami kemari untuk mengetahui bagaimana Pemkab Lamongan menjawab kegelisahan ini. Terlebih untuk pelaksanaan UN tahun ini sempat mengalami ketidakjelasan yang tentunya mempengaruhi persiapan siswa, “ ujarnya.

Masfuk menanggapi pertanyaan itu menyampaikan Pemkab Lamongan tidak terlalu mempersoalkan mengani polemik jadi atau tidaknya pelaksanaan UN. Dikatakannya, meski diliputi ketidakjelasan, berbagai program kegiatan tetap dilaksanakan untuk menyiapkan siswa menghadapi UN. Sementara alokasi anggaran pendidikan yang mencapai 44 persen dari APBD digunakann untuk peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan pengajar. “Prestasi UN siswa di Lamongan selama ini sangat membanggakan. Seperti hasil UN tahun lalu yang tingkat kelulusannya mencapai 99,97 persen, “ ungkap dia.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kadinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur, tahun ini Dinas Pendidikan menargetkan tingkat kelulusan siswa dalam UN nanti bisa mencapai 95 persen. Disampaikannya pula, meski terjadi tarik ulur pelaksanaan UN, dia tetap berkeyakinan bahwa UN itu penting. “UN tetap penting dan diperlukan sebagai alat ukur kemampuan siswa, “ kata dia.

Karena itu sejak September tahun lalu, tambahnya, semua sekolah menengah sudah memberikan pelajaran tambahan pada siswa kelas 3. Demikian pula Dinas Pendidikan sudah melaksankan empat kali try out untuk melihat kemampuan siswa. Dua orang pengawas ujian untuk setiap ruangan dengan system silang penuh sudah disiapkan jauh hari. “Kami juga tidak ingin terjadi seperti di Ngawi yang menjadi korban lembar jawaban palsu. Semua Kepala Sekolah sudah diwanti-wanti untuk mewaspadai beredarnya kunci jawaban palsu, “ tegasnya.

UN untuk tingkat SMA/MA/SMALB akan dilaksankan pada 22-26 Maret. Kemduian ujian susulannya pada 29-1 Maret serta 1 dan 5 April dan ujian ulangan pada 10-14 Mei. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs/SMPLB dilaksanakan pada 29-1 April. Selanjutnya ujian susulan pada 5-8 April dan ujian ulangan pada 17-20 Mei.

Tidak ada komentar: