Kamis, 08 April 2010

Alokasi PNPM Mandiri Perkotaan Turun

Tahun 2010 ini Kabupaten Lamongan menerima alokasi untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan sebesar Rp 3,96 miliar. Besaran alokasi tersebut turun dibanding alokasi tahun 2009 lalu yang sebesar Rp 5,32 miliar. Meski alokasinya turun, sasaran program ini masih diperuntukkan bagi 37 desa/kelurahan di Kecamatan Paciran dan Lamongan seperti halnya sasaran tahun lalu.

Data itu disampaikan Kepala Dinas PU Cipta Karya Lamongan Hadi Subroto yang juga Kepala Satuan Kerja PNPM Mandiri Perkotaan di Lamongan, Rabu (7/4) saat membuka rapat koordinasi dalam rangka evaluasi PNPM Mandiri Perkotaan 2009 dan sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan 2010 di Ruang Sabha Dyaksa setempat. Menurut Hadi, turunnya alokasi tersebut karena turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan yang 24,25 persen.

Dia berharap agar kualitas pengerjaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di 2010 bisa ditingkatkan sehingga memenuhi standar kualitas yang ditetapkan Bank Dunia dan satuan kerja pusat. Yakni kualitas pekerjaan terutama rabat beton agar umur bangunannya minimal 3 tahun. Karena itu untuk jalan lingkungan kini menggunakan diganti dengan konstruksi paving stone kualitas K300.

Sedangkan Koordinator Kota PNPM Mandiri Perkotaan Lamongan Ujik Silvian Effendi mengungkapkan alokasi bantuan langsung masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perkotaan di Lamongan tahun lalu diperuntukkan empat kegiatan. Yakni kegiatan lingkungan, sosial, ekonomi dan Biaya Operasional Program (BOP) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Terbesar digunakan untuk kegiatan lingkungan sebesar Rp 4,6 miliar yang diantaranya digunakan untuk membangun jalan hampir sepanjang 12 kilometer.

“Ditambah dengan dana sharing APBD Lamongan Rp 1,33 miliar, jumlah total anggaran PNPM Mandiri Perkotaan mencapai Rp 6,65 miliar. Itu belum termasuk dana swadaya dari masyarakat. Seperti pembangunan jembatan di Kelurahan Sukomulyo yang dana swadaya masyarakat lebih besar dari dana BLMnya, “ ujar dia dalam kegiatan yang didikuti kades/lurah dan Koordinator LKM (lembaga keswadayaan masyarakat) dan KSM (kelompok swadaya masyarakat) penerima PNPM Mandiri Perkotaan.

Kemudian untuk PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2010, lanjut Ujik, akan dipergunakan untuk tiga kegiatan, yakni lingkungan, sosial dan ekonomi. Untuk kegiatan lingkungan diantaranya akan digunakn untuk embangun jalan poros, jalan lingkungan, drainase, gorong-gorong, sarana pendidikan, pasar dan jembatan. Ujik juga mensosialisasikan sejumlah negatif list infrastruktur, atau daftar kegiatan yang tidak boleh dilakukan. Diantaranya kegiatan yang berkaitan dengan politik praktis, pembangunan gedung pemerintahan dan rumah ibadah, serta kegiatan yang berdampak negatif untuk lingkungan seperti penggunaan bahan bangunan yang mengandung asbes.

Kabupaten Lamongan telah menerima dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan sejak 1999, atau sejak program ini masih bernama program pengembangan kawasan perkotaan (P2KP). Tahun 1999 mendapatkan alokasi BLM sebesar Rp. 750 juta untuk 3 desa/kelurahan di 2 Kecamatan. Selanjutnya tahun 2003 mendapatkan alokasi BLM sebesar Rp. 3,85 miliar untuk 37 desa/kelurahan di 16 Kecamatan dan tahun 2007 sebesar Rp. 3,4 miliar untuk 17 desa/kelurahan di 6 Kecamatan. Sementara tahun 2009 mendapatkan alokasi sebesar Rp. 5, 32 miliar untuk 37 desa/kelurahan di 2 Kecamatan

Tidak ada komentar: