Kamis, 27 Mei 2010

HJL Terakhir Bupati Terbaik

Puncak Hari Jadi Lamongan atau HJL ke-441 tahun 2010 seakan menjadi ajang perpisahan bagi Bupati Lamongan Masfuk. Karena Masfuk yang dinobatkan sebagai bupati terbaik di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi oleh DPD RI serta kepala daerah terbaik di ajang People of The Year oleh sebuah media nasional tersebut akan mengakhiri pegabdiannya selama 10 tahun pada agustus mendatang. “Saya berusia 37 tahun saat pertama kali menjabat sebagai Bupati Lamongan 10 tahun lalu. Saat itu saya sama sekali belum memiliki pengalaman di pemerintahan. Yang ada di benak saya hanyalah untuk memberikan yang terbaik bagi Lamongan, pada tanah saya dilahirkan. Dalam suka dan duka, bersama Pak Wabup (tsalits Fahami) ditengah segala kritikan dan berbagai kehendak masyarakat yang harus dipenuhi, sejumlah karya ditorehkan, “ ujarnya kala member sambutan saat Pasamuan Agung Oncer Sesanti Lambang Daerah Memayu Raharjaning Praja di Pendopo Lokatantra setempat, Rabu (26/5). Pasamuan Agung itu sendiri bagian dari prosesi puncak HJL di Lamongan. Sebelumnya, di DPRD Lamongan dilaksanakan pembukaan selubung pataka lambang daerah yang kemudian di arak di sepanjang Jalan Lamongrejo menuju alun-alun Kota Lamongan. Selanjutnya di tempat yang sama dilaksanakan upacara peringatan HJL. Selain dihadiri semua pejabat eksekutif dan legislatif serta muspida di Lamongan, seluruh prosesi juga diikuti mantan Bupati Lamongan R M Farid dan mantan Ketua DPRD Abdussalam. Selanjutnya Masfuk menyampaikan bahwa semua yang telah dilakukannya selama ini berada di batasan maksimal sebagai manusia. “Selama perjalanan pengabdian saya di Lamongan, di tengah kesuksesan yang diiringi segala usaha terbaik kami, tentu masih ada kekurangan. Namun ini tidak membuat kami berhenti untuk berjuang memajukan Lamongan, tanah kelahiran saya, “ urai dia. “Anak Lamongan sekarang tidak lagi bisa dihina. Anak Lamongan sekarang boleh berdiri sejajar dan sama tegaknya dengan anak dari daerah lain. Sekarang bisa dilihat bagaimana pesatnya pembangunan di Lamongan. Bukan hanya industr maritim di wilayah utara, namun juga pesatnya perdagangan di tengah dan pengembangan kawasan agropolitan di wilayah selatan, pungkas Masfuk dalam sambutannya. Selama sepuluh tahun kepemimpinan Masfuk, lebih dari 19 penghargaan tingkat provinsi, 30 penghargaan tingkat nasional serta 1 penghargaan tingkat ASEAN yang telah diraih dan persembahkan untuk masyarakat lamongan. Selain itu, dalam hal penyelenggaraan pemerintahan daerah, lamongan dinilai sangat berhasil. Bukti dari keberhasilan tersebut adalah, diraihnya penghargaan Otonomi Award sebanyak 8 kali berturut-turut dari lembaga penilai independen. Di bidang keuangan, dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) terus meningkat. APBD tahun 2000, realisasinya hanya Rp 123 miliar. Kemudian meningkat menjadi Rp 1 triliun lebih pada tahun 2009. Demikian pula dengan pendapatan asli daerah atau PAD. Sementara di bidang investasi, di tahun 2005 nilai investasi di Lamongan hanya Rp 50 miliar kemudian meningkat menjadi Rp 450 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini juga ditandai dengan naiknya pertumbuhan ekonomi dari angka 2,3 persen di tahun 2000 menjadi Rp 6,22 persen saat tahun 2008. Demikian pula dengan turun tajamnya angka kemiskinan di Lamongan yang mencapai 24,25 persen serta naiknay Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tingkat menengah bawah naik ke tingkat menengah atas menjadi penanda peningkatan kesejahteraan.

Tidak ada komentar: